Evan, pangeran mahkota dari kerajaan Li yang biasanya selalu hidup mewah dengan banyak wanita disisinya. Kini setelah kedua orang tuanya tiada dan dikhianati oleh paman2 serta saudara2nya.
Evan jatuh kejurang penderitaan yang paling dasar. Tanpa status Pangeran mahkota, tidak ada orang yang ingin berteman dengannya lagi.
Evan dihina, dicaci, dan dicemooh oleh semua orang yang ada disekitarnya.
Menjadi pangeran sampah yang terbuang dan dibenci oleh semua orang, Evan tidak tahu harus berbuat apa.
Di sepanjang perjalanan yang tidak tahu harus kemana, Evan terus menangis.
Evan yang tidak tahu harus kemana, pergi kedalam hutan.
Hingga di suatu malam keajaiban terjadi, disuatu malam Evan tertimpa bintang jatuh dan tubuhnya dimasuki oleh Jiwa 12 Kaisar Dewa Elemen.
Dengan adanya kekuatan 12 Elemen, Evan memiliki dua tujuan utama dalam hidupnya.
Membalas Dendam dan Melenyapkan Seluruh Ketidak Adilan Diseluruh Dunia.
Perlahan sikap Evan yang Naif dan Bodoh mengalami perubahan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tri wardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CH 35 : Memasuki Menara Pagoda Sembilan Dosa
Evan dan teman temannya tetap pergi, dan menghampiri senior penjaga pagoda untuk meminta ijin masuk pagoda.
"Senior kami ingin masuk ke pagoda" ucap Evan.
"silahkan, tetapi sebelum itu kalian harus membayar sebanyak sepuluh kristal level tinggi setiap orangnya!" ujar Senior tersebut tanpa melihat Evan.
"Baiklah, kami akan membayarnya!" kata Evan yang mengeluarkan 10 kristal spirit mereka.
Kemudian mereka semua membayar sepuluh kristal level tinggi setiap orangnya, Kecuali Ririn karena walaupun Ririn ikut masuk juga tidak ada manfaatnya untuk perkembangan Ririn.
"Ririn, kamu tunggu aku disini, aku akan segera kembali" ujar Evan kepada Ririn sembari mengusap kepala Ririn.
Sebelum mereka masuk Senior itu mengingatkan Evan dan teman-temannya
"iIngat, setiap kalian naik tingkat kelantai berikutnya kekuatan tekanannya akan terus meningkat, jadi ingat batasan kalian supaya tidak cedera" ucap Senior penjaga mengingatkan
"Terima kasih senior atas perhatiannya!" ucap Evan dan teman-temannya dengan kompak.
Kemudian mereka pun masuk ke pagoda lantai pertama, disana tampak hanya ada sedikit murid saja dan mereka juga sama sekali tidak merasakan tekanan apapun dilantai pertama itu.
"ayo kita lanjut ke lantai dua" ajak Evan.
Kemudian mereka lanjut naik memasuki lantai kedua, disitu Qin Shan dan Qin Yun mulai merasakan tekanannya, tetapi itu masih belum apa apa bagi mereka.
"Ayo kita kelantai tiga !" ajak Evan.
Mereka lanjut lagj naik ke lantai tiga, disitu Qin Yun sudah mencapai batasannya.
"Aku sudah mencapai batasku, kalian lanjutkan lah naik kelantai berikutnya" ucap Qin Yun yang kemudian duduk bersila dilantai tiga pagoda.
Qin Yun berkultivasi dilantai tiga, dan sisanya naik lagi ke lantai berikutnya, lantai empat, setelah sampai lantai Empat Qin Shan juga telah mencapai batasnya.
Dan kini tinggal Evan dan Tang Chen yang tersisa, tekanan yang mereka hadapi semakin kuat dan besar, namun chen masih mampu ke lantai berikutnya, dan kini mereka berdua telah sampai di lantai 6 menara pagoda sembilan dosa
"Apakah mereka murid yang baru masuk beberapa hari yang lalu??"
"Gila sepertinya mereka ingin naik kelantai tujuh"
"Aku saja tidak berani untuk naik, pasti nanti mereka akan segera menyerah"
Para murid yang melihat Evan dan Tang Chen meremehkan Evan dan Tang Chen.
Tampak Tang Chen sudah mulai merasa tertekan tetapi masih ingin berlagak didepan Evan.
"Ini masih belum cukup kuat untuk membuatku menyerah !, Evan, kalau kau sudah tidak kuat menyerah saja!" ucap Tang Chen yang sydah kesulitan untuk berdiri tegak.
"Menyerah?, tapi aku masih belum merasakan tekanan apapun dilantai ini!" ucap Evan dengan santainya.
"Apa!?, dia mengatakan apa tadi?"
"Monster, sungguh monster !"
"Lihat sepertinya dia akan naik lagi!"
Tang Chen dan Para murid dibuat terkejut oleh Evan yang masih tampak santai dilantai ke enam pagoda.
Kemudian mereka berdua pun melanjutkan untuk naik ke lantai berikutnya lagi yaitu lantai ketujuh.
Setelah mereka berdua sampai dilantai tujuh Tang Chen telah mencapai batasnya, sedangkan Evan masuh melanjutkan untuk naik ke lantai berikutnya hingga ke lantai teratas, yaitu lantai sembilan.
...****************...
Beberapa saat kemudian Evan akhirnya sampai dilantai sembilan pagoda, namun Evan tetap tudak merasakan adanya tekanan apapun dilantai sembilan tersebut.
"Huuh??, mengapa lantai sembilan tekanannya hanya segini?" batin Evan merasa bingung dan tidaj senang.
"Yah ini memang sangat tidak ada apa-apa nya untukmu!" ucap Api dari lautan spiritual Evan.
Kemudian Evan pun duduk, dan dipandangi oleh murid murid lainnya yang terheran karena melihat Evan yamg masih sangat begitu santainya dilantai sembilan itu.
"Sial aku sungguh menyia-nyiakan 10 kristal aura milikku!" ucap Evan merasa kesal.
"Tetapi setidaknya kamu mendapat informasi berharga" kata Elemen Api.
"Informasi berharga?, informasi apa?" tanya Evan merasa penasaran.
"Tadi aku telah merasakan bahwa, setidaknya ada dua pagoda lain yang ada disekte matahari merah ini yang diletakkan ditempat yang berbeda didalam sekte Matahari Merah ini" jawab Elemen Api memberitahu Evam.
"Tiga pagoda?" tanya Evan semakin penasaran.
"Yah, dan masing masing memiliki kualitas energi spiritual yang berbeda, dan yang sedang kau pakai adalah pagoda yang memiliki kekuatan terlemah dibandingkan dengan dua pagoda lainnya" ucap Api.
"Oooh..., seperti itu" ucap Evan mulai mengerti.
"Dan aku tadi juga merasakan bahwa dibawah tanah sekte ini ada tempat yang menjadi sumber energi pagoda pagoda yang ada disini!" kata Api membuat Evan menjadi lebih penasaran lagi.
Setelah cukup lama duduk di Menara Pagoda Sembilan Dosa, kemudian Evan pun bangkit berdiri berjalan pergi dan turun dari lantai sembilan.
Para orang-orang yang melihat Evan turun begitu cepat pun merasa heran.
"Mengapa dia turun?"
"Mungkin sudah tidak sanggup"
"Sepertinya tidak, dia terlihat begitu santai dan baik baik saja"
Para murid diherankan dan dibingungkan oleh Evan yang turun dan keluar dari pagoda begitu cepat.
...****************...
Kemudian Evan pun keluar dari pagoda sembilan dosa tersebut, dan setelah keluar Evan pun langsung menghampiri Ririn yang sedang menunggunya diluar pagoda.
"Kamu sudah keluar??" tanya Ririn yang heram melihat Evan begitu cepat kembali.
"Sudah, latihan disini hanya akan membuang buang waktuku saja, ayo pulang" ucap Evan sambil mengusap kepala Ririn dengan lemah lembut.
"Senior, tolong nanti katakan kepada teman temanku kalau aku sudah pulang lebih dulu!" pinta Evan kepada Senior penjaga menara Pagoda Sembilan Dosa, dan kemudian pergi meninggalkan tempat itu bersama Ririn.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...****************...
...----------------...
......................
......................