Bukan Simpanan

Zizi merentang kan tangan nya dan menguap lebar, perempuan bertubuh mungil itu meraba bibir nya dan tersenyum malu-malu,dia mengingat first kiss nya dengan Pras semalam,dia seorang gadis kampung yang memang tidak tau apa-apa,selama berpacaran dengan Bara,Zizi hanya sebatas pegangan tangan itu pun terkadang mereka lakukan,Zizi sangat menjaga dirinya dari lelaki karena pesan keluarganya Jakarta itu ibu kota yang kejam siapa yang kaya dia yang menang jadi Zizi tak berani mengambil resiko, lebih baik tidak mencoba dari pada ketagihan beruntung dia memiliki bos seperti Pras yang menjaga nya setiap waktu, sejenak Zizi melirik ke arah jam nya.

"Astaga telat...." pekik Zizi membuat nya segera bangkit dari ranjang dan berlari ke kamar mandi

"Kenapa jadi telat begini" gumam nya kecil sambil memasang pakaian nya

Zizi segera keluar dari kamar dia melihat ke arah meja makan tidak ada orang,apa Pras juga telat sama dengan dirinya karena tidak bisa tidur semalaman.

Zizi melihat sudah ada satu gelas susu yang masih hangat dan sepotong roti panggang dan selembar kertas yang sudah berisi note

"Mas berangkat duluan,habis kan sarapan nya lalu segera berangkat" pesan Pras membuat Zizi tersenyum manis

Zizi meletakkan kertas kecil itu di dada nya, perasaan nya bahagia karena Pras sangat perhatian pada nya.

Zizi segera menghabiskan sarapan nya lalu segera pergi.

Di sepanjang perjalanan dia terus tersenyum bahkan saat masuk ke lobi pun Zizi tersenyum manis.

"Pagi Zi"

"Pagi...."

"Pagi Zizi"

"Pagi pak Daniel"jawab Zizi ramah, senyum nya mengembang di wajah cantik nya.

"Zi.....nanti sore nongkrong yuk"ajak Ratih

"Udah lama lo Zi kita nggak nongkrong bareng lagi,kamu terlalu sibuk sekarang" keluh Ratih

"Bukan nya sibuk tih tapi-"Jawaban Zizi terhenti saat mereka melihat perempuan cantik berjalan ke arah lift

"Kenapa Zi?" tanya Ratih

"Siapa dia?" tanya Zizi karena tidak pernah melihat perempuan itu sebelum nya

"Itu lo perempuan yang pernah nyari pak Pras.Cantik ya Zi, mungkin gandengan baru pak Pras" jawab Ratih setengah berbisik takut di dengar oleh orang lain

Tubuh Zizi menegang seketika mendengar jawab Ratih.

"Kalau pak Pras cari yang cantik aku mundur Zi,tapi kalau pak Pras cari yang hati nya baik,aku boleh di coba" ucap Ratih sambil terkekeh kecil membuat Zizi menatap jengah sahabat nya ini.

"Apa maksud nya coba, memang nya aku nggak baik apa! kurang baik apa lagi coba di selingkuhi pernah dia tinggal nikah juga pernah sama adik kandung nya lagi" batin Zizi menjerit

"Selamat pagi Mas,apa kabar?" ujar Sintia langsung masuk ke dalam ruangan Pras tanpa permisi.

"Sintia"gumam Pras pelan

"Kenapa? kaget!"

Pras hanya diam membeku saat melihat Sinta berdiri di hadapan nya.

"Kenapa kamu ke mari?" tanya Pras

"Apa aku salah mendatangi mu di saat kamu sudah menjadi duda Mas?"Tanya Sinta mendekat pada Pras

"Mas,kamu lihat aku! aku kembali ke Indonesia untuk kamu mas" ujar Sinta tersenyum manis.

Zizi mondar-mandir di depan ruangan Pras, dia masih kepikiran dengan ucapan Ratih tadi jika ia kenapa Pras mencium nya semalam,apa Pras hanya memberikan harapan palsu untuk nya.

Zizi merasa putus asa,apa yang harus dia lakukan, menerobos masuk dan melihat adegan yang tidak ingin di lihat nya di dalam.

"Terobos...nggak!!"ucap nya pelan

"Aduh..... Tuhan, bagaimana ini tolong dong" gumam nya kecil sambil mengepalkan tangannya

"Baru juga mulai mesra masa harus di tinggal cerai" ucap nya pelan

"Zi,ada Pras?" tanya Daniel tapi tak di jawab oleh Zizi

"Zi...." panggil Daniel keras

"He...iya pak,a-da apa?" jawab Zizi gugup

"Kamu kenapa, sakit? perasaan tadi sehat-sehat aja,kok tiba-tiba jadi keringet dingin gitu?"

"Nggak pak, kenapa?"

"Ini tolong berikan pada Pak Pras, kata kan kalau harus di cek sekarang,kalau sudah oke langsung tanda tangan karena sedang di tunggu klien"Ucap Daniel memberikan satu map pada Zizi membuat Zizi tersenyum kecil karena ada alasan untuk masuk

Zizi menghela nafas panjang,dia memberanikan diri untuk masuk, apapun yang di lihat nya nanti akan menjadi keputusan terbesar dalam hidup nya pikir Zizi.

"Siap nggak siap harus siap" gumam nya sambil menghela nafas panjang

"Maaf mengganggu" ujar Zizi langsung membuka pintu ruangan Pras tanpa permisi dengan memejamkan mata nya takut untuk melihat adegan yang tak senonoh.

"Zi....."panggil Pras

Zizi membuka mata nya dan bisa bernafas lega, pakaian Pras masih lengkap begitu juga perempuan tersebut, mereka juga duduk berhadapan di sofa yang ada di ruangan Pras bukan seperti yang ada dalam bayangan Zizi.

"Masuk,,,Kenapa berdiri di situ?" tanya Pras

"Saya banyak pekerjaan Sin,lain kali kita sambung " ujar Pras membuat Sintia berdiri dan melewati Zizi yang menatap nya sinis

Zizi melangkah kan kaki nya pelan dia ingin tau siapa perempuan ini,tapi tidak mungkin menanyakan langsung pada Pras,dia terlalu malu

"Kenapa?" tanya Pras santai setelah Sintia keluar

"Ini berkas dari pak Daniel, beliau minta anda segera mengecek nya" jawab Zizi sedikit ketus

Pras mengambil berkas tersebut dan melirik kearah Zizi yang terlihat cemberut.

"Apa mungkin Zizi cemburu" batin Pras yang melihat gelagat aneh dari Zizi

Pras segera membubuhkan tanda tangan nya dan memberikan kembali pada Zizi tanpa mengatakan apapun,dia ingin lihat reaksi dari Zizi.

Zizi menghentak kaki nya lalu keluar tanpa permisi.

"Ihhhh......kesal! kenapa nggak menjelaskan sih siapa perempuan itu" omel nya

"Kalau memang dia gandengan baru kenapa coba nggak jujur aja" ucap Zizi sambil komat-kamit ke ruangan Daniel

"Pak...ini berkas nya" ujar Zizi memberikan berkas nya pada Daniel lalu pergi