NovelToon NovelToon
Rahasia Suamiku

Rahasia Suamiku

Status: tamat
Genre:Patahhati / Suami Tak Berguna / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: husna_az

Sebagai seorang istri Maysa adalah seorang istri yang pengertian. Dia tidak pernah menuntut pada sang suami karena wanita itu tahu jika sang suami hanya pegawai biasa.

Maysa selalu menerima apa pun yang diberi Rafka—suaminya. Hingga suatu hari dia mengetahui jika sang suami ternyata berbohong mengenai pekerjaannya yang seorang manager. Lebih menyakitkan lagi selama ini Rafka main gila dengan salah seorang temannya di kantor.

Akankah Maysa bertahan dan memperjuangkan suaminya? Atau melepaskan pria itu begitu saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon husna_az, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. Eira masih tanggungjawabmu

"Ada apa, Bro?" tanya Ryan saat melihat sahabatnya seperti frustrasi.

"Aku barusan dapat telepon dari Ira. Kamu masih ingat Ira, kan? Sahabat kita itu."

"Oh, mantan pacar kamu itu," sahut Ryan membuat Rafka kesal. Namun, tetap menjelaskan yang dia ketahui.

"Kamu tahu? Dia sekarang menjadi penjual kain. Tokonya juga sangat besar. Kemarin saat bertemu dengannya, aku meminta agar dia mau membantu Maysa. Aku sempat mendengar jika produksi kain memburuk. Kamu tahu sendiri, Ira orang yang sangat perfeksionis, jadi dia tidak mungkin menerima kain dengan kualitas buruk. Itulah kenapa aku ingin dia membantu Maysa dengan menjual kain padanya. Aku juga sudah membayar separuh kain itu jadi Maysa tinggal membayar separuhnya saja. Tentu saja aku bilang pada Ira agar merahasiakan diriku, tapi barusan kata Ira, Maysa tahu jika ada seseorang yang sengaja pembantunya dan dia menolak. Padahal dia tidak tahu siapa yang membayar kain itu."

"Memang kamu yakin dia tidak tahu? Justru aku sebaliknya. Maysa tahu siapa yang membantunya karena itu dia menolak."

"Sok tahu kamu. Aku sangat mengenal Maysa. Dia tidak akan menerima bantuan saat dirinya mampu. Apalagi bantuan secara percuma dari orang yang tidak dikenal. Dia pasti akan menolak dengan tegas."

"Kamu sudah tahu tentang dirinya, kenapa kamu masih membantunya?"

"Aku pikir dia tidak tahu. Kamu tahu 'kan kalau Ira pandai berakting, jadi aku kira kebohongannya tidak akan diketahui oleh Maysa, tapi perkiraanku salah."

"Memang kenapa kamu sangat ingin membantunya? Kalau istrimu tahu, dia bisa ngamuk nanti."

Rafka menatap ke luar. Pandangannya tertuju pada lalu lalang orang yang terlihat begitu sibuk. Dia menghela napas panjang seolah Beben di dadanya begitu berat untuk diungkapkan.

"Aku cuma ingin menebus kesalahanku selama ini. Aku sadar jika apa yang aku lakukan selama ini sudah sangat keterlaluan padanya," ucap Rafka pelan.

Ryan sangat mengerti perasaan Rafka, tetapi dia juga tidak menyalahkan Maysa. Wanita mana yang tahan dengan perlakuan sahabatnya itu. Hal itu juga menjadi pelajaran baginya agar tidak hanya memikirkan diri sendiri. Apalagi di rumah ada buah hati mereka yang perlu dijaga hati dan perasaannya.

"Mungkin kalau kamu melakukannya dulu, saat Maysa masih menjadi istrimu, itu bukanlah masalah, tapi sekarang dia adalah mantan istrimu, sudah pasti dia menolak. Kecuali kamu memberinya uang secara langsung dengan dalih uang itu untuk kebutuhan Eira. Itu bukanlah masalah karena Eira masih tanggung jawabmu, sampai Maysa memiliki suami lagi. Kalaupun dia punya suami juga sebenarnya masih hak kamu untuk memberi nafkah pada putrimu."

"Apa Maysa akan menerima kalau aku memberikannya uang?"

"Kenapa tidak? Itu bukan uang untuknya, tapi untuk putri kalian. Maysa juga pasti mengerti dengan semua itu."

Rafka menjadi bersemangat. Benar apa yang dikatakan Ryan. Dia masih punya Hak dan kewajiban pada Eira. Pria itu harus melaksanakannya.

"Okelah, terima kasih sudah membantuku berpikir. Aku mau pergi dulu." Rafka akan pergi, tetapi Ryan menghentikannya.

"Hei, kamu mau ke mana? Sebentar lagi jam makan siang habis. Nanti saja kalau pulang kerja."

Rafka melihat jam di pergelangan tangannya. Memang sebentar lagi waktu istirahat habis. Dia tidak bisa ke sana sekarang. Pria itu membatalkan niatnya untuk pergi. Padahal Rafka sudah sangat ingin bertemu dengan Eira dan Maysa.

"Ya sudahlah, aku mau kembali ke ruanganku."

Rafka pun kembali ke ruangannya, ternyata di sana sudah ada Vida. Hal itu tentu saja membuat dia mengeram kesal, tetapi tidak bisa meluapkannya. Bagaimanapun juga wanita itu tetaplah istrinya.

"Kamu ada apa ke ruanganku?" tanya Rafka tanpa melihat Vida. Dia sibuk dengan pekerjaannya. Lebih tepatnya menyibukkan diri.

"Ada apa? Tumben sekali kamu bertanya seperti itu? Biasanya juga aku selalu keluar masuk dari ruangan kamu dan tidak pernah ada pertanyaan seperti itu. Kenapa sekarang kamu berubah? Jangan bilang kamu mau kembali kepada mantan istri kamu."

"Kamu itu bicara apa, sih? Kenapa jadi bawa-bawa Maysa? Aku bertanya padamu, itu hal yang wajar. Kenapa dibesar-besarkan? Selama ini aku sudah sangat bersabar menghadapimu. Kenapa kamu sekarang seperti ini?"

"Seperti ini bagaimana? Aku merasa biasa-biasa saja. Kamu saja yang terlalu berlebihan. Sudahlah, aku ke sini karena ingin bicara sama kamu. Aku ingin kamu segera membeli rumah atau seenggaknya kita ngontrak. Aku nggak mau tinggal di rumah orang tuamu lagi. Di sana ada Mia yang tidak suka sama aku. Setiap hari ada saja yang dia katakan untuk menyindirku. Mama dan Papa juga tidak ada niatan untuk membelaku."

"Kamu kenapa tiba-tiba ngomong seperti ini? Kalau kita menyewa rumah, itu akan semakin mengurangi tabunganku dan semakin lama kita beli rumah. Sudahlah, kamu terima saja keadaan ini. Kalau Mia menyindirmu, lebih baik kamu diam saja. Lama-lama juga dia berhenti."

"Ini tidak mudah seperti yang kamu katakan, Rafka."

"Lalu kamu maunya apa? Bertengkar dengan adikku?" tanya Rafka dengan nada tinggi. "Sebaiknya sekarang kamu kembali saja ke ruanganmu. Kita bicarakan hal ini nanti di rumah. Aku masih ada pekerjaan yang harus segera aku selesaikan."

Sebenarnya Vida masih sangat kesal. Dia merasa sang suami telah berubah. Wanita itu yakin, pasti telah terjadi sesuatu pada Rafka. Sekarang Vida tidak bisa membantah karena memang jam istirahat sudah habis. Dia juga masih banyak pekerjaan.

Rafka mengembuskan napas panjangnya. Pria itu benar-benar kesal dengan istrinya. Entahlah, setelah menikahi wanita itu, tiba-tiba semua keburukannya terbuka. Akan tetapi, menyesal pun terasa percuma.

Tidak mau terlarut dalam masalahnya, Rafka mulai melanjutkan pekerjaan yang masih banyak. Dia harus memeriksanya sebelum melaporkan pada atasannya. Untuk sementara, biarlah pria itu melupakan sejenak masalahnya.

****

"Selamat siang, selamat datang di butik kami," sapa Via pada seseorang yang baru datang.

"Selamat siang, Mbak. Maysa ada?" tanya orang yang baru datang. Dia tidak lain adalah Lidya.

"Bu Maysa ada di dalam, Bu."

"Apa dia sedang sibuk?"

"Saya kurang tahu, Bu."

"Mbak Lidya, apa perlu sesuatu?" sela Riri yang baru mendekati mereka.

"Tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin bertemu dengan Maysa, tapi kalau dia sibuk tidak usah. Saya mau lihat-lihat gaun di sini juga."

"Tidak apa-apa, Kak. Silakan masuk. Kebetulan Kakak juga nggak sibuk karena kain pesanan juga belum datang. Jadi mau melihat gaun atau bertemu dengan kakak?"

"Bertemu Maysa dulu kalau dia tidak sibuk. Nanti baru lihat gaun."

"Tidak kok, Kak. Mari, saya antar!" ajak Riri yang kemudian berjalan menuju ruangan kakaknya. Lidya mengikuti gadis itu bersama dengan anak dan keponakannya.

"Kamu masih ingat sama saya?" tanya Lidya disela langkah mereka.

"Masih, lah, Kak."

"Jangan bilang kalau kamu ingatnya saat aku dimarahi sama Mama Rafiqah," ujar Lidya membuat tawa Riri pecah. Nyatanya memang itu yang sangat dia ingat dari sahabat kakaknya itu. "Mendengar tawamu saja, sudah menjawab pertanyaanku."

"Ya, mau bagaimana lagi karena cuma itu yang berkesan," jawab Riri yang kembali tertawa.

Namun, Lidya tidak sakit hati justru dia juga ikut tertawa. Dia merasa itu adalah bentuk kasih sayang dari Mama Rafiqah untuknya. Mengenai wanita paruh baya itu, Lidya jadi merindukannya. Ingin sekali dia bertemu dengan orang yang selama ini menganggap dirinya seperti putri sendiri. Bahkan tidak jarang Mama Rafiqah membela dirinya saat bertengkar dengan Maysa dulu.

"Mama Rafiqah apa kabar?" tanya Lidya.

"Kenapa tidak berkunjung ke sana? Mama juga pasti senang kalau bisa melihat Kak Lidya."

"Lain kali saja," jawab Lidya yang diangguki oleh Riri. Dia juga sangat tahu jika sahabatnya kakaknya sangat dekat dengan mamanya.

.

.

.

1
mimief
malah kataku.. jangan-jangan Adit yg punya perusahaan tempat rafka kerja
mknya muka nya familiar
mimief
biasa..kaum julider dimana aja ada🤣🤣
mimief
Dio..yg emang mendambakan punya keluarga yg lengkap
sayang nya sama Eira tulis bgt
mimief
entah si Adit yg punya istri
entah dia dari keluarga yg penuh tekanan,semua udah dia atur dia dia harus ngikutin semua aturan itu.
dan dia udah punya jodoh sendiri
mimief
wah..ada uget uget mau usaha
Alyanceyoumee: Assalamualaikum.
Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "Parting Smile" ya, siapa tau Kaka suka.
insyaallah seru ko... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
Endang Sulistia
si mama kesal....😄😄😄
mimief
justru..karena terlalu baik dan nurut jadi gampang diboongin sama suami
kadang bingung ya..sama lelaki.
udah punya yg spek bidadari malah nyari yg kyk gelandang.
yah... begitu lah seni nya peselingkuhan.
lu makan aja tu pilihan lu
mimief
justru..karena terlalu baik dan nurut jadi gampang diboongin sama suami
kadang bingung ya..sama lelaki.
udah punya yg spek bidadari malah nyari yg kyk gelandang.
yah... begitu lah seni nya peselingkuhan.
lu makan aja tu pilihan lu
Mazree Gati
meysa terlalu pendendam,,,end,,unsub,,
Mazree Gati
anak kecil di suruh ikut melayat aneh
Mazree Gati
riri terlalu songgong ga tahu arti silaturahmi di ajak ngobrol main hp
Mazree Gati
skip sorry
Mazree Gati
BERTELE TELE, ,
Erlina Ibrik
seharus nya WO Wedding Organizers
reRe (^_^メ)
i like it
Kusii Yaati
heh anak mu itu juga duda nyonya bukan perjaka, sok2an ngatain Mayra janda karena perceraian dan menganggap Mayra tidak bisa menjaga suaminya.kalau suaminya model Rafka ngapain di pertahankan... hadehhh bikin emosi aja nih mamanya Tama😤
Kusii Yaati
selamat menikmati penyesalan mu Rafka 😏
Kusii Yaati
biasalah barang baru, masih seneng2nya lama lama juga bosen juga, apalagi banyak nuntut kayak gitu😏
Kusii Yaati
goblok mana ada maling ngaku, kalau nggak ada bukti dia bisa saja berkelit... kenapa tidak kamu foto atau rekam buat bukti,malah di lihatin doang😤😒
Ma Em
Aku suka karakter Maysa yg punya pendirian yg teguh tdk bisa diragukan lagi kalau kata Maysa mau tetap berpisah semoga Maysa dan Eira bisa merasakan kebahagiaan setelah berpisah dgn Rafka dapat pengganti Rafka lelaki yg baik cinta dan sayang sama Maysa dan Eira semangat Maysa jgn ragu maju terus jgn mau di bujuk lagi untuk Maysa mau dipoligami sama Rafka dan mertuamu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!