NovelToon NovelToon
SUGAR Hot Duda

SUGAR Hot Duda

Status: tamat
Genre:Romantis / Patahhati / Balas Dendam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:2.1M
Nilai: 5
Nama Author: Mimah e Gibran

Bagaimana rasanya tinggal seatap dengan mantan istri, tapi dengan status yang berbeda?

Sisa trauma pengkhianatan sang Istri membawa Bara bertemu Rea, gadis yang menurutnya sangat manis dalam hal apapun. Namun, Bara harus kembali menelan kekesalan saat mamanya bersikeras kembali menjodohkannya?

SEASON 2

Pengkhianatan Galen di malam sebelum pernikahan membuat Alesya Damara Alnav trauma. Video 19 detik membuat geger dan menghantam habis cintanya, hingga seorang duda menawarkan diri menjadi pengantin pengganti Galen untuk Alesya.
Akankah pernikahan mereka bahagia? Bagaimana cara Abberico Reivander mengobati luka hati seorang Alesya? sedang sifat sama-sama dingin membuat keduanya tersekat jarak meski raga berdampingan.


Happy Reading💕

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mimah e Gibran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

"Kamu siap Rea? kamu harus siap untukku," ucap Bara dengan seulas senyum.

"Siap nggak siap, Mas."

Lantas ia kembali melajukan mobilnya, jarak rumah Bara dan orang tuanya tak jauh, sekitar 3 kilo meter dan itu membuat mereka sampai dalam hitungan menit.

Pagar tinggi menjulang membuat rumah orang tua Bara tak terlihat dari dalam mobil. Rea hanya bisa pasrah saat mobil itu memasuki gerbang yang baru saja terbuka.

Jantungnya semakin tak terkontrol saat Bara sudah menghentikan mobilnya. Tampak rumah mewah berlantai tiga membuat Rea insecure sekaligus gugup di waktu yang sama.

"Kok aku gugup ya, Mas?" ucap Rea yang takut terlebih saat Bara menceritakan sikap mamanya yang menyebalkan akhir-akhir ini.

"Tarik napas dulu, Re. Aku juga gak bisa janjiin sikap mamaku gimana nanti, tapi kan kita nggak akan tau kalau belum mencoba. Ayo masuk!" ajak Bara.

"Eh, salah! keluar maksudnya." ralat Bara saat menyadari mereka masih di dalam mobil.

"Iya deh," jawab Rea ragu-ragu, bahkan tubuhnya saat ini sudah lemas tak berdaya.

"Ayo, Rea!" ajak Bara yang sudah membuka pintu mobil samping Rea.

"Apa mau ku gendong, hm?"

"Ishhh, apa sih Mas, aku cuma gugup bukan sakit." Rea menekuk wajahnya. Meski begitu,

Rea tak kuasa menahan senyumnya.

"Emang kalau mau gendong nunggu sakit dulu, Re."

"Nggak sih!"

Bara menggenggam tangan Rea lalu melangkah memasuki rumah yang tampak sepi karena sore begini biasanya Sang Mama lebih senang berada di halaman belakaang ketimbang di dalam rumah.

"Mas Bara, Nona," sapa Art.

"Mama mana, Bi?" tanya Bara.

"Di belakang, Mas. Langsung saja ke belakang, karena Nyonya dan Tuan ada disana," jawab Sang Bibi.

"Sudah baikan kah mereka?" batin Bara mengerutkan kening.

"Ayo, kita susul mereka," ajak Bara yang hanya diangguki Rea.

Rea, pandangannya tak lepas dari laki-laki itu. Hya, dialah Bara! Saat perasaan gugup menyeruak, dia dengan yakin terus menggenggam tangannya untuk melangkah.

Katanya 'Kita tidak akan tahu hasilnya kalau belum mencoba.'

Rea mengeratkan genggaman saat tubuh tegap Bara sampai di pintu keluar belakang rumahnya.

"Mas Bara, kenapa laki-laki seperti kamu mau sama wanita sepertiku yang jelas-jelas hanya gadis biasa?" batin Rea.

"Pa," panggil Bara saat mendapati Aron tengah memperhatikan Rosa.

"Stttt..." Aron tak menoleh, ia masih sibuk memperhatikan Rosa diam-diam yang tengah merawat tanaman hiasnya.

"Cie kangen tapi gengsi!" ledek Bara.

"Mas, gak boleh gitu!" ujar Rea, mencubit lengan Bara yang usil.

"Pa, aku bawa calon istri nih." Bara berujar pelan. Medengar Bara menyebutnya calon istri membuat Rea bersemu merah, sedikit demi sedikit rasa gugupnya mulai berkurang.

"Calon istri?" Aron lantas menoleh dan melihat Rea yang berada di sisi Bara, menyapanya dengan anggukan sopan.

Rea mendekat ke arah Aron dan menyapanya.

"Sore Om!" sapa Rea.

"Sore, ayo ke dalam. Ra, ajak Rea ke ruang tamu. Jangan nunggu mamamu, dia akan lama."

"Baik, Pa."

"Papa mandi sebentar, kalian ngobrol-ngobrol dulu."

***

Bara mengajak Rea ke ruang tamu.

"Jangan ditinggal ya, pokoknya Mas Bara gak boleh kemana-mana tanpaku selama disini!" bisik Rea yang lebih mirip sebuah perintah.

"Haha , iya-iya aku nggak akan ninggalin kamu kok, Re. Bukan cuma selama disini, tapi selamanya."

"Idihhh gombal Mas, aku meleyot nih lama-lama."

"Gak gombal, emang laki seumuran aku masih pantes main gombal-gombalan?"

"Kali aja, balik labil lagi, wlekkk."

"Hm, awas ya kamu Re."

Aron menuruni tangga dengan tubuh yang sudah segar karena sehabis mandi, bersama dengan itu Rosa baru saja masuk setelah selesai merawat tanaman hiasnya di belakang.

"Ma, kenalin ini Rea..."

"Aduh, Mama mandi bentar ya, kayaknya nggak enak banget karena habis dari kebun." potong Rosa saat Bara berusaha mengenalkannya dengan Rea.

Rosa buru-buru naik untuk mandi.

Sampai di kamar, ia menghela napas pelan sambil menggelengkan kepala kemudian segera meraih baju dan masuk ke dalam kamar mandi.

"Astaga sejak kapan anakku seleranya jadi bocah," gumam Rosa yang sempat memperhatikan wajah Rea tadi.

"Bagaimana kuliahmu, Rea?" tanya Aron berbasa-basi.

"Baik, Om."

"Bagus, belajar dengan baik biar lulus dengan nilai bagus. Oh, ya! jangan sungkan disini, senyamanmu aja."

"Dia gugup, Pa." ledek Bara.

"Ih, apaan sih Mas." Rea menginjak kaki Bara, hingga berhasil membuatnya mengaduh.

"Sakit, Re."

"Hm..."

Rosa turun, ia menghampiri Aron, Bara dan Rea di ruang tamu.

"Sore tante." sapa Rea dengan sopan. Rosa dibuat terpaku akan Rea yang meraih tangan miliknya.

"Sore," jawab Rosa dengan nada lembut.

Dalam hati Rea bernapas lega karena ia kehadirannya tak langsung ditolak oleh orang tua Bara.

"Kenalin, Ma. Dia Rea..."

"Oh, kamu pacarnya Bara ya?" tanya Rosa.

Rea hanya meringis, sementara Aron ia memberi kode tatapan tajam kepada istrinya agar bersikap baik.

"I-iya tante." Rea memberanikan diri mendongkak, menatap Mamanya Bara.

"Cantik, siapa tadi namamu?"

'Hah? Mamanya Mas Bara mujiku cantik?' batin Rea senang.

"Rea, Tante."

"Rea ya, kamu nggak salah pilih pacar?"

Deg.

Jantung Rea berdegup kencang, apakah ini tanda-tanda penolakan secara halus. Mendadak nyalinya kembali ciut dan ia hanya bisa menusuk-nusuk pinggang Bara dari belakang.

"Ma,-" suara Aron dan Bara hampir bersamaan.

Rosa menatap Bara dan Aron bergantian, kompak sekali pikirnya.

"Semoga nggak salah, Tante."

"Tapi, Bara itu nggak cocok sama kamu!"

"Ma,--" Lagi-lagi, pekik Aron dan Bara bersamaan.

"Bisa diem nggak?" ucap Rosa.

"Eh,-" Rea bahkan bingung harus merespon apa? bukankah sudah jelas Mamanya Bara menolaknya, menolak langsung.

Bara menghela napas, ia memasang muka masam dan kecewa lantaran Sang Mama masih bersikap egois. Bara pikir, Mamanya sudah berubah begitu Sang Papa mendiamkannya akhir-akhir ini.

"Kamu masih muda dan terlalu imut, sedangkan Bara? dia lebih pantas jadi om kamu, memangnya kamu nggak malu Rea?"

Bara dan Rea saling pandang, kemudian menghela napas lega. Ya, setidaknya Rosa tak menilai buruk Rea, itu sudah cukup bagi Bara.

"Hahaha..." Aron tak kuasa menahan gelak tawa.

"Mama ini gimana? anak sendiri malah dibilang om-om." kesal Bara.

"Memang sudah Om-om, kenapa nggak sadar diri Bara?"

Rea hanya terkekeh kecil menanggapinya.

"Ma,--" suara kesal Bara dengan wajah masamnya.

Rosa hanya tertawa melihat kekesalan Bara, sementara Aron, diam-diam menggeser tubuhnya agar lebih dekat dengan sang istri.

"Rea, kamu beneran mau sama Bara? apa kamu sudah siap menerima segala konsekwensinya? Bara kan duda, umurnya tentu sudah tidak muda lagi jika dibandingkan dengan kamu, yang menurut saya pribadi kamu masih terlihat seperti gadis berumur 20-an, sangat jauh dengan Bara." Jelas Aron.

"Saya mau, Om."

"Apa alasan kamu mau sama Bara?" tanya Rosa.

"Kalian ini, udahlah cukup tanya jawabnya."

"Nggak ada, Om Tante," jawab Rea membuat keduanya, Aron dan Rosa saling pandang.

***

Nggak ada satu alasan untuk menjabarkan apa itu perasaan cinta, karena bagiku cinta bukanlah alasan dan mencintai seseorang tak membutuhkan alasan.

Rea~

1
zeus
Ini dari Ayahnya bara Sama bara kok sama2, bego.. Udh tahu begitu knp g Langsung di buang najiranya..
Pke alesan krn di sayang ibunya bara, trs pa korelasinya? Dasar laki2 lemah yah gini..
zeus
Kamu Marah kok modelnya kyk betina bara
Yah lampiasin lah ke binik kamu atau selingkuh an nya kok mlh ke orang lain..
zeus
Knp ga di photo/video buat barbuk??
zeus: Bini nya yg selingkuh, knp lakiknya yg pergi? Antara baik atau tolol sich
total 1 replies
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
hai kak😅
vj'z tri
🫢🫢🫢🥹🥹😭😭😭😭😭🤧🤧🤧🤧
vj'z tri
jangan pecat jadi wakil CEO pah ...tapi masukin ke dalam perut mama lagi ,hiiih udah kesel2 aku sama author bikin nangis ...ternyata ikutan kena prank akuh 🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
author tega habis buat aku senyam senyum mesam mesem karna barra dan rea ...sekarang langsung bikin aku syok 🫢🫢🫢🫢🥹🥹
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: hehehe🤗🤗
total 1 replies
vj'z tri
Tante untung jantung nya buatan author jadi kebal sama kabar yang mengejutkan 🤭🤭🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
teman memang banyak tapi lebih banyak yang hanya memanfaatkan ,teman yang benar2 tulus itu jarang 🫰🫰🫰🫰
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: rill kak
total 1 replies
vj'z tri
oohooo aku mencium aroma aroma udang di balik rempeyek 🫣🫣🫣🫣
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: enak dong kak🤭🤭
total 1 replies
vj'z tri
wih tuh mulut belum pernah ngerasain makan tahu hot jeletot lever 15 🤨🤨🤨
vj'z tri
🤨🤨🤨 rea adiknya Revan 🫣🫣🫣🫣
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: hehehe
total 1 replies
she_cookiez
kok jadi lucu alur nya
Ernawati Dimin
buang mantan pd tempatnya
Tiyara Dwii Febrianisa
jangan2 rea adeknya revan
Elisanoor
luat biasa
Elisanoor
blm tuntas ,tp udah bedarah, eh tp gw juga 2 hari baru jebol 🤣
Elisanoor
🤣🤣🤣🤣
Elisanoor
iya jgn mao di tindas om om, enak aja 🤣🤣🤣
Elisanoor
susah bener nmnya Thor ke India Reivender oppoooo 😅😅😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!