Kehidupan seorang gadis.
Ia terpaksa masuk kedalam kehidupan Tuan Muda Raka untuk menyelamatkan kaka satu satu nya.
Apa sebenarnya kesalahan kaka nya??
Rencana seorang Tuan Muda untuk mengendalikan hidup Tania. Tapi setelah menjalani nya ia malah jatuh cinta, bahkan dia sendiri yang jadi tergila gila kepadanya.
Tanpa ia sadari ia banyak melanggar peraturan yang ia buat sendiri.
Sebenarnya apa yang membuat Raka menjadi mencintai Tania?
Seperti apa sebenarnya perasaan Tania?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eva pronika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Datang Bulan
30 Menit sebelum kedatangan Tania
"Apa?? Jadi selama ini Dia tidak terlibat?" Dengan nada tinggi.
"Benar Tuan. Kini mereka sudah menjadi buronan. Pak anton selama ini hannya tumbal mereka."
"Kerahkan orang mu lebih banyak. Tangkap mereka secepat nya. Gunakan keahlianmu itu jay"
"Siap Tuan"
"Bagaimana dengan Tania? Apa lebih baik aku bicarakan ini kepada nya?" sembari menyandar kepala ke kursi kebesaran nya.
"Saya rasa jangan dulu tuan. Ini akan menyakiti Nona. Kita tunggu waktu yang tepat"
"Kapan??"
"Jika anda memberitahu nya bahwa kaka nya tidak bersalah menurut anda apa yang akan terjadi?"
Dia akan meningalkan anda Tuan. Bukan kah selama ini kau mengancamnya menggunakan kaka nya.
"Apa?" dengan wajah bingung.
"Kemungkinan Nona akan meninggalkan anda. Saya rasa anda tidak menyukai nya bukan?"
"Tidak bisa. Dia tidak memiliki hak untuk meninggalkan ku" jawab nya dengan nada tinggi.
"Sebaiknya anda beritahu di waktu yang tepat Tuan"
Apa cinta bisa membuat orang menjadi bodoh?? kenapa anda seperti orang bodoh jika berhubungan dengan Nona Tania Tuan.
Sekretaris Jay kemudia menceritakan perihal Yayasan itu. Ia tau betul sifat Tania, ia tidak akan tega melihat anak anak itu. Dia akan melibatkan diri nya. Sekretaris Jay sudah membuat senjata untuk menaklukakan Tania.
bruak
Seketika mata mereka mengahadp pintu.
"Apa yang kau lakukan disini"
Apa dia mendengar apa yg kami bicarakan?
"Honey, aku merindukan mu"Dengan senyum lebar.
"Aku tidak ingin melihat wajahmu. Keluar dari sini"
"Kenapa kau berubah begini Raka?" berjalan mendekati Raka.
"Jay"
"Baik tuan" "Silahkan Nona keluar." berjalan mengahali clara.
"Kenapa kau jadi seperti ini Raka? Apa kau tidak mencintai ku lagi?" menahan Tangis.
"Cinta?? ha ha ha Dimana cinta mu dulu saat kau meningalkan ku dulu? Jay usir dia keluar" tanpa melihat.
"Jangan paksa saya bersikap kasar Nona"
"Kau akan menyesal Raka" sembari berjalan kearah pintu.
Clara keluar dari ruangan itu dengan wajah memerah karna menahan emosi.
Kau akan menyesal Raka telah mengusir ku hari ini. Aku akan membalas nya.
*
"Anda baik baik saja Nona?"
"Saya baik baik saja bella" sembari melihat kearah kaca.
"Apa anda memikirkan nona clara?" melirik dari kaca spion
"Apa menurut mu itu hal wajar? Suamiku bertemu dengan mantan nya?"
"Memang bukan hal yang wajar nona. Saya mengerti perasaan anda"
Seandainya pasangan ku juga begitu, mungkin sudah ku kubur hidup hidup. Tapi anda sangat sabar mengahadapi Tuan Raka.
"Bukan kah dia sangat egois? Dia sangat marah saat aku bertemu kak Ferdi. Tapi dia sendiri" sebutir air mata menetes.
"Tapi sebaiknya anda bersikap normal Nona. Aku yakin Tuan tidak berbuat macam macam di belakang anda. Sekalipun dia sedikit dingin tapi dia tipe pria yang setia"
Di umur segini anda sudah merasakan hal sepahit ini, kenapa aku jadi kasihan kepada nya?
"Kau selalu menenangkan aku Bella. Terimakasih"
"Sama sama Nona"
Kenapa kau setega itu? kenapa saat aku kembali berharap kepadamu selalu saja ada hal yang membuat ku terluka. Apa kau masih mencintai clara? sehingga kau bebas bertemu dengan nya? Apa pernah kau memikirkan perasaanku. Apa sebaiknya aku tidak usah berharap lagi dari sekarang. Tania.
*
.
"Lima menit lagi kami sampai" sebuah pesan masuk.
Tania membaca nya. Kemudian menutup hp nya kembali. Dia tidak ingin turun menyambut Raka. Ia lebih memilih berdiam diri di kamar.
clek
Pintu kamar terbuka.
Kenapa tidak menyambutku? apa dia sudah tidur jam segini.
"Kau sedang apa?" Tanya Raka pelan.
Tidak ada jawabapan.
Raka memilih langsung mandi dan mengambil baju nya sendiri. Ia tidak ingin mengganggu tidur Tania.Setelah selesai mandi ia duduk di samping Tania,.dengan lembut ia menyentuh pipi nya.
"Eh sudah pulang?" seru nya dengan pelan.
"Kenapa tidak menyambut ku?"
"Maaf aku ketiduran" jawab nya datar.
"Yasudah, ayo kita makan" sambil menarik tangan Tania
"Ayok"
Sampai di meja makan Tania hannya diam. Wajahnya datar, Raka merasa aneh tapi dia memilih diam. Setelah selesai makan malam seperti biasa, Raka masuk ke ruangan kerja sebentar dan Tania masuk ke kamar.
Saat tiba di dalam kamar Raka melihat Tania sudah tertidur. Ia duduk di samping nya, menatap dalam wajah nya, di belainya pelan, hingga tangan nya pelan membuka baju tania, ia menciumi dada Tania dengan lembut.
"Apa yang kau lakukan" Tanya Tania kaget.
Raka tidak menjawab, ia sibuk dengan permainan nya.
Tania mendorong tubuh Raka sedikit kasar.
"Maaf" ucapnya sambil menutup kembali bajunya.
"Kau kenapa?" nada kesal.
"Aku tidak bisa" nada terbata.
"Apa??!!!! Kau menolak ku sekarang?" langsung berdiri.
"Bukan begitu, aku hannya ..." terbata
Apa yang sudah ku perbuat, dia pasti akan menghukum ku.
"Sudah lah kau membuatku kesal" beranjak
"Maaf, aku datang bulan" jawabnya cepat sebelum Raka membuka pintu.
"Apa??" kembali menghadap Tania.
"Ia aku datang bulan tadi pagi, maaf"
Apa aku sudah gila, Tania berani berani nya kau berbohong.
"Kenapa harus minta maaf. Kau tidak bersalah, seharusnya aku bertanya terlebih dahulu" membelai rambut merasa bersalah.
Tania diam. Dia berbohong untuk menghindari Raka malam ini