kembali hilang setelah peperangan usai namun ketidakadilan senantiasa datang untuk merobohkan kedamaian
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon krist junior., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Langit senja memerah, memberi semburat emas pada pepohonan hutan utara. Kiwang berdiri di atas cabang pohon besar, menatap hamparan lembah di bawah sana. Elira, gadis misterius dengan rambut keperakan dan rune waktu yang samar bersinar di pergelangan tangannya, berdiri beberapa langkah di belakangnya.
"Kalau mau naik level lebih cepat, kita harus berburu monster tipe agresif. Tapi... ini area yang dijaga oleh jejak-jejak Radiant," gumam Kiwang.
Elira tersenyum tipis. "Kamu takut?"
"Aku lebih takut kalau kamu nyasar dan kena serangan tiba-tiba."
"Aku bisa jaga diri. Tapi... aku penasaran seberapa jauh kamu bisa menahan gelombang serangan."
Tanpa aba-aba, Elira mengangkat tangan kirinya. Rune waktu yang terukir di kulitnya menyala. Detik itu juga, waktu di sekitar Kiwang melambat. Daun yang jatuh terhenti di udara. Kiwang mengerutkan dahi, tapi langsung memijakkan kakinya ke batang pohon dan meluncur turun.
"Kamu main-main ya?"
"Ujian rekrutmen versi ku," jawab Elira dengan senyum penuh tantangan.
Begitu mendarat di lembah, suara geraman menggema dari semak-semak. Tiga ekor Dire Fang—serigala hitam bermata merah—muncul dengan taring siap mencabik.
"Level mereka 14, pas buat naikin exp-ku," gumam Kiwang.
Ia langsung mengaktifkan Spiral Trigger, tangannya membentuk pola lingkaran dan menghasilkan pusaran energi api. Dengan gerakan gesit, ia menerjang serigala pertama, menekuk lutut dan meluncur rendah ke bawah perut musuh.
Zzzraatt!
Spiral api meledak dari bawah, memantul ke atas, menghantam tubuh serigala dan melemparkannya ke pohon.
[EXP +310] [Level 14.00 → 14.20]
Dua serigala lainnya menyerang dari kanan dan kiri. Kiwang melompat mundur, tapi salah satu berhasil menggores pundaknya.
"Tsk."
Ia memutar tubuh, menyatukan api spiral dan angin, membentuk teknik baru: Spiral Cutter—bilah angin menyala api yang tajam.
Dengan ayunan memutar, senjata itu meluncur dari tangan Kiwang, membelah udara dan menghantam serigala kanan. Darah mengucur. Yang kiri menyerang dari belakang, tapi Kiwang sudah membaca pergerakan. Ia menendang tanah, memutar tubuh dan menekuk lengan kanan untuk menahan cakar musuh, lalu menghantamkan lututnya ke dagu monster.
[EXP +370] [Level 14.20 → 14.50]
Serangan terakhir datang. Dire Fang pertama yang sempat terpental kini bangkit, tubuhnya lebih besar dari sebelumnya—berevolusi.
"Huh, evolusi liar..."
Elira dari atas pohon berteriak, "Gunakan titik tekan! Di bagian dada kiri bawahnya!"
Kiwang menarik napas, lalu memusatkan rune spiral ke kedua telapak tangan. Ia melompat, lalu berputar di udara. Teknik Spiral Dive dilepaskan.
BOOOM!
Serigala itu terhantam langsung di titik lemah. Tubuhnya meledak dalam cahaya, lenyap.
[EXP +600] [Level 14.50 → 15.00]
Setelah semua usai, Kiwang duduk di atas batu sambil mengelap luka di bahunya.
"Lumayan. Sekarang tinggal..."
Elira turun perlahan dari pohon, berjalan ke arahnya.
"Aku ikut."
Kiwang mengangkat alis. "Hah?"
"Kamu butuh penyeimbang waktu di timmu. Dan aku... bosan sendiri."
"Kenapa sekarang?"
"Tadi kamu lulus tes rekrutmenku."
"Yang kamu buat sepihak?"
"Yap. Tapi kamu tetap menang, jadi... itu sah."
Kiwang tersenyum, meski pundaknya masih sakit. "Selamat datang di tim. Tapi jangan harap aku akan nurut."
Elira menepuk pundaknya pelan. "Dan jangan harap aku bakal diam."
Di kejauhan, di balik pepohonan, sepasang mata bercahaya mengamati mereka. Jejak Radiant belum berakhir—dan petualangan mereka baru saja dimulai.