NovelToon NovelToon
Dibalik Istana Naga

Dibalik Istana Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Romansa / Fantasi Wanita / Harem / Balas Dendam / Enemy to Lovers
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Black _Pen2024

Untuk membalaskan dendam keluarganya, Swan Xin menanggalkan pedangnya dan mengenakan jubah sutra. Menjadi selir di Istana Naga yang mematikan, misinya jelas: hancurkan mereka yang telah membantai klannya. Namun, di antara tiga pangeran yang berebut takhta, Pangeran Bungsu yang dingin, San Long, terus menghalangi jalannya. Ketika konspirasi kuno meledak menjadi kudeta berdarah, Swan Xin, putri Jendral Xin, yang tewas karena fitnah keji, harus memilih antara amarah masa lalu atau masa depan kekaisaran. Ia menyadari musuh terbesarnya mungkin adalah satu-satunya sekutu yang bisa menyelamatkan mereka semua.
Langkah mana yang akan Swan Xin pilih?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

“Aku janji, setelah kau kembali, aku akan—”

San Long tidak pernah menyelesaikan kalimat itu. Pintu koridor berdebam terbuka. Seorang kasim berlari tergopoh-gopoh, napasnya tersengal, merusak ketegangan romantis yang mematikan itu dengan kenyataan Istana yang brutal.

“Yang Mulia Pangeran Bungsu! Pangeran Sulung! Selir Xin! Berita mendesak!” seru kasim itu, wajahnya sepucat kertas.

San Long segera menarik tangannya yang gemetar dari udara. Ekspresi Pangeran Bungsu yang dingin dan profesional kembali dipasang, membungkus emosi panasnya seperti baju zirah es. Swan pun melangkah mundur, kembali ke peran selir cerdik, menyembunyikan strategis militer di balik tatapan penasaran yang sopan.

“Apa yang terjadi, Juru Bicara Wu?” tanya San Long, suaranya kembali ke resonansi rendah yang dingin.

“Kaisar… Kaisar Agung Long Guang Ming jatuh sakit. Kondisinya tiba-tiba memburuk setelah makan malam. Tabib Kekaisaran menyebutkan chi yang melemah total. Beliau… Beliau memanggil semua Pangeran. Dan juga, Guru Besar Wen menuntut Nona Swan Xin ditempatkan di sayap perawatan.”

Swan menukar pandangan tajam dengan San Long. Kaisar sudah bergerak. Entah disadari atau tidak, ini adalah upaya terakhir Kaisar (atau pihak yang setia kepadanya, melalui Guru Wen) untuk menyeimbangkan kekuatan, memaksa para Pangeran untuk bekerja sama dan bersaing secara terbuka di bawah kondisi krisis.

Dan Guru Wen, dari balik temboknya yang tenang, telah mendorongnya tepat ke pusat konflik.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dua hari berlalu. Sayap Naga Giok, tempat Kaisar dirawat, telah bertransformasi menjadi ruang sidang politik. San Long, Jiang Long, dan Zheng Long bekerja bergantian. Di tengah ketegangan para Pangeran, Swan diposisikan sebagai "Selir Perawat" dengan otoritas unik dari Guru Besar Wen. Ini memberi San Long dan Swan waktu yang berharga di ruang yang sama, jauh dari pengawasan para pelayan yang setia pada Pangeran lain.

Pangeran Sulung Jiang Long, yang reputasinya hancur, bersikap waspada dan sinis, namun terpaksa menahan diri. Sementara Pangeran Kedua Zheng Long—ancaman intelektual sejati—memerhatikan interaksi Swan dan San Long dengan mata tajam dan kalkulatif.

Malam itu, tugas merawat Kaisar jatuh pada San Long dan Swan. Swan menyaring teh obat herbal sementara San Long membaca laporan militer perbatasan. Mereka menjaga jarak yang sopan, bermain peran dengan sempurna. Setiap kali pelayan melintas, mereka mendiskusikan ramuan dan obat-obatan dengan suara datar. Begitu pintu tertutup, suasana tegang langsung meliputi.

“Laporan Zheng Long mengenai krisis beras di Barat adalah pemalsuan,” bisik San Long, tidak mengalihkan pandangan dari gulungan. “Dia mengklaim kekurangan stok untuk mendorong penurunan harga. Setelah itu, orang-orangnya akan membelinya, dan dia akan menaikkan harga begitu Tahta jatuh ke tangannya.”

“Sesuai dengan karakter Pangeran Kedua,” balas Swan, menuang air panas ke ramuan, uap tipis menutupi wajahnya. “Dia adalah ahli perang ekonomi. Dia menyerang sebelum musuh sadar mereka sedang diserang.”

“Kau menangkapnya dengan cepat.” San Long akhirnya mendongak, matanya yang gelap terpaku pada Swan. “Sebagian besar menteri bahkan tidak melihat manipulasi itu.”

“Itu adalah taktik pengepungan logistik dasar, Yang Mulia. Dia memotong pasokan rakyat sebelum pasukannya sendiri harus bertarung.” Swan mengaduk teh. “Aku sudah menyiapkan memorandum balasan, menyatakan bahwa surplus beras harus dipindahkan dari Utara, bukan dijual bebas.”

San Long mengangguk perlahan. “Sebuah keputusan yang bagus. Kau memblokir jalur perdagangannya tanpa menuduhnya secara terbuka. Cerdas.”

San Long berdeham. Ia merasa sangat aneh—ia bekerja dengan Swan lebih baik daripada ia bekerja dengan seluruh kabinet. Keahlian militernya yang tersembunyi berpadu sempurna dengan keahlian strategis Swan yang terbuka dan berani. Namun juga tersembunyi bagi beberapa orang yang Swan tidak ingin perlihatkan.

“Kau tidak takut menjadi Permaisuri Jenderal?” tanya San Long tiba-tiba, suaranya sangat rendah. Pertanyaan itu lebih dari sekadar godaan, itu adalah penyelidikan serius tentang tujuan Swan. “Posisiku sekarang bergantung pada nyawa Ayahanda Kaisar yang semakin redup. Jika dia mati, perang terbuka adalah hal yang pasti. Apakah kau siap meninggalkan sutra dan merangkul baja di hadapan seluruh dinasti?”

Swan menyeringai tipis, ekspresi langka yang menggabungkan kecantikan selir dan kekejaman Jenderal. “Aku tidak pernah memakai sutra, Yang Mulia. Sutra adalah kamuflase yang baik untuk menyembunyikan baja yang sesungguhnya.”

San Long menahan napas sejenak, geli dan terpesona. Dia tidak bisa lagi menganggap wanita ini sebagai ancaman. Rasa hormatnya tumbuh menjadi sesuatu yang jauh lebih kompleks, jauh lebih berbahaya bagi hatinya. Senyum tipis terulas.

“Paman Raja Zhao sudah berada di Ibu Kota,” kata San Long, beralih ke isu politik terberat, menghilangkan jejak ketegangan romantis itu. “Dia mengatakan datang untuk mendoakan Kaisar. Kenyataannya, dia sedang merekrut semua pihak yang tersisa dari Jenderal Zen dan Su Yang. Kudeta sudah berada di ambang pintu.”

“Dan bagaimana dengan fitnah ibumu?” tanya Swan lembut. Ini adalah kartu yang ia mainkan untuk mendorong San Long membuka diri lebih jauh, menciptakan kepercayaan mutlak.

Ekspresi San Long kembali mengeras, lapisan dingin di matanya kembali terlihat. Ia berbalik dan menatap siluet Kaisar yang tidur tak sadarkan diri di atas tempat tidur berlapis emas.

“Ibuku, Permaisuri Terdahulu, dituduh berkomplot dengan kekuatan Barat dan melakukan sihir hitam, delapan tahun yang lalu,” ucapnya. Suaranya penuh kesedihan terpendam. “Saat itu, aku masih sangat muda. Semua orang percaya dia bersalah. Semua orang membenciku, melihatku sebagai anak seorang pengkhianat dan penyihir.”

“Bahkan setelah dia meninggal, fitnah itu tidak pernah dicabut,” lanjutnya, melangkah lebih dekat ke Swan, berbagi rahasia yang ia sembunyikan selama bertahun-tahun. “Fitnah itu adalah alat utama Jiang Long dan Zheng Long. Mereka menggunakannya untuk menekan dan mengucilkanku, memastikan aku tidak punya kesempatan di Tahta. Aku dipaksa membangun persona ‘Pangeran Bungsu yang kejam dan tak peduli’ agar mereka meninggalkanku sendirian.”

Ia menyentuh gulungan peta di atas meja, yang selama ini Swan yakini adalah peta militer yang diselamatkan ayahnya, Jenderal Xin. “Ibuku… dia selalu bilang Jenderal Xin adalah orang yang paling loyal pada Kaisar, bahkan lebih dari menteri mana pun. Ketika berita pengkhianatan Jenderal Xin muncul, ibuku bersumpah bahwa itu adalah fitnah.”

Air mata kecil menggenang di matanya, air mata yang selama ini ia tolak untuk tumpah di depan publik. “Kisah ibumu dan ayahku… terjalin. Kami berdua korban fitnah yang sama. Dan itu yang membuatku paranoid. Aku curiga semua orang.”

Swan mendengarkan dengan hati yang perlahan melunak. Semua informasi yang didapatnya dari Pasukan Bayangan, ditambah kejujuran San Long, mengikis sisa keraguan tentang siapa dirinya. San Long adalah pihak yang bersahabat. Ia juga seorang korban.

“Aku mengerti,” kata Swan. Ini bukan simpati selir, melainkan pemahaman dari seorang sekutu yang setara.

“Tidak, kau tidak mengerti.” San Long menoleh, tatapannya menyentuh inti jiwa Swan. “Aku tahu kau tidak berada di sini hanya sebagai selir yang cantik, Swan. Kau cerdas. Kau sangat berani. Bahkan Jiang Long—pangeran arogan itu—kalah memalukan di tanganmu.”

“Kupikir kekalahan itu akan membuatku tenang malam ini, Yang Mulia,” kata Swan, berusaha mengalihkan perhatian, kembali ke persona selengekan yang sedikit sombong. “Tapi ternyata memimpin perang psikologis membuatku lapar. Aku ingin sekali keluar dari sini, memakai jubah hitam, dan mencari beberapa pelayan pengkhianat yang masih setia pada Su Yang.”

San Long tertawa kecil, suara serak dan murni. Itu adalah suara paling jujur yang pernah ia dengar dari Pangeran Bungsu. Tawa itu menghancurkan tembok tinggi yang dibangun San Long selama satu dekade.

“Tugasmu bukan untuk berburu pengkhianat sekarang,” tegur San Long, mendekat. Kehadirannya begitu dominan dan gelap, menyerap cahaya redup lampu minyak di kamar itu. “Tugasmu adalah membantuku menjaga kekaisaran ini tetap utuh, setidaknya di depan para menteri. Jika Ayahanda Kaisar pergi malam ini, kekacauan akan meletus, dan Raja Zhao akan menuntut pertumpahan darah.”

“Dan apa yang akan kau lakukan?” tanya Swan, membalas tatapan Pangeran. Mereka hanya berjarak beberapa inci. Keakraban paksa di sayap perawatan Kaisar telah menghasilkan sebuah dinamika intim yang tak terhindarkan.

“Aku akan mengikutimu,” jawab San Long, suaranya seperti bisikan. “Sejak kau muncul, Istana ini menjadi hidup. Kau telah memberiku harapan yang mati sejak ibuku meninggal.”

Ia mengangkat tangannya lagi, kali ini tanpa keraguan. Kali ini, sentuhan itu mendarat. Bukan pada leher, bukan pada pipi, tetapi tepat di sepanjang bekas luka kecil di bawah garis rambut Swan, sebuah sisa kecelakaan kecil yang terjadi saat pelatihannya di pegunungan salju delapan tahun lalu.

Jejak luka itu hampir tidak terlihat, ditutupi oleh tata rias yang Swan kenakan sebagai selir. Tetapi San Long telah melihatnya. Hanya Prajurit Bayangan dan Guru Wen yang tahu luka itu ada, karena itu membuktikan kehidupan masa lalu yang jauh dari sutra dan parfum.

Jari San Long bergerak lembut, sentuhan itu menimbulkan kejutan yang kuat, membuat seluruh saraf Swan tegang. Mata San Long, penuh rasa hormat yang mendalam dan keingintahuan yang terbakar, menatap langsung ke matanya.

“Kau Selir Baru dari perbatasan,” katanya, suaranya pecah karena keheningan di kamar itu. “Kau adalah cucu dari Guru Besar Wen yang dihormati. Kau wanita yang pandai bermain-main dengan menteri dan pandai menghindari racun.

Ia mencondongkan tubuhnya lebih dekat, mengabaikan fakta bahwa Kaisar yang sekarat berada hanya beberapa meter dari mereka.

“Tapi bekas luka ini bukan milik Selir,” desis San Long, menekan lembut kulitnya. “Ini adalah bekas luka yang didapat dari ayunan pedang atau panah, bukan cakar kucing harem.

Ia menyandarkan dahinya di dahi Swan, dan udara di sekitar mereka bergetar oleh ketegangan yang mendesis.

“Siapa kau sebenarnya, Selir Xin?”

1
Yunita Widiastuti
tahta...oh ...tahta..
Yunita Widiastuti
🌹💪💪💪
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: gift. maaf typo
total 2 replies
Ita Xiaomi
Cara aman menghilangkan bukti.
Eskael Evol
luar biasa
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: Terima kasih kakak bintang limanya. jangan bosan baca karya karya author yang ongoing ya...🌹🥳🙏😄
total 1 replies
Eskael Evol
cerita nya sangat bagus
trmkash thor good job👍❤
Ulla Hullasoh
terlalu ingin tau xin jd membahayakan orang lain
Jeffie Firmansyah
awal cerita yg mantap 💪
Wiji Lestari
penasaran💪
Wiji Lestari
💪💪
Eskael Evol
keren trmksh thor👍❤
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: 🙏🙏🥳Terima kasih kakak. semua dukungan kakak sungguh berharga buat author. Terima kasih🙏
total 1 replies
Eskael Evol
keren cerita nya smg ttp seru hingga ahir👍
Eskael Evol
bisa nggak ya nama² pemeran pakai nama biasa aja biar gak ribet dan bingung, sayang cerita bagus tapi malas baca nya
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: maaf. akan saya perhatikan selanjutnya. Terima kasih untuk masukannya. 🙏🙏
total 1 replies
Ulla Hullasoh
karya yang bagus Thor.....🥰
Ulla Hullasoh
akhirnya selamat...sampe tarik nafas 👍
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: Terima kasih kak. udah mampir di cerita author. semoga suka. boleh klik napen author untuk pilih novel author yang lain. berbagai genre juga.
jangan lupa subscribe, like, komen, gift, vote dan klik bintang limanya. Terima kasih dukungan para pembaca setia sangat berharga buat author. lope lope sejagat... 🥳🌹😍🙏
total 1 replies
Ita Xiaomi
Demi kelangsungan hidup Kasim Li😁
Arix Zhufa
ku kira MC cewek nya kuat...ternyata
Arix Zhufa
cerita awal nya bagus tp setelah baca sampe bab ini alur nya bertele tele
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: Terima kasih masukannya. Akan saya perhatikan kembali. 🙏🌹
total 1 replies
Arix Zhufa
sampe di bab ini MC cewek nya keren
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: semangat bacanya ya kak. thx all.🌹🥳🙏
total 1 replies
Arix Zhufa
bab 2 aja udh keren
Arix Zhufa
mampir thor
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: Terima kasih kakak. semoga suka ya. masih banyak kisah author yang lain. bisa klik aja napen author dan pilih kisah kisah author yang mana yang suka boleh dibaca. Jangan lupa subscribe, like, komen, gift, vote dan klik bintang limanya thx u. lope lope sejagat😍🥳🌹🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!