Istri Kedua Mafia Bos

Marvel berdiri bersandar tiang sembari menatap perkebunan anggur yang di penuhi pohon anggur berdiri sejajar dan rapi dengan buahnya yang terlihat lebat dan terawat.

"Tanganmu terluka"

Suara yang sangat Marvel kenal tapi ia malas menoleh menatap si pemilik suara itu.

Bella berjalan mendekati Marvel mencoba melihat luka di telapak tangan Marvel akibat gelas anggur yang tadi ia remas.

Marvel menepis tangan Bella yang hampir menyentuh telapak tangannya.

"Kau senang?!" Marvel dengan kasar menarik rambut panjang Bella hingga gadis itu menengadahkan wajahnya menatap sepasang bola mata abu-abu milik Marvel.

"Kenapa kau marah? aku salah apa?" tanya Bella tetap tenang.

"Salah apa? papa menjodohkan mu dengan Piere sepertinya kau tidak keberatan!"

"Lalu aku harus bagaimana? kau sendiri tidak mengakui ku sebagai istrimu" tantang Bella tetap dengan suara tenang dan wajah yang sedikit angkuh membuat Marvel semakin geram.

Marvel hampir melumat bibir Bella tapi Vivian segera datang menghampiri keduanya.

"Hei jangan bertengkar disini atau papa melihat kalian dan urusan akan jadi panjang" kata Vivian.

Marvel melepaskan genggamannya pada rambut Bela.

"Marvel obati luka mu dan jangan kekanakan" omel Vivian.

"Bella kau saja yang obati lukanya kau dokter tentu lebih mengerti"

Bella tidak membantah permintaan Vivian. ia segera meraih tangan Marvel untuk membersihkan lukanya dan membebatnya dengan kasa.

Setelah mengobati luka di tangan Marvel, Bella beranjak pergi meninggalkan Marvel bersama Vivian.

"Jika kau berani maka jelaskan siapa Bella pada papa, sepertinya Bella ingin kau mengakuinya. gadis itu mulai jatuh cinta padamu Marvel" Vivian bicara dengan Marvel setelah Bella pergi kembali ke meja makan bergabung dengan keluarga Cruise.

"Situasinya tidak memungkinkan untuk mengatakan semua nya Vivian" kata Marvel.

"Lalu kau akan menunggu sampai Bella benar-benar di jodohkan dengan Piere?"

"Jangan mengulangi perkataan itu Vivian aku benci mendengarnya!"

"Terserah padamu Marvel"

Vivian melangkah pergi meninggalkan Marvel yang masih berdiri menatap tanaman anggur.

setelah Vivian pergi giliran Matteo yang datang menghampiri Marvel.

"Ada apa?"

"Tuan, ada yang mencari tahu soal identitas dokter Bella. mereka bertanya pada rumah sakit tempat kerja dokter Bella"

"Siapa?"

Marvel berbalik menatap Matteo dengan sorot mata tajam. sebagai bos mafia ancaman terbesar Marvel adalah orang-orang terdekatnya. setiap musuhnya bisa saja mencari tahu orang terdekat Marvel dan melenyapkan mereka demi menjatuhkan Marvel sebagai bos mafia terkuat saat ini.

Marvel tidak khawatir dengan ayahnya atau adiknya Piere karena mereka juga sama dengan Marvel yaitu mafia tapi Vivian dan Bella berbeda. dua wanita itu tidak tahu apa-apa soal dunia hitam. meski Bella putri dari bos mafia tapi gadis itu sama sekali tidak terlibat dengan sindikat ayahnya maupun kakaknya yaitu Frederick.

"Perketat keamanan pada Bella jangan sampai kalian lalai"

"Baik tuan, tapi apakah anda mencurigai seseorang atau sindikat mafia lain yang akan membahayakan dokter Bella?"

"Matteo musuh ku terlalu banyak, aku tidak tahu siapa diantara mereka yang mencari tahu soal Bella. sampai kita tahu siapa orang nya kita harus menjaga Bella"

Matteo mengangguk lalu bergegas pergi.

Marvel berjalan kembali ke meja makan untuk bergabung dengan anggota keluarganya. Kali ini wajah Marvel lebih santai ia memandang Bella yang duduk di samping papa tidak lagi di sebelah Piere.

"Marvel kau menginap disini malam ini?" tanya Gilian pada putra sulungnya.

"Tidak pa aku akan pulang, banyak urusan yang harus aku selesaikan"

"Kalau begitu Bella kau akan menginap? disini banyak kamar yang kosong kau jangan cemas penginapan pria dan wanita terpisah jadi jangan khawatir soal keamanan mu" kata Gilian.

"Tidak tuan terimakasih, aku akan ikut Mar...maksudku tuan Marvel pulang ke mansion"

"Marvel kau dan Vivian tinggal satu rumah lalu Bella berada di mansion bersama anggota Cruise apa tidak bahaya?" tanya Gilian.

"Papa tenang saja, selama ini Bella tinggal di mansion dan dia aman bukan?"

"Iya benar tuan Gilian jangan cemas, semua anggota Cruise baik dan sopan kepadaku mereka tidak ada yang kurang ajar padaku"

Piere terkekeh mendengar ucapan Bella.

"Jelas saja tidak ada yang berani pada nyonya muda" celoteh Piere.

"Apa maksudmu Piere? nyonya muda apa?" tanya Gilian.

"Sudahlah pa untuk apa mendengar ocehan Piere dia sedang mabuk!" omel Marvel.

Marvel berdiri dari duduknya ia mengajak Bella untuk kembali pulang ke mansion.

"Marvel aku ingin pulang ke rumah orang tuaku untuk malam ini apa boleh?" tanya Vivian.

"Baiklah" jawab Marvel.

Didepan semua anggota keluarga Vivian mendaratkan kecupan di pipi kanan Marvel membuat Bella terkejut dan memalingkan pandangannya. entah kenapa ia seperti tidak rela melihat Vivian mencium Marvel.

Dengar Bella kau jangan jadi tamak, Marvel bukan milikmu ia milik istri pertama yaitu Vivian. kau hanya istri muda yang tidak di anggap.

Bella terdiam dengan raut wajah muram.