"Aku tidak pernah memaksa siapapun untuk mencintai ku, dan jika pun cinta segitiga ini tetap harus berlanjut maka aku akan pastikan bahwa aku akan menjadi pemenang nya. apapun yang terjadi nantinya." ucap Daisy yang sudah putus asa karena tidak bisa melepaskan diri dari cinta yang terus membelenggu nya.
Dengan luka dan tetes air mata gadis cantik itu melanjutkan langkahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erny Su, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Sampai saat Daisy kembali ke rumah nya, saat itu tidak ada siapapun di rumah bahkan asisten rumah tangga nya pun entah kemana, Daisy tidak peduli dengan hal itu hatinya sudah terlanjur sakit saat ini.
Mungkin jika hanya menghadapi masalah tuntutan hukum Daisy tidak sedikit pun merasa takut karena dia tidak merasa bersalah dengan apa yang terjadi, tapi saat ini bahkan orang-orang terdekatnya telah mengkhianati dirinya.
Dan terakhir Adam yang saat ini ternyata bukan pergi berlibur melainkan kembali pada keluarga kandung nya yang tidak pernah dia ketahui sebelumnya.
Lagi-lagi air mata Daisy meluncur deras memikirkan hal itu hatinya benar-benar tidak bisa lagi setegar saat dia dipermalukan oleh orang-orang banyak, hatinya hancur karena separuh jiwanya juga pergi meninggalkan dirinya.
Daisy pun masuk kedalam kamar pribadinya dalam keadaan kamar yang gelap gulita, dan dia sendiri bahkan tidak menyalakan lampu kamar tersebut, hanya ada penerangan dari cahaya bulan yang masuk lewat jendela kamar nya yang hanya tertutupi gorden tipis berwarna putih.
Daisy bahkan tidak langsung membersihkan diri dia terduduk lemah di lantai sambil bersandar ke pintu yang baru saja dia tutup. Tangis tanpa suara dengan tubuh yang bergetar hebat membuat siapapun yang pernah merasakan itu sungguh tau seberapa dalam luka yang Daisy rasakan.
Sementara saat ini tidak ada siapapun disisinya, semua telah pergi! Sahabat yang selama ini sudah seperti saudara baginya kini justru sudah menjadi musuh dalam selimut.
Daisy tidak memiliki tempat untuk mengadu dan saat ini dia benar-benar berada di titik terendah nya, dia sudah kehilangan segalanya termasuk mahkota nya yang selama ini dia jaga telah direnggut oleh pria kejam yang mengatasnamakan cinta.
Bahkan uang tabungan yang selama ini dia simpan pun telah dia berikan kepada pria itu demi harga diri yang telah mereka hancurkan.
Sementara kini yang ada hanya rasa sakit dari luka yang begitu dalam, bahkan saking dalamnya luka itu Daisy sampai kesulitan untuk bernafas dadanya terasa begitu sesak dan ia pun akhirnya kembali jatuh tak sadarkan diri.
Sementara itu lagi-lagi seseorang yang datang ke rumah itu sudah seperti maling profesional menyelinap masuk kedalam kamar Daisy dan membantu Daisy dengan membawa wanita cantik itu keatas ranjang nya dan menyelimuti nya dengan perlahan hingga posisi Daisy dipastikan sudah nyaman, dia pun mengoleskan minyak aromaterapi di pelipis Daisy.
Pria itu bergegas keluar kamar setelah menyalakan lampu temaram di dalam kamar Daisy, dia berjalan menuruni tangga sambil berkata."Kamu tidak sendiri Dy, saya akan menjadi kekuatan bagimu untuk melawan mereka meskipun kamu bukan siapa-siapa bagiku, tapi kita punya lawan yang sama. Dan selama matahari masih bersinar selama itu harapan akan tetap ada! Lawan kita mungkin bukan orang biasa dan mereka terlalu kuat untuk kita, tapi kita bisa membalas mereka dari arah yang tak pernah mereka sadari."ucap nya sambil bergegas pergi setelah memastikan semuanya aman.
Daisy sendiri tidak mengetahui siapa sebenarnya sosok laki-laki yang sudah menolong nya itu.
Sampai saat Daisy terbangun di pagi hari, dia baru menyadari bahwa dia tidak bersih-bersih dulu sebelum tidur pun langsung melepaskan seprei dan bedcover dari ranjang empuk nya itu lalu menggulung nya dan dia masukan kedalam keranjang cucian kotor, setelah itu ia bergegas menuju kamar mandi sebelum dia beres-beres kamar dan memasang seprei kembali.
Daisy pun mandi dengan cepat, dia sengaja tidak berendam karena rencananya dia akan pergi ke rumah lama milik ayahnya untuk mencari tahu tentang masa lalu sang ayah. Bukan karena dia ingin kembali pada Aksa dengan membuktikan bahwa ayahnya tidak bersalah, tapi dia ingin membersihkan nama baik ayahnya yang kini sudah tiada lagi di dunia.
Daisy yakin ayahnya bukan seorang pembunuh meskipun dia pernah melakukan kesalahan yang tidak termaafkan dulu pada ibunya, tapi Daisy tidak ingin ayahnya dipandang buruk oleh semua orang di dunia ini meskipun mungkin sebagian orang tidak akan peduli dengan hal itu.
Daisy yang sudah mencoba menggali informasi tentang riwayat hidup ibunya Aksa dan riwayat medis nya pun hanya menemui jalan buntu.
Semua seolah sudah diatur sedemikian rupa hingga Daisy tidak bisa membuktikan kebenaran yang ada, jika Daisy benar-benar mencari tahu tentang semua itu.
Sampai akhirnya ia selesai mandi dan berpakaian rapi, Daisy pun langsung bergegas mengurus kamar nya yang memang tidak berantakan dan hanya memasang seprai dan juga bedcover dengan yang bersih.
Daisy sudah benar-benar tidak peduli dengan keadaan rumah yang sepi saat ini, dia pun memutuskan untuk membuat sarapan pagi ala kadarnya tapi tetap makanan sehat yang dia siapkan dan dia makan.
Sampai saat dia selesai sarapan pagi Daisy pun kembali membersihkan gigi dan gusi dari sisa makanan yang menempel setelah itu merapihkan penampilan nya dan langsung bergegas pergi dengan membawa tas punggung berukuran kecil yang hanya muat handphone dan dompet juga buku catatan kecil.
Daisy memasuki garasi mobil dan memilih mobil pemberian sang papah saat pertama kali mereka kembali dipertemukan. Wanita cantik yang kini sudah menggunakan kacamata hitam dan masker nya juga topi pun akhirnya berangkat pagi ke luar.
Sepanjang perjalanan Daisy hanya fokus pada jalanan dan juga buku catatan tentang kunci rumah dan juga password laptop milik sang ayah yang pernah diberitahukan padanya untuk berjaga-jaga jika suatu saat nanti terjadi sesuatu pada dirinya.
Awalnya Daisy tidak peduli dengan itu semua dan hanya mencatat nya sesuai permintaan sang ayah, tapi kini Daisy mulai mengerti dengan maksud dan tujuan sang ayah selalu ingin lebih dekat dengan nya.
Waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi Daisy sudah memarkirkan mobilnya di rumah besar yang kini terlihat begitu sepi.
Itu adalah rumah peninggalan nenek Daisy yang sempat ditempati oleh ayahnya dan istri barunya, otomatis disana ada banyak kenangan masalalu karena ayahnya juga dibesarkan disana.
Sampai saat Daisy disambut oleh wanita paruh baya yang merupakan mantan pelayan di rumah tersebut sebelum akhirnya ia berhenti bekerja setelah ayahnya Daisy meninggal dunia dan anak istrinya yang baru tidak peduli dengan rumah tersebut setelah mereka kembali ke luar negeri.
Daisy sengaja menghubungi wanita itu untuk membantu mencari barang-barang milik sang ayah yang mungkin tidak ia ketahui tata letaknya.
Sampai saat mereka berdua memasuki rumah tersebut, Daisy pun mengucap salam sambil berkata."Pah Sisi datang." lirih nya pelan.
Daisy pun langsung bergegas ke kamar sang papah untuk mempersingkat waktu, tentunya kamar papanya waktu masih lajang menurut wanita paruh baya yang sudah bekerja hampir dua puluh tahun lebih itu.
...****...
Sampai saat Daisy terdiam saat melihat semuanya yang ada di dalam kamar tersebut.
"Ini papah?"ujar Daisy pada wanita paruh baya tersebut.
"Ya non dia papah anda lihat saja wajahnya begitu mirip non."ucap wanita paruh baya itu.
"Lalu ini siapa?"tanya Daisy saat melihat wanita cantik yang begitu mirip dengan seseorang yang kini telah menyakiti hati nya.
"Saya kurang tau, tapi sepertinya dia teman dekat tuan saat beliau masih muda dulu."ucap wanita itu.
"Hm... Tapi itu mama kan disamping papah, oh ternyata mereka juga sudah kenal lama."ucap Daisy.
"Setau saya tuan dan mendiang istrinya adalah sahabat, saya sering melihat mereka berdua boncengan. Dan yang lebih dekat dengan tuan justru wanita ini."ujar nya.
"Hm... Saya sedang mencari album foto papah, tolong bantu carikan ya bu."ucap Daisy.
"Baik non, itu pasti cepat ketemu, karena tuan selalu menyimpan semua barang-barang nya di sini, dan nyonya kedua pun hampir tidak pernah masuk kesini."ucapnya lagi.
Sampai beberapa jam kemudian, Daisy yang bahkan membawa pulang barang-barang milik sang papah termasuk beberapa foto yang menjadi bukti bahwa wanita yang telah melahirkan pria yang menjadi suaminya kini adalah kekasih sang papah.
Tuan Wijaya memang memiliki paras tampan, dan dia juga memiliki banyak teman wanita sejak masuk SMA dan kuliah. Tapi teman terdekatnya adalah sang Mama yang akhirnya menjadi tempat berlabuhnya cinta seorang tuan Wijaya yang begitu berkarisma.
Semua penjelasan itu Daisy dapat dari teman laki-laki sang papah yang rumahnya bertetangga dekat dengan kediaman keluarga.
Sementara itu kini Daisy tengah membuka laptop milik sang papah, yang membuat Daisy bercucuran air mata.
Dilayar utama laptop tersebut Daisy melihat foto keluarga saat masih utuh dulu dimana dia yang masih baby dan sang papah yang menggendong Daisy dan sang Mama yang dirangkulnya oleh sang papah.
Tangis Daisy mulai meluncur deras, sampai saat Daisy kembali melihat file yang tersimpan di dalam nya, awalnya dia tersenyum saat melihat foto tentang sejarah terciptanya Daisy yang dimana disitu ada cerita masalalu papah dan Mama nya Daisy yang terdapat dalam bentuk foto juga cerita dibalik foto tersebut.
Mereka begitu bahagia apalagi saat sang Mama hamil dan melahirkan Daisy, tapi beberapa tahun kemudian sang papah terus mengeluh tentang rumah tangga nya, dengan menyertakan foto sang Mama dengan tulisan *Aku sangat mencintaimu sejak dulu dan mungkin sampai aku mati, meskipun kamu bukan yang pertama hadir di hatiku, tapi kehadiran mu mampu menghapus luka dan juga menghapus jejak nya. Aku sungguh sangat mencintaimu tapi cinta itu tetap tidak bisa mengikat kuat hubungan ini karena kamu mulai goyah dengan keadaan ini, dan aku terpaksa merelakan mu pergi meskipun cintaku abadi bersama mu dan putri kita, dan sesuai janji terakhir kita aku akan menepati nya. I love you queen of heart*
Daisy pun melihat foto dirinya dari sejak kedua orang tuanya berpisah, foto-foto itu juga disertai tulisan penuh kerinduan, dan Daisy tau bahwa foto itu diambil secara diam-diam karena ada banyak foto di tempat berbeda.
Sampai saat Daisy membuka file tersimpan kedua, semua tentang cerita hidup nya saat muda dulu dan lagi-lagi dia menemukan foto wanita yang begitu mirip dengan Aksa dan kali ini terdapat penjelasan tentang mereka.
Wanita pertama yang menjadi kekasih tuan Wijaya yang ternyata adalah ibu dari Aksa karena terakhir kalinya ada foto tuan Dimitri yang tuan Wijaya beri stiker kucing garong dan itu sepuluh tahun sebelum akhirnya kedua orang tua Daisy bersama.
Kini Daisy mengerti bahwa tuan Dimitri lah yang telah merebut kekasih sang papah, dan jika pun papah Daisy dendam pada tuan Dimitri itu adalah hal yang wajar karena pria itu telah merebut kekasih sang papah, tapi kenapa papanya harus membunuh wanita yang jelas-jelas sudah lama ia lepaskan dan sudah tergantikan oleh kehadiran Mama Daisy.
Daisy pun langsung mencari file lainnya, namun Daisy tidak menemukan apa-apa yang berkaitan dengan dendam tersebut hingga saat ia membuka sebuah buku harian milik papah nya, Daisy sempat tertegun saat melihat tulisan dimana itu hari pertama setelah sekian lama mereka berpisah.
"Sayang aku tidak tau apa yang sebenarnya kamu katakan pada putri kita selama ini, yang jelas aku melihat kebencian yang begitu besar dimatanya hingga dia tidak ingin bertemu dengan ku. Tapi aku sudah datang untuk menepati janjiku padamu, aku akan merawat dan melindungi putri kita sampai akhir hayat ku.
Daisy pun membuka kembali lembar buku itu, Daisy kembali terkejut saat melihat foto wanita itu dengan tulisan.
"Aku sudah melupakan kisah kita begitu lama dan aku sudah ikhlas dengan semua itu, tapi kenapa garis keturunan kalian berdua harus bertemu dengan putriku. Kau tidak hanya menghancurkan hatiku dengan memilih dia yang memiliki segalanya. Tapi kau juga telah membuat hidupku hancur setelah aku memilih wanita yang sangat aku cintai karena perbuatan pria bajingan itu. dan sekarang aku tidak akan pernah membiarkan putriku disakiti seperti ku oleh darah daging mu jika terbukti mereka memiliki kedekatan, aku sudah mengutuk mu dan pria itu bahkan sampai saat ajal menjemput mu aku tidak pernah ingin lagi bertemu dengan mu.
Sampai disini Daisy tau bahwa tuan Wijaya membawa dia pergi untuk menjauhkan dirinya dari Aksa yang merupakan garis keturunan dari pasangan yang dia benci.
Tapi disini sepertinya tuan Dimitri memanfaatkan kesempatan itu karena dia juga tidak menyukai Daisy karena Daisy adalah garis keturunan tuan Wijaya. Dengan melakukan trik licik untuk memisahkan Aksa dan Daisy.
Daisy pun tidak perlu mencari bukti tentang apa yang dituduhkan kepada sang papah karena itu adalah bukti yang sangat kuat, sekarang dia akan fokus pada putra semata wayangnya Adam.
Daisy pun meraih telpon genggamnya dan menarik nafas dalam-dalam sebelum akhirnya ia hembuskan, saat ini Daisy ingin meminta Tiana untuk membawa kembali putranya dengan cara berpura-pura tidak tahu tentang apa yang terjadi.
Sambungan telefon pun terhubung dan Tiana dengan hebohnya menyapa Daisy seperti biasanya, sampai disini Daisy sangat faham dengan pengkhianat berkedok sahabat seperti Tiana.
"Kau membawa putraku liburan atau sengaja menculik nya, kenapa sampai sekarang kalian tidak kembali."ujar Daisy yang kini bersikap seperti biasanya.
"Ah Adam putra mu yang tidak mau kembali, dia bilang mommy nya terlalu sibuk bekerja.