Tak pernah terbayangkan oleh Nabila saat ini, saat ini ia tengah bersanding dengan seorang laki laki yang mengisi hidupnya selama beberapa tahun
Rian Rivaldo, laki laki yang kini yang akan menjadi suami Nabila
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Caramel_Machiato, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27
Pagi ini Nabila tengah membuatkan makanan untuk dirinya dan Rian, saat Nabila tengah berada di dapur Rian menghampiri Nabila dan memeluk Nabila dari belakang.
" Pagi pagi udah sibuk banget sih Bil " ucap Rian sambil memeluk kekasihnya itu
" Ini aku bikin sarapan buat kita, sama aku juga bikin bekal buat kamu nanti"
" Bekal ? wahh makasih yah sayang " Rian memberikan kecupan di pipi Nabila
" Sama sama Ian "
Rian pun membantu Nabila sebisanya, ia mencuci piring yang sudah Nabila gunakan.
Setelah masakan jadi, Nabila dan Rian pun bersiap siap untuk sarapan bersama.
" Bentar aku ambil hp dulu yah " ucap Nabila dan Rian mengangguk
Nabila masuk kedalam kamar, ia mencari ponselnya namun ia tak menemukannya.
" Ian, tadi dikamar kamu ada hp ku ga yah " tanya Nabila dengan bingung
" Ga ada sayang, semalam juga kita ga ada main hp. Kamu udah cari di tas kamu ? "
" Udah Ian, tapi engga ada. Apa ketinggalan di kantor? Ah tapi engga deh, coba kamu tlpn dong ian "
" Oke, aku telpon yah "
Rian pun mencoba menghubungi ponsel milik Nabila, sebuah dering terdengar menandakan ponsel Nabila aktif.
Tak lama dari sebrang sana ponsel milik Nabila pun diangkat oleh yang belum mereka ketahui.
" Hallo, permisi ini siapa yah ? Ko ponsel saya ada di anda " ucap Nabila panik
" Hallo, Iyah ini Gio. Ini Nabila bukan ? " jawab Gio yang ternyata ponsel Nabila berada pada Gio
" Gio ? Ko bisa sama kamu Gi ? "
" Ya kemarin kamu pas bangun lupa kalau hp kamu ketinggalan di meja, aku juga lupa kasih pas kamu turun maaf yah "
" Yaampun syukur deh, yaudah nanti sampai kantor aku ambil yah "
" Nabil, kamu mau bareng sama aku ? aku ga keberatan buat jemput kamu "
" Engga usah Gio, yaudah aku tutup dulu yah makasih "
Panggilan pun berakhir, Rian menatap kearah Nabila.
" Ko bisa hp kamu sama dia ? " tanya Rian penasaran
" ya kemarin kan aku ga sengaja Ian makan sama dia "
" Hmm, terus dia belum tau kalau kamu itu pacar aku ? "
" Rian, Gio itu anak baru. Udah ah ayo sarapan, nanti kesiangan "
Amel pun segera duduk di sebrang Rian, sedangkan Rian masih merasa ada yang aneh dengan Gio.
Setelah selesai sarapan Amel dan Rian pun segera berangkat ke kantor.
" Si Gio Gio itu ko baru kenal udah so akrab sih Bil ? " tanya Rian sambil menatap lurus
" So akrab gimana ian ? "
" Ya Iyah, masa ga ada canggung sih kayak langsung aja ngajak makan bareng "
" Rian, dia ga ngajak aku makan bareng. Aku lagi mau makan sendiri dan ga sengaja ketemu, ya jadi kita makan satu meja aja "
" Ya iya sama aja sayang, ko kamu belain Gio sih Bil ? "
" Aku ga belain dia loh, aku cuma jelasin biar kamu ga salah paham "
" Hmm terserah kamu deh Bil "
Rian merasa cemburu oleh Gio, apalagi Rian merasa jika Gio tertarik kepada Nabila.
Begitu sampai di halaman kantor tempat Nabila bekerja, Rian memarkirkan mobilnya.
" Tumben kamu parkir mobil, biasanya aku turun dan kamu pergi " ucap Nabila bingung
" Ga apa apa, lagi pengen aja " jawab Rian dengan sedikit jutek
" Kenapa ? Masih masalah Gio tadi ? "
" Aku rasa dia suka deh sama kamu Bil "
" Kamu apasih Gio, mulai deh aneh "
" Gio ? ' ucap Rian ketika Nabila salah menyebut nama dirinya
" Maksud aku ian, maaf "
Rian mendadak merasa bad mood, Nabila tau jika dirinya salah.
" Ian, maaf aku ga sengaja " ucap Nabila merasa bersalah
" Kamu turun aja, aku harus langsung kerumah sakit " kata Rian tanpa menoleh
" Engga mau " ucap Nabila
Rian menoleh kearah Nabila, perempuan itu sedang menatap kearah depan sambil tangannya bersilang didada.
" Nabila " panggil Rian dengan lembut, ia tak ingin ada pertengkaran kembali
Nabila menoleh, dan melihat Rian yang tengah menatap dirinya.
" Rian, masa kamu masih ragu dan ga percaya sama aku kalau aku sayang sama kamu. Setelah semalam, kamu masih ga percaya sama aku ? "
" Percaya sayang aku percaya "
Nabila melihat keadaan sekitar, setelah merasa cukup aman Nabila pun menarik pundak Rian.
Nabila memberikan kecupan di bibir Rian, namun saat Nabila hendak menjauh Rian menahan dirinya dan bibir mereka tetap bersentuhan.
" Nanti ada yang liat" kata Amel mendorong Rian untuk menjauh
" Yaudah kamu semangat kerjanya, nanti aku jemput yah " ucap Rian sambil mengusap kepala Nabila
" Iyah Ian, yaudah aku turun dulu yah. Kamu hati hati, semangat kerjanya juga " Nabila mengusap lembut pipi Rian
" Iyah sayang " Rian mengangguk
Nabila pun segera turun dari mobil, ia melambaikan tangan menjauh dari mobil Rian.
Rian tak ingin rasa cemburu dan salah pahamnya itu merusak hubungan mereka, Rian percaya jika Nabila tak akan macam macam di belakang dirinya.
Nabila yang baru saja tiba di ruang kerja langsung menghampiri Gio yang sudah tiba.
" Gio " panggil Nabila membuat laki laki itu menoleh
" Nabil, pagi " ucap Gio sambil tersenyum
" Pagi, aku mau ambil hp aku Gi "
" Oo Iyah ini " Gio memberikan ponsel itu kepada pemiliknya
" Duh aku udah cari cari, aku fikir tuh ketinggalan di kantor atau hilang " jawab Nabila sambil mengusap ponselnya
" Tadi pagi kamu tlpn pakai nomor tetangga kamu ? " tanya Gio mengenai Rian
Baru Nabila hendak menjawab, Aurel yang baru saja tiba langsung menghampiri keduanya.
" Ada apa ini pagi pagi udah berduaan aja " ucap Aurel
" Engga, ini hp gue kemarin dan kebetulan Gio nemuin " jawab Nabila
" Ko Bisa Gio yang nemuin ? " tanya Aurel dengan bingung
" Iyah kemarin gue makan sendiri, terus ketemu sama Gio jadi makan bareng deh " jelas Nabila
" Ooo, yaudah temenin gue ke kantin dulu yuk. " ucap Aurel dan Nabila mengangguk
" Sekali makasih ya Gi " ucap Nabila
" Aman, sama sama " jawab Gio
Aurel dan Nabila pun pergi berdua, sedangkan Gio terus menatap punggung keduanya yang mulai menghilang