NovelToon NovelToon
The Legend Of Zhi Tian

The Legend Of Zhi Tian

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Murid Genius / Identitas Tersembunyi / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: secrednaomi

Zhi Tian hanyalah anak yatim-piatu buta yang sejak kecil hidup menyendiri di pesisir pantai.

Disuatu hari tanpa sengaja Zhi Tian menyelamatkan seorang pria yang terdampar didekat rumahnya. Pria itu bernama Shan Lao, yang ternyata merupakan kultivator paling hebat di benuanya.

Keberadaan Shan Lao mengubah hidup Zhi Tian, berkatnya ia bisa melihat kembali. Tidak hanya sampai di sana, Zhi Tian juga diajarkan banyak ilmu beladiri dari pria tersebut.

Zhi Tian yang sudah dibekali ilmu beladiri kemudian mulai mengejar cita-citanya yang ingin melihat seluruh dunia.

Ini adalah cerita Zhi Tian, seorang anak laki-laki dari pulau terpencil yang menjelajahi dunia yang dipenuhi dengan konflik dan peperangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 5 — Desa Tengah Pulau

"Ah, apakah Paman ingin pergi sekarang?"

Zhi Tian yang mendengar percakapan Shan Lao yang ingin pergi ke desa langsung menghentikan laju makannya. Raut wajah Zhi Tian tampak sedih ketika mendengar kabar tersebut.

Seolah menyadari apa yang dipikirkan bocah itu, Shan Lao mengelus kepala Zhi Tian dengan lembut. "Tenang saja, aku akan kembali kesini secepatnya. Aku berjanji."

Lima hari tinggal bersama Shan Lao membuat Zhi Tian merasa mempunyai teman untuk diajak bicara, kepergian Shan Lao membuat Zhi Tian jadi merasa sedikit kesepian.

Setelah berjanji akan pulang dalam waktu cepat, Zhi Tian akhirnya bisa merelakan kepergian pemuda itu.

"Dia benar-benar anak yang baik ya?"

Shan Lao melirik Yue Qiao yang sedang berjalan disampingnya. Keduanya baru saja memulai perjalanan ke desa setelah meninggalkan rumah Zhi Tian.

Meski tunanetra, Zhi Tian tidak perlu khawatir ditinggal sendiri karena ia sudah terbiasa hidup seperti ini, selain itu, lokasi tempat tinggalnya juga cukup aman dari marabahaya.

"Tian'er sebenarnya adalah anak yang cerdas, terkadang dia bisa bersikap lebih dewasa dari anak kebanyakan." Jawab Yue Qiao sambil tersenyum tipis.

"Nona Yue, ada satu hal yang selama ini aku tanyakan tentang Tian tetapi aku tidak masalah jika kau tidak mau menjawabnya."

Yue Qiao tersenyum. "Tentu Saudara Shan, silahkan."

"Kenapa Tian hidup sendiri di pesisir pantai? Bukankah lebih baik ia hidup bersama kalian di desa?"

Senyuman Yue Qiao seketika langsung memudar, ia mengalihkan pandangannya ke langit dan tersenyum dengan pahit.

Yue Qiao sudah menduga Shan Lao cepat atau lambat akan bertanya demikian karena cukup aneh anak kecil berusia 8 tahun yang buta dibiarkan hidup menyendiri di tempat yang terpencil.

"Saudara Shan, apa kau masih ingat dengan cerita ayah Zhi Tian yang aku ceritakan sebelumnya?"

Shan Lao mengerutkan dahi namun ia langsung mengangguk sebagai jawaban gadis itu.

"Cerita ayah Zhi Tian tidak berhenti ketika dia tidak sengaja berlabuh di pulau ini, ia kemudian mulai menetap di desa lalu..."

Menyadari tak bisa pulang kembali, ayah Zhi Tian menjalani kehidupan baru di pulau ini selama belasan tahun hingga akhirnya ia jatuh cinta pada penduduk lokal dan menikah. Dua tahun dari pernikahannya itu, akhirnya Zhi Tian lahir.

"Keluarga Zhi Tian sebelumnya hidup berkecukupan namun ketika ia berusia 3 tahun terjadi sesuatu pada ibunya yang membuat ia terkena sebuah penyakit aneh..."

Penyakit yang diderita ibu Zhi Tian belum pernah ditemui di desa, karena selain demam, penyakit itu membuat kulit Ibu Zhi Tian memiliki bintik-bintik merah.

Tak lama dari kabar itu terdengar, kemudian menyusul berita lain kalau suami atau ayah Zhi Tian tertular dan mengalami penyakit serupa dengan istrinya, hal ini membuat warga desa takut karena khawatir penyakit itu menyebar ke penduduk yang lain.

"Ayah Zhi Tian pada akhirnya memutuskan membawa keluarganya keluar desa dan membuat tempat tinggal di pesisir pantai seperti sekarang. Hal ini dikarenakan agar warga desa yang lain tidak tertular oleh penyakit tersebut." Jelas Yue Qiao panjang lebar.

Zhi Tian anehnya tidak tertular oleh penyakit yang diderita orang tuanya, penyakit itulah yang pada akhirnya merenggut nyawa ibu dan ayah dari bocah tersebut.

"Aku masih ingat saat orang tuanya meninggal, waktu itu Tian'er masih berusia 5 tahun. Dia terus memanggil nama ayah dan ibunya tanpa tahu bahwa mereka sudah meninggal..." Yue Qiao menghela nafas, hatinya terasa sesak ketika mengingat kejadian itu.

Sebenernya Zhi Tian sudah beberapa kali diajak untuk hidup di desa namun anak itu selalu menolak beralasan dirinya sudah nyaman di pesisir pantai.

Yang bisa Yue Qiao dan para warga lakukan saat ini untuk membantu Zhi Tian adalah membawakan makan padanya. Sering kali Yue Qiao tidak hanya membawa roti saja, tetapi terkadang ikan, daging, dan nasi yang merupakan pemberian dari warga desa yang lain.

Shan Lao mendengarkan cerita Yue Qiao sampai akhir tanpa berkomentar apapun, namun pikirannya teringat kembali ke masa saat dirinya masih kecil.

Bisa dibilang masa lalu Shan Lao dan Zhi Tian hampir sama sehingga ia bisa mengerti bagaimana perasaan Zhi Tian ketika kehilangan orang tuanya.

"Kuharap suatu saat nanti Tian'er bisa hidup lebih bahagia." Yue Qiao menyelesaikan ceritanya dan memasang senyumnya kembali.

'Aku yang akan memastikan hidupnya bahagia...' ucap Shan Lao dalam hati.

Shan Lao belum membalas kebaikan Zhi Tian karena telah menyelamatkannya, ia berjanji pada dirinya sendiri akan memberikan harga yang sepadan pada bocah tersebut.

Tidak terasa bercerita, akhirnya keduanya sudah hampir sampai di desa.

"Inikah desamu itu?" Shan Lao melihat ke arah kejauhan. "Ini lebih besar dari yang aku kira."

Disebut desa sebenarnya berlebihan, Shan Lao akan menganggap pemukiman didepannya sebagai kota kecil.

Terdapat seratus lebih rumah dibangun di desa tersebut, yang paling unik adalah adanya sungai besar yang membentang di tengah-tengah desa itu.

"Meski terlihat luas tetapi sebenarnya penduduk disini tidak sebanyak yang anda pikirkan. Kau akan lebih mengetahui jika kita sudah sampai." Yue Qiao melanjutkan langkahnya sementara Shan Lao ikut mengikuti.

Tak lama kemudian akhirnya Shan Lao bertemu dengan salah satu warga desa yang sedang memanen sayur di ladangnya.

"Qiao'er, siapa laki-laki disampingmu itu?" Tanya warga itu yang sepertinya mengenali Yue Qiao.

"Ah, ini adalah Saudara Shan yang aku ceritakan sebelumnya Bu." Yue Qiao menjawab sambil tersenyum ramah.

"Aiyo, aku tidak menduga kau ternyata pemuda yang tampan, pantas saja Qiao'er begitu semangat ketika ia ingin berjumpa denganmu..." Warga yang merupakan ibu-ibu itu tersenyum ramah pada Shan Lao sementara disisi lain wajah Yue Qiao sedikit memerah.

Shan Lao memberi hormat dan memperkenalkan dirinya pada warga tersebut.

"Ternyata namaku sudah cukup terkenal disini ya?" Shan Lao melirik Yue Qiao.

"Ehm, tentu saja, pisau yang anda bawa sebelumnya membuat desa kami sedikit terkejut. Itu adalah pisau dengan bahan yang berbeda dengan pisau yang kami miliki."

Pisau yang ada di desa itu hanya terbuat dari besi, bahan tersebut merupakan bahan yang paling buruk untuk dibuat menjadi pisau.

Disisi lain pisau yang diberikan Shan Lao terbuat dari baja, selain tajam, ia juga tahan karat serta bisa tahan lama.

"Apa di daratan tempatmu tinggal pisau dengan jenis itu banyak?" Tanya Yue Qiao penasaran.

"Aku tidak bisa mengatakan banyak tetapi dibeberapa tempat ada pisau yang lebih berkualitas dibandingkan yang aku berikan sebelumnya."

Yue Qiao terkejut, ini menunjukkan perbedaan yang mencolok antara kehidupan di pulau ini dengan tempat tinggal pemuda tersebut.

Semakin dalam keduanya memasuki desa semakin banyak orang yang menyapa Yue Qiao, saat itulah Shan Lao sadar Yue Qiao merupakan sosok yang cukup dihormati di desa ini.

"Anda sepertinya sangat populer ya, Nona Yue?"

"Ehm, sebenarnya selain ayahku seorang pandai besi, ia juga adalah kepala desa disini."

1
algore
joz
algore
jos apa klo up sehari 2 pasti lebih jos
Made Suarjana
dari semua karyamu, hanya ini yg tidak aku minati thor
Luthfi Afifzaidan
lg
Didi Jaya
bg ngpa kultivasi bayangan GK lanjut
maz tama
ditunggu update terbaru nya thor /Joyful/
maz tama
/Facepalm//Joyful/lah tidak salah disuruh pukul ya pukul lah /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
maz tama
horeeee akhir nya teknik sihir/Joyful/
maz tama
sedih nih ga bisa menikahi
maz tama
/Facepalm//Joyful/kejutan baru lagi
maz tama
hahahaha tidak akan sakit karena dia monster /Joyful//Facepalm/
maz tama
mantap Thor
maz tama
ayoooo jadi lebih kuat
maz tama
hahahaha...sumpit yg hebat
maz tama
bantaaaaiiiiiii
maz tama
bagus Thor pemahaman dasar memang harus /Grin/
opik
yoo mantap lanjutkan author
Sony Setiawan
singkat amat thor
Buang Sengketa
hahaha.. 🤣
Sony Setiawan
shan lao kocak juga hahaha....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!