leni yang ditinggalkan oleh kekasihnya itu dan bahkan tidak bertanggung jawab atas bayi yang ada didalam kandungan nya, hal itu membuat leni diusir dari desanya karena dianggap aib oleh warga setempat
leni akhirnya berjuang sendirian untuk menghadirkan bayi itu kebumi namun dirinya terpaksa harus meninggalkan bayi itu dipanti asuhan karena tak punya uang untuk merawat nya
dendam yang terselimuti nasya karena ulah Vanes yang membully nya itu membuatnya dioperasi dan merubah penampilan nya untuk membalaskan dendam nya dan juga mencari ayah kandungnya untuk menghacurkan pria itu sama seperti pria itu yang sudah menghacurkan ibu Leni ibu kandungnya itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jell linaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Hari Baru
" Emang harus seperti itu raquel, kalau kamu menghacurkan dia dari luar pasti dia akan was pada, karena dia tau kamu musuh nya, tapi kalau dari dalam belum tentu dia bisa tau dan kamu bisa tau banyak hal tentang dia " Jelas leni, sedangkan raquel hanya menanggapi ucapannya itu sambil mencernanya baik-baik
Apa yang dikatakan leni ada benarnya juga akan sulit bagi dirinya untuk menghancurkan vanes bila langsung menjadi musuh nya
" Kayaknya aku tau harus apa sekarang "
" Bagus lah kalau begitu, ingat ya jaga sikap kamu, dan nama kamu sekarang raquel welch anak dari keluarga welch bukan lagi anasya " Ucap leni mengingat kan sedangkan dirinya hanya menjawab dengan anggukan
Raquel pun akhirnya berangkat sekolah setelah selesai makan dia antarkan oleh supir nya karena belum bisa menyetir
Semua mata kini tertuju pada dirinya seorang gadis cantik yang turun dari mobil mewah dan bahkan pintu saja dibuka oleh supir
Banyak anak yang merasa tak asing dengan gadis itu mamun sepertinya perubahan seorang anasya mahesra putri menjadi raquel welch, kini terlihat sangat lah berbeda dan sulit untuk dikenali
Tawa vanes dan teman-temannya yang kini berdiri didepan gedung sekolah mendadak terhenti saat raquel yang kini melintas di hadapan mereka dengan wajah cuek
" Weit siapa dia?' murid baru?" Tanya vanes pada keduanya itu
" Ngeliat nya sinis banget guys, kayak punya dendam gitu, padahal kita nggak kenal sama dia " Ucap Bianca dengan curiga
" Perasaan lo aja kali, atau mungkin dia iri doang kali sama kita, iya nggak ?"
" Bisa jadi sih " Ujar eliza, sedangkan vanes tidak terlalu memikirkan ucapan mereka apalagi soal murid baru yang sama sekali tidak penting baginya
\*----\*----\*
" Nama gue Raquel Welch " Singkat raquel kemudian langsung duduk di tempat duduknya setelah selesai memperkenalkan diri
" Kita mulai pelajaran hari ini " Ucap guru itu
Dia kemudian memaparkan sebuah soal yang cukup sulit dipapan dan meminta salah satu murid untuk maju mengerjakan nya
" Baik ada yang bisa menjawab?' bisa menjelaskan bisa maju kedepan " Ucap guru itu, namun semuanya hanya diam sambil melihat satu sama lain
Bagaimana mungkin mereka bisa mengerjakan soal yang sangatlah sulit seperti itu, raquel pun akhirnya langsung maju kedepan tanpa aba-aba sama sekali
Dia bisa menjawab soal fisika yang begitu sulit itu dan bahkan menjelaskan nya secara detail, tentu saja hal itu membuat para murid lain kagum dan langsung bertepuk tangan apalagi setelah mengetahui bahwa jawaban tersebut benar
" Wah keren yaa murid baru otu, udah cantik, pintar lagi " Ucap salah satu siswi
" Lo ada saingan baru deh kayaknya " Ucap Bianca pada vanes
" Masih baru aja, udah caper banget, awas aja kalau nanti dia berani deketin cowok gue " Jawab vanes dengan iri,
\*----\*-----\*
" Gimana hari pertama?" Tanya Felicia saat raquel duduk di area kantin sekolah menghampiri mereka dengan membawa makanan
" Biasa aja " Singkat raquel kemudian menikmati makanan
" Apa rencana lo?" Tanya Felicia sekali lagi
" Lihat aja nanti " Ucap nya dengan senyum tipis, felicia dan ardan sedikit penasaran namun memutuskan untuk diam karena raquel belum memberitahu apa rencananya
\*-----\*-----\*
Hari itu sekolah pulang dipercepat karena ada rapat guru felicia dan ardan sudah pulang terlebih dahulu karena raquel yang dijemput oleh supir nya
" Hallo kita tungguin lo di kafe biasa yaa "
Vanes akhirnya memasuki mobil setelah selesai menerima telpon dari bianca, raquel yang sempat mendegar pembicaraan nya pun langsung memasuki mobil dan membuka ponsel nya untuk menghubungi seseorang
" Pak kita jangan pulang dulu, ikutin mobil yang didepan nanti ambil jalan pintas belok kiri, pelan-pelan aja ikutin nya jangan sampai ketahuan "
" Baik neng "
Supirnya pun kemudian mulai menyetir setelah mendaptkan perintah dari raquel untuk mengikuti mobil vanes secara diam-diam
Dari kejauhan terlihat jelas raquel tersenyum puas setelah melihat mobil vanes yang dihadang oleh beberapa preman
Bug
Bug
" Eh turun lo " Perintah para preman itu dengan memukul kaca mobil yang membuat vanes seketika menjadi ketakutan
" Lo nggak mau keluar, gue pecahin nih " Ancam salah seorang preman dengan memegang sebuah batu
Vanes yang merasa ketakutan pun langsung mengabari alex melalui pesan di ponsel nya kemudian langsung turun dari mobil
" Pliss lo butuh duit berapa?' gue transfer sekarang juga, tapi pliss jangan nyakitin gue " Ucap vanes ketakutan dengan memohon
" Wah sok tajir "
Salah seorang preman langsung memukul vanes dengan keras dari belakang dengan sebuah kayu
Pukulan itu mendadak membuat vanes jatuh pingsan dan langsung tak sadarkan diri, Raquel yang melihat semuanya dengan jelas dari kejauhan pun merasa sangat puas dengan hal itu
" Ini baru permulaan nes, setelah ini kita akan lihat sampai kapan kamu akan bertahan?' enaknya aku apain dulu ya tuh anak ?" Ucap Raquel seorang diri
" Tapi kayaknya nggak enak deh kalau gue siksa dia sendirian?' nanti aja deh mendingan sekarang gue deketin dia dulu terus mikirin apa rencana gue selanjutnya "
Raquel kemudian menyuruh anak buahnya untuk membawa vanes ke rumah sakit terdekat
Setelah sadar vanes terkejut melihat bahwa dirinya sedang berada dirumah sakit, apalagi ada raquel disitu, tak lama setelah nya pun kedua orang tuanya pun akhirnya tiba disitu
" Gimana kedaan kamu?' kok bisa sih kamu pingsan dipinggir jalan?' untung aja temen kamu kabarin mami lewat telpon "
" Sejak kapan mami sama papi perduli sama aku?' yang kalian pikirin itu kan cuma kerjaan, tumben kesini " Jawab vanes
" Kamu kok seperti itu sih ngomong nya?' mami sama papi sibuk kerja itu juga buat kamu, mami kesini cuma pengen mastiin kalau kamu baik-baik aja, kami memang sibuk, tapi pasti punya waktu buat kamu " Jelas ibunya itu
" Aku nggak minta omongan, yang diperlukan itu pembuktian "
Dringgggg suara deringan ponsel yang membuat ibunya vanes langsung mengakatny a
" Hallo, oh iya sekarang?' baik kalau begitu saya kesana sekarang ditunggu ya pak yaa "
Ucap ibunya itu dibalik telpon, vanes mendegar nya itu dengan nada malas tentu saja dia sudah tau bahwa pekerjaan sangatlah penting bagi orang tuanya selain dirinya
" Kasihan, sepi banget sih hidupnya, pantesan aja dia lebih memilih ngebully aku ber jam jam disekolah daripada pulang ke rumah nya, teryata karena kekurangan kasih sayang toh, dan bahkan kali ini hidup nya bakalan aku buat tambah hancur dan berantakan, kasihan banget sih dia, lagian siapa suruh sih berani cari masalah ?" Batin Raquel dengan licik
" Vanes maaf yaa mami harus kembali kekantor ada kerjaan yang harus di handle "
" Iya papi juga ada miting sama klien entar lagi " Ucap papinya yang juga ikut membuka suara
" Pergi aja nggak papa, vanes bukan anak kecil lagi kok pi mi, yang harus kalian jaga dan awasin setiap waktu " Jawab vanes dengan nada malas
Vanes membuka ponselnya setelah kepergian kedua orang tuanya itu, dan berharap bahwa alex akan menanyakan bagaimana kondisinya setelah dia beritahu bahwa dirinya dipukuli oleh beberapa preman itu
" Bahkan dari tadi cet gue aja nggak dibalas, apa alex sibuk yaa?' sampai nggak nanyain keadaan gue sama sekali?" Batin vanes dengan kecewa
" Siapa nama lo?' Raquel kan?'thanks udah nolongin gue, lo apa sebagai gantinya?" Ucap vanes pada raquel
Karena dirinya tak ingin mempunyai hutang budi pada murid baru yang bahkan belum dekat dan menjadi temannya
" Gue nggak butuh apapun, kalau tindakan, bagi gue itu dibalas pakai tindakan juga, bukan barang atau hal lain "
" Oke, kalau gitu anggap aja gue punya hutang budi sama lo, dan secepatnya kok gue bakalan lunasin itu kalau lo dalam masalah "
" Gue cabut dulu " Singkat raquel kemudian langsung pergi
Vanes membuka ponselnya dan melihat bahwa dirinya mendapatkan pesan dari eliza
" Lo dimna sih?'gue sama bianca nungguin di kafe dari tadi "
" Gue lagi dirumah sakit, tadi habis dipukulin sama preman "
" Kok bisa?' tapi sekarang lo baik-baik aja kan ?"
" Ya sekarang sih syukurnya gue nggak papa, tadi ditolongin sama anak baru "
" Syukurlah kalau gitu, yah udah lo tunggu yaa, bentar lagi gue sama bianca kesitu "
" Walaupun nyokap dan yang lain nggak peduli sama gue, seenggaknya gue masih punya mereka, eliza, bianca, dan bahkan alex, gue yakin hari ini dia pasti sibuk makanya cet gue belum dibaca " Ucap vanes seorang diri
Tentu saja kehadiran teman dan kekasihnya itu sudah menjadi kekuatan tersendiri baginya walapun orang tuanya yang selalu sibuk dan jarang punya waktu
Bersambung....