Alicia yang tak tahu apa pun harus menanggung akibat dari kemarahan Austin karena perbuatan kakaknya. Malam kelam harus dia lewati di mana Austin merenggut keperawanan dan harga dirinya. Dia hendak dijadikan tawanan sebagai pemuas nafsu namun Alicia melarikan diri dan bersembunyi dari Austin. Dia pergi yang jauh namun lima tahun kemudian, Alicia kembali bersama dua anak kembar yang dia lahirkan akibat malam naas itu untuk membalas dendam. Dia bahkan bergabung dengan musuh Austin demi tujuannya tapi apakah dia mampu membunuh Austin yang adalah ayah dari kedua anaknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pantas Mendapat Hukuman
Austin bangun lebih pagi karena ada yang hendak dia bicarakan dengan ibunya. Dia ingin mencari solusi karena mungkin saja ibunya bisa memberikan jalan keluar untuknya atas apa yang sedang terjadi saat ini. Dia sudah memikirkannya begitu lama tapi dia tak mendapatkan cara untuk mendekati putra dan putrinya.
Austin memandangi ibunya begitu lama dan hal itu membuat ibunya curiga karena Austin tidak pernah bertingkah seperti itu sebelumnya.
“Kenapa kau memandangi Mommy sampai seperti itu?”
“Mom, apa kau mengingat kedua anak yang kau lihat di pusat perbelanjaan?”
“Ada apa? Apa kau menemukan keberadaan mereka?”
“Yeah, rupanya yang Mommy katakan itu sangat benar karena mereka benar-benar ada.”
“Apa kau bilang?” ibunya cukup terkejut dan segera menghampiri Austin yang ada di meja makan.
“Katakan pada Mommy, apa yang kau katakan adalah benar?”
"Aku tidak berbohong, aku serius.”
“Astaga, Austin. Kenapa kau baru mengatakan hal ini pada Mommy? Ayo kita pergi sekarang, aku ingin menemui mereka!” ibunya begitu bersemangat. Rupanya dia tidak salah lihat dan rupanya dia sudah mempunyai dua orang cucu jadi dia harus pergi menemui mereka.
“Tidak Mom, apa kau tidak mau tahu kenapa mereka ada tanpa sepengetahuanku?” perkataan Austin membuat ibunya menghentikan langkah. Benar juga, dia harus tahu kenapa Austin tidak mengetahui keberadaan putra putrinya dan wanita mana yang telah melahirkan cucunya secara diam-diam.
“Selagi kau mengungkitnya, Mommy ingin tahu wanita mana yang telah melahirkan putra-putrimu dan kenapa kau bisa tidak tahu? Jika aku tidak salah ingat sepertinya usia kedua anak itu antara 4 atau 5 tahun. Itu berarti anak itu lahir setelah Merry mengkhianati dirimu. Apa kau menjalin hubungan dengan wanita lain setelah kejadian itu namun hubungan kalian tidak bertahan lama?”
“Bukan seperti itu!” Austin menghela napas, ibunya pasti akan kecewa setelah mendengar apa yang dia lakukan.
“Ada apa, Austin? Coba katakan pada Mommy?” tanya Liora yang sudah duduk kembali di samping putranya.
“Mom, kau tahu kenapa Merry pergi dariku, bukan?”
“Tentu saja. Kau sudah mengatakannya berkali-kali jika dia pergi dengan seorang pria yang sudah kau anggap sebagai sahabat bahkan sudah kau anggap sebagai saudara sendiri. Memangnya ada hubungan apa antara kejadian ini dengan kedua anak itu?” ibunya jadi semakin penasaran saja.
“Semua bermula dari pengkhianatan yang dilakukan oleh Merry dan Aiden. Malam itu aku sangat marah karena orang yang aku percaya selama ini ternyata menusuk aku dari belakang dan membawa kekasihku pergi padahal aku begitu mempercayainya!” tatapan Austin menerawang, kesalahan yang dilakukan oleh satu orang membuat kesalahan lainnya pun tercipta dan dia adalah orang yang gelap mata pada saat itu.
“Lalu? Apa kedua anak itu dilahirkan oleh Merry secara diam-diam tanpa sepengetahuanmu? Apa Merry melarikan diri darimu karena hal itu?”
“Mana mungkin, Mom. Jika saat itu dia mengandung anakku mana mungkin dia melarikan diri dengan Aiden? Sampai sekarang pun dia tidak mau mengatakan alasannya dan aku tahu apa pun yang aku lakukan, dia tidak akan buka mulut sekalipun aku harus menyiksanya sampai mati. Selama aku belum menemukan keberadaan Aiden, Marry pasti akan memutar balikan fakta jadi percuma saja aku menangkap lalu menyiksa dirinya karena hal itu tidak akan mengungkap kebenaran yang terjadi 6 tahun yang lalu!”
“Lalu, wanita mana yang telah tidur denganmu dan melahirkan putra-putrimu secara diam-diam?”
“Wanita itu Alicia Stainler, adik kandung Aiden!”
“Apa? Bagaimana bisa?!” tanya ibunya dengan ekspresi wajah terkejut.
“Malam itu aku begitu marah dengan Aiden jadi aku ingin membalasnya dan menghancurkan dirinya. Aku ingat, dia selalu membicarakan adik perempuannya karena dia begitu menyayanginya oleh sebab itu aku meminta anak buahku untuk menangkap Alicia dan ini adalah kesalahan yang tidak seharusnya aku lakukan karena aku telah melibatkan seseorang yang tidak bersalah namun aku benar-benar sudah gelap mata. Waktu itu aku tidak peduli dengan apa pun lagi karena aku ingin membalas sakit hatiku terhadap Aiden, aku memperkosa Alicia meskipun dia telah memohon dengan mengatakan jika dia tidak terlibat tapi aku tidak peduli sama sekali!”
“Astaga, Austin!” ibunya memekik setelah mendengar apa yang putranya lakukan bahkan satu pukulan Austin dapatkan di bahunya.
“Apa yang telah kau lakukan, hah?” teriak ibunya marah. Liora bahkan beranjak dari tempat duduk dan terlihat begitu emosi.
“Kenapa kau begitu keji dan melibatkan seseorang yang tidak tahu sama sekali dengan permasalahan yang telah terjadi antara kau dan Aiden? Meskipun dia adalah saudara kandungnya tapi tidak seharusnya dia menanggung apa yang Aiden lakukan. Apa kau sudah gila dengan melakukan perbuatan keji itu?”
“Sudah aku katakan aku gelap mata karena aku kecewa dengan Aiden yang telah mengkhianati aku. Mommy tahu hubungan kami dan Mommy tahu betapa aku mempercayai tapi tiba-tiba dia mengkhianati aku. Apakah Mommy pikir aku tidak akan kecewa?”
“Tapi tidak seharusnya kau melakukan hal itu, bukan?”
“Tidak ada hal lain yang aku pikirkan selain membalas Aiden dengan cara seperti itu karena aku pikir dia akan hancur tapi yang aku hancurkan justru kehidupan adiknya."
“Kau benar-benar sudah keterlaluan!” meski ibunya marah dan terlihat kecewa namun dia kembali duduk. Rupanya ada kejadian seperti itu dan dia tidak tahu sama sekali.
“Aku tahu, aku tahu kesalahan yang telah aku lakukan. Setelah mengetahui jika Aiden tidak sepenuhnya bersalah, aku berusaha mencari Alicia karena aku ingin meminta maaf padanya tapi dia seperti Aiden yang begitu pandai menyembunyikan diri sehingga aku tidak bisa menemukan jejak keberadaan mereka padahal aku ingin memperbaiki semuanya. Aku mencarinya di semua tempat dan sekarang dia telah kembali bersama putra-putriku tentu saja bersama dengan kebenciannya juga dendamnya padaku.”
“Itu sudah pasti. Kau menodainya dengan begitu keji padahal dia tidak bersalah sama sekali. Wanita mana yang tidak menyimpan dendam setelah diperlakukan seperti itu? Kau benar-benar sudah keterlaluan Austin dan kau melakukannya hanya untuk melampiaskan amarahmu demi seorang wanita murahan seperti Merry. Jangan katakan Aiden juga diperalat olehnya. Kali ini aku begitu kecewa padamu!”
“Lalu aku harus bagaimana, Mom? Aku benar-benar ingin memperbaiki semua kesalahan yang telah aku lakukan. Aku sangat ingin menebusnya bahkan jika tidak ada anak di antara kami, aku sangat ingin menebusnya tapi apa yang harus aku lakukan? Alicia begitu membenciku bahkan dia sangat ingin membunuh aku. Putra-putriku juga membenci aku setelah tahu kebenaran apa yang telah aku lakukan pada ibu mereka!”
“Kau memang pantas mendapatkan hukuman untuk apa yang telah kau lakukan pada wanita itu!”
Austin memandangi ibunya, dengan ekspresi sedih. Melihat itu ibunya menjadi iba. Tidak ada satu manusia pun yang tak pernah berbuat salah dan dia rasa Austin benar-benar ingin memperbaiki semuanya apalagi kehadiran kedua anak itu sungguh tak terduga.
“Ajak Mommy menemui mereka. Mommy yang akan berbicara dengan Alicia!”
“Tidak, Mom. Ini adalah permasalahanku dengan Alicia jadi aku harus menyelesaikannya tanpa campur tangan Mommy. Jangan sampai dia menganggap aku pengecut yang hanya bisa mengandalkan Mommy saja. Meskipun sulit, aku akan tetap berusaha mendapatkan maaf dari Alicia jadi Mommy tidak perlu ikut campur dalam masalah ini karena kesalahan yang aku lakukan harus aku perbaiki seorang diri!”
“Baiklah jika itu yang kau mau. Hadapilah sebagai seorang laki-laki tapi aku ingin bertemu dengan kedua anak itu jadi antar aku untuk menemui mereka.”
“Ikutlah denganku tapi aku rasa mereka sudah pergi ke sekolah saat ini.”
“Tidak apa-apa, bawa aku pergi untuk menemui mereka. Mungkin Mommy bisa menjadi penengah antara kalian. Percayalah, semua pasti bisa diperbaiki asalkan kau terus berusaha."
"Aku harap demikian, Mom." dia juga berharap dapat memperbaiki semuanya dan mengurai benang kusut yang terasa semakin kusut saja karena tidak saja harus mendapatkan maaf dari Alicia tapi dia pun harus mendapatkan maaf dari putra-putrinya.
apaa adaaa kisah lanjutan archer, arabella & simon kakkk??
wahh parahh sih Merey
nda perlu bertemu bisa dihancurkan lewat nama aja kerennn bangett woyyy