NovelToon NovelToon
Stalker Girl Dan Si Kembar Nakal

Stalker Girl Dan Si Kembar Nakal

Status: tamat
Genre:Duniahiburan / Cintapertama / Tamat
Popularitas:432.8k
Nilai: 5
Nama Author: Reni Juli

Bagaikan seorang Cinderella, Belinda Caleste yang memiliki tubuh gemuk dan penampilan tidak menarik tiba-tiba saja dilamar oleh sang idola yang dia puja selama ini. Semua itu berawal dari aksinya yang mengintip sang idola saat mendengar suara anak-anak. Belinda kepergok dan karena aksi nekatnya, dia justru dilamar oleh sang idola, Evan Barack. Belinda tentu saja menerima meski pernikahan mereka dilakukan dengan sebuah perjanjian sebab Evan mengajaknya menikah hanya untuk memanfaatkan Belinda agar publik tidak mengetahui keberadaan si kembar yang mengaku sebagai putranya. Dia tidak ingin ada scandal yang bisa mempengaruhi kariernya dan menikahi Belinda adalah pilihan tepat apalagi mereka sepakat untuk berpisah setelah dia menemukan ibu Oliver dan Xavier namun semua tidak berjalan sesuai dengan rencana dan ketika saatnya sudah tiba, di mana mereka harus berpisah setelah kebenaran akan Xavier dan Oliver terkuak, akankah Evan menceraikan Belinda seperti kesepakatan mereka berdua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Belum Mengambil Keputusan

Keadaan si kembar masih memburuk. Belinda sudah memberikan obat untuk mereka juga mengompres dahi mereka. Belinda menjaga mereka dan tak tidur sama sekali karena dia mengkhawatirkan keadaan Oliver dan Xavier.

“Mommy, Mommy di mana?” Oliver terdengar mengigau.

Belinda yang sedang duduk di sisi ranjang bergegas dan menghampiri si kembar yang sedang mengigau memanggil ibu mereka.

“Mommy, kami rindu dengan Mommy,” ucap Xavier pula.

Suhu tubuh mereka begitu tinggi saat Belinda menyentuh dahi mereka berdua. Belinda semakin cemas dengan keadaan mereka berdua yang semakin parah.

“Mommy,” si kembar kembali memanggil Ibu mereka.

“Kakak di sini. Apa kalian sudah merasa lebih baik?" tanya Belinda.

"Kakak?" Oliver dan Xavier membuka kedua mata mereka dan melihat ke arah Belinda.

"Ayo bangun dulu untuk minum obat. Jika keadaan kalian belum membaik, maka kita akan pergi ke dokter,” ucap Belinda.

“Apa Daddy sudah pulang, Kakak?” tanya Oliver dan Xavier.

“Sudah, Daddy sedang beristirahat. Aku akan mengambilkan obat untuk kalian agar keadaan kalian cepat sembuh.”

“Jangan lama-lama, kakak,” pinta mereka berdua saat Belinda beranjak dari ranjang untuk pergi mengambil obat.

Belinda mengangguk, dia jadi tak tega dengan kedua anak itu. Mereka pasti merindukan Ibu mereka di saat keadaan mereka yang seperti itu dan dia rasa dia juga akan merindukan ibunya saat dia sedang sakit.

Belinda bergegas kembali setelah mengambil obat dan minuman. Obat segera disiapkan, dia harap Oliver dan Xavier segera sembuh sehingga mereka bisa kembali bermain.

“Sekarang kembali beristirahat agar kalian cepat sembuh,” ucap Belinda setelah memberikan obat kepada si kembar.

“Temani kami, kakak. kakak tidak boleh pulang dan temani kami tidur malam ini,” pinta Oliver padanya.

“Benar Kakak, temani kami tidur malam ini,” pintan Xavier.

“Aku tidak akan pergi ke mana-mana. Aku akan menjaga Kalian malam ini jadi tidak perlu khawatir. Sekarang tidurlah agar besok kita bisa bermain lagi. Bagaimana jika kita membuat rumah pohon di belakang, pasti menyenangkan. Kita bisa mengajak Evan menginap di rumah pohon itu sambil mengintip menggunakan teropong. Mungkin kita akan menemukan seekor tupai atau binatang lainnya saat malam hari.”

“Terdengar menyenangkan dan aku ingin memasang perangkap beruang,” ucap Oliver yang mulai tertarik.

“ Aku ingin memasang perangkap Serigala!” ucap Xavier pula.

“Baiklah, kita pasang banyak perangkap untuk menangkap banyak binatang. Oleh sebab itu kalian harus segera beristirahat agar kalian cepat sembuh.”

Oliver dan Xavier mengangguk, mereka hendak memejamkan mata namun kedatangan Evan membuat mereka tidak jadi tidur. Evan juga mengkhawatirkan keadaan mereka sehingga membuatnya tak bisa tidur sama sekali.

“Bagaimana dengan keadaan kalian berdua?”

“Kami baik-baik saja, Daddy. Kami hanya butuh istirahat dan setelah sembuh, kami akan membuat rumah pohon di belakang rumah lalu memasang perangkap binatang yang banyak setelah itu akan kami pelihara agar rumah ini semakin ramai.”

“Apa?"

“Apa tidak boleh Daddy?” tanya Xavier.

“Tidak, tidak boleh dipelihara apa pun karena aku tidak suka binatang!”

“Apa kita sudah memiliki kak Winnie The Pooh sebab itulah kita tidak boleh memelihara binatang?” tanya Oliver.

“Yes, cukup satu yang disayang jadi tidak boleh yang lainnya!”

“Ya.. ah, kita tidak boleh menangkap beruang kakak!” ucap mereka kecewa.

“Tidak apa-apa, kita tetap bisa membuat rumah pohon. Sekarang tidur agar keinginan kalian bisa segera tercapai.”

“Janji kakak tidak akan pergi?” tanya si kembar karena mereka tidak mau ditinggal oleh Belinda.

“Janji, aku akan menunggu kalian di sini,” Belinda duduk di bawah namun berada di sisi ranjang agar dia tidak jauh dengan si kembar. Belinda bahkan memegangi tangan Oliver agar anak itu yakin jika dia tidak akan pergi ke mana pun.

Oliver dan Xavier kembali tidur setelah mereka yakin jika Belanda tidak akan pulang. Evan yang melihat itu pun duduk di samping Belinda dan melihat ke arah kedua anak nakal itu sejenak. Meski nakal tapi melihat keadaan mereka seperti itu membuatnya sedih.

“Tadi pagi mereka baik-baik saja tapi kenapa mereka tiba-tiba jatuh sakit? Apa yang kalian mainkan di rumah?” Evan bertanya dengan pelan agar tidak mengganggu kedua anak itu yang sedang tidur.

“Kami bermain di taman belakang lalu membuat lubang di akar pohon dan setelah itu kami kembali bermain. Memang seharusnya kami tidak bermain air untuk membersihkan tanah yang menempel di tubuh kami. Mungkin karena hal itu yang membuat mereka jadi sakit.”

“Ck, stamina kalian sungguh luar biasa. Kau memiliki tubuh begitu gemuk, apa tidak lelah berlari seperti itu dengan mereka?” Evan melirik ke arah Belinda, kok dia merasa Belinda sedikit berbeda tidak seperti biasanya.

“Tidak, aku justru merasa jika apa yang aku lakukan dengan mereka sangat menyenangkan!” Belinda berpaling, melihat si kembar yang sudah tidur namun dia kembali berpaling dan bersandar di ranjang.

“Evan, apa kau tidak mencari ibu mereka?” tanyanya.

“Sedang aku lakukan. Kenapa?”

“Apa mereka akan pergi setelah kau menemukan keberadaan ibu mereka?” kini Belinda memandangi Evan dengan ekspresi wajah sedih.

“Kenapa kau bertanya seperti itu?” Evan pun memandangi Belinda.

“Aku hanya merasa berat berpisah dengan mereka berdua,” Belinda menunduk, dia tahu saat itu akan datang dan rasanya dia tidak mau berpisah dengan kedua anak nakal itu.

“Ternyata kau sudah begitu menyayangi mereka.”

“Apa tidak boleh? Jika kau sudah menemukan keberadaan ibu mereka dan memutuskan untuk bersama dengan mereka, bolehkan aku berkunjung untuk menemui Oliver dan Xavier?”

“Tentu saja!” Evan meraih tangan Belinda dan menggenggamnya.

Belinda menyandarkan kepalanya di bahu Evan, mendadak suasana jadi terasa berbeda karena ada perasaan sedih jika membayangkan perpisahan mereka yang sudah pasti akan terjadi nantinya.

“Tidak perlu sedih seperti itu,” Evan merangkul bahu Belinda dan menggeser duduknya agar Belinda dapat bersandar lebih dekat dengannya.

“Aku belum mengambil keputusan jadi tidak perlu sedih seperti itu,” ucapnya lagi.

Belinda hanya mengangguk. Meski Evan belum mengambil keputusan tapi tetap saja pada akhirnya mereka akan berpisah karena mereka memang sudah membuat perjanjian seperti itu. Entah kapan akan terjadi yang pasti dia harus mempersiapkan diri untuk menghadapinya apalagi dia sudah sangat menyayangi si kembar dan kebersamaan mereka yang seperti itu, rasanya tidak ingin berakhir.

"Semua akan baik-baik saja. Meski aku sudah menemukan keberadaan ibu mereka,  tidak akan ada yang melarang dirimu untuk menemui mereka," Evan mengatakan itu sambil mengusap bahu Belinda.

"Aku tidak ingin kita cepat berpisah, Evan," seandainya bisa menghentikan waktu, dia lebih suka mereka tetap seperti itu.

Mereka berdua diam, Evan tak henti mengusap bahu Belinda. Dia juga belum memikirkan apa yang harus akan dia lakukan karena dia pun mulai merasa enggan berpisah karena dia sudah nyaman dengan kebersamaan mereka.

1
Nona_Bell
Cerita Othor Reni selalu menarik dan selalu aku tunggu, tapi aku kalau baca nunggu end karena aku tidak bisa sabar menunggu
Nona_Bell
Mudah²an Jimmy jatuh cinta sama cewek yang segede gorila
Nona_Bell
Nah loh 🤣
Nona_Bell
Nanti pasti ketemu kalau Belinda sudah kurus dan cantik, pasti Evan juga belum ngurus surat cerai nya
Nona_Bell
Apa mungkin ibunya kembar penggemar berat Evan, dan sudah meninggal. Terus kembar di asuh paman bibinya. Ibunya Pernah foto bareng Evan terus dikira kembar itu ayah nya..
Nona_Bell
Dari cerita yang lain, cerita ini yang paling lucu tapi aku tetap penggemar berat cerita keluarga Smiths 🥰
sinh
/Smile/
Aidul Putra
KOQ BODOH... SITU ARTIS NY KNP HRS TAKUT DGN MANAGER DOANK....!!??? HANCURKAN TUH MANAGER....!!??
Aidul Putra
KLO ANJING Y BGTU BISA NY GONGGONG DOANK... GAK PNY OTAK.... JIKA ORG PINTAR HRS NY MIKIR ANAK SEKECIL ITU KNP BISA LARI DR RUMAH..!!?? KARAKTER BODOH JANGAN D BUAT THOR..... INGAT ILMU PSIKOLOGIS ANAK..... DMN STIAP ANAK 2 ITU PASTI AKAN MENUNJUKAN EXPRESI NY YG SEBENAR NYA APA PUN ITU.. SO PLEASE JGN D BUAT BODOH....
Mboke Oco
gigiku sampe garing tor 😆😆
Aidul Putra
tcih KOQ BODOH ANDA BUAT THOR.... EMANK GAK DA CCTV Y DRMH YG BISA MEREKAM KEJADIAN ITU, ATAU DIA TDK PNY HP UNTUK MEREKAM PEMBICARA AN ITU..!!??? PASTI PNY DONK.... JIKA DIA MEMBEBERKAN TINGGAL SEBARKAN SAJA APA MAU WANITA ITU, LIAT SIAPA YG HANCUR..... GTU AJA KOQ BODOH....
Maimunah Anjarang
kasiiiaann bnget si evan /Grin//Grin//Grin//Grin/
im3ld4
ad rt🤣🤣
im3ld4
bakal unboxing dong🤣🤣
im3ld4
good job evan
im3ld4
hahaha dah curcol sm belbel🤣🤣
im3ld4
lutu pen bawa pulang🤣
im3ld4
ini sih chubby cans ih
im3ld4
wakakak jenggotnya kayak evanku juga.. muka aja beda haha😝😝
im3ld4
woaaaaa gokiiilll🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!