Adira tak menyangka bahwa suami dan sahabatnya berselingkuh di belakangnya.
Dia melihat mereka duduk makan berdua di sebuah restoran dengan begitu mesranya. Sakit dan hancur itulah yang di rasakan Adira.
📢📢 Jangan lupa Beri Nilai, Like, Komen, Vote, Hadia dan Favoritkan ya kakak-kakak semuanya.
maaf jika Masi banyak kekurangan
mohon dukungannya ya. Terimakasih 😊😊🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pujangga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
"Ya mama benar manusia tak luput dari dosa, Lagi pula aku hanya manusia biasa seperti yang mama ucapakan. Dan juga Aku bukanlah Tuhan yang bisa memaafkan kesalahan anak mama yang mengkhianati aku, aku hanya manusia biasa yang bisa merasakan sakit hati" Ucapan Adira semakin membuat mama Naila kecewa padanya.
"Adira kau sangat keras kepala, Sehingga kau tak bisa memaafkan kesalahan Aditia sama sekali" Ucapnya dengan Sedikit meninggikan nada suara.
"Mama benar aku sangat keras kepala, mama hanya bisa bicara kerena mama tidak merasakan sakitnya dikhianati, mama tak merasakan suaminya berselingkuh dan bermain gila dengan sahabatnya sendiri, Coba kalau mama yang berbeda diposisiku apa mama Masi bisa bicara seperti itu, mama hanya bisa bicara tapi tidak akan tahu rasanya, jadi berhenti untuk membujuk ku kembali pada anak mama" Ucap Adira dengan tegas.
Mama Naila hanya bisa memandang Adira dengan bibir yang tertutup, benar kata Adira dia tak merasakan sakit hati menantunya. Tetapi Setelah itu ia membuka suaranya lagi "Tapi mama hanya ingin melihat Aditia bahagia mama tak sanggup melihatnya bersedih"
"Mama saja suda ingin anak mama bahagia, begitu juga dengan orangtuaku ingin melihat aku bahagia, tapi mungkin kebahagiaanku bukan dengan Aditia dan begitupun juga dengan Aditia kebahagiaannya bukan denganku. Kalau Aditia bahagia bersama denganku dia tak akan tega berselingkuh dibelakangku, Karena kalau sampai dia sudah berani berselingkuh itu sama saja dia merusak kebahagiaannya sendiri. Aku harap mama mengerti maksudku" Ucap Adira pada sang mertua
Karena Adira melihat mama Naila kembali terdiam, akhirnya Adira kembali berucap "Kalau sudah tidak ada lagi yang perlu dibicarakan aku pamit untuk pulang. Permisi ma" Adira segera berdiri dan melangkahkan kakinya meninggalkan mama Naila.
Setelah itu Adira langsung pulang menuju rumah yang ditempati bersama orangtuanya.
dia ingin istirahat karena energinya terkuras untuk bicara dan memberikan pengertian pada sang mertua.
Sesampainya di rumah ia berjalan memasuki pintu utama rumahnya."Baru sampai sayang" Tanya mama Anita pada sang putri
Adira segera berhenti, menganggukkan kepala dan tersenyum pada mamanya.
"Jangan lupa esok sidang mediasi akan dilakukan" Ucap sang mama lagi
"Ia ma, makasih udah ingatkan Adira, ya suda Adira ke kamar dulu, ma" Pamit Adira pada sang mama dan dibalas dengan senyum oleh mama Anita
Sesampai didalam kamar, Ia melihat telponnya ada banyak pesan yang masuk dari nomor Radit padanya.
(Sayang sudah makan apa belum?)
(Sayang lagi apa?)
(Sayang aku merindukanmu)
Dan Masi banyak pesan sayang-sayang yang dikirim Radit untuknya. Adira hanya membaca tanpa ada niat untuk membalas pesan dari Radit. Setelah itu ia meletakkan ponsel diatas tempat tidurnya.
Kemudian ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Dua puluh menit kemudian Adira sudah keluar menggunakan kimono miliknya dan segera memakai baju santai ala rumahan dan keluar menemui sang mama.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Radit yang sedari tadi duduk diruang kantornya. Tapi, bukan untuk memeriksa berkas yang menumpuk diatas meja kerjanya, melainkan memandang layar ponselnya dengan harapan Adira segera membalas pesan yang dikirimnya.
Namun sampai satu jam lamanya tidak ada balasan pesan yang masuk dari Adira untuknya. Padahal pesan yang dikirimnya sudah dilihat oleh Adira.
Sehingga Radit hanya bisa menghela nafas panjang, karena tidak kunjung mendapat pesan balasan akhirnya Radit berucap" Mungkin dia sedang sibuk"