Apa jadinya jika kebahagiaan yg selalu Claudia dapatkan di pernikahan yang 2 tahun menjadi hilang seketika menjadi luka yang menganga ketika melihat suami sedang bermesraan dengan perempuan lain
Apa yang harus dilakukannya, bertahan atau memilih untuk pergi?
Apalagi Clau baru mengetahui ketika dia tengah mengandung buah cinta dari suaminya yang selama ini sangat mereka dambakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DawnLover, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 30 Untuk Pertama Kalinya
Note
Jangan lagi menabur janji, jangan lagi memberi harap. Jika pada akhirnya hal tersebutlah yang membuat perasaan kita pergi berangkat.
DawnLover (ig : _dawnlover011)
.
.
.
Setelah kepulangan keluarga Daniel di kediaman Ayah Agam ketika pembicaraan kedua keluarga itu sudah selesai dengan mencapai kesepakatan bersama-sama, Claudia dan Leonore langsung masuk ke kamar ingin bersih-bersih sebelum menyambangi ranjang yang empuk untuk mengistirahatkan tubuh yang lelah dengan hirup pikuk yang pelik.
Setelah selesai dengan semua itu, mereka langsung berbaring di ranjang empuk milik Claudia. Claudia melirik Leonore yang belum memejamkan matanya untuk masuk ke alam mimpinya.
“Baby girl, kenapa belum tidur hemm” tanya Claudia dengan sangat lembut pada putrinya yang tengah asik menatap lampu kamar dengan senyum mengembang.
“Nore tak bica tidul mom” Nore memandang mommy nya yang sepertinya bingung akan jawaban yang ia lontarkan.
“Nore hali ini cenang mom, kalna Nore ke depannya bica beltemu dengan daddy tiap hari hehehe” ucap Nore antusias bahkan langsung mengambil posisi duduk seraya bertepuk tangan di hadapan Claudia.
Claudia sejenak terdiam memandang lekat-lekat wajah puterinya yang persis dengan garis wajah Daniel. “Nore boleh mom bertanya sesuatu tentang daddy Niel pada Nore”.
“Of course mom, tanya apa” Leonore bahkan langsung menajamkan pendengarannya tentang apa yang akan di pertanyakan Claudia mengenai daddy Niel.
Claudia juga langsung mengambil posisi duduk sama seperti Nore. Kedua wanita beda generasi itu sepertinya akan terlibat perbincangan serius kali ini.
“Sejak kapan Nore tahu bahwa daddy Niel itu daddy Nore? Tanya Claudia pelan-pelan.
“Sejak kita di negala uncle Teo mom” jawab Nore langsung tersenyum manis.
Mendengar itu, Claudia sedikit kaget, “Bagaimana bisa Nore tahu kalau itu dad Nore” tanya Claudia sembari mengelus mahkota Leonore yang tergerai indah.
“Dad yang menjelaskannya pada Nore mom” jawabnya.
Claudia terdiam, matanya menatap Nore dengan penuh tanya. Melihat itu Leonore cekikikan langsung memegang tangan Claudia.
“Biar Nore celitakan kejadiannya yah mom”
Flashback On
Hari ini Nore di titipkan pada nyonya Allesia, ibu dari Matteo dikarenakan Claudia harus ke kantor untuk menyerahkan pekerjaannya dalam bentuk hard file. Selain itu Allesia sendiri yang meminta pada Clau agar Nore di antar kepadanya, karena ia sudah merindukan gadis kecil yang super imut itu. Sebenarnya ini bukan pertama kali Nore di titip pada nyonya Allesia tapi sudah sangat sering. Jadi mau tidak mau Clau menitipkan Nore pada nyonya Allesia karena perempuan itu yang memintanya.
“Jangan nakal girl, jangan buat oma kewalahan nanti menjagamu” ucap Claudia yang mensejajarkan tubuhnya dengan Nore. Gadis kecil itu hanya mengangguk tanda bahwa ia mengerti dan patuh akan apa yang dikatakan sang ibu. Tangan kiri Nore memegang boneka pig with milk yang berukuran mini sedangkan satu tangannya memegang tangan sang mommy. “Mom jangan lama-lama ya, nanti Nore lindu” ucap Nore sambil menyunggingkan senyum termanisnya pada sang ibu.
“Tidak akan lama sayang. Hanya sebentar saja”
“Oh come on Nore. Mommy Cia tidak lama perginya. Lagian kita akan ke mall untuk bermain sembari singgah ke salon, pasti Nore suka” sahut nyonya Allesia. Ia tersenyum sendiri melihat interaksi keduanya yang begitu manis sebelum berpamitan.
“Baiklah mom pergi ya. Nanti kita ketemu di mall saja ya tante”
“Iya, sekarang pergilah. Takutnya kamu telat lagi”
Claudia langsung mencium pipi Nore kiri kanan kemudian pamit untuk pergi.
“Bye bye mom” ucap Nore sambil melambai-lambai terus pada mobil Clau yang sudah berjalan jauh.
“Nore ayo kita berangkat juga” nyonya Allesia langsung mengandeng tangan Nore untuk masuk ke dalam mobil. Nore hanya tersenyum sambil mengikuti apa yang di katakan apa yang di katakan omanya.
.
.
.
Nyonya Allesia dan Nore langsung masuk ke salon terkenal di mall yang mereka kunjungi ketika sudah sampai. Mereka memilih spa terlebih dahulu. Sebenarnya Nore tidak benar-benar di spa selayaknya orang dewasa, nyonya Allesia memilih paket babyspa untuknya. Nore di pijit menggunakan minyak zaitun untuk memberi rileks, meningkatkan sirkulasi darah dan meredakan otot, serta banyak manfaat lainnya.
Berhubung Nore lebih cepat selesai spa nya di banding nyonya Allesia, Nore meminta izin kepada omanya untuk berjalan-jalan di luar salon untuk menghilangkan rasa bosannya dengan di temani dua orang pengawal dari keluarga nyonya Allesia. Hal itu di setujui oleh nyonya Allesia karena mengingat banyak tahap yang ia lakukan untuk perawatan tubuhnya.
Saat ini Nore sedang duduk di salah satu bangku kosong melihat orang yang lalu lalang sambil menikmati ice cream di tangannya. Nore tidak sendiri ya, dia ditemani dua orang pengawal di belakang kursi duduknya untuk sekedar berjaga-jaga dan mengawasi Nore.
Tiba-tiba ada seorang pria yang duduknya tak jauh dari tempat duduknya sekarang sesekali melirik ke arah Nore kemudian mengalihkan pandangannya lagi di ponselnya. Nore yang mengamati itu, hanya diam saja. Tapi karena pria tersebut terus melakukan hal yang sama berulang kali. Akhirnya Nore berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri pria tersebut.
“Apa uncle mau beltanya sesuatu pada Nore?” tanya Nore dengan mata yang berkedip-kedip pada pria di hadapannya saat ini. Seakan ada perasaan hangat ketika melihat pria di depannya.
“Memangnya boleh” jawab pria tersebut dengan senyuman manis terukir di wajah tampannya.
“Boyeh kalau Nore bisa jawab” Nore langsung mengambil posisi duduk di samping pria yang tidak di kenalnya.
Melihat itu dua pengawal tadi langsung meminta Nore untuk kembali dan memperingati Nore untuk jangan terlalu dekat dengan orang yang tidak di kenal. “Nona muda, sebaiknya kita kembali saja sekarang”.
Nore tidak menggubrisnya sama sekali “tenanglah uncle, aku bica jaga dili dan lagi pula uncle ini bukan olang jahat kok” Nore berkata demikian seakan mengeri apa maksud perintah dari pengawal yang sedang menjaganya saat ini.
Pria asing tadi hanya menyimak saja obrolan antara Nore dan dua pengawal itu hingga ia akhirnya pun buka suara “Tuan, perkenalkan saya Daniel. Tenang saja, saya tidak memiliki niat jahat kepada nona muda kalian. Saya hanya ingin duduk sebentar di sini” jelasnya pada dua pengawal Nore.
“Oh, nama uncle Daniel ya” tanya Nore sangat antusias bahkan ia melupakan jika saat ini sebagian ice creamnya sudah mulai meleleh di tangannya.
“Iya nama uncle Daniel” jawab Niel dengan ramah. Ia kemudian mengeluarkan sapu tangannya di saku kemejanya.
“Namamu siapa nona kecil” tanya Niel sembari mengelap tangan Nore dari ice cream yang meleleh dan memberikan sisanya pada dua pengawal tadi untuk segera di buang.
“Namaku Leonore uncle” jawab Nore sambil memperhatikan lekat-lekat perlakuan Daniel padanya yang sedang mengelap tangan mungilnya.
“Leonore Kingston lebih tepatnya” ucap Niel sembari mengelus pelan pucuk kepala Nore
kmaren saat selingkuh bahagia bgt.... mna ada smpet inget perasaan istri yg di hianati...