Perfect Duda Is My Husband

🌹🌹🌹

"Kate, apa yang kau lakukan?" tanya Nick saat keluar dari ruang rapat dan melihat kegaduhan atas jeritan dari Laura yang menggema di gedung kantornya.

Nick dibuat bingung karena Laura baru saja keluar dari ruangannya dan menjerit histeris dan dia tahu disana ada Kate yang menunggunya.

"Aku ingin memberinya perhitungan!" jawab Kate dengan santainya dengan posisi duduk di sofa.

Nick pergi ke departemen IT di kantornya lalu menyuruh staff-nya untuk melihatkan dia rekaman cctv yang ada di ruangannya. Dia penasaran apa yang dilakukan Kate pada Laura.

Semua yang ada di ruangan itu menahan tawanya saat melihat aksi Kate yang memberikan upilnya pada Laura, pantas saja Laura seperti orang kesetanan. Nick segera pergi ke ruangannya kembali, melihat Nick keluar para staff-nya langsung tertawa terbahak-bahak.

"Wow, benarkah itu calon istri bos kita?"

"Aku suka gayanya!"

"Ayo kita dukung dia!"

Mereka bergumam dan menyukai tindakan bar-bar Kate lakukan karena dari rekaman sudah terlihat jelas jika Laura yang memulai perang duluan. Dan mereka segera mengirimkan kabar itu pada grup chat kantor yang mana membuat isi kantor gempar bukan main.

Nick yang sudah kembali ke ruangannya melihat Kate yang masih berwajah masam, dia pun ikut duduk disamping Kate.

"Nick, jangan menceramahiku! Aku tidak ingin dengar apapun kecuali ajakan bercinta," ucap Kate sebelum Nick mengeluarkan kalimatnya.

Nick mendengus pelan rasanya akan percuma jika dia berbicara, Nick akan mencari waktu yang tepat untuk bicara dari hati ke hati saat suasana hati Kate sudah membaik.

"Ayo kita makan siang bersama," ajak Nick.

"Kau pasti akan membawaku ke tempat makan yang menyajikan makanan hambar dalam porsi sedikit, aku tidak mau!" tolak Kate dengan tegas.

"Oke, kali ini kau yang pilih. Aku akan menurutinya!"

"Benarkah?" Kate sudah mulai girang kembali.

"Ayo cepat, setelah itu kita langsung pulang. Pekerjaanku sudah selesai, aku ingin bermain dengan Mich!"

Kate mengekori Nick dari belakang saat keluar dari ruangannya. Nick sebelumnya berpamitan dengan Scott untuk pulang lebih awal, setelah itu dia memencet lift untuk turun ke lantai bawah. Di dalam lift hanya ada Nick dan Kate saja karena memang itu lift khusus untuk CEO.

Nick sibuk dengan ponselnya karena terus-terusan menerima pesan dari Lusy karena dari beberapa hari lalu Nick memang enggan menerima panggilan dari Mommy-nya. Lusy terus membicarakan masalah hubungannya dengan Kate dan Nick enggan untuk membahas itu untuk saat ini.

Fokus Nick buyar saat tiba-tiba lift itu berhenti mendadak.

"Nick... " Kate mulai gelisah.

Nick memencet tombol emergency di lift tersebut dan mulai berbicara disana untuk minta pertolongan.

"Nick... " Kate memeluk Nick saat lampu di lift itu tiba-tiba padam.

"Tenang, Kate! Bantuan pasti datang!"

"Kau lupa bayar tagihan listrik atau apa?" tanya Kate dengan gelisah.

Kini keduanya duduk menyender sambil menunggu bantuan datang dengan Kate yang terus memeluk Nick dengan begitu posesif.

"Apa perasaanmu sudah membaik?" tanya Nick memecah keheningan.

"Apa orang kaya memang begitu, Nick? suka menghina gadis sepertiku? Aku juga tidak ingin begini, andai orangtuaku masih hidup pasti mereka akan mendidikku dengan baik!"

Nick menggenggam tangan Kate. "Maafkan mommy-ku yang telah menghinamu saat di New York kala itu ya. Mungkin ini sudah terlambat mengatakannya tapi mommy-ku sebenarnya baik, Kate. Sebelumnya dia tidak pernah ikut campur dengan hidupku tapi kali ini mungkin dia sedikit ikut campur karena melihatku yang terus gagal dalam percintaan."

Kate terdiam sejenak. "Apa rasanya jatuh cinta, Nick?"

"Kenapa kau jadi begitu penasaran dengan cinta? bukankah sebelumnya kau tidak percaya?"

"Aku berubah pikiran, Nick! Aku ingin jatuh cinta padamu!" ucap Kate dengan lantang.

"Kate, kenapa sikapmu sangat labil."

"Kali ini sudah keputusan mutlak! Mungkin dengan bercinta beronde-ronde setiap hari cinta itu akan datang, Nick! Jadi, ayo lakukan!" ajak Kate yang sudah merubah posisinya menaiki perut Nick.

"Bukan begitu cara kerjanya, Kate!"

Tapi Kate tidak peduli dia mulai mencumbu Nick dengan liar bersamaan dengan itu pintu lift terbuka karena teknisi sudah berhasil membukanya.

Mata mereka membulat melihat pemandangan panas di depan mereka.

Sontak membuat Kate memutar kepalanya dan menatap mereka dengan tajam.

"Bisa tidak bantuannya datang nanti saja! Aku sedang berusaha jatuh cinta! Apa kalian paham!"

🌹🌹🌹