Gadis Culun Dan Ceo Lumpuh

📱" Kok tidak dijawab?" tanya temannya lagi

📱" Suamimu jadikan ngasih uangnya? soalnya uang itu mau aku pakai buat bayar kuliah? Utangku Rp. 2,500,000.00 jadi bayar ke aku Rp. 5,000,000.00." ucap teman ke duanya.

📱" Pasti jadilah, kan suaminya orang kaya sayang kemarin malam cuman bawa Rp. 500,000.00 jadi dapatnya Rp. 1,000,000.00 deh?" ucap teman ketiganya

📱" Pasti donk diganti sama suaminya, aku lebih kecil darimu Rp. 300,000.00 jadi Rp. 600,000.00 ucap teman ke empatnya

📱" Wah sama donk kayak aku Rp. 300,000.00 jadi Rp. 600,000.00 ucap teman ke limanya.

hening

hening

hening

📱" Hallo Karina kok kamu diam aja? kamu pasti gantikan?" tanya teman - temannya sambil menampilkan mukanya kuatir.

tut tut tut tut tut

Ponselnya langsung di tutup oleh Karina. Karina terdiam dan menunduk.

Prok prok prok prok prok

Andika bertepuk tangan dan memandang sinis ke arah Karina dan orangtua Karina. Sedangkan orang tua Andika sangat shock mendengar penuturan teman - teman Karina.

" Karina, saya minta uang yang kamu traktir ke teman - temanmu kamu harus ganti semuanya." pinta Andika sambil menatap tajam ke Karina.

" Kan Mas Andika bilang, terserah aku pakai buat apa? tapi kenapa sekarang minta ganti?" protes Karina

" Kalau dipakai buat keperluan rumah tangga saya tidak perhitungan tapi ini dipakai buat traktir teman - temannya, selama satu hari kamu sangat boros begitu juga yang ada nanti belum ada sebulan perusahaan milik papaku bangkrut gara - gara kamu?" bentak Andika

" Itukan uang sedikit kenapa sih protes?" bentak Karina tidak terima

" Apa dikit!!! kamu tahu KARINA dalam satu hari kamu sudah menghabiskan uang Rp. 100,000,000.00 selain kartu kredit, kamu juga mengambil uang tunai di brangkas tempat ruangan kerja dan bukan itu saja kamu juga mengambil uang dari kepala pelayan padahal itu uang buat belanja seminggu sampai aku pulang tidak ada makanan???" teriak Andika kesal

plak

plak

Mamanya Andika menampar pipi kanan dan pipi kiri milik Karina karena sangat kecewa dengan menantunya karena tidak menyangka sama sekali kalau menantunya sangat boros.

" Hai, kenapa kamu menampar anakku?" protes mamanya Karina dan membalas menampar mamanya Andika tapi mamanya Andika dapat menggenggam tangan mamanya Karina dan memplintir tangannya.

akhhh

Teriakan kesakitan mamanya Karina.

" Sekarang kalian bertiga keluar dari mansion saya!!" usir Mama Andika

" dan kamu Andika segera urus surat perceraian kalian. Mama tidak setuju kamu menikah dengan cewe matre dan pemboros seperti Karina." perintah Mama Andika tegas

" Hei, enak saja anak saya diceraikan? Mereka sudah menikah dan anak saya sudah tidak perawan lagi karena kehormatannya sudah di ambil pada malam pertamanya oleh anakmu, kalau anakmu tidak ambil kehormatannya saya tidak apa - apa kalau kalian bercerai!" protes ibu Karina tidak terima

hening

hening

Andika berdiam dan tidak berapa lama tersenyum sinis.

" Karina, apa kamu mau mengatakan sesuatu kepada kita semua?" tanya Andika sinis

Karina mendadak pucat dan menunduk karena merasa takut. Karina hanya menggelengkan kepala. Andika yang melihat itu hanya tersenyum devil.

" Untuk mama dan papa serta kedua orang tua Karina saya ingin memberitahukan sesuatu, pada saat kami melakukan pertama kali ternyata Karina sudah tidak virgin lagi, benar begitu Karina?" tanya Andika sambil tersenyum miring

Karina hanya mengangguk dan tidak terasa airmatanya mengalir menahan malu dihadapan orangtuanya juga dihadapan mertuanya.

Orangtua Karina sangat shock menghadapi kenyataan ini. Tidak menyangka ternyata putri semata wayangnya membuat malu dihadapan besannya.

plak

plak

Kini giliran mama Karina menampar kedua pipi Karina. Karina hanya menangis dan terisak sambil berlutut meminta maaf ke orangtuanya.

Papanya Karina dadanya merasa nyeri mendengar semua perkataan menantunya Andika, anak yang disayang, anak yang dimanja apa yang diinginkan selalu dipenuhinya tapi sungguh memalukan sikap anak kesayangannya.

brugh

Papanya Karina pingsan terkena serangan jantung, mereka semua panik kecuali Andika dan Mama Andika.

" Papa." teriak mama Karina dan Karina bersamaan

" Ujang...Ujang..." panggil papanya Andika

Ujang sang sopir pun berjalan dengan cepat menuju tuan besar.

" Iya Tuan?" jawab Ujang

" Antar mereka bertiga ke rumah sakit!!." perintah papanya Andika

" Baik tuan." jawab Ujang

Ujang yang di bantu pelayan pria membopong papanya Karina menuju ke mobil diikuti oleh Mamanya Karina dan Karina.

Sepanjang jalan mereka berdua menangis. Dalam hati Karina ingin membalas perbuatan Andika karena membuatnya malu.

Tidak terasa mobil sudah sampai di rumah sakit. Papanya Karina langsung di bawa ke ruangan ugd.

Tidak berapa lama pintu ruangan ugd terbuka dan keluarlah dokter dengan muka sedih.

" Dokter, gimana papa saya?" tanya mama Karina dan Karina serempak

" Maaf, saya sudah berusaha semaksimal mungkin tapi takdir berkata lain, papa anda tidak bisa diselamatkan." ucap dokter dengan nada sedih.

" Tidak!!!!" teriak Mama Karina dan Karina

Mereka berdua masuk ke dalam ruangan berjalan dengan gontai sambil melihat ranjang papanya yang sudah ditutupi kain putih.

Mama Karina dengan tangan kanan bergetar membuka kain putih yang menutupi muka papanya.

brugh

Mama Karina pingsan tidak percaya apa yang telah terjadi seperti mimpi rasanya.

Karina yang melihat mamanya pingsan memanggil dokter untuk diperiksa.

XXXXXX

Esok paginya rumah Karina banyak di datangi para tamu untuk melayat mengantar jenasah untuk peristirahatan terakhir papanya Karina.

Singkat cerita kini tinggallah Mama Karina dan Karina beserta keluarga besarnya. Saling memberi support untuk tabah dalam menjalani hidup.

tok tok tok tok tok

Pintu di ketuk oleh seseorang, sepupu Karina berjalan untuk membuka pintu.

ceklek

" Cari siapa ya Pak?" tanya sepupu Karina

" Ini ada surat dari pengadilan buat nona Karina." jawab pria tersebut

" Baik pak, terima kasih." ucap sepupu Karina

" Sama sama, permisi." ucap pria itu

Sepupu Karina menutup pintunya kemudian berjalan menuju ke tempat Karina berada.

" Kak Karin ini ada surat pengadilan." ucap adik sepupunya sambil menyerahkan surat ke Karin.

Karina menerimanya dan membacanya kemudian meremasnya dendam terhadap Andika dan Cantika telah membutakan mata hatinya.

( " Baiklah aku akan menyetujui surat perceraian ini tapi tunggu saja pembalasanku Andika kamu telah mempermalukan aku dan juga membuat papaku meninggal" batin Karina )

( " Cantika kamu hidup bahagia dengan suamimu, aku tidak ingin kamu bahagia di atas penderitaanku, tertawalah dan bahagia tapi setelah itu kamu akan menangis darah." batin Karina).

Tidak terasa waktu telah berlalu dan tidak terasa pula Karina dan Andika kini telah resmi berpisah, Karina tidak mendapatkan sepersenpun harta gono gini dari suaminya di karenakan Andika menggunakan dengan berbagai cara akhirnya berhasil.