Terpaksa Menikah

🍁🍁🍁

Wanita cantik dan anak lelaki tampan sedang berbincang-bincang didalam pesawat. Iya Jasline dan Vino sekarang sudah dalam pesawat tapi belum lepas landas, masih menunggu para penumpang masuk.

Tiba-tiba ada dua lelaki berbadan kekar menghampiri Jasline dan Vino, dua lelaki itu memberi hormat. Jasline beserta Vino sempat binggung.

"Maaf Nona muda! mari ikut kami" ucap salah satu lelaki berbadan kekar itu.

"Maksudnya?" Jasline tidak mengerti.

"Iya Nona muda! ini perintah dari Tn. Januar mertua Nona." Titahnya lagi.

Kedua lelaki berbadan kekar itu menjelaskan secara detail, semua sudah diurus oleh kaki tangan mertuanya sehingga memudahkan Jasline dan Vino keluar dalam pesawat.

"Wah....Daddy dan Opa Oma sangat kaya ya Mom?" ucap Vino mengagumi Jet pribadi keluarga Januar.

Jasline tersenyum, dia saja baru kali ini menaiki Jet milik suaminya, karena selama belum menikah mereka tak pernah berpergian. Sebenarnya mertuanya menyarankan mereka terbang ke Paris dengan menggunakan Jet, tapi Jasline tidak menyetujui karena alasan ingin berbaur dengan yang lainnya.

Sedangkan di kota Paris seorang wanita paruh baya yang kecantikkannya tidak luntur sedaritadi tidak mondar mandir.

"Papi perasaan Mami merasa tidak enak" serunya tidak tenang.

"Iya Mi, perasaan Papi juga begitu" sahutnya.

"Sedaritadi ponsel menantu kita tak aktif, kita tidak tau apakah mereka sudah dalam pesawat atau belum?" lirih Mami.

"Papi lakukan sesuatu! lebih baik menantu dan cucu kita naik Jet saja, perasaan Mami mengatakan ada sesuatu tapi itu apa Mami tak tau." Titahnya lagi.

Tn. Vicky akhirnya menghubungi seseorang untuk mengurus keberangkatan dan penundaan menantu dan cucunya terbang naik pesawat. Bersyukurnya kabar dari sana memberitahukan ternyata pesawat yang mereka naiki belum lepas landas.

"Bagaimana Pi? tanyanya.

"Beres Mi! menantu dan cucu kita sekarang sudah berada dalam Jet" sahutnya.

"Papi memang selalu dapat diandalkan" bangga Mami mencubit pipi suaminya.

"Tapi ini tidak gratis! mari kita buat ungle kecil buat Vino" goda Papi sembari menarik tangan Mami menuju kamar.

"Papi.....ingat umur!!" Mami melototkan matanya mendengar perkataan suaminya.

"Ayolah Mi....nikmati saja" godanya lagi sambil terkekeh melihat wajah memelas istrinya.

"Dasar keong racun" umpetnya dengan mengerucutkan bibirnya.

"Papi makin gemes deh, tambah tak tahan" Papi langsung mendorong pelan tubuh istrinys kekasur.

Jasline dan Vino berada dalam kamar pribadi milik Glenn suaminya. Ya jika Glenn akan keluar negeri untuk mengurus bisnisnya, Jet inilah yang digunakan.

"Kamarnya sangat indah" celoteh Vino, sedaritadi mulutnya dan matanya berbinar-binar tak henti-hentinya mengagumi.

Jasline memilih membaringkan tubuhnya dikasur milik suaminya. Dia menghirup wangi maskulin yang masih melekat dibantal dan selimut suaminya, terasa nyaman baginya. Sedangkan Vino sedang menghabiskan makanannya.

"Sayang jika sudah selesai makan istirahatlah, berjalanan kita masih lama" ucapnya.

"Iya Mom....! Mom tidurlah kasian dede bayi Vino didalam sana" jawabnya.

Jasline mulai memejamkan matanya, sekelebat muncul ingatannya pada suaminya.

"Sayang....maafkan Mommy telah memisahkan mu pada Daddy mu. Asal kau tau sayang....Daddy mu tidak mengingini kehadiran mu, dia tega menyuruh Mommy membunuh mu. Maka dari itu Mommy membawa mu pergi jauh darinya." Jasline berbicara dalam hatinya sembari menghelus-helus perut yang masih rata dengan mata berkaca-kaca. Tak berapa lama dia terbang kealam mimpi.

🍁🍁🍁

Prang....gelas yang berisi teh jatuh secara tiba-tiba dilantai.

"Mama....apa yang terjadi?" tanya lelaki yang duduk santai di kursi rodanya menunggu istrinya menyeduh teh.

"Maaf Pah tiba-tiba tangan Mama bergetar" sahutnya diarah dapur.

"Hati-hati Mah....jangan ceroboh"

Mama Sandra menyeduh teh kembali dan memberinya pada suaminya.

"Pah kenapa perasaan Mama tidak enak, kenapa ponsel Jas susah dihubungi" lirihnya merasa tidak tenang.

"Itu hanya perasaan Mama saja, mungkin sekarang putri kita sudah dalam pesawat sehingga ponselnya tidak aktif." Papa menenangkan mama, padahal perasaannya juga tidak tenang seperti ada sesuatu yang akan menimpa putri dan cucu angkatnya.

"Kita hubungi besan kita, menanyai apakah mereka sudah sampai"

Kedua paruh baya akhirnya memutuskan menghubungi besannya.

Cukup lama mereka mengobrol dan mengakhiri obrolannya.

"Syukurlah" ucap mereka bersamaan setelah mendengar cerita dari besannya. Hati kedua orang tua ini merasa lega.

Dilain tempat lain halnya dengan lelaki tampan, dia merasa frustasi karena terjebak di Bandara karena cuaca buruk.

"Sial" umpetnya.

Cris merasa aneh terhadap Tuannya, kenapa tiba-tiba ingin sekali menemui bahkan ingin mengantar keberangkatan istrinya ke Bandara. Padahal yang dia tau bahwa Tuannya sangat membenci istrinya, bahkan sebutannya istri palsu dan pernikahan bohongan. Ada apa ini? apakah sudah ada rasa tumbuh dihati Tuannya? banyak sekali pertanyaan dihati asisten Cris.

Glenn terus menghubungi nomor ponsel istrinya tapi selalu dijawab oleh operator.

"Akh...." teriak frustasinya menjabak rambutnya sendiri.

"Ada apa Tuan?" tanyanya karena merasa aneh dengan Tuannya.

"Sudah ku peringatkan jangan panggil aku secara formal, ini bukan dikantor" tegasnya jengkel.

"Kenapa ponsel tidak aktif? perasaanku tidak tenang, jantungku selalu berdebar-debar. Hatiku mengatakan ada sesuatu yang terjadi tapi itu aku tidak tau." Terangnya dengan wajah khawatir.

"Bukankah seminggu lagi kau akan menyusul Nona kesana, jadi tenanglah. Saya sudah cek ternyata pesawat yang dinaiki Nona sudah lepas landas 20 menit yang lalu. Jelas asistennya.

Glenn terdiam menyandarkan kepalanya disofa dan memejamkan matanya. Banyak pikiran berputar-putar dikepalanya.

"Apakah kau sudah mulai membuka hati buat Nona? tanya Cris memberanikan diri.

Tapi tak ada jawaban. Cris menoleh kearah Glenn ternyata sudah tidur, itu menurut Cris. Padahal Glenn mendengar pertanyaannya dan pura-pura tertidur karena diapun tak tau dengan perasaaannya.

"Apa? mulai membuka hati? tidak! hatiku sudah terukir nama wanita lain." Gumamnya dalam hati, dia menepis itu semua.

Cris iseng-iseng membuka gawai pintarnya membuang rasa jenuh menunggu cuaca normal. Matanya mebulat dan nafasnya turun naik membaca dan melihat dilayar gawai pintarnya sebuah berita yang ditayangkan.

"Tu-eh G-Glenn" ucapanya terbata dan bergetar.

Bersambung......

🌷🌷🌷

Jangan lupa like dan comenya.