[Noted: Novel Online ini dalam proses cetak oleh pihak Penerbit yang bekerja sama dengan MangaToon]
Dianggap sebagai pembawa sial membuat Alka dipaksa menikahi seorang kakek tua yang kaya bergelimangan harta .
Namun siapa yang akan mengira jika di hari H pernikahan, Alka malah kabur. Tragedi tak berhenti sampai di situ, Alka terjebak hujan hingga malam.
Sampai pada akhirnya ia dijual oleh sosok misterius kesebuah klub malam, kesuciannya yang direnggut secara paksa oleh sosok pria yang tidak bisa ia lihat dengan jelas seperti apa wajahnya, karena kurangnya pencahayaan yang ada di dalam kamar.
Siapa yang akan menyangka jika Cinta Satu Malam mereka membuahkan hasil, Alka hamil tanpa mengetahui siapa ayah biologis dari janin yang ada dalam rahimnya.
Lalu, bagaimanakah cara Tuhan untuk mempertemukan kembali dua insan yang memang telah ditakdirkan untuk jodoh itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon La_Sha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Belajar Berenang
Alka mencoba untuk mengayunkan langkah kakinya, "A- aw..."
"Alka? Kau kenapa?" tanya Dante tanpa merasa bersalah karena telah membuatnya tubuhnya lemas.
"Ti - tidak apa-apa, Dante tolong temui El, dia mencari kita... aku ingin duduk sebentar," pinta Alka seraya mendudukkan tubuhnya. Kedua kakinya sudah gemetaran.
"Ya sudah kau tunggu saja di sini, aku akan membawa El kemari."
Dante pun bergegas menemui El yang hampir menangis di anak tangga terkahir, dia duduk di sana dengan wajah sedihnya.
"El?"
"Daddy?" seru El yang berlari ke arahnya, "Daddy..."
Dante menyeka air mata dari wajah tampan El, "Kenapa menangis sayang? Anak laki-laki Daddy tidak boleh cengeng."
"Maafkan El... Dad ... "
"Hm, ayo kita makan siang dulu... Mommy mu sudah membuat masakan yang lezat."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di dapur ketiganya sedang menikmati makan siang, jujur, sampai detik ini pun Alka masih merasakan gemetar di kedua kakinya.
Tuhan, kenapa masih saja gemetaran seperti ini? Bagaimana jika El mengetahuinya?
Namun sepertinya El sama sekali tak menyadari kondisi Alka yang sebenarnya, kali ini Alka bisa bernapas dengan lega.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bandara internasional Inggris, sebuah pesawat mewah baru saja melakukan pendaratan sempurna di sana.
Pintu pesawat terbuka, seorang wanita berambut panjang lurus jatuh, itu memakai dress putih sebatas paha, dengan memakai high heels hitamnya.
Vanessa baru saja tiba di kota ini, dia menatap apapun di sekitarnya yang bisa ia jangkau dengan manik grey nya yang indah.
"Inggris, Negara kelahiran ku... aku kembali," ucap Vanessa dengan senang.
"Nona?" pelayan pribadinya bernama Mala itu mendekat sembari membawakan koper.
"Kak Mala? Ayo, aku sudah tidak sabar lagi ingin bertemu Papa dan Mama," imbuh Vanessa dengan senyum ramahnya.
Keduanya pun turun dan segera memasuki bandara di area kedatangan.
"Selamat datang kembali Nona muda," seru sang sopir bernama Joy, "Lama tidak bertemu, Nona..."
"Hai Joy, kau semakin gemuk... kau pasti hidup penuh dengan kebahagiaan," balas Vanessa seraya menepuk bahu Joy.
"Papa dan Mama tidak ikut?" lanjut Vanessa sembari menoleh kesana kemari.
"Tuan dan Nyonya besar sedang sibuk Nona, jadi tidak bisa ikut kemari."
"Hm, tak apa baiklah ayo kita pulang."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sesampainya Vanessa di rumah ia pun di sambut dengan pesta kejutan, "Kejutan...." seru Papa dan Mamanya.
"Papa, Mama?" Vanessa bahkan sampai terlonjak kaget karenanya, "Ta- tadi Joy mengatakan kalau Papa dan Ma- mama ... " suaranya semakin lirih saat mendapatkan senyum hangat dari orang tuanya, "Vanessa sayang kalian Pa... Ma..." peluk cium pun ia dapatkan dari keduanya.
Sementara itu di kediaman Dante, tepatnya di kolam renang itu Dante sedang mengajari putranya bagaimana caranya berenang.
"Kemarilah El, Daddy akan menangkap mu..."
"El takut Dad..."
"El, kau tidak boleh takut kepada apapun, air ini tidak berbahaya, ayo..."
"Ta- tapi ... "
"Tidak ada tapi-tapian, ayo El lekas lah, anak Daddy itu pemberani."
Alka yang membawa nampan berisi cemilan dan juga susu itupun sontak mengentikan langkah kakinya, ia berhenti di ambang pintu yang mengarah ke kolam renang.
"El, Dante?"
Ayah dan anak itu pun tengah bermain bersama, Dante mengajari El cara belajar berenang yang tepat seperti apa.
Sungguh kebahagiaan kecil yang tak dapat di di, "Tuhan, jangan ambil kebahagiaan kecil kami ini... biarkanlah semua seperti ini, adanya..."
Komandan
Peleton....🤭....udh boson urip tuch danton si tua bingki
mampir dikarya aku ya jika berkenan/Pray/