Kekasih Hati Mas Duda

Vano tersenyum menyeringai mendengar pertanyaan konyol dari pak har, "dasar gadis nakal". gumam Vano sambil berjalan begitu saja menghampiri Alea yang sudah duduk di kursi meja makan, dan menikmati makanannya .

"kalau kamu tidak bisa jalan,kenapa tidak memintaku menggendong mu"! Suara Vano membuat Alea menoleh ke arah Vano seketika . Tidak menjawab tapi pipinya sudah bersemu merah saat ini.

"bersiaplah aku akan mengajak mu untuk liburan keluar negri Minggu depan '!

"apa"!! Sahut Alea ,matanya membulat .

"kenapa apa kau tidak suka"! Tanya Vano ,menatap ke arah Alea .

"siapa yang tidak Suka liburan ,masalahnya jika hanya berdua apa tidak di kungkung terus aku oleh piskopat mesum ini"! gumam alea.yang sudah membayangkan bagaimana nasib dirinya Yang hanya berdua saja sepanjang waktu dengan Vano.

*** disisih lain ,tepat nya di kata hotel , Kirana yang baru saja menggeliatkan tubuh nya di dalam dekapan Wisnu. Wanita itu mengerjap pelan ,sambil memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri. "CK, bagaimana bisa dengan dia"! gumam. Kiara mencoba mengingat apa yang terjadi semalam.

"sial ,kenapa juga tidak bisa menahan diri"! Umpatnya kesal. Kirana mencoba bangkit dari tidurnya ,seketika itu Wisnu pun membuka matanya.

"sudah bangun ,mantan Tante"! sapa Wisnu dengan senyum menyeringai tipis .

"sialan , jangan memanggilku dengan sebutan itu"! Jawab Kiara dengan wajah kesalnya. Kirana menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya dan langsung berlari menuju kamar mandi, Wisnu pun meraih bokser yang teronggok di atas lantai lalu segera memakainya.

"sama saja, los dol,"! Gumam Wisnu sambil menggelengkan kepanya ,Wisnu segara memunguti pakaiannya yang berserakan dan memakainya lagi, lalu keluar begitu saja meninggalkan kamar hotel tersebut .

"brengsek , bisa bisa nya dia memperlakukan aku seperti jalang, selesai di pakai ditinggal begitu saja"; umpat Kiara kesal saat keluar kamar mandi mendapati Wisnu sudah tidak ada di tempat.

"apa aku harus cari cara untuk bisa dekat dengan Vano lagi, tapi resikonya terlalu besar, dan hanya Vano saja yang selama ini memenuhi kebutuhanku bukan, CK," kirana berdecak kesal dengan keadaanya saat ini, wanita itu pun langsung saja mengganti pakaiannya dan ikut meninggalkan hotel tersebut .

–––—"ma, pa"!! Sapa kirana saat sudah sampai dirumahnya, Diaman kedua orang tuanya sedang duduk di ruang tengah sambil memijat kepalanya, bingung dengan keadaan ekonomi keluarganya saat ini.

"ini semua karena mu Kirana , andai kau tidak bercerai dengan Vano pasti semuanya tidak akan begini, papa sudah sangat pusing dengan ulah mu yang tidak bisa di atur.lebih baik kau gugurkan anak haram dalam kandunganku itu ,papa tidak sudi mempunyai cucu yang tidak jelas asal usulnya"! Ucap pak burhan Denga wajah yang ada dah merah padam.

"pa"!! Sahut Kirana, sedangkan nyonya tidak yang tak lain adalah sang mama hanya bisa diam seribu bahasa ,ingin membela anak nya pun percuma memang kenyataan nya Kirana tidak bisa di atur.

"kalau kamu tidak Isa membantu papa ,lebih baik kamu tidak usah pulang sekalian dari rumah ini"! jelas pak Burhan lagi, Kirana tersentak, jika kedua orang tuanya saja tidak mau menampungnya apa dia akan menjadi gembel beneran setelah ini.

"aku akan menemui Vano"! Kata kirana sambil bangkit dari duduknya ,dan kembali keluar dari rumah ,untuk menuju ke mansion kediaman Vano..

Tak butuh waktu lama mobil milik kirana pun berhenti tepat di depan mansion .dengan langkah tergesa gesa Kirana masuk kedalam mansion. Dan bertemu Willy yang sedang berdiri di samping mobil menunggu Vano untuk berangkat kerja .

"Kirana"!! Willy mengerutkan keningnya sesaat saat melihat wanita ular itu kembali menginjakan mansion .

"Willy,apa Vano masih ada di dalam"! Tanya kirana kepada Willy.

"untuk apa anda kemari lagi nona Kirana, bukankah anda sudah berjanji tidak akan mengusik kehidupan tuan boss lagi"! jawab Willy wajahnya kini berubah begitu datar saat menatap ke arah Kirana , ya bisa dibilang sebelas dua belas dengan wajah Vano saat marah.

"ini menyangkut hidup dan mati keluargaku ,Willy"! jawab Kirana yang berusaha menerobos masuk begitu saja , tapi Tanga Willy merentang di depan Kirana .wanita itu pun tidak berpikir panjang langsung saja mengigit lengan Willy dan berjalan dengan sedikit berlari masuk kedalam mansion.

"sialan, bisa bisa kena rabies aku nanti"! umpat Willy yang juga ikut mengejar kira sambil memegangi lenganya yang terasa sakit.

"vano, Vano, kita perlu bicara ". teriak kirana Vano yang baru saja berdiri dari kursi ,setalah selesai sarapan pun terkejut ,melihat Kirana yang tiba tiba masuk kedalam mansion nya.

"Vano"!! panggil Kirana ,meskipun tatapan Vani sedingin es di kutup Utara , tapi tidak ada cara lain. Kirana menghentikan langkahnya saat melihat Alea juga ikut menatap ke arahnya.

"apa itu istri baru Vano, dia masih sangat muda dan cantik, pasti dia juga hanya mengincar kekayaan Vano saja"! Gumam kirana tatapan sinis pun tertuju pada gadis cantik yang tak lain adalah Alea.

"jangan menatap istriku seperti itu, Kirana"! Seru Vano yang tidak suka Alea di tatap seperti itu oleh Kirana. Kirana tersentak, Samapi segitunya Vano membela istrinya.

"Katakan apa maumu, apa kau lupa dengan ucapanmu sendiri"! Tanya Vano,tanganya kini sudah menarik pinggang Alea, membuatnya semakin menempel pada tahun buh Vano.alea menyunggingkan senyum nya samar .

"apa ini onde ondel mantan istri Vano, CK cantikan aku kemana mana "! gumam Alea dalam hati, bukanya kesal melihat Kiara tapi Alea semakin mengalungkan kedua tanganya pada pinggang kekar Vano, membuat kirana membulatkan mata sempurna. Dia tidak pernah seperti itu dengan Vano dulu.

" Vano. Aku ingin berbicara sesuatu ,ini menyangkut perusahaan papa"! Kata Kirana yang sudah tidak mempunyai urat malu .

"apa urusan nya denganku "! Tanya Vano masih dengan di mode datarnya .

"kamu yang bisa membantu perusahaan papa,aku mohon Vano, apa kamu lupa aku sedang hamil saat ini"!

Alea tersentak dan menatap kearah Vano seketika dengan tatapan tajamnya ."apa maksudnya ,apa dia sedang mengandung anak Vano saat ini, dasar piskopat mesum , bisa bisanya aku tidak tahu tentang hal ini.ck"! umpat Alea kesal, Vano bisa merasakan perubahan wajah Alea ,namun Vano masih tetap tenang dan semakin mengeratkan dekapan nya pada pinggang ramping Alea.

Vano menyungging kan senyum nya samar, membuat Willy yang melihatnya pun bergidik ngeri," anda dalam masalah besar Kirana"! Gumam Willy lirih .

"apa kau lupa, jika yang kau kandung adalah anak Andika ,laki laki yang selama ini sudah memuaskan hasrat mu"! Jawab Vano.

Deg"!! Kirana tersentak, sejujurnya wanita itu sunggu amnesia jika wanita tidak pernah menyentuhnya selama ini.