NovelToon NovelToon
Cinta Safira

Cinta Safira

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Kisah cinta masa kecil / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Bad Boy
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ridwan01

Safira, anak kecil yang harus menerima kenyataan kalau orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan, dia yang baru berusia dua tahun di titipkan mendiang ayahnya pada sahabatnya Hendra.
Masa kecilnya di penuhi dengan kebahagiaan, sampai usia remajanya dia menemukan banyak hal dalam hidupnya. Cinta, pengorbanan dan juga kesedihan.
Mampukah dia bahagia dengan banyak pilihan sulit dalam hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Vandra curhat

Pagi pagi sekali Rayyan sudah mengetuk kamar sang adik sania. dia ingin memastikan apa yang di katakan Vandra semalam tentang Sania yang jadi pacar Fahri.

Tok. Tok. Tok.

"Siapa sih pagi pagi ganggu Sania" gerutu Sania yang sedang bermalas malasan di atas kasur.

Dia lalu turun untuk membuka pintu kamarnya.

Ceklek.

Sania terkejut saat membuka pintu kerena melihat Rayyan menatapnya dengan serius.

"Boleh kakak masuk?" Tanya Rayyan datar

"Hehe boleh dong kak, masa nggak boleh" jawab Sania cengengesan lalu bergeser agak kakaknya bisa masuk.

"Kakak mau bertanya sesuatu sama Sania" ucap Rayyan yang sudah duduk di kursi belajar Sania.

Sania yang melihat kakaknya serius lalu duduk di kasurnya dan menunduk.

"Apa benar kamu pacaran?" Tanya Rayyan langsung tanpa berbasa basi

"Emhh... Emhhh... Itu" jawab Sania terbata bata " i...iya kak" jawabnya

"Kamu tahu kan kalau kamu itu masih kecil" tanya Rayyan tegas

"Tapi kan kak Fahri itu baik, suka kasih jajan ke Sania terus ganteng juga" ucap Sania polos

"Kalau cuma jajan sama wajah tampan bukankah kakak juga kasih kamu jajan dan kakak lebih tampan dari Fahri" ucap Rayyan dengan nada sinis

"Tapi kan kak Rayyan kakaknya Sania" jawab Sania polos

"Oke kalau gitu mulai sekarang Sania nggak akan dapat jatah jajan dari kakak, dan kakak juga akan bilang ke papa kalau Sania punya pacar dan pacarnya itu genit" ancam Rayyan karena tak mau berdebat panjang dengan adiknya

"Ko gitu sih kak, kan Sania juga cuma bohongan aja pacarannya" rengek Sania sambil menarik tangan Rayyan

"Nggak ada, pokoknya kalau Sania nakal apalagi pacar pacaran, kakak akan aduin ke papa" jawab Rayyan tegas

"Jangan kak, nanti Sania nggak boleh keluar sama sekolah sama papa" rengek Sania sambil memelas "Sania janji deh akan putusin Fahri besok" ucap Sania masih memelas dia tidak mau kalau di adukan pada papa posesifnya bisa bisa nanti dia akan bernasib seperti mamanya yang tak bisa kemanapun selain dengan papanya.

"Yakin?" Tanya Rayyan serius dan diangguki Sania "oke kakak akan pegang janjinya Sania dan jangan sampai kakak dengar Sania pacar pacaran lagi, ingat Sania ini perempuan dan masih kecil, kakak nggak mau sampai adik kakak yang cantik ini nangis gara gara cowok" ucap Rayyan lembut dan mengusap rambut Sania

"Emangnya kakak nggak punya pacar" tanya Sania memicingkan matanya

"Kakak nggak punya pacar tapi kakak punya orang yang kakak suka" jawab Rayyan tersenyum lembut

"Kenapa nggak di ajak pacaran aja" tanya Sania polos

"Nanti saja kakak ajak nikah sekalian" jawab Rayyan terkekeh

"Ish... Lama keburu di ambil orang" cibir Sania

"Itu artinya bukan jodoh" ucap Rayyan tertawa

......................

Sementara itu di kediaman Adiwinata, pagi ini Safira sudah bersiap untuk piknik ke danau bersama Vandra. Dia sudah menyiapkan bekal yang akan dibawa bahkan Vandra membawa tenda kecil untuk berjaga jaga jika hujan.

"Papa mau ikut ma" rengek Hendra melihat anaknya yang sibuk menyiapkan perlengkapan piknik

"Papa nggak pantes merajuk gitu, ingat umur pa" sinis Vandra

"Kamu udah pinjam alat pancing papa, harusnya ajak papa juga dong" ketus Hendra seperti anak kecil

"Nggak bisa hari ini Vandra mau berdua aja sama Safira mumpung belum sibuk" ucap Vandra tegas

"Udah pa, jangan ngambek nanti mama beliin permen" bujuk Vania setengah meledek

"Papa juga mau mancing di danau ma, udah lama papa nggak mancing" jawab Hendra cemberut

"Gini aja deh, papa telepon teman teman papa terus ajakin mereka mancing" bujuk Vania memberi saran

"Iya pa, telepon om Angga aja pasti om Angga mau, kan lumayan kalau dapat ikan bisa buat temani si Popo biar nggak kesepian" jawab Safira polos sambil mengusap bahu Hendra yang sedang duduk sambil merajuk

"Terus kalau papa mancing,mama mau kemana?" Tanya Hendra khawatir jika Vania kesepian di rumah

"Mama mau ajakin Sari dan yang lain buat perawatan" jawab Vania tersenyum

"Emangnya si Adrian bakal ngijinin Sari keluar?" Tanya Hendra memicingkan matanya

"Ya tinggal ajak kak Adriannya sekalian minta bayarin biaya perawatan mama" jawab Vania enteng sambil tertawa

"Nggak boleh, nanti yang ada Adrian ledekin papa terus kalau lagi ngumpul" ucap Hendra ketus

"Terus papa maunya gimana?" Tanya Vania heran

"Papa maunya mama ikut papa juga, mumpung papa libur" pinta Hendra

"Ya udah mama ikut papa deh tapi pulangnya kita jalan jalan ke mall ya" ucap Vania menja sambil menggandeng tangan Hendra

"Jangankan jalan di mall, mama minta beli mall nya juga pasti papa kabulin" jawab Hendra sombong sambil mengedipkan matanya

"Papa cacingan ya?" Tanya Safira polos dan khawatir

"Ko cacingan sih Fira" ketus Hendra

"Iya kata kak Sagara waktu Fahri kedipin Fira itu tandanya cacingan pa" jawab Safira polos dan membuat Vandra tertawa puas sementara Hendra hanya bisa menghela nafas panjang dengan kepolosan Safira.

......................

Vandra dan Safira sudah sampai di danau yang dituju, mereka kesana dengan pak Jamal dan akan di jemput kembali nanti sore.

"Wah... Pemandangannya bagus banget bang" pekik Safira yang kagum dengan pemandangan danau yang masih bersih dan asri.

"Iya Fira, cuacanya juga cerah dan kita bisa naik perahunya" jawab Vandra yang sedang menyiapkan tenda tak jauh dari danau

"Ini tendanya kalau kita tinggal aman nggak bang?" Tanya Safira

"Insya Allah aman Fira lagian disana ada yang awasi kita" jawab Vandra sambil menunjuk orang berbaju hitam yang sedang mengawasi mereka di sebuah warung di sekitar danau.

"Itu kan om Chiko" ucap Safira yang melihat arah tunjuk Vandra

"Iya om Chiko akan jagain tenda kita kalau nanti kita naik perahu dan mancing.

"Kasihan papa, dia nggak ikut tapi om Chiko malah ikut sendiri sama kita" ucap Safira polos sambil terkekeh

"Ada ada aja kamu" ucap Vandra sambil mengacak rambut Safira gemas

Mereka menghabiskan waktu Minggu mereka dengan memancing di atas perahu yang di sewakan penduduk sekitar, bahkan mereka dapat ikan yang lumayan banyak. Setelahnya Vandra dan Safira memakan bekal yang mereka bawa, Safira juga membeli beberapa jajanan yang ada disana alasannya untuk camilan sambil menunggu sore.

"Katanya mau makan camilan sambil nunggu sore, tapi sekarang malah tidur" ucap Vandra terkekeh melihat Safira yang tertidur di dalam tenda.

Vandra ikut membaringkan tubuhnya di samping Safira sambil memainkan ponselnya. Dia melihat beberapa postingan teman temannya dan ikut mengomentari postingan mereka. Tak sengaja dia juga melihat postingan Kevin yang sedang berkunjung ke rumah Aisyah dan berfoto dengan keluarga Aisyah. Hatinya sedikit terusik dan wajahnya yang tadinya tersenyum menjadi murung.

"Masih tersisa sedikit rupanya" batin Vandra yang mencoba menepis rasa cemburunya

Vandra memilih keluar tenda untuk menenangkan pikirannya, tapi sebuah suara mengganggu kesenangannya yang sedang menikmati suasana di sekitar danau

"Kak Vandra" teriak seorang gadis seumuran Safira yang berlari ke arahnya

"Kamu disini juga Van?' tanya Rayyan

"Iya gue lagi kencan sama Safira" jawab Vandra terkekeh

"Sania apa kabar?" Tanya Vandra tersenyum

"Alhamdulillah baik kak, tapi hatinya nggak baik" jawab Sania cemberut dan melirik Rayyan sinis

"Kenapa nggak baik?" Tanya Vandra pura pura tak tahu

"Sania lagi patah hati?" Jawab Sania polos

"Emang Sania tahu patah hati itu apa?" Tanya Vandra gemas

"Iya kata Fahri kalau putus cinta itu jadi patah hati" jawab Sania polos dengan bibir mengerucut

"Memangnya Sania lagi putus cinta?" Ledek Vandra

"Ih jangan pura pura nggak tahu deh kak, Safira pasti udah cerita kan kalau Sania pacarnya Fahri" ucap Sania memicingkan matanya sinis

"Hahaha... Maaf Kakak sengaja godain Sania" ucap Vandra gemas

"Mantan bukan pacar lagi" tegas Rayyan melirik Sania

"Iya kan besok putusnya" polos Sania ketus dan membuat Vandra tertawa

"Sania dengar kakak, laki laki yang baik itu nggak akan ngajak pacaran tapi ngajak nikah langsung" ucap Vandra tegas

"Gitu ya kak" tanya Sania sambil berkedip

"Iya dan laki laki yang baik itu nggak akan marah meski di tolak jadi kalau besok Fahri marah saat diputusin Sania berarti Fahri nggak baik buat Sania

"Ucap Vandra mencoba menjelaskan

"Safira mana Van?" Tanya Rayyan karena tak melihat Safira disana

"Ada di dalam, tadi dia ketiduran kayanya cape soalnya tadi abis mancing di danau" jawab Vandra lalu menunjuk tenda tempat Safira tidur

"Kalian mancing?" Tanya Rayyan

"Iya, malah dapat ikan lumayan banyak" jawab Vandra lalu bangkit dari duduknya dan mengajak Rayyan dan Sania ke tenda.

"Safira Bobonya nyenyak banget" ucap Sania setelah melihat Safira di dalam tenda

"Sania kalau mau ikut bobo, masuk aja nggak apa apa" ucap Vandra lembut

"Boleh kak?" Tanya Sania melirik Rayyan dan diangguki Rayyan. Lalu Sania ikut tidur di dalam tenda bersama Safira

"Sania nggak marah sama Lo yan?' tanya Vandra saat mereka duduk di depan tenda

"Alhamdulillah nggak, dia takut aku aduin ke papa" jawab Rayyan menatap danau di depannya

"Kayaknya gue juga patah hati yan" ucap Vandra ikut menatap danau di depannya

Rayyan menoleh sekilas "perjalanan kita masih panjang Van" ucap Rayyan "masa kamu terpuruk dengan mudah hanya karena cinta yang bahkan kamu sendiri tak ungkapkan" ucap Rayyan dengan nada sedikit mengejek

"Gue kira gue kuat, ternyata masih ada sedikit sesak saat lihat dia di perjuangkan orang lain" jawab Vandra menarik nafasnya berat

"Kamu nggak mau berjuang juga?" Tanya Rayyan menatap Vandra

"Gue bukan nggak mau cuma gue nggak bisa" jawab Vandra "gue punya janji yang harus gue penuhi" jawab Vandra lagi

"Safira?" Tanya Rayyan

"Hhmmm" jawab Vandra

"Aku akan selalu dukung apapun keputusan kamu Van" ucap Rayyan menepuk bahu Vandra

"Makasih" jawab Vandra tulus

"Ikan kamu masih hidup Van?" Tanya Rayyan mengalihkan topik agar Vandra tak terlalu sedih

"Yang ini Alhamdulillah selamat dari keusilan Fira" jawab Vandra terkekeh

"Lo sama Lila gimana?" Tanya Vandra

"Ya sama kaya kamu lah, kita kan milih buat nggak pacaran" jawab Rayyan

"Apa kita terlalu kolot?" Tanya Vandra serius

"Kalau menurut orang lain pasti iya, tapi menurutku kita ini limited edition" jawab Rayyan santai

"Hahaha iya juga, kita ini mahal dan jarang" ucap Vandra tertawa

"Aku jadi ingat dulu pas kita TK, kamu jarang banget ngobrol banyak kalau di tanya paling cuma jawab singkat aja" ucap Rayyan sambil mengenang masa lalu

"Iya kah" jawab Vandra polos dan mendapat tatapan sinis dari Rayyan

"Kamu itu super super kaku dulu, cuma pas Safira datang kamu jadi pribadi yang lebih terbuka" jawab Rayyan tersenyum lembut

"Dulu gue cuma mendam keinginan gue untuk punya adik" jawab Vandra menunduk "tapi Safira datang seolah menjadi jawaban atas semua keinginan gue" jawabnya lagi

"Itu sebabnya Lo sangat menjaga Fira?" Tanya Rayyan

"Iya, karena Fira adalah salah satu kebahagiaan gue dan bagi dia gue adalah tempatnya untuk pulang" ucap Vandra serius

"Gue masih ingat saat Fira nangis dan nyari gue karena gue tinggal saat dia tidur, sejak saat itu Fira ngikutin gue kemana pun karena takut di tinggal lagi dan takut gue hilang seperti ayah bundanya Fira.

"Benarkah?" Tanya Rayyan kaget, dia tahu Safira menyayangi Vandra tapi tak tahu bahwa sayangnya Safira sampai sedalam itu

"Iya.. bahkan tiap malam gue yang bikinin dia susu dan temani Fira sampai dia tertidur

"Kamu seperti pengganti orang tua untuk Fira sama seperti om Hendra dan Tante Vania" ucap Rayyan kagum

"Dan gue harap Safira selalu bahagia meskipun gue harus mengorbankan kebahagiaan gue sendiri" jawab Vandra

"Mungkin terdengar gila, tapi gue nggak peduli, bagi gue Safira itu yang utama setelah orang tua gue" ucap Vandra dengan pandangan ke depan.

1
darsih
wkwkwkwkwkkw
saingan. berat sagata
Ridwan01: benar sekali kak 🙏
total 1 replies
darsih
waduh kenapa tu aisyah
Ridwan01: Aisyah ketemu Kevin kak
total 1 replies
darsih
wkwkwkwkwkwkw Hendra Hendra ada2 aja tingkah nya
Ridwan01: memang kak, Hendra posesif 🙏
total 1 replies
darsih
vandra suka Aisyah nih
Ridwan01: iya kak, tapi mereka sulit bersama.
total 1 replies
darsih
siapa. ya Aisyah vandra mau nolong Aisyah yg HBS d bully KK kelas nya
Ridwan01: iya kak
total 1 replies
darsih
wah wah siapa ya
vandra atau siap ya js Ppenasaran
Ridwan01: Oma Ranti kak 🙏
total 1 replies
darsih
aduh kasihan Isabela. cinta nya tak berambut SM Vandra
Ridwan01: Vandra terlalu dingin
total 1 replies
darsih
pasti bela itu yg denger 5 sahabat nya godain vandra
darsih
bagus Ka cerita nya
Ridwan01: terima kasih kak y
total 1 replies
darsih
jodohnya Vandsa nih Safira
Ridwan01: jawabannya masih mungkin, belum pasti kak .
total 1 replies
darsih
2 bab baca nya d bikin melow
mdh2an bab selanjutnya Safira happy ya KA
kasihan masih kecil Uda ditinggal SM kedua orang tua nya
Ridwan01: iya kak terima kasih
total 2 replies
darsih
JD sedih baca cerita nya
untung aja d titipin SM Hendra anaknya buat jadi adiknya Vandra
Ridwan01: iya kak, Vandra sudah ingin punya adik sejak dulu
total 1 replies
darsih
waduh siapa ya amin seru cerita nya
lanjut ka
Ridwan01: Safira kak 🙏
total 1 replies
Ridwan01
silahkan mampir ke rumah Safira
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!