NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Dua Ikrar

Cinta Dalam Dua Ikrar

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Ibu Mertua Kejam / Pelakor jahat
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: viaeonni

⛔: Ini hanya fiksi, jika terdapat kesamaan nama, tempat atau kejadian, itu hanyalah kejadian yang tidak disengaja.

Wilona percaya ia memiliki segalanya—cinta, rumah tangga yang hangat, dan suami yang setia. Tapi semua runtuh saat seorang wanita datang membawa kenyataan pahit: ia bukan satu-satunya istri. Lebih menyakitkan lagi, wanita itu telah memberinya sesuatu yang tak bisa Wilona berikan—seorang anak.

Dikhianati oleh orang yang paling ia percaya, Wilona harus memilih: terpuruk dalam luka, atau berdiri dan merebut kembali hidupnya.


"Ketika cinta tak cukup untuk setia… akan kau pilih bertahan atau pergi?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon viaeonni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 18

Wilona menggeleng tak percaya. "Tapi… dia nggak pernah cerita. Saat denganku dia tidak pernah kasar. Kecuali…”

Masih teringat jelas di benak Wilona. Saat-saat dimana ia kehilangan janinnya.

“Kamu tahu aku dulu sempat hamil dan aku keguguran. Itu semua karena Aryan…”

Radit terhenyak. Mata laki-laki itu membelalak. "Apa…? Kamu… kamu keguguran karena Aryan?" bisiknya tak percaya. Ia tahu jika wanita pernah hamil dan keguguran, cerita itu selalu menjadi pembicaraan jika keluarga besar berkumpul. Terutama keluarga dari pihak Tante Lita. Topik tentang Wilona yang keguguran dan mandul tidak pernah surut. Wilona yang jarang hadir membuat wanita itu sering menjadi buah bibir, terlebih Tanta Lita yang selalu cuap-cuap dan Aryan yang hanya diam seperti patung ketika istrinya menjadi bahan ejekan keluarganya. Dan hari ini ia mendengar fakta yang sangat membuatnya terkejut.

Ia membungkukkan tubuhnya sedikit, menatap Wilona dengan campuran syok dan amarah yang ia tahan dalam-dalam.

"Astaga, kenapa kamu nggak pernah cerita soal ini? Apa yang sebenarnya dilakukan Aryan sampai kamu kehilangan anak kalian?"

Suara Radit kini berat, terdengar getir dan penuh emosi yang tak sanggup ia sembunyikan. Matanya berubah tajam. Apa yang dilakukan pria bodoh itu hingga membuat istrinya keguguran? Dan yang lebih parah, Aryan tidak pernah klarifikasi jika dialah penyebab Wilona kehilangan janinnya. Sementara Wilona sendiri sudah dihina habis-habisan sebagai wanita yang tidak becus menjaga kandungannya oleh semua orang.

"Kamu tahu? Di keluarga besar kamulah yang disalahkan atas keguguran itu."

"Aku tahu..."

"Tapi kenapa kamu tidak pernah membela diri? Dan suami bodoh mu itu kenapa tetap diam tidak membelamu." Radit tampak tidak bisa menyembunyikan emosinya. Ia menggeleng pelan, tidak menyangka jika Aryan adalah pria kejam dan pengecut.

"Mas Aryan yang menyuruhku untuk diam, dan entah apa alasannya," jawabannya dengan menunduk.

Radit menghela napas panjang, berusaha meredam emosinya, tapi nada suaranya tetap keras dan tegas.

"Sudah jelas… dia terlalu pengecut untuk mengakui kesalahannya." Tatapannya menusuk, penuh amarah yang ditahan.

Ia menatap Wilona serius.

"Sekarang tolong ceritakan, apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang dia lakukan sampai kamu bisa keguguran?"

Radit menatap Wilona dalam-dalam, sorot matanya penuh empati namun juga menyiratkan urgensi.

"Ini penting, Wil. Semua itu bisa jadi bukti kuat untuk mendukung gugatan cerai kamu di pengadilan. Kalau kamu yang paling dirugikan dalam pernikahan ini, hakim pasti akan mempertimbangkannya."

Ingatan itu datang perlahan, seperti luka lama yang belum sepenuhnya sembuh. Wajah Wilona tetap tenang di permukaan, tapi pikirannya telah kembali ke suatu sore yang tak pernah bisa ia lupakan.

***

Udara sore di kedai kopi terasa hangat, berpadu dengan aroma matcha yang menenangkan. Wilona tersenyum tipis, menyesap perlahan kopinya. Kehamilannya membuat ia sedikit lebih rewel belakangan ini, dan kopi matcha hangat adalah salah satu obatnya. Bisa dibilang ia tengah mengidam kopi. Namun, Aryan yang tak kunjung bisa dihubungi membuat Wilona merasa gamang. Tapi setelah menunggu cukup lama dan pesan-pesannya tak juga dibalas, ia akhirnya memutuskan untuk pergi, tanpa izin dari pria itu. Seolah keinginannya sangat mendesak dan tidak bisa ditahan.

Wilona yang sedang menikmati kopi matchanya, dikejutkan dengan seorang pria yang menghampirinya. Dan ternyata dia adalah tetangganya dulu sebelum ia ikut suaminya. Setelah menanyakan kabar, mata temannya beralih ke perut Wilona yang mulai membuncit, mengisyaratkan pertanyaan. Wilona tersipu, lalu mengelus perutnya, tersenyum mengisyaratkan kabar baik tentang kehamilannya.

Ditengah perbincangannya, tiba-tiba bayangan gelap menyelimuti meja mereka. Aroma kopi matcha yang tadinya manis, kini terasa pahit. Aryan berdiri di sana, wajahnya merah padam, sorot matanya tajam menusuk. Tanpa sepatah kata pun, ia mencengkeram lengan Wilona begitu saja.

"Mas! Kamu apa-apaan sih?!" Wilona tersentak, terkejut.

Teman prianya ikut berdiri, raut wajahnya berubah panik. "Hey! Anda siapa? Kenapa Anda menyeret teman saya seperti itu?!"

Aryan mengabaikannya, menarik Wilona dengan paksa, menyeretnya keluar dari kedai. Wilona nyaris tersandung, kakinya berusaha menyeimbangkan diri. "Mas! Sakit! Aku sedang hamil!"

Di parkiran, Aryan terus menyeretnya tanpa peduli rontaannya. "Mas! Berhenti! Kamu menyakitiku! Jangan begini!"

Ia membuka paksa pintu mobil belakang, mendorong Wilona masuk dengan kasar.

"Masuk!"

Wilona terhuyung, terjatuh ke jok mobil. "Mas, kamu gila! Lepaskan aku!"

Aryan membanting pintu, lalu dengan gerakan cepat ia sudah duduk di kursi pengemudi. Mesin mobil meraung, dan dalam hitungan detik, mobil melaju kencang, ugal-ugalan menembus lalu lintas sore.

"Mas, pelan-pelan!" Wilona panik, tangannya otomatis memegangi perutnya. "Kumohon! Ini berbahaya! BERHENTI!"

Rahang Aryan mengeras, matanya lurus ke depan, tak menggubris teriakan Wilona. Mobil terus melaju dengan kecepatan penuh.

"Mas! Kumohon! Anak kita!" Air mata mulai membanjiri pipi Wilona, bercampur ketakutan yang mencekik. Aryan tak menggubris teriakan istrinya, yang ia rasakan saat ini hanyalah amarah yang begitu besar. Melihat istrinya tersenyum dengan pria lain membuat pria itu kalap. Bahkan ia melupakan wanita disebelahnya itu tengah mengandung buah hatinya.

Tiba-tiba, sebuah mobil lain muncul dari arah samping. Dalam sepersekian detik, Aryan membanting setir ke kiri. Ban mobil berdecit melengking, memekakkan telinga. Mobil oleng tak terkendali, berputar di jalanan.

"AAARRRGHH!" Wilona menjerit ketakutan, menggenggam erat perutnya.

BRAKKK!

Suara benturan keras memekak di udara, diikuti teriakan orang-orang sekitar. Kemudian, hanya ada erangan pelan Wilona sebelum kegelapan menelannya. Ia terbangun di rumah sakit, sebuah kabar pahit menghantamnya telak, bayinya tidak bisa diselamatkan. Mimpi memiliki buah hati bersama Aryan hancur berkeping-keping, digantikan oleh rasa sakit fisik dan luka batin yang mendalam. Terlebih dokter memvonis nya akan sulit hamil setelah keguguran yang diakibatkan benturan hebat.

Setelah kejadian itu, hubungan pernikahannya sedikit merenggang. Namun pada akhirnya ia kembali luluh akan perjuangan Aryan meminta maaf padanya. Kenapa ia tidak sadar jika kemarahan Aryan kala itu sangat tidak wajar dan berlebihan.

Radit menggeleng tak percaya mendengar cerita Wilona, lalu mencondongkan tubuhnya ke depan, menatap Wilona yang terisak pelan.

"Dan kamu masih memaafkannya... setelah semua itu?" Suaranya melemah, tidak menyalahkan, hanya entah terbuat dari apa hati wanita itu. Ia merasa prihatin, setelah Aryan membuat wanita itu keguguran, lalu dengan gampangnya Aryan menikah lagi dengan perempuan lain. Ditaruh dimana sebenarnya otak sepupunya itu?

"Kamu nggak pantas diperlakukan seperti itu, Wil."

Radith menyodorkan sebuah berkas.

"Aku nggak cuma mau jadi pengacaramu, aku mau jadi pelindungmu, jika kamu bersedia. Aku tidak akan memihak siapa pun, hanya kepada yang benar. Aku tahu betapa berbahayanya Aryan jika dia merasa ditentang atau kalah. Kamu harus siap menghadapi sisi gelapnya."

Wilona menatap berkas itu lama. Tapi untuk pertama kalinya setelah sekian lama, ia merasa tidak sendiri.

"Aku siap."

"Keputusan kamu sudah benar. Sudah cukup kamu selama ini menjalani hubungan yang toxic. Aku harap setelah ini kamu bisa hidup lebih baik. Aku akan berada di belakangmu. Jangan takut, kamu tidak sendiri."

TBC.

JANGAN LUPA BERI LIKE, KOMEN DAN VOTE

DUKUNGAN TEMAN-TEMAN SEMUA SANGAT BERHARGA.....LOVE YOU ALL.....

1
Linda Liddia
Semangat thor lanjut donk up ato crazy up..
Kostum Unik
Up lg kak
Lee Mbaa Young
semangat wilona,,
Kasih Bonda
next Thor semangat
Arbaati
nyesek Thor /Sob/
Kostum Unik
Up lagi kak
Kasih Bonda
next Thor semangat
3sna
ttp ada wc umum
Retno Harningsih
lanjut
Kostum Unik
Banyakin kisah Wilona dong kak.. Jgn Aryan terus. Pengen bgt Aryan ktm Wilona dg wajah baru biar makin nyesek nyesel /Panic/
Lee Mbaa Young
pezina oleh pelacur. Wes cocok. terusno smpe kenek penyakit
Lee Mbaa Young
Wes cocok iku, pezina oleh pezina.
Wes to gae duso seng okeh bar iku garek entuk karmane.
ko lek wes miskin po knek penyakit br tau rasa.
Lee Mbaa Young
waowww kali ini Amanda dpt lawan yg sepadan.
bagus bagus biar tmbh hancur nnti.
dah bner si anak dpt wanita baik hidup tertata mlh di hancurkan.
Sekarang balik lagi Aryan suka mabuk dan free sex. sakit kau nnti Amanda kl tau Aryan bgitu 🤣
Kostum Unik
Up lagi kapan kk author
Retno Harningsih
lanjut
Daulat Pasaribu
taik kelen semua nya.klo bisa kena karma kalian sekeluarga.biar tau kalian penyesalan karna uda nyakitin hati istri yg begitu tulus
Daulat Pasaribu
kasian juga jadi wilona,uda setia,penurut sampai rela ninggalin keluarganya malah diselingkuhi.tapi pelajaran juga buat wilona
Kasih Bonda
next Thor semangat
3sna
dibb ini bnyk penjelasan yg diulang2
Lee Mbaa Young
syukurin lah, jd pelakor kok mau bhgia.
hbis ini kluarga Aryan tambh hancur.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!