Seorang pria yang terdampar ditengah hutan dan mengalami luka parah akibat mobilnya masuk ke dalam jurang.
saat ia tersadar, ia sudah berada didapam sebuah bilik yang ditemani oleh wanita cantik.
Siapakah Wanita itu? dan apakah ia akan selamat, serta dapat kembali ke rumahnya dan mengungkap siapa yang telah membuatnya berada didalam jurang?
Ikuti kisah selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiga Puluh Satu
"Mbok Tarni jangan mengada-ngada, mana mungkin ada ular memasuki rumah kita, jangan ngaco, ah!" Kenzo menyela ucapan wanita tua yang sudah sangat lama mengabdi dikeluarga mereka.
Sungguh ia tak ingin jika mereka benar-benar memanggil Damkar.
"Iya, Den. Saya dapat merasakan kehadirannya," ucapnya lirih dan matanya terpejam sejenak, lalu membukanya kembali dengan pori-pori kulit tubuhnya yang meremang.
Wanita itu melirik pergelangan tangannya yang terlihat bulu halus berdiri karena merasakan sesuatu yang tak biasa.
"Sudahlah, Mbok, nanti saya sendiri yang memeriksanya," sela Kenzo.
Endah Yulia tercengang. "A-apa? Kamu yang memeriksanya? Jika itu ular berbisa pasti sangat berbahaya, kamu tidak punya pengalaman apapun tentang ular, jadi jangan keras kepala," wanita cantik itu tidak setuju dengan ucapan puteranya.
"Sudahlah, Ma. Lagipula Mbok Tarni gak lihat ularnya ada dirumah. Mungkin saja si Mbok baru selesai mencuci ikan, jadi aromanya sama kerena mirip-mirip amis," Kenzo tetap dengan pendiriannya.
Endah Yulia melirik Mbok Tarni yang masih berdiri mematung. "Ya sudahlah, Mbok. Lagian si Mbok gak liat ularnya langsung," wanita itu mencoba menanggapi ucapan puteranya..
Mbok Tarni tersenyum tipis. "Ya, sudah, terserah nyonya dan Tuan Muda Kenzo saja." wanita tambun itu berpamitan dan bergegas pergi dari ruangan tamu dan ia merasakan jika bulu kuduknya meremang, "Hiiiiiih," ucapnya, sembari menggerakan pundaknya.l
Setelah mbok Tarni pergi, Kenzo menatap mamanya dan ia sepertinya tak sabar ingin secepatnya untuk menikah dengan gadis yang sudah membuatnya tergila-gila.
"Ma, aku ingin pesta pernikahan dipercepat, dan buat yang sederhana saja tidak perlu mewah," ucap Kenzo, membelah kesunyian.
Endah Yulia tercengang. Ia tak menduga jika puteranya harus sengebet itu. Bukankah selama ini ia sangat sulit diajak bicara jika mengenai pernikahan. Tetapi mengapa kini ia yang mendesak?
"Kita harus membicarakannya dengan Papamu terlebih dahulu, sebab harus ada pertemuan antara dua keluarga," sahut Endah Yulia. Ia sesungguhnya sangat senang dengan sikap puteranya yang terbuka ingin menikah.
"Kamu bawa keluarganya, dan sebaiknya bertunangan saja dulu" saran Endah Yulia pada puteranya.
"Tidak, Ma..., jika mama tidak ingin menggelar acara pernikahan kami, maka Kenzo akan membawanya ke Kantor KUA saja," Pemuda itu kembali mengancam.
Seketika Endah Yulia tercengang. Bagaimana anaknya dapat terburu-buru seperti itu dan seolah tidak sabaran.
"Kenzo, ini pernikahan anak mama satu-satunya, dan papamu orang terkenal, pastinya akan ada banyak awak media yang ingin meliputnya. Bagaimana mungkin pernikahanmu digelar dengan cara yang biasa saja?" wanita itu mencoba menjelaskan kepada puteranya tentang konsekwensinya.
Pemuda itu menggaruk kepalanya, sedangkan Adhisti hanya berdiam diri saja tanpa ikut campur urusan antara ibu dan anak yang saat ini sedang berdebat.
"Bawa kedua orangtuanya, kita adakan perkenalan dan pertunangan, jaraknya hanya seminggu saja dari pertunangan," Endah Yulia menjelaskan.
Kenzo saling pandang dengan Adhisti. Bagaimana mungkin ia harus menjelaskannya kepada sang mama, jika Adhistii adalah gadis yang ia temukan dihutan larangan dan menolongnya?
"Ma, Gadis ini bernama Adhisti. Ia anak yatim piatu dan ia adalah gadis yang menyelamatkanku saat terlempar dihutan. Dia telah merawatku, mungkin aku akan mati jika tidak diselamatkannya," Kenzo akhirnya menjelaskan siapa jati diri gadis yang ada disisi kirinya, yaitu wanita yang ia pilih sebagai calon istrinya.
Endah Yulia tercengang mendengar penuturan dari sang putera satu-satunya.
"Bagaimana mungkin ini terjadi?" tanya wanita itu tak percaya dan juga dengan rasa bingung. "Siapa nama ayah dan ibunya?" Endah Yulia mulai menyelidiki.
"Ma, apakah status dan strata menjadi penghalang cinta kami," Kenzo mulai merasa jika mamanya tidak setuju dengan asal usul Adhistii yang tak jelas.
"Mama akan bertanya kepada papamu terlebih dahulu, sebab bagaimanapun mama tidak dapat memutuskan masalah ini sendirian." wanita itu tak ingin memberikan jawaban yang pasti. Ia beranjak dari duduknya dan bergegas meninggalkan calon menantu yang telah dipilih oleh puteranya.
"Tapi, Ma," sela Kenzo, yang terdiam sembari menatap sang Mama yang pergi meninggalkan dua insan tersebut didalam kebimbangan.
Kenzo menoleh ke arah Adhisti yang terlihat biasa saja menanggapi sikap calon ibu mertuanya. "Tenanglah, aku pasti akan menikahimu," ucap Kenzo meyakinkan hati sang gadis.
Adhistii hanya tersenyum tipis, ia tak begitu memperdulikan perdebatan pemuda itu dengan sang calon mertuanya. Bagaimanapun ia telah mendapatkan pemuda itu, meskipun dengan cara yang curang, yaitu mencuri madu milik sang pemuda secara sepihak.
Gadis itu menatap setiap detail perabotan rumah. Ia melihat sesuatu yang sangat mencurigakan. Sebuah guci yang berukuran sangat besar dan melebihi tingginya orang dewasa.
Pada guci terukir sesosok makhluk berbentuk naga hitam dan pada sorot matanya terlihat sangat tajam.
Adhisti tersentak kaget saat melihat sosok dalam lukisan itu seolah hidup dan menatapnya dengan tajam.
Sang gadis memejamkan keduanya matanya. Ia merasakan getaran hawa panas menguar disekitar guci. Ia mencoba melawan hawa panas tersebut dan hal itu membuat tubuhnya bergetar hebat.
"Sayang, kamu kenapa?" tanya Kenzo yang melihat gadis pujaannya berkeringat dengan deras.
"Hah!" Adhisti i tersentak. Kemudian membuka kedua matanya berbulu lentik, "Siapa yang memberi guci itu padamu?" tanya Adhisti dengan cepat.
"Maksud kamu, guci yang disudut itu?" tunjuk Kenzo ke arah benda yang disebutkan oleh Adhisti.
Gadis itu menganggukkan kepalanya, kemudian menatap kembali dengan tajam pada benda tersebut.
"Ya, guci itu," sahut dengan nada dingin.
"Benda itu sudah sangat lama dan usianya lebih tua dari usia Mama, karena itu turun dan temurun diwariskan kepada keturunan keluarga Mama..
Adhisti merasakan jika sesuatu yang buruk dan berhawa negatif sedang berada didalam guci tersebut.
"Singkirkan guci itu, karena terlalu membawa masalah," titah Adhisti kepada pemuda tersebut.
"Heeey, ayolah, itu hanya sebuah guci," Kenzo tak rela jika benda yang cantik dan unik itu harus disingkirkan, dan bisa saja sang Mama akan semakin berang dan membuat pernikahan mereka tidak disetujui, sebab mamanya sangat menyukai benda tersebut.
Adhisti terus menatap benda itu, dan ia meyakini jika ad sesuatu yang menyelinap didalamnya.
Sementara itu, mbok Tarni yang sedang berada didalam dapur terlihat sedang memikirkan sesuatu. Ia merasakan jika indera penciumannya tidaklah salah dalam mengendus aroma anyir yang membuatnya meyakini jika itu adalah milik seekor ular.
"Aku yakin dengan aromanya. Dan ini adalah benar," wanita berusia enam puluh tahun itu menggerakkan unung hidungnya untuk mencari asal bau tersebut.
Sementara itu, Kenzo beranjak dari duduknya. "Ayolah, aku akan membawamu ke kamar untuk beristirahat, dan ada dilantai dua, bersebelahan dengan kamarku." pemuda itu bergegas untuk menuju ke lantai dua kamarnya.
tp knp yg di bantai adalah keluarga adisti yg g berslaah
oadahl g semua ular itu jahat ada yg baik juga itu adisti baik mau nolong warga
hadeh kennn oiyeee tooo
tp klo bukan yg membantai kelgr nya mgkin akan di biarkan para warga ala g malu ya 1 keluarga di bantai bhkan di bakar hidup2 krn keegoisan seseorang
benar2 menghibur.. mksh up nya thor 🙏
parah nya lg ular nya Kenzo mlh gak di sarungin lg setelah dapat sarang nya dan mlh jd tontonan gratis 🤣🤣🤣
skrg dh ketahuan dach klu Ki Sobo mmg manusia iblis