Dua insan yang sudah terikat tapi belum pernah bertemu, menimbulkan konflik dan asmara, ujian serta fitnah membuat keduanya semangkin kompak...
yuk ikuti kisahnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DEWI ARIYANTI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29
Tiga hari berlalu tak terasa sudah tiga hari mereka berada di Australia, bahkan Alice dan Aliya bertemu di sana setelah malam panas yng panjang Aliya memutuskan menemui sang paman Rega hingga berakhir Kenan yng menerima amuk kan dari Rega, sementara hari ini Alice berencana menemui Tristan dan tim alpa di salah satu pantai di kota Adelaide.
"Kalian mau ikut gak? Kami mau ke pantai Glenelg", ucap Alice pada Kenan dan Rega, keduanya tengah membahas sesuatu.
"Pergi lah!! Mas dan Kenan gak bisa ikut", sahut Rega yang masih fokus pada laptopnya.
" Oke, kalau begitu kami berangkat", ucap Alice berpamitan, kini keduanya keluar meninggalkan hotel, Aliya tak perlu berpamitan sebab sudah di wakilkan oleh Alice.
"Aunty, kita mau ngapain ke pantai Glenelg? Itu jauh tau, ya walau pun disana cukup seru", Aliya bertanya di sela-sela langkah mereka.
" Menemui teman ku dan juga abang ku", sahut Alice, mereka memilih menaiki taksi karna keduanya sama-sama malas menyetir.
"Aunty Al punya Abang? Kok aku baru tau? Kirain aunty anak tunggal"
Alice tak menjawab dia malah sibuk dengan ponselnya. Ckkk... Mereka ada di club borjuis ternyata, gumam Alice dia lalu memberi alamat yang akan di tuju pada sopir taksi. Sesampainya di lokasi Alice langsung mengajak Aliya menuju Bar Borjuis.
"Bar!!? Kita ngapain kesini Aunty? Ini masih siang", ucap Aliya penuh tanya.
" Udah ikut aja gak usah banyak tanyak", Alice segera masuk dia langsung menuju ruangan VVIP yang sudah di pesan oleh Arel.
Ceklek....
Pintu terbuka dapat di lihat ada satu orang gadis yang tengah bermanja pada seorang pria sedangkan pria satu nya hanya duduk sambil menikmati segelas minuman.
Greppp
"Al, gue kangen sama lo", teriak gadis itu saat melihat Alice yang berdiri di ambang pintu.
" Dih... Lebay ini cewek", Aliya mencibir Intan yang berteriak heboh saat melihat ke datangan mereka terutama saat melihat Alice.
"Sirik aja lo Ale-ale", sahut Intan tak kalah sinis.
" Gue juga kangen sama lo mbak", jawab Alice kini ke tiga nya duduk di sofa dan Alice berada di sebelah Tristan.
"Bang Dilon dan Aldan kemana?", tanya Alice sebab keduanya tak ada di ruangan itu.
" Noh... Mereka berselancar", tunjuk Intan lewat kaca pembatas yang langsung terarah ke pantai lepas.
Alice dan Aliya hanya mengeleng melihat tingkah kedua angota inti Alpa itu.
"Bule mana lagi yang bakal jadi korban PHP mereka", ucap Aliya yang melihat Aldan mulai mendekati segerombolan wanita bule. Kelimanya kembali diam seakan tenggelam dalam pikiran mading-masing.
Aliya memang mengenal angota tim Alpa saat keadaan terdesak maka Aliya dan Leo yang akan menyelamatkan Alice dari desak kan keluarga Laxman.
"Bang Tris apa kabar dengan hati mu", setelah cukup lama mereka hening suara Alice memecahkan kesunyian di ruangan itu.
" Heh... Dodol, ya kali Al lo nanyak soal hati Tristan? Yang bener aja", sahut Intan sewot, dia gak habis pikir bisa-bisanya Alice menanyakan soal hati Tristan, bikin emosi aja.
Tristan sendiri mendengus sebal, ya sebelum mereka bertemu Alice dan Tristan sudah berkomunikasi, dan ya Alice terus mengoda Tristan sehingga abang kembarnya itu berubah wajah menjadi masam.
"Hati ku baik-baik aja, toh mau seperti apa pun kau itu tetap bocah kesayangan kami di AS", sahut Tristan malas.
Arel yang mendengar jawaban sang sahabat terkekeh geli, dia ingat betul Tristan itu garda depannya Alice.
Aliya sendiri masih terheran-heran ples masih syok, fakta yang baru saja di dengar seperti mimpi.
"Seriusan bang Tristan abang kandung Aunty Al?? Sepertinya benar kata petuah terdahulu dunia selebar daun kelor", ucap Aliya dengan ekspresi cengo.
"Tapi ya ini ngomong-ngomong, kok wajah mbak Intan makin kesini makin mirip Tante Citra dan aku juga baru ngeh bola mata mbak Intan mirip sama itu loh... Aduh kok lupa ya siapa namanya?", ucapan Aliya membuat mereka ikut bertanya-tanya.
" Siapa sih Ali, yang bener kalok kasih info", dumel Intan.
"Hahhhh.... Itu loh aunty?? Ustad yang pernah datang kerumah waktu itu pas aunty dan om Rega di rumah sakit ada ustad yang dateng menemui kakek, terus mereka membahas soal anak yang dulu sempat di titip kan ke kakek tapi karna keadaan mendesak kakek Andra dan kakek Aron meletak kan bayi itu di panti asuhan, namun kakek sempat menghubungi si nenek bayi itu, yang aku dengar 10 tahun kemudian ustad itu sedang ada misi di sebuah pulau tak sengaja menemukan pria yang mirip kakek ya terkurung di sebuah ruangan, karna mereka pikir itu kakek Andra mereka membebaskan pria itu dengan keadaan wajah yang hancur sebelah, mata ustad itu mirip dengan mbak Intan", ucap Aliya panjang lebar.
"Loh... Jadi ceritanya kau nguping dong Ali?", sahut Alice melotot ke arah Aliya.
" Bukan nguping Aunty, tapi gak sengaja denger", ucapnya cengengesan.
"Gak beres memang ini anak", dengus Intan sambil melempar bantal sofa kearah Aliya.
Tanpa mereka tau Arel dan Tristan saling memberi code, seakan kisah masalalu Intan kian terungkap, banyak fakta dan info baru yang mereka terima.
" Bang Tris pulang gih, gak pengen apa peluk mama", tanya Alice menatap Tristan lekat.
"Huhhh.... Abang masih bingung, gugup dan entah lah!!!", sahut Tristan menghela nafas tertahan.
" Berat banget bang kayak nya beban hidupmu"
"Gak usah ngejek Ali, kayak beban mu gak berat aja? Pada hal kalok sampai ke jadian tadi malam di ketahui kakek mu bisa habis kau", ucap Tristan lesu.
" Mana ada aku bakal di marahi yang ada aku bakalan langsung di nikahi sama om Kenan, lagian gak rugi juga tau dapet om Ken, dia itu HOTT", sahut Aliya sambil tersenyum mesem-mesem gak jelas.
"Abang gak tau aja kalau dia itu crush sama bang Ken, makanya dia mau aja di bawak ke hotel, percaya deh dia pasti seneng banget saat ini, karna kan sedari dulu bang Kenan itu cuek banget sam Ali", ucap Alice menimpali.
" Dah lah kenapa jadi bahas si Ali sih? Persaan aku ke sini itu buat bujuk bang Tristan buat nemui mama", Alice berucap sambil memengang tangan Tristan.
"Aku bukan anak kecil Al!!! Lagian abang itu cuma tenangi diri bukan melarikan diri", dengus Tristan sebal, dia gak habis pikir bisa-bisanya dia di anggap melarikan diri emangnya dia tawanan.
" Ya maaf lah bang kalok salah, lagian ngapain coba kau jauh-jauh kesini kalok sekedar tenangi diri", sahut Alice cemberut.
Di saat mereka sedang mengobrol ponsel Alice bergetar dan keluar tulisan DARURAT, sontak mereka mendadak panik.
mkin lma mkin trungkp fkta sbnrnya....
tp aku msh pusyinggg....🤣🤣🤣
mngkn orng yg bs bntuin dia udh end jg,abs ni gliran dia....
tar sklian blah duren spuasnya,biar pas blik indo udh isi tu perut...
pnganti lma rsa baru..
blm blah duren,mlah koma....skrng kn udh pd sdr,sna bkinin ccu buat kluarga klian....
gmes bgt....pgn bejek2 mukanya.....😠😠😠
btw,msuh sbnrnya psti orng trdkat....krna iri,jdinya lbh mmlih jd pngkhiant....mga cpt kthuan deh tu pnjht sbnrnya.....trs ksih hkumn yg stimpal....
suaminya mau perang,istrinya mlah ikutn....
ngeri bgt....tp ksian jg y mama'nya rega,dia jd ky gt krna trauma....tp rega lbh ksian.....hhiikkksss....
pelakor teriak pelakor....
trnyta tu nnek shir cma emak tirinya rega,pntsn dia ga pduli sm tu orng....
wjar sih,dia jg pst bnci sm bpknya yg udh jd pngkhianat.....
pdhl dia yg jd pnjhtnya,tp mlah sok jd krbn....tnggu aja kl kbnran udh trungkp,klian pst mnysal....