NovelToon NovelToon
The Forgotten Prince

The Forgotten Prince

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Cintapertama / Romansa
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yn Author

Salah satu kerajaan kekaisaran Berdiri dalam keseimbangan kekuasaan yang rumit dan di penuhi dengan konflik yang terus menerus. Pangeran fan zhou dari kerajaan killing diam-diam menjalani pelatihan brutal selama bertahun-tahun demi merebut kembali takhta Kerajaan killing yang telah di ambil oleh saudara tirinya, pangeran Wang liyi.

Wanita tercantik di kerajaan guzhou, putri Bai Ling, secara tak terduga dipilih oleh Wang liyi untuk menikah dengannya. Tapi sang putri kabur dari istana karena tidak ingin menikah dengannya, seseorang yang sangat dia benci. Sebab Wang liyi adalah orang yang telah membuat pria yang di cintai nya jadi buronan di seluruh penjuru kerajaan. Saat di perjalanan, ia berhasil di hadang oleh dua pangeran beserta pasukannya. Akan tetapi fan Zhou muncul menyelamatkannya dari mereka yang memaksanya untuk pulang ke kerajaan. Setelah fan Zhou menyelamatkannya, ia meminta untuk ikut dengannya, dan di izinkan olehnya untuk ikut bersamanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yn Author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal bertemu

Apakah permaisuri yi xin yue beserta kaisar wang liyi benar-benar ingin berpisah?" tanya seorang bengoshi (pengacara)kerajaan. Dia adalah orang yang mewakili kerajaan dalam masalah hukum. Membantu kaisar dalam hal-hal seperti menyusun peraturan dan undang-undang. Bahkan juga membantu dalam membuat hukum, memastikan kalau hukum-hukum itu dijalankan dengan benar dan adil, serta mengawasi orang-orang yang melanggar hukum, dan membantu anggota kerajaan dalam mengajukan kasus ke pengadilan.

Permaisuri untuk sesaat menatap kaisar sebelum kembali menatap bengoshi."Ya, ceraikan kami berdua."

"Yang mulia, apa anda juga benar-benar ingin bercerai dengan permaisuri?"

"Ya!" Wang liyi menjawabnya dengan singkat.

"Baiklah, kalau yang mulia kaisar dan permaisuri benar-benar ingin bercerai.... Maka saya akan menceraikan kalian berdua secara sah sesuai ketentuan kerajaan."

"Sudah lakukan saja semua tata cara agar kami bercerai," suruh yi xin yue dengan tidak sabaran.

"Baik, yang mulia permaisuri!" jawab sang bengoshi sambil menundukkan Kepalanya dengan hormat. Detik itu juga sang bengoshi langsung melakukan semua tata cara agar mereka resmi bercerai. Tak butuh waktu lama, sang bengoshi selesai dan menceraikan mereka berdua.

"Baiklah, sekarang yang mulia kaisar dan permaisuri resmi bercerai."

Untuk sesaat permaisuri menatap tajam kaisar."Selamat menunggu kehancuranmu, yang mulia!" ucapnya sebelum berlalu pergi dari hadapannya dan pendeta.

"Hancur? mustahil!" gumam wang liyi tidak mempedulikan perkataan permaisuri yi xin yue.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pangeran chen hao dan fan zhou masuk ke dalam rumah dengan wajah tenang. Mereka melihat putri bai ling dan zhou yi yang tengah duduk di kursi dengan ekspresi khawatir.

Bai ling terlihat lega saat melihat mereka telah kembali. Ia menghela napas panjang sebelum berbicara."Syukurlah kalian berdua baik-baik saja," katanya dengan nada khawatir.

Chen hao dan fan zhou duduk dengan posisi tegak, masing-masing dengan ekspresi berbeda.

"Kalian berdua kenapa sangat lama di luar? apakah pasukan dari pangeran wang yuan muncul kembali" tanya zhou yi terlebih dahulu bertanya.

"Kami berdua menguburkan mayat wang yuan beserta pasukannya." jawab chen hao dengan suara lembut.

Bai ling bangkit dari duduknya, berjalan menghampiri fan zhou dan tepat berdiri di hadapannya."Ikut aku ke kamar putra mahkota. Lukamu harus segera di obati."

Pangeran chen hao dan zhou yi langsung menoleh ke arah lain saat putri bai ling berdiri tepat di depan putra mahkota. Mereka berdua mencoba untuk tidak terlihat terlalu tertarik dengan interaksi antara bai ling dan fan zhou, meskipun sebenarnya mereka sangat ingin tahu. Namun, mereka berhasil mengendalikan diri mereka sendiri dan terus saja menatap ke arah lain dengan ekspresi wajah yang berbeda.

"Tidak apa-apa–" perkataan fan zhou terpotong.

"Sudah jelas kau terluka.ayo ikut aku!" Paksa bai ling dengan suara dingin. Dia terus memperhatikan luka-luka di wajahnya dengan pandangan khawatir.

Bai ling berjalan menuju kamar dengan langkah pelan. Fan zhou bangkit dari duduknya dan mengikuti di belakangnya dengan langkah yang tegas.

Setelah masuk ke dalam kamar, bai ling menutup pintu dengan keras sebelum menghadap putra mahkota.

"Duduk di kursi. Aku akan mengambil obatnya dulu!" suruh bai ling sambil berlalu pergi untuk mengambil obatnya.

Fan zhou duduk dengan nyaman di kursi, bersandar dengan posisi kepala yang terus tertuju melihat ke arah bai ling dengan tatapan intens.

' Kau sangat baik hati dan aku menyukai sifat mu itu.' Puji fan zhou dalam hatinya.

Bai ling duduk di sampingnya, membawa beberapa obat di tangan kirinya. Melihat fan zhou dengan ekspresi khawatir. Dan dengan lembut mulai mengobati semua luka di wajahnya, sambil terus berhati-hati untuk tidak menyakitinya.

Fan zhou merasakan lembutnya sentuhan tangan bai ling saat mengobati semua lukanya. Ia mencoba untuk tidak menunjukkan rasa sakit, tapi ada beberapa kali ketika dia mengerang pelan saat tangan bai ling menyentuh luka yang lebih dalam. Fan zhou tidak bisa mengalihkan pandangannya dari wajah bai ling saat dia sedang mengobati lukanya. Ia terlihat sangat menikmati setiap sentuhan tangan bai ling, seolah-olah sangat nyaman dengan sentuhan lembutnya. Tatapan matanya terus memperhatikan setiap gerakan bai ling dengan seksama, seolah-olah ingin menyimpan setiap momen dalam ingatannya.

Setelah selesai di wajahnya, dia beralih meraih tangannya yang juga terluka dan mengobatinya.

"Kenapa kau tidak ingin kembali ke istana?" tanya fan zhou dengan suara lembut.

Bai ling untuk sesaat menoleh ke arahnya sebelum kembali pokus mengobati luka di tangannya." Aku sudah mengatakannya kepadamu!"

"Karena kaisar wang liyi? kau sungguh nekat kabur darinya putri mahkota."

Bai ling menekankan lukanya dengan sengaja.

"Isshh..." Ringis fan zhou pelan saat merasakan sakit saat bai ling menekankan lukanya dengan keras, membuatnya mengerang kecil. Tapi dengan cepat berusaha untuk tidak menunjukkan rasa sakitnya lagi, tapi walaupun terlihat jelas kalau dia sangat kesakitan. Gadis Guzhou itu hanya tersenyum tipis saat mendengar ringisan kesakitan yang di sebabkan olehnya.

Bai ling untuk sesaat menatapnya sebelum kembali pokus mengobati lukanya."Maaf, aku tidak sengaja terlalu menekannya. Dan soal perkataanmu barusan apakah aku harus menyerahkan diriku begitu saja kepada iblis seperti nya? tidak!"

Fan zhou semakin menatap wajah cantik bai ling dengan intens." Sangat bagus kau memilih kabur." dia memperhatikan setiap gerakannya dengan penuh perhatian, merasakan hatinya berdebar-debar.

"Sangat bagus juga aku bertemu denganmu, walaupun kau tidak langsung jujur kepadaku." gumamnya dengan suara yang sangat kecil.

"Kau berbicara sesuatu, putri bai ling?" tanya fan zhou merasa kalau sang putri barusan berbicara.

Bai ling dengan cepat menggelengkan kepalanya."T-tidak," ucapnya dengan gugup.

Setelah selesai mengobati lukanya, bai ling meletakkan semua obat-obatannya di atas meja.

"Terimakasih!"

"Sama-sama."

Mata fan zhou dan bai ling saling bertemu. Mereka terjebak dalam kontak mata selama beberapa saat, masing-masing merasakan kehangatan dan ketulusan di antara mereka. Bahkan bai ling merasakan jantungnya berdebar lebih cepat saat melihat wajah fan zhou yang dekat dengannya.

"Terimakasih karena kau memilih tetap berpihak padaku." kata fan zhou sambil tersenyum lembut.

Bai ling langsung memutuskan kontak mata darinya, berpaling ke arah lain." Aku masih berpihak padamu karena mengetahui kebenarannya dari pangeran chen hao. Dari dulu aku selalu berpikir apakah kau baik-baik saja selama 14 tahun menjadi buronan? tapi aku selalu meyakinkan diriku bahwa kau pasti akan selalu baik-baik saja di luar sana. Tapi tuhan berbaik hati padaku menemukanmu denganku dengan cara aku kabur dari kerajaan, walaupun awalnya aku tidak tau itu kamu karena kamu memalsukan identitasmu. Tapi aku sangat bersyukur kamu baik-baik saja putra mahkota."

Bai ling kembali berbalik menatapnya dengan tatapan matanya yang berubah menjadi sayu. Fan zhou yang melihat tatapannya berhasil membuatnya bungkam dengan hatinya yang berdesir.

Tangan fan zhou terangkat mengarah ke wajah bai ling, menyentuh helaian rambutnya yang agak berantakan menutupi wajahnya dan langsung merapikannya menjadi seperti semula. Bai ling menatapnya terkejut dengan apa yang lelaki itu lakukan kepadanya. Kedua mata mereka saling terkunci antara satu sama lain.

"Terimakasih!" Fan zhou berucap dengan nada suara yang lebih lembut dari sebelumnya." Padahal saat kita berdua masih kecil tidak terlalu dekat... Tapi kau begitu sangat peduli kepadaku."

"Aku akan selalu peduli kepadamu karena kamu tetap aku anggap teman masa kecilku walaupun kita tidak terlalu dekat." kata bai ling dengan suara lembut.

"Maaf, aku lancang menyentuhmu. Aku hanya ingin merapikan helaian rambutmu yang sedikit berantakan." ucap fan zhou sambil melepaskan tangannya dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Tidak apa-apa!" jawab bai ling dengan pipinya yang merona.

FLASHBACK

Di taman vaviliun kerajaan killing, bermacam-macam jenis bunga bermekaran sangat indah di sekitar danau buatan. Udara yang sejuk dan pemandangan indah terlihat jelas di tempat itu.

Akan tetapi keindahan itu seakan hancur dan tidak enak untuk di pandangi karena terlihat seorang anak perempuan berpakaian dayang tengah di rundung oleh dua orang putri yang entah dari kerajaan mana.

"Menyedihkan sekali nasibmu sebagai pelayan. Sekarang juga cepat meminta maaf karena kau dengan lancangnya menumpahkan sebuah minuman ke pakaianku." suruh seorang putri dengan angkuhnya.

Dayang itu dengan patuh bersimpuh di hadapan sang putri." Maafkan hamba, tuan putri. Hamba tidak sengaja menumpahkannya!" ucapnya dengan tubuh bergetar.

"Maaf? Jangan bermimpi untukku mau memaafkan dirimu. Cepat cium sepatuku maka aku akan memaafkanmu!" suruhnya lalu tersenyum sinis.

Temannya yang tepat di sampingnya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum." Ayo lakukan kalau kau mau di maafkan."

Saat sang dayang ingin mendekatkan wajahnya ke sepatu putri itu....

"Berhenti! jangan lakukan itu." Dengan tiba-tiba seorang putri berparas cantik datang menghampiri ke tiganya dengan di temani dayangnya. Kedua putri dan dayang itu menoleh ke arahnya.

Sang putri tepat berdiri di samping sang dayang, meraih lengannya." Ayo berdiri!" suruhnya tanpa menghiraukan tatapan kemarahan dari dua putri di hadapannya.

Dayang dengan patuh bangkit berdiri." Terimakasih putri mahkota!" katanya sambil menundukkan kepalanya. Sang putri bergumam kecil sambil melepaskan tangannya dari lengannya.

"Berani sekali kau mengacaukan kesenangan kami!" ujar salah seorang putri yang barusan meminta sang dayang untuk mencium sepatunya.

"Kau putri bai ling dari kekaisaran Guzhou?" tebak putri kedua dengan suara kecil.

"Ternyata kau tahu diriku tidak seperti temanmu yang satu ini." ucapnya dengan suara dingin." kau begitu lebih rendahnya dari seorang dayang. Tidak punya sopan santun, angkuh, dan arogan. Apakah pantas kau di sebut seorang putri kerajaan? Tidak! "

Sang putri menatapnya dengan sangat teramat marah."Berani sekali kau mengatai ku seperti itu!" Satu tangannya terangkat hendak ingin menamparnya pun dengan cepat di tahan oleh tangan bai ling.

"Memangnya kau siapa? Ah, aku lupa kau seorang putri. Ingat ini... Walaupun kau seorang putri terhormat, tidak seharusnya semena-mena kepada seseorang." Bai ling dengan kasar melepaskan cengkeramannya.

Dari kejauhan terlihat seorang putra mahkota killing berdiri tidak jauh dari tempat mereka berada. Tatapan matanya tidak lepas dari putri Guzhou yang dengan beraninya membela seorang dayang. Senyuman terbit di bibirnya dan rasa kagum tumbuh di hatinya. Dia berjalan ke arah para putri dan dayang itu.

"Kau?" tunjuknya dengan tatapan tajam.

"Silahkan kalau kau ingin menamparku lagi!" suruhnya dengan tenang.

"Bai Ling!!" desisnya menekankan namanya."Kau tidak berhak menasehati ataupun memberitahukan mana yang benar dan salah. Kau–"

"Apakah pantas seorang putri berperilaku seperti itu." Putra mahkota killing memotong perkataannya membuat semua gadis itu menatap ke arahnya dengan tatapan terkejut.

Mereka semua langsung menundukkan kepalanya memberikan hormat." Putra mahkota!" mereka berucap secara bersamaan.

Tatapan tajam putra mahkota mengarah kepada seorang putri yang arogan itu." Kalau kau dengan berani menindas seseorang lagi aku akan melaporkanmu kepada ayahmu. Sekarang meminta maaf lah kepada dayang dari istanaku!" suruhnya dengan suara dingin.

Tatapan mata putri bai ling tidak lepas menatap putra mahkota killing yang berbeda satu tahun darinya. Dari raut wajahnya terlihat jelas ekspresi kagum dan terpesona.

Kedua putri itu dengan cepat menghampiri dayang yang sempat mereka perlakukan semena-mena, dan dengan cepat meminta maaf."Maafkan kami!" ucap mereka secara bersamaan.

"Hamba sudah memaafkan tuan putri dari awal. Dan maafkan hamba juga yang tidak sengaja menumpahkan minumannya." katanya balik meminta maaf sambil menundukkan kepalanya.

"Sekarang kalian bisa pergi!" suruh putra mahkota setelah melihat mereka bertiga saling meminta maaf.

Ketiga gadis itu menundukkan kepalanya sebelum beranjak pergi.

Putra mahkota yang merasa di perhatikan mengalihkan tatapan matanya tepat kepada putri bai ling yang sedari awal tidak lepas menatap ke arahnya. Kedua mata mereka berdua untuk sesaat saling bertemu.

" Apakah ada sesuatu yang aneh dari diriku, putri bai ling?" Pertanyaan sang pangeran membuat lamunan putri bai ling buyar dan langsung menundukkan kepalanya dengan pipinya yang merona tipis.

"Maafkan hamba yang lancang! Putra mahkota bisa menghukum hamba karena membuat kekacauan di istana anda."

Putra mahkota fan zhou tersenyum manis, ia mengangkat tangannya ke arah kepala putri bai ling dan menyentuh kepalanya." Aku sangat suka caramu membela dayang itu. Terimakasih karena sudah membelanya! Mari kita berteman baik." ia sedikit mengusap pelan rambutnya.

Bai ling tidak bisa berkata-kata selain menganggukkan kepalanya dengan cepat. Jantungnya benar-benar berdebar kencang.

Sang pangeran melepaskan tangannya dari kepalanya." Semoga kita bisa bertemu lagi!" katanya sebelum berlalu pergi dari hadapannya.

Dayang zhou yi mendekati putri mahkotanya." Putri mahkota kau beruntung sekali. Baru dirimu seorang putri yang putra mahkota ajak untuk berteman." katanya dengan senyuman lebar. Sementara bai ling menganggapnya hanya dengan senyuman manis.

FLASHBACK OFF

1
art_zahi
Saya merasa lebih kaya setelah membaca cerita ini.
Yn Author: terimakasih karena telah membaca cerita saya.
total 1 replies
Abi Dharma
Ceritanya sangat menghibur, thor. Ayo terus berkarya!
Yn Author: terimakasih atas dukungannya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!