NovelToon NovelToon
Maya Dan Cangkulnya

Maya Dan Cangkulnya

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Romansa pedesaan
Popularitas:131
Nilai: 5
Nama Author: R.Fahlefi

Sebuah karya yang menceritakan perjuangan ibu muda.
Namanya Maya, istri cantik yang anti mainstream

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R.Fahlefi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hati

Jantung Maya berkedut.

"Mas Gilang... Selingkuh!"

Jantung Maya hampir berhenti.

"Aku melihat mas Gilang boncengan sama wanita lain May, di pasar, barusan!"

Seketika air mata Maya mulai menetes, perlahan dan jatuh ke tanah.

Seketika itu pula hati Maya seperti tercabik, perih seperti luka yang disiram air garam.

"Dimana mas Gilang sekarang?" ucap Maya dengan nada lirih.

"Sepertinya masih di pasar, ikut aku!" kata Laras menarik lengan Maya.

Dua pemuda yang masih ada di ladang hanya menatap Maya yang sudah ada di motor dengan heran.

Laras memacu motornya ke pasar tempat dimana ia melihat Gilang berboncengan dengan wanita lain.

Di perjalanan Maya berusaha agar tidak menangis, namun satu tetes dua tetes air mata tak sanggup ditahan.

Selama ini Maya bisa sabar dengan kelakuan Gilang. Ia tetap bisa mempertahankan keutuhan rumah tangga meski beban yang ia tanggung sangat berat.

Namun sekarang, ditengah keadaan hidup dan ekonomi mereka sedang baik, ujian itu muncul kembali dengan dosis berkali-lipat.

Jangan ada orang lain, jangan ada wanita lain. Jika hanya masalah himpitan hidup Maya bisa tahan, tapi jika itu masalah orang ketiga, masalah perselingkuhan itu beda cerita.

Maya tidak bisa untuk menahannya!

Sampai di pasar, motor sekupi yang sangat Maya kenal parkir di depan sebuah warung bakso. Itu adalah motor Gilang, tidak salah lagi.

Maya turun dari motor dengan langkah buru-buru. Wajahnya memerah, matanya berlinang, nafasnya tidak teratur. Ia masuk warung bakso itu dengan amarah yang membakar.

"May.." ucap Laras menahan tangan Maya. Ia tak mau Maya hilang kendali.

Maya menepis tangan Laras, tidak peduli. Beberapa orang disana menatap Maya bingung.

Dan tepat Maya memasuki pintu ruko yang menjual bakso, hati Maya semakin tercabik melihat Gilang duduk sambil tertawa di meja paling belakang. Seorang wanita berambut pirang ada di depannya membelakangi Maya.

"GILANG!!!"

Maya berseru, nada marah.

Gilang sontak menoleh, 'Ma..ya?" ucapnya dengan pandangan tidak percaya.

Maya maju, melangkah mendekati Gilang.

"Jadi ini kelakuanmu di luar, hah? Aku capek-capek di ladang, mengurus tanaman, mengurus rumah, ternyata kau enak-enakan disini bersama wanita lain!"

"Bukan gitu May, ini.. Ini tidak seperi yang kamu kira!" ucap Gilang.

"Tidak bang! Tidak! Aku bisa memaafkanmu jika kau membagi uangmu untuk yang lain, membagi tenagamu untuk orang lain, tapi aku nggak bisa maafin kalau kau membagi hatimu untuk yang lain!" mata terisak, air matanya mengucur deras.

"May, apa-apaan sih, malu dilihatin orang!"

"Bang, seharusnya itu kamu lebih malu lagi karena berselingkuh!"

Gilang menggaruk kepalanya, akhirnya ia berdiri dari duduk.

"May, nggak ada yang hati yang kuberikan pada orang lain, hatiku satu-satunya adalah milikmu!"

"Bulshitr, kata-katamu cuma omong kosong bang, buktinya kau telah berselingkuh dengab pelakor ini!" tunjuk Maya persis ke kepala wanita yang ada di depan Gilang.

Laras bersama beberapa pengunjung bakso cuma melihat mereka dari tempatnya masing-masing.

Cuma pemilik warung yang mendekati mereka untuk meredam suasana. Tapi Maya menghalanginya, menyuruh mamang tukang bakso itu agar tidak mendekat.

"Sekarang tidak ada yang perlu dijelaskan lagi bang! Hatiku sakit, aku.. Aku tidak bisa memaafkan perselingkuhan! Aku kecewa!" Maya terisak. Air matanya seperti hujan di bulan desember.

"May, tolong duduk dulu.." ucap Gilang.

Maya menolak, ia membalik badan, terlalu lama menatap suaminya dengan wanita lain membuat hatinya semakin perih. Ia akan meninggalkan Gilang, kasus perselingkuhan akan menjadi alasan kuat baginya, meski ia harus mengubur cintanya ke dasar laut.

Tapi persis satu langkah kaki Maya berjalan..

Maya berhenti.

"Maya..."

Suara itu...

Suara seorang wanita... Terasa tidak asing.

Maya membalik badannya, menatap wanita yang sedari tadi duduk tenang. Wanita berambut pirang itu, tersenyum..

"Maya...?" ucapnya sekali lagi.

Tubuh Maya seketika lemas.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!