Raka Atmadja adalah pewaris tunggal Keluarga Atmadja.
"Ambillah, anggap saja itu ganti rugi dariku atas hilangnya keperawananmu!"
"Dasar Kau pria brengsek!!! Tidak aku sangkah di muka Bumi ini ada pria brengsek seperti dirimu!"
"Kau pikir dengan Uang itu, Kau bisa mengembalikan keperawananku yang sudah Kau nikmati! Tidak akan pernah sebanding dengan uang mu Tuan!!! Jangan berpikir uang Anda bisa membeli segalanya! Anda salah besaaar Tuan!"
"Jangan berteriak di depanku!! Kau pikir kau itu siapa? Kesalahan terletak pada dirimu sendiri. Datang dalam keadaan mabuk ke kamarku lalu membuka seluruh pakaianmu sendiri dan meminta sesuatu yang harusnya nggak akan aku lakukan. Coba Kau berpikir sejenak Pria mana yang akan menolak? Apa lagi saya memang Pria normal yang tertarik dengan lawan jenis. Wajar saya menerima kemauan panas Anda!"
Kisah Raka menemukan sang pujaan hati bernama Eva, saat melakukan one night stand yang membuatnya hamil. Apakah Raka akan menerimanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putritritrii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TM30 : SAYANG
Pagi menjemput Matahari , tampak sinarnya membias masuk ke kamar Raka dan Eva. Sangat lelah , melewati satu harian pesta itu , membuat mereka berdua bangun kesiangan , Raka yang tersadar duluan , melihat kearah Eva yang sudah berada disampingnya , Memeluk lengan Raka tertidur nyenyak. Raka tersenyum melihat pemandangan Indah didepannya.
Mengusap lembut kepala Eva , dia membiarkan Eva tertidur untuk beberapa waktu , walau lengannya sudah terasa pegal. Eva yang merasakan Hawa sinar matahari itu , juga segerah tersadar. Dilihatnya Raka dengan senyum manisnya menatap kearahnya.
" Selamat pagi sayang." ucap Raka kemudian memberikan ciuman dikening Eva.
Eva tersenyum , aksi Raka membuat paginya semangat.
" Pagi Pak Raka." ucap Eva memberikan senyumannya.
" Tolong jangan panggil saya Bapak." Bisik Raka ke kuping Eva.
Eva pun tersenyum. " Baik Tuan , om , mas. " ucap Eva sekaligus.
Raka tercengang. " Kamu seram amat Va , panggil saya Suamiku , sayangku. Apa gitu." ucap Raka memperjelas.
Eva langsung terduduk dipinggir ranjangnya. Kemudian menatap pada Raka yang bertelanjang dada.
" Beri saya waktu Pak , untuk menyesuaikan diri." ucap Eva kemudian.
" Baiklah , jangan lakukan didepan orang. Saya tidak mau orang lain mikirnya saya dan kamu hanya menikah bohongan." Ucap Raka beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi.
" Ayo bersiap kita akan sarapan dan berjalan-jalan,” ajak Raka.
Eva pun bersiap seperti yang diperintahkan Raka. Dia menunggu Raka untuk mandi duluan. Masih merasa canggung , kedua Suami Istri itu masih belum terbiasa untuk bermesaraan berdua.
Dengan jubah handuk Putih , Raka keluar dari kamar mandi. Rambutnya yang basah sisa keramas , terjatuh indah dari rambutnya. Aura Raka yang membuat jantung Eva berdebar - debar membuat Eva greget melihat Raka. Tiba - Tiba Raka membuka Jubah handuknya didepan Eva. Sontak Eva kaget dan menjerit.
" Pak Raka!!! kenapa bertelanjang didepan saya?" Tanya Eva takut , menutup wajahnya dengan telapak tangannya.
" Kenapa? Kamu itu Istri saya. Apa masih harus menutupinya semua? Tolong kamu ambilkan pakaian saya." ucap Raka dengan tenang , duduk dipinggir ranjang dengan bertelanjang.
Gila ini namanya! Gumam Eva di dalam hati.
Eva pun memberanikan diri , melangkah ke arah Lemari pakaian mereka. Mengambil pakaian Raka , dan juga pakaian dalamnya.
" Ini." ucap Eva melihat kearah lain.
Raka pun usil , dia menarik tangan Eva dan membuatnya terduduk dipangkuan Raka.
" Apa yang membuatmu takut untuk melihat saya?"
" Ti—Dak." ucap Eva terbata dan dia ingin berdiri.
" Jadi?? kenapa respon kamu seperti itu. Ingat Saya itu suami kamu. Bukan orang lain , jadi mulai sekarang biasakan diri kamu , untuk melihat hal seperti ini." ucapnya datar.
Lalu Eva pun berdiri dihadapan Raka yang memakai pakaiannya , dan Raka pun merasa acuh pada Eva.
" Buruan mandi. Saya sudah siapkan air hangat untuk kamu." ucap Raka Datar , dia kembali menjadi dingin. Raka merasa kesal pada Eva , yang masih saja membatasin dirinya pada Raka.
Eva merasakan kekesalan Raka , Dia berjalan menuju kamar mandi. Dan berendam sejenak , lalu bersiap mandi kemudian keluar memakai pakaian. Dilihatnya kamar sudah kosong , Raka meninggalkan Eva seorang Diri. Bibir Eva pun manyun.
" Kenapa dengan dia? Hanya karena masalah seperti itu saja langsung kesal." ucap Eva sendiri.
Akhirnya Eva keluar juga dari kamar , Leo yang menunggu Eva keluar karena di perintahkan oleh Rava untuk mengemaskan barang agar berpindah tempat.
" Pak Raka menunggu anda untuk sarapan di restoran nyonya." ucap Leo sopan.
" Terima kasih Tuan." Jawab Eva.
Eva pun berjalan sendiri , sepertinya Raka benaran marah pada dirinya. Dari kejahuan tampak Raka yang sedang berdiri menunggunya , dengan kaca mata hitamnya. Lalu melihat pada Eva, kemudian masuk dan kembali duduk di tempatnya.
" Duduklah , habiskan sarapan kamu." ucap Raka datar.
" Iya terima kasih Pak." ucap Eva.
Raka hanya terdiam , Eva benaran belum bisa memanggilnya secara benar. Raka pun tidak mau ambil Pusing , dia menyantap makanannya. Sedangkan Eva , menjadi pusing sendiri melihat Raka yang dingin padanya.
Usai mereka makan , Raka pun beranjak.
" Mari ikut saya , kita akan pindah dari tempat ini dan keluarga beserta yang lainnya akan kembali ke Singapura." ucap Raka yang belum melihat orang - orang yang mengikuti pestanya semalam. Mungkin masih kelelehan. Eva pun menuruti Raka , mereka menuju area parkiran kemudian berjalan memasuki Mobil yang dikemudikan oleh Leo, menuju Hotel tempat mereka menginap.
Setibanya di Hotel yang bernuansakan Alam , Eva dan Raka langsung menuju tempat yang sudah disediakan Nenek Raka untuk berbulan madu. Hotel dengan pantai membentang luas di belakang penginapan mereka.
" wah. . . indahnya." ucap Eva membuka kedua pintu yang ada di Balkon Hotel.
" Kamu suka? " Tanya Raka memeluk tubuh Eva dari belakang.
Eva pun menggelengkan kepalanya. Dia merasa pelukan Raka sangat hangat , membuatnya gugup. Jantungnya berdebar kencang. Lalu Raka , menciumi leher Eva. Eva pun jadi merasa gelik .
" Pak Raka udah gak marah?" Tanya Eva cepat.
" Marah? Kenapa?" Tanya Raka semakin menciumi leher Eva.
" Karena tadi , pak Raka gelik." ucap Eva kemudian memutar tubuhnya , dan menatap pada Raka yang bernafsu.
Raka menatap wajah Eva , dia pun mulai mendekatkan wajahnya ke Wajah Eva , dan ingin mencium bibir Eva. Eva tidak menolak , dengan perlahan Raka menikmati bibir tipis Eva. Memeluknya dengan erat.
Dia suamiku , wajar aku memberikan tubuhku untuknya.
Gumam Eva dalam hati , yang mencoba membalas ciuaman Raka. Raka tersenyum kecil , dia membawa tubuh Eva keatas Ranjang , dan mulai memeluknya , menciuminya lagi dengan hati - hati. Karena Eva yang tengah berbadan dua itu , Raka tidak berani melampiaskan seluruh nafsunya.
" Ayo kita mandi." bisik Raka ke kuping Eva.
Eva pun menganggukan kepalanya , kali ini dia benar - benar menyerahkan tubuhnya ke Raka , tidak mau membuat Raka kecewa seperti tadi pagi. Dengan digendong Raka , Eva pun masuk ke kamar mandi dan mandi bersama Raka.
---------------------------
Belum waktunya jam makan siang , Tapi Raka dan Eva sudah di restoran Hotel tempat mereka. Melihat menu yang dihidangkan , membuat Raka bersemangat ingin makan. Naluri Istrinya keluar , Eva mengambil beberapa menu Prasmanan , untuk mereka santap di siang Hari. Dengan tempat duduk yang menghadap pemandangan Alam , Raka menanti dengan memuja Keindahan alam sekitar.
Eva yang baru saja kembali , tersenyum pada Raka.
" Baby , Lihat itu bukankah langitnya sangat Indah?" Ucap Raka tanpa canggung.
Eva mencoba melihat kearah yang ditunjuk Raka.
" Iya sangat Indah ya Pa—k , sayang." ucap Eva cepat.
Raka yang mendengarnya mencoba menagganti panggilan untuk Raka pun menjadi senang. Dia bersemangat melihat kearah Eva.
" Bisa kamu ulangin lagi?" Tanya Raka manja.
Wajah Eva memerah , jantungnya berdebar tak karuan.
" Kan tadi udah saya bilang , Sa—" ucapannya terhenti. Raka yang dengan senyum manis wajahnya yang gemas melihat kearah Eva sungguh membuat Eva menjadi Panas dingin.
" Ucapkan sekali lagi dong sayang." ucap Raka manja.
Dengan bibir yang berat mengatakannya dengan perasaan bebas.
" Ini dimakan sayang , makanan kamu." ucap Eva mencoba tidak gugup.
Raka tersenyum senang. Menarik tubuh Eva , dan memeluknya.
" Terimakasih Istriku. Kamu sudah berusaha , untuk menerima saya." ucap Raka manja.
" Iya suamiku." Tambah Eva lagi.
" Ayo dimakan , siap ini saya ajak kamu untuk naik Kapal Yacht kita berkeliling dilautan Phuket. " ucap Raka bersemangat.
Eva pun menjadi semangat , dia harus benar – benar menikmati hidupnya yang baru. Harus bisa menerima Raka yang sudah seutuhnya menjadi Suaminya. Jadi tidak ada yang boleh merenggut kebahagiaan yang baru saja dimulainya.
Usai makan siang , bersama Leo mereka ketepi pantai menikmati hembusan angin pantai. Dan menaiki kapal Yacht yang sudah dipersiapkan Raka sebelumnya.
" Pak Raka dan Nyonya Eva , mari lihat kesini. Ibu Lusi meminta gambar kalian." ucap Leo mempersiapkan kamera ponselnya , saat Eva dan Raka sudah berbaring diatas kapal mewah itu.
Raka dan Eva bersama - sama memberikan gaya dengan memicingkan matanya. Tampaklah keharmonisan Raka dan Eva. Kemudian Leo mengirimkan photo mereka pada Lusi. Betapa senangnya Lusi menerima photo mereka yang sedang berbulan madu. Tampaknya Eva sudah menikmati gelar barunya sebagai Istri dari seorang Raka Atmadja.
Bersambung
------------------------------
Ayo yang belum pernah VOTE mari VOTE Novel Ini yuksss. Jangan cuman Komen Up dong , jangan lama - lama dong , cuman sedikit. Tolong cepat Upnya. Tapi gak pernah mau VOTE. Tolong jika suka berikan Apresiasi kalian lewat VOTE hingga tanggal 15 Januari 2020. Terimakasih 🙏🙏
👍👍🙏