Gadis Galak Jadi Istri CEO

"Kenapa kamu membiarkan dia minum...??" tanya ibu Susi yang kini sedang berjalan menuju ruangan Ricko.

Semua para karyawan berlari memberi hormat ke pada ibu Susi selaku ibu dari bos mereka. tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut para karyawan bahkan tidak ada yang berani bertanya. para karyawan hanya menundukkan kepala mereka pertanda memberi hormat.

"Nyoya apa yang bisa saya lakukan, saya sudah mencoba menghentikan tuan muda tapi beliau tetap bersikeras." Jawab Kevin sambil mengikuti arah langkah ibu Susi.

"Ini semua gara gara wanita ular itu berani beraninya dia menyakiti perasaan putraku, kali ini aku yang akan bertindak." tutur ibu Susi tampang emosinya.

"Nyonya tidak perlu khawatir tuan muda sudah mengerahkan anak buahnya untuk menyelesaikan masalah ini nyonya." sahut Kevin.

"Anak Tenggik itu sangat susah di kasih tau. berapa kali aku sudah mencoba menghentikannya agar tidak berhubungan dengan wanita itu. tapi kamu lihat bukan dia malah mendekatinya. dia sama saja seperti almarhum ayahnya sama sama keras kepala." ketus ibu Susi.

"Bagaimana acara pernikahan putraku...??" tanya ibu Susi yang merubah topik.

"Semuanya sudah hampir siap nyonya. gedung resepsi, dekorasi dan surat undangan semuanya sudah hampir selesai nyonya. hanya saja." Kevin mengantungkan kalimatnya.

perempuan tua itu menghentikan langkahnya dia berbalik dan menatap Kevin." katakan ada apa...??" tanya ibu Susi.

"Bukan masalah besar nyonya hanya saja kami tidak tahu ukuran baju nona Ratih." jawab Kevin menampakkan gigi depannya.

Terdengar ibu Susi menghela nafas berat."Masalah baju nanti biar Tias saja yang mengurusnya." tutur ibu Susi kembali berjala.

C**eklekkk.... (Suara pintu ruangan Ricko terbuka )

Ibu Susi melangkah masuk ke ruangan Ricko yang di ikuti oleh Tias dan Kevin di belakangnya.

"Kamu bilang tempat ini sudah seperti kapal pecah tapi mana...??" tanya ibu Susi yang melihat ruangan Ricko sudah sangat bersih dan rapi.

"Apa mungkin nona Ratih yang membersihkan, karena ruangan tuan muda tidak bisa masuk oleh siapapun kecuali OB kelas tinggi nyonya dan sekarang posisi itu di pegang oleh nona Ratih." tutur Kevin yang juga di kejutkan dengan ruangan yang sudah bersih.

"Bukanya kamu bilang kalau Ratih berangkat lebih siang dari yang lain...??" tanya ibu Susi heran.

"Itu benar nyonya tuan muda sendiri yang mengatakan hal itu." jawab Kevin menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Aaahhh....." terdengar suara desahan berhasil membuat tiga manusia di ruangan Ricko saling pandang. mereka saling melotot satu sama lain bahkan mereka tidak mengerakkan kepala mereka membuat suara desahan itu semakin jelas.

"Kevin apa kamu menyuruh seorang wanita menemani Ricko di kamarnya." tanya ibu Susi dengan sorotan mata tajam.

Kevin menelan salivanya dengan cepat sambil menggelengkan kepalanya pertanda kalau dia tidak tahu.

"Lalu suara siapa itu...?? tidak mungkin itu suara Ricko kan...??" tanya ibu Susi lagi.

"Nyonya saya benar benar tidak tahu. waktu saya meninggalkan tuan muda beliau sedang tertidur nyonya." jawab Kevin sudah takut mendapat amukan dari wanita tua di hadapannya.

"Kalau sampai ada wanita di dalam sana aku tidak akan menggampunimu Kevin." ancam ibu Susi lalu beranjak paksa masuk ke kamar Ricko.

Sementara Kevin dan Tias mereka saling pandang. Kevin memijat kepalanya dia sudah pasrah apa yang akan terjadi ke padanya nanti.

"Kevin....??" panggil ibu Susi yang berada di depan pintu kamar Ricko sambil menutup mulutnya.

Dengan terburu buru ibu Susi menutup kembali kamar Ricko dan berlari mencegah Kevin masuk.

"Jangan masuk biarkan saja." ucap ibu Susi yang menahan Kevin masuk.

Kevin menaikan alisnya dia berpikir kalau terjadi sesuatu yang hebat di dalam sehingga membuat ibu Susi sudah seperti orang tengang.

"Nyonya biar saya pastikan bagaimana ke adaan tuan muda." tutur Kevin mencoba melangkah.

"Kevin jangan masuk...!! tegas ibu Susi.

"Nanti jiwa laki laki mu kan meronta-ronta." sambung ibu Susi yang berhasil membuat Kevin bertambah bingung.

"Nyonya apa saya boleh bertanya. siapa yang berada di dalam kamar tuan muda Ricko, karena menurut saya suara itu suara perempuan nyonya." ucap Tias memberanikan diri.

"Sudah kalian jangan bertanya lagi sekarang cepat kalian lebih baik keluar belikan aku makana atau apalah itu yang penting itu makanan." tutur ibu Susi sambil duduk di sofa.

"Tapi....."

"Sudah cepat pergi kalian belum pernah menikah jadi jangan berlama lama di sini." potong ibu Susi sambil mengibas tangannya pertanda mengusir mereka.

Tampa berkata kata lagi Kevin dan Tias langsung keluar dari ruangan Ricko pergi mencari makanan.

Sementara Ibu Susi sudah uring-uringan mengusap mukanya dengan kasar." Sebentar lagi aku bakal punya cucu. oh Tuhan terima kasih engkau telah menjawab doaku. Aku sungguh tidak menyangka kalau Ricko bakal gerak secepat ini. semoga saja cepat jadi." tutur ibu Susi yang tidak bisa duduk dengan tenang.

"Kenapa ini, kenapa jiwa perempuan ku meronta-ronta ini semua gara gara anak Tenggik itu. seharusnya dia mengunci pintu bukan malah membiarkannya seperti itu. Oh suamiku kasihanilah aku." batin ibu Susi mondar mandir duduk tidak tenang.

"Dasar laki laki ********...." teriak Ratih baru keluar dari kamar Ricko.

"Ratih...."

"Tante..."

**Bersambung.......

Maafnya apabila banyak typo maklum baru belajar 🤭😁

👉ayo kak vote dan like 👇👇**