Novel yang ini akan mengus air mata kalian kawan kawan pencinta novel ..saya menulis novel ini untuk menguras adrenaline anda ..dimana perjuangan seorang anak perempuan berusia 20 tahun arus menghadapi kerasnya kehidupan ibunya meninggal ayah dan ibu tirinya mengusirnya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon akos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31.BASOKA BESI.
Setelah kepergian docter Eva dan doctor Vian kini tinggal Aldo dan Gisel saja yang ada di dalam bilik itu.
Aldo mendudukkan Tubuhnya diatas kursi sambil menatap lekat ke wajah milik Gisel, Aldo meraih tangan mungil Gisel dan menggenggamnya begitu erat dan sesekali Ia mencium begitu lembut.
"Cepatlah bangun ..Aku sangat merindukan omelanmu dan tingkah lucumu itu" ucap Aldo sambil terus melatakkan tangan Gisel di depan bibirnya.
Waktu terus berlalu detik merganti menit, menit berganti jam hingga malam berlalu di gantikan oleh pagi.
Cahaya sang surya mulai menyinari maya pada dan mengusir embun pagi dari atas dedaunan dan rerumputan hijau.
Sinar mentari pagi menembus ruangan melalui celah gorden dan jendela yang terbuat dari kaca.
Terpahan sinar mentari membuat kedua kelopak mata Gisel mulai bergerak menandakan bahwa kini dia mulai terbangun dari tidur panjangnya.
Gisel mengucak ngucak kedua bola matanya dengan sangat lembut setelah kesadaranya benar benar pulih Gisel memandangi seluruh sisi ruangan dengan seksama.
Gisel membelalakkan matanya Ia mengingat kalau sekarang dia berada di kamar Aldo karna sempat di berada juga di sana saat pingsan Akibat jatuh dari bilik Nyonya Elin
Gisel mencoba mengingat ngingat kembali kejadian sebelum berada dalam kamar milik Aldo.
Hening.........
Tiba tiba mulutnya menganga dengan cepat Gisel menutupnya dengan kedua tanganya.
Gisel mencoba memerikasa sekujur tubuhnya mulai dari mengintip bagian dadanya sampai daerah kewanitaanya...Gisel menarik nafas sagat legah setelah memastikan semuanya baik baik saja.
"Alhamdulillah"ucap Gisel mengelus elus dadanya.
Tanpa Gisel sadari dari Arah kamar mandi sepasang bolah mata memandanginya dengat lekat sesekali orang tersebut cengegesan melihat tingkah polos Gisel, siapa lagi kalau bukan Aldo pria itu baru saja selesai mandi langkahnya terhenti ketika melihat tingkah laku Gisel yang begitu Aneh seperti bocah yang kehilangan salah satu bagian tubuhnya.
Aldo melangkah menuju kearah lemari pakaian miliknya tubuhnya yang kekar hanya dibalut dengan sehelai handuk kecil yang menutupi area terlarangnya saja.
Aldo pura pura tidak mempedulikan keberadaan Gisel disana dia terus melangkah kearah lemari pakaian tersebut sambil sesekali bersiul agar Gisel mengalihkan pandanganya ke padanya.
Gisel mendengar ada suara siulan dari arah kamar mandi segera melemparkan pandanganya ke sana namun sial belum juga ia pokus kesana tiba tiba Gisel menutup matanya seketika melihat Aldo yang sedang bertelanjang dada dan hanya berbalutkan handuk kecil menutupi area sensitifnya
"Mesum .....Tuan telah menodai pandangan anak kecil sepertiku" ucap Gisel sambil melemparkan bantal kearah Aldo dan menutup kedua matanya dengan telapak tanganya.
Aldo cuman tersenyum geli melihat tingkah laku Gisel, Aldo membatalkan Niatnya menuju arah lamari pakaian ia malah membelok arah mendekat kearah Gisel.
"Kau bilang Aku mesum ah!....coba kau ingat baik baik Siapa yang berada di kamar siapa sekarang ini? ini lamarku jadi aku bebas melakukan apa saja di sini" ucap Aldo yang semakin geli melihat Gisel yang menutup matanya dengan kedua tanganya.
"Ia tapi Tuan harusnya punya sopan santun dong..sekarang ini Tuan tidak sendirian ada seorang gadis satu kamar dengan Tuan saat ini! Nah aku harus merelahkan keperawanan mataku karena sifat konyol Tuan yang tidak tau menempatkan situasi" ujar Gisel sambil terus menutup kedua matanya.
Bukanya pergi Aldo malah duduk di atas ranjang dan memegangi kedua tangan Gisel, Aldo menarik kedua tangan gisel yang menutupi kedua bola matanya itu yang membuat pandangan mereka saling menatap satu sama lain .
Lama mereka berpandangan tanpa terasa kini bibir Aldo sudah mendarat lembut ke bibir mungil milik Gisel .
Awalnya Gisel sedikit menolak tapi karna Aldo memperlakukanya sangat lembut membuat Gisel ikut terbuai dalam permainan bibir Aldo.
Hampir sepuluh menit mereka bertukar air liur sampai Akhirnya Gisel mendorong tubuh Aldo menjauh karna Ia hampir kehabisan nafas.
Aldo menatap mata Gisel dan menyekat Air liur yang menempel dibibir mungil milik Gisel dengan kedua tanganya .
"Apa yang kau lakukan " ucap Gisel sedikit membuang pandanganya ke tempat lain.
"Harusnya aku yang harus pertanya itu padamu Anak kecil! kau harus bertanggung jawab" ucap Aldo dengan wajah memerah dipenuhi nafsu.
Gisel membuang pandangannya kearah Aldo dan megeryitkan dahinya .
"Maksud Tuan tanggung jawab Apa "Ucap Gisel yang tidak mengerti dengan ucapan Aldo
"Kau telah menghidupkan basoka besiku" ucap Aldo yang di penuhi dengan nafsu sambil menunjuk ke Arah handuk miliknya.
Gisel yang memandang kearah telunjuk Aldo matanya terbelalak melihat sesuatu mengembul dalam handuk kecil itu Gisel segera berdiri dan melompat dari atas ranjang
"Mesum......" ujar Gisel sambil berlari keluar meninggalkan Aldo yang cengegesan melihat tingkah malu malu Gisel setelah melihat basoka miliknya yang masih dibalut handuk.
"Terpaksa mandi lagi sama tante lux" ujar Aldo sambil menggaruk garuk kepalanya.
👉bagi vote,like,coment dan Follow me..
Makasih ....