Perpisahan selalu mengajarkan kita untuk menghargai, bahwa setiap saat bersama orang yang kita cintai adalah anugrah yang tidak boleh di sia-siakan.
Sama seperti gadis cantik yang sederhana bernama Lidya Anggraeni, gadis mandiri yang harus hidup sebatang kara setelah kepergian kedua orang tuanya. Sampai pada suatu keadaan mempertemukan dia dan seorang pengusaha muda Anggara Pradipta.
Perlahan-lahan kehidupan keduanya mulai berubah, mulai di warnai oleh cinta. Ketika masa lalu dari orang tua mereka terungkap, membuat keduanya berada dalam di lema. Ditambah dengan munculnya orang dari masa lalu Angga, kekuatan cinta mereka mulai di uji. Semuanya tahu bahwa Angga begitu mencintai orang dari masa lalu, Bahkan setelah 2 tahun perpisahan sangat sulit untuk melupakan nya.
Cinta memang memberikan kenangan indah, tapi cinta juga memberikan luka yang bisa menjadi kenangan. Di sinilah kepercayaan dan kekuatan cinta itu di uji, memilih kembali pada orang di masa lalu, ataukah memuali dengan orang baru dan mulai membuka lembaran baru pula.
Sedalam apa kekuatan cinta Lidya dan Angga? Sekuat apa mereka bisa bertahan?
Akankah Angga memilih Lidya ataukah kembali kepada dia, wanita di masa lalunya?
Penasaran kisah mereka seperti apa?
Yuk! ikuti kisah Angga dan Lidya, perjuangan Lidya untuk cintanya.
Let's go!! Mulai baca Guys!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mirna azahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 30
Bukan bahagia yang menjadikan kita bersyukur, tetapi dengan bersyukurlah yang akan menjadikan hidup kita bahagia.
...~Anggara Pradipta~...
***
"Kak! mau ngapain kita kesini?" Tanya Lidya pada Angga saat mereka sudah sampai di tujuan.
Sebuah taman di pinggir danau, hijaunya pepohonan bersatu padu dengan indahnya danau. Rumah pohon yang terbuat dari kayu dengan desain yang begitu indah, serta pemandangan alam dan danau memberikan kesan asri. Udara yang begitu sejuk sangat terasa, sungguh alam begitu indah.
"Menikmati indahnya alam, sejuknya udara yang jauh dari hiruk piruk nya jalanan kota. Serta menciptakan momen indah untuk kita berdua." jawab Angga menatap sekeliling lalu beralih menatap penuh arti kepada Lidya.
Gadis cantik itu hanya tersenyum kikuk, salah tingkah di buatnya. Tatapan Angga membuat Lidya jadi tidak karuan, ini baru tatapan nya lalu bagaimana dengan perlakuan tidak terduga Angga selanjutnya? Ahh! pasti akan membuat Lidya kembali kelimpunan dengan degup jantungnya sendiri.
Tiba-tiba datang ke toko kue, lalu mengajaknya pergi ke tempat ini dan perlakuannya yang penuh dengan kejutan. Selalu saja berhasil membuat gadis cantik itu salah tingkah dan berbunga-bunga, dan juga sering tidak bisa mengontrol degup jantung nya.
"Indah ya." Ujar Lidya, mencoba menetralkan suasana yang menurutnya begitu canggung.
"First moment untuk Lidya!" kata Angga. Ditatapnya kembali wajah cantik gadis itu.
Lidya tersenyum manis kearah Angga lalu mengangguk, memang benar ini kali pertamanya datang ketempat seperti ini. Jangankan untuk datang ketempat seperti ini, keluar rumah saja Lidya sangat jarang, apalagi setelah kejadian penculikan kala itu.
"Ya! Dan untuk pertama kalinya juga, datang kesuatu tempat seperti ini dengan seorang pria."
"Benarkah? Wah! Keberuntungan sedang memihak ku kali ini." ucapnya seraya tersenyum sendiri. Rupanya nasibnya cukup baik untuk yang satu ini.
"Jangan senyum-senyum sendiri, nanti orang mengira bahwa kau sakiti jiwa!" Cibir Lidya membalikan ucapan Angga. Akhirnya dia juga mempunyai kesempatan untuk mengatai nya.
Angga terkekeh mendengar ucapan Lidya, itu adalah isi pesan dari nya kepada Lidya lewat Rom chat pagi tadi. Rupanya gadis cantik ini sangat pandai membalikan semuanya.
"Pintar ya sekarang mah!" Kata Angga seraya mengacak rambut Lidya pelan, kemudian menarik hidung mancung Lidya gemas.
Lidya mendengus kesal karena rambut nya yang di acak Angga, lalu hidungnya juga kena. Tapi ya, wajah cantik nya kini mulai memerah karena malu.
"Eh iya, kamu tunggu dulu di sini sebentar ya. Aku mau ngambil sesuatu di mobil." Ujar Angga dan langsung beranjak dari sana.
Lidya kini tengah menatap sekeliling dengan tatapan berbinar nya, indah sangat indah. Dia terus menatap sekeliling, sampai tak berapa lama Angga datang dengan membawa sesuatu di tangannya.
Dengan senyum tampannya Angga menghampiri Lidya dengan sebuah gitar, ya benda yang dia ambil adalah gitar. Entahlah dia mau apa.
"Gitar? Buat apa kak?" Tanya Lidya saat Angga sudah berada tepat di hadapannya.
"Ngebersihin rumah pohon ini!" Jawab Angga ketus, yang tadinya tersenyum tampan mendadak jadi ketus karena pertanyaan Lidya.
Gadis itu tersenyum kikuk, bodoh memang pertanyaan dia itu. Tapi ya, memastikan tidak salah bukan.
"Tadinya mau nyanyi, tapi kayaknya nanti aja mood ku tiba-tiba tidak baik." Ujar Angga lalu mendudukkan dirinya melantai. Di letakkan nya gitar itu, menyandarkan kepalanya pada kayu rumah pohon itu.
"Ehh! Kenapa kak? Lanjutkan saja niat awal mu, aku juga pengen denger suara kakak saat bernyanyi." Bujuk Lidya memasang senyum manis nya.
Lidya terus membujuk Angga agar mau bernyanyi, sebenarnya dia merasa tidak enak karena pertanyaan bodoh nya mood Angga berubah. Dengan bujuk rayuan Angga akhirnya kembali ke mode awalnya, dia juga akan bernyanyi seperti niat awalnya.
"Oke!" Kata Angga pada akhirnya.
Kemudian Angga mulai memetik gitarnya, begitu terdengar indah petikan gitar itu. Dengan sangat indah lantunan suara gitar itu terdengar, Angga memilih lagu zaman Mama Winda dan mengcover dengan gitar versi terbaru nya.
Sebuah lagu dari penyanyi terkenal Ikke Nurjanah yang berjudul 'Memandang Mu'
Memandang mu walau selalu
Tak akan pernah beri jemu di hatiku
Menyapa mu walau selalu
Masih terasa merdu bagai diawal jumpa
Suara merdu Angga mulai terdengar di iringi dengan petikan gitarnya.
Mencari apa yang aku cari
Merangkai rindunya hatiku
Bulan bawa bintang menari, iringi langkahku
Malam hadir bawa diriku, berjumpa dengan mu
Dua hati satu tujuan, melangkah bersama
Cinta hadir bawa diriku, menyentuh indahnya
Haa-aa, haa-aa
Angga bernyanyi penuh dengan penghayatan, bahkan dia bernyanyi sambil terus memandangi wajah cantik Lidya.
Memelukmu walau selalu
Tak akan pernah sanggup aku melepasnya
Membelaimu walau selalu
Masih terasa harum lembut di hatiku
Mencari apa yang aku cari
Merangkai rindunya hatiku
Bulan bawa bintang menari, iringi langkahku
Malam hadir bawa diriku, berjumpa dengan mu
Dua hati satu tujuan, melangkah bersama
Cinta hadir bawa diriku, menyentuh indahnya
Bulan bawa bintang menari, iringi langkahku
Malam hadir bawa diriku, berjumpa dengan mu
Dua hati satu tujuan, melangkah bersama
Cinta hadir bawa diriku, menyentuh indahnya
Begitulah lagu yang Angga bawakan penuh dengan penghayatan dan suara merdu milik Angga. Bahkan Lidya sampai tak percaya jika Angga bisa bernyanyi dengan begitu merdunya.
Entah gadis itu sadari atau tidak, bahwa di setiap Angga bernyanyi memandang wajah cantik nya. Bahkan setiap isi lagu itu menggambarkan perasaan Angga padanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Next>>
...Jangan lupa tinggalkan jejak dukungan nya 🤗💕...
...Thanks You All 💕✨...
Happy reading 🥰
Jika berkenan mampir di judul
"Cinta Devan Untuk Naya" semangat aku datang bawa like, rate dan bunga
mampir juga yok ke Hati Terbelah Di Ujung Senja 😊