NovelToon NovelToon
HIDDEN TRUTH

HIDDEN TRUTH

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Persahabatan / Romantis / Cintamanis / Romansa / Cinta Murni
Popularitas:298
Nilai: 5
Nama Author: Agnettasybilla

Amanda Theresia, begitu populer seangkatan sekolahnya. Kepopulerannya bukan hal yang istimewa melainkan karena dia terkenal dengan images buruknya. Namun, siapa sangka gadis dengan image buruk itu justru menjalin hubungan dengan laki-laki baik. Begitu berbanding terbalik dengan dirinya. Bagaimana awal dan akhirnya nanti?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agnettasybilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 4

"Aku nggak papa. Aku bisa pulang sendiri kok. Kamu anterin Rey aja." Yakin Amanda, sebenarnya dirinya tidak langsung pulang melainkan akan ke apartemen Jeremi karena sudah sejak dua jam yang lalu Jeremi terus mengganggunya.

"Bareng aja yok. Aku takut kamu kenapa-kenapa. Udah malam juga."

Khawatir Imanuel jika terjadi sesuatu kepada Amanda, karena jika seperti ini memang yang selalu mengantar Amanda pulang adalah Imanuel. Itu sudah seperti kebiasaan dan kewajiban Imanuel sejak mereka saling kenal.

"Santai ajah Nuel, udah deh. Itu Rey udah teler gitu, kamu anterin dia pulang aja."

Usul Amanda lagi dengan menunjuk ke arah Rey yang sekarang sudah tidur di jalanan. Entah mengapa hari ini dia mabuk berat, tidak seperti biasanya.

Imanuel berdecak pelan melihat Rey yang sudah seperti orang tidak bernyawa.

"Yaudah, kamu kalo ada apa-apa kabarin aku ya." Putus Imanuel dengan berat hati. Amanda tersenyum dan mengangguk.

"Aku cariin taksi dulu."

Setelah mendapatkan taksi, Amanda langsung masuk taksi dan berpamitan padanya.

"Pak, bawanya hati-hati ya, ini cewek nggak boleh lecet sedikitpun." Pintanya pada supir taksi.

"Iya mas, tenang aja." Jawab supir taksi itu sembari memberikan acungan jempolnya.

"Yaudah, aku pulang dulu." Pamit Amanda sebelum menutup pintu taksi namun ditahan oleh tangan Imanuel. Amanda mendongak melihat Imanuel seolah bertanya ada apa, namun yang didapat Amanda bukan jawaban melainkan sebuah kecupan di pipi kanannya.

Amanda tidak terkejut karena ini memang sudah biasa dilakukan oleh Imanuel jika hanya berdua saja. Hanya sebatas kecupan, tidak lebih.

Amanda memukul dada Imanuel yang kini hanya melemparkan senyum tanpa dosanya. Imanuel benar-benar sangat berani, padahal ada supir taksi yang melirik mereka lewat pantulan kaca. Amanda jadi merasa tidak enak.

"Nggak papa," ucap Imanuel santai.

...****...

"Enak banget ya jadi kamu Amanda. Ngapain ajah? Aku udah nungguin kamu hampir tiga jam dan sekarang baru dateng." Sarkas Jeremi dengan seringainya.

"Kan aku udah jelasin juga sebelumnya kalau aku mau keluar sama temen-temen."

"Sebenarnya kamu kenapa sih? Akhir-akhir ini lebih mentingin sama temen-temen kamu itu dari pada aku. Aku cowok kamu apa bukan sih?" Protes Jeremi tidak terima. Seharusnya Amanda lebih mementingkan dirinya dari pada bersama teman-temannya yang tidak jelas itu.

"Aku juga punya temen Jer. Kamu main sama temen-temen kamu aja aku gak keberatan atau bahkan larang-larang, kenapa kalo aku yang main sama temen-temen kamu nggak suka?" Kesal Amanda mengutarakan isi hatinya.

"Tapi kamu kalo main sama temen-temen kamu itu lupa waktu dan lama bales chat aku Da."

"Seenggaknya aku masih sempetin buat nanggepin kamu. Kamu sendiri kalo udah kumpul sama temen-temen kamu itu, kamu mana ada ngasih kabar sedikit pun. Baca pesan aku juga gak. Bahkan kamu bisa nggak ngasih kabar lebih dari dua hari."

Sungguh saat ini Amanda benar-benar sudah sangat kesal. Jika ingin mengoreksi kesalahan masing-masing, mungkin kesalahan Jeremi yang paling banyak.

"Kamu mabuk?" tanya Jeremi berusaha mengalihkan topik pembicaraan. Pasalnya Jeremi mencium aroma alkohol yang cukup kuat dari Amanda.

"Kamu dari club? Lagi Amanda?" Tebak Jeremi yang belum juga mendapat jawaban.

"Kamu nggak main sama cowok lain selain aku kan?" Selidik Jeremi berturut-turut.

"Bangsat!!! Jangan diem aja Amanda, brengsek!" Marah Jeremi yang merasa diabaikan. Saat ini Jeremi sudah kalap pikirannya sudah menuju yang tidak-tidak. Jeremi tidak ingin jika Amanda juga disentuh oleh laki-laki lain selain dirinya.

Amanda menghela napasnya lelah. Inilah salah satu kebiasaan Jeremi yang tidak disukai Amanda. Jeremi berpikiran buruk tentangnya.

"Siapapun itu nggak ada selain kamu Jer." Jujur Amanda yang membuat Jeremi sedikit merasa lega.

"Aku bosen bangat nungguin kamu dari tadi." Jeremi sontak duduk di sofa, tidak ingin melanjutkan pertengkaran.

"Maaf, aku nggak enak kalo ninggalin mereka sementara aku yang ngajak mereka kumpul." Jujur Amanda dan berjalan guna menyusul duduk di samping kekasihnya.

Amanda merapatkan tubuhnya pada Jeremi dan menyenderkan kepalanya di bahu Jeremi. Amanda memejamkan matanya menikmati waktunya. Semakin terasa nyaman kala sebuah tangan mengusap rambutnya.

Amanda tahu jika Jeremi tidak ingin memperpanjang pertengkaran mereka, jadi Amanda juga berusaha meredam kekesalannya dan satu lagi, Amanda belum melupakan mengenai ucapan teman-temannya.

"Amanda.." Panggil Jeremi setelah keterdiaman mereka cukup lama. Amanda hanya membuka matanya tanpa menjawab panggilan dari Jeremi.

"Hubungan lo sama Imanuel. Aku tau hubungan kalian udah jadi rahasia umum, tapi kenapa nggak kamu bantah? Aku sebagai pacar kamu juga nggak suka setiap kali anak-anak bahas kalo kalian berdua pacaran."

"Kalaupun dibantah juga mereka tetep batu. Itu urusan mereka Jer. Biarin ajah. Aku nggak mau repot-repot ngurusin hal yang nggak guna." Jelas Amanda menjawab apa adanya.

"Aku maunya juga mereka taunya kalo aku itu pacar kamu, bukannya malah pacarnya Imanuel. Tapi mau gimana lagi? Kamu minta kita rahasiakan hubungan kita. Bukannya seharusnya kamu berterima kasih sama Imanuel, karena anak-anak taunya aku sama Imanuel dan buat posisi kamu makin aman." Lanjut Amanda sedikit kesal terbawa suasana.

Jeremi diam. Hanya bisa menutup mulutnya rapat-rapat. Jeremi tahu yang diucapkan Amanda juga tersirat sindiran halus.

Apa yang diucapkan Amanda ada benarnya juga, keuntungan yang Jeremi dapat mengenai posisinya yang semakin aman karena mereka tahunya Amanda berpacaran dengan Imanuel . Namun tetap saja, Jeremi tidak menyukainya.

"Kenapa harus rahasiain hubungan kita sih? Sebenarnya apa Jer?" Tanya Amanda yang benar-benar tidak ingin Jeremi jawab. Ini adalah salah satu pertanyaan yang selalu Jeremi hindari selama ini.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!