NovelToon NovelToon
Aku Yang Diabaikan

Aku Yang Diabaikan

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Penyesalan Suami / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mami Al

Keputusan gegabah membuat Sekar harus menderita, suami yang ia terima pinangannya 5 tahun lalu ternyata tak membawanya ke dalam kebahagiaan. Sekar harus hidup bersama ibu mertua dan kedua iparnya yang hanya menganggapnya sebagai pembantu.

Sekar yang merasa terabaikan akhirnya memilih kabur dan menggugat suaminya. Bagaimana kisah selanjutnya?

Ikuti ceritanya setiap episode. Aku mohon jangan di lompat. Terima kasih 🙏🏼

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian Keempat

Selepas dengan urusannya mencuci pakaian dan piring, bersama putranya Sekar berangkat ke warung. Ia membeli 2 ikat sayur kangkung dan setengah kilo ikan laut serta sekilo beras.

Di sana Sekar kembali bertemu dengan pria yang membantu Pak Karman berjualan nasi uduk.

"Eh, Mbak Sekar. Kita bertemu lagi!" sapa Ryan kepada wanita dengan lesung pipi dan rambut ikal itu.

Sekar hanya tersenyum tipis.

"Ini anaknya Mbak Sekar?" tanya Ryan berbasa-basi.

"Iya," jawab Sekar singkat.

"Oh, ganteng juga, ya!" kata Ryan memuji.

Sekar tak memberikan respon apapun, ia kemudian buru-buru berlalu.

"Hei, kamu siapa? Berani sekali menggoda istri orang!" tegur Bu Dian pemilik warung sembako.

"Iya, aku tahu, Bu. Tapi, aku tidak menggodanya tapi hanya menyapanya. Sebelumnya kami pernah bertemu juga," kata Ryan.

"Memangnya kamu siapa? Di mana tempat tinggalmu?" cecar Bu Dian.

"Aku keponakannya Pak Karman yang dagang nasi uduk," ucap Ryan.

"Oh, jadi kamu keponakannya," kata Bu Dian manggut-manggut paham.

"Aku beli cabe rawit kecil setengah kilo dan telur tiga puluh butir, Bu." Ryan segera membeli pesanan yang disuruh pamannya.

Setelah membayar belanjaannya, Ryan kembali dengan berjalan kaki. Ia melewati kediaman Sekar dan melihat jika wanita itu sedang menyuapi makanan ke putranya. Namun, ia tak berhenti atau sekedar berbasa-basi.

Sementara Sekar, tersenyum ketika mendengar putranya terus mengoceh dan menanyakan sesuatu kepadanya. Sekar pun menjawabnya dengan pengetahuan seadanya dirinya.

"Sekar, siang ini tidak usah masak!" kata Lastri yang sudah berdandan rapi dan cantik begitu juga dengan kedua putrinya.

"Kalian mau ke mana?" tanya Sekar.

"Kami diajak Ayu makan siang di restoran," jawab Lulu.

"Jika aku tidak masak, kami nanti makan apa?" tanya Sekar lagi karena disuruh libur masak.

"Itu lauk tadi pagi 'kan masih ada, makan yang ada saja. Jangan boros kali!" jawab Lastri. "Ingat, kamu tidak membantu mencari uang di rumah ini!" lanjutnya menyindir.

"Nanti aku makan dengan lauk pagi," kata Sekar tak mau memperpanjang perdebatan.

"Ya sudah, kami pergi dulu, ya!" ucap Lastri kemudian mengendarai sepeda motornya. Sedangkan, Lulu membonceng Lala.

Ketiganya pun berangkat ke restoran yang dijanjikan Ayu. Sekar dan putranya hanya menatap kepergian mereka dengan hati sedih. Reno memang tak pernah mengajaknya ke restoran karena ia sadar jika gaji suaminya tak cukup besar, tetapi ia senang ketika masih belum tinggal seatap dengan mertua dan iparnya. Reno hampir sering mengajaknya makan di luar meskipun di pinggir jalan.

Sore harinya, Lastri dan kedua putrinya pulang ke rumah dengan membawa satu kantong berisi 2 kotak makanan. Lastri meletakkannya di meja lalu berkata kepada Sekar yang menghampirinya, "Jangan dimakan, ini buat lauk makan malam kami!"

Sekar pun cuma diam, mengendurkan senyuman diwajahnya. Ia berharap ada makanan lezat yang akan diterima perutnya dan putranya.

Malam harinya, Lastri bersama ketiga anaknya menikmati makan bersama dengan lauk yang dibawanya dari restoran. Sekar kembali harus makan malam dengan lauk yang ia masak tadi pagi.

"Kak Ayu memang sangat baik dengan keluarga kita, ya!" puji Lulu. "Bukan hanya dia traktir kita makan di restoran saja, tapi dia sampai membelikan lauk buat makan malam!" lanjutnya.

"Sering-sering saja kalian diajak dia makan!" kata Reno sembari mengunyah makanannya.

Sekar lebih dahulu selesai makan, ia pergi ke dapur meletakkan piring kotor. Ia kemudian balik lagi ke depan, sembari menunggu keluarga suaminya.

"Sekar, angkat piring kotor itu ke dapur!" titah Lastri ketika menghampiri Sekar yang sedang menonton televisi.

Sekar bangkit dari tempat duduknya dan ke meja makan, mengangkat piring kotor lalu membersihkan meja.

Di dapur, beberapa piring masih tertinggal sisa lauk dan sayur. Sekar lantas menyantapnya, ia ingin sekali merasakan masakan restoran meskipun hanya sisanya.

Sekar kemudian mencuci peralatan makan yang kotor.

Sekar kembali ke depan, bergabung dengan lainnya sambil berbincang dan menonton televisi.

"Dagingnya sangat empuk dan enak, ya, Bu. Kapan-kapan kita masak, yuk?" pinta Lala karena mengingat lezatnya rendang daging yang dibelikan Ayu buat mereka.

"Pepes ikannya juga!" sahut Lulu.

"Sekar tidak mungkin bisa memasaknya, dia hanya mengerti masak tahu dan tempe saja!" ledek Lastri melirik menantunya.

Sekar hanya diam.

"Memangnya si Ayu itu menantu idaman!" kata Lastri memuji.

Reno yang mendengarnya tampak cuek. Ia tak memperdulikan ucapan ibunya apalagi perasaan istrinya.

"Ibu, aku ngantuk!" kata Arya yang duduk dipangkuan ibunya.

"Ayo kita ke kamar!" Sekar kemudian menggendong putranya.

***

Esok harinya, Lastri kembali menyuruh Sekar membeli sarapan. Sekar pun pergi ke warung nasi Pak Karman bersama putranya yang kebetulan bangun lebih awal. Sekar lalu memesan 4 bungkus makanan dengan lauk yang berbeda.

"Cuma beli empat saja, Sekar?" tanya Bu Karman.

"Iya, Bu," jawab Sekar.

"Kalian 'kan enam orang, masa cuma beli empat. Memangnya untuk siapa saja?" tanya Bu Karman yang ingin mengetahui kebenaran bahwa Sekar tak diperlakukan baik oleh keluarga suaminya. Karena setiap Lastri membeli sarapan, ia tidak pernah menyebut pesanan Sekar.

"Oh, ini buat Mas Reno, ibu, Lulu dan Lala," jawab Sekar dengan polosnya.

"Memangnya kamu tidak sarapan?" tanya Bu Karman lagi.

"Masih ada lauk kemarin, Bu." Jawab Sekar dengan senyuman getir.

"Oh," ucap Bu Karman singkat. Namun, hatinya mendengar begitu iba.

Bu Karman lalu memberikan Arya sepotong pisang goreng. Sekar menolaknya karena ia tak punya uang buat membayarnya. Tetapi, Bu Karman mengatakan jika gratis dan Sekar juga boleh menikmatinya. Sekar tampak begitu senang mendapatkan tawaran makan pisang goreng tanpa dibayar.

"Ini pesanan kamu!" Bu Karman menyodorkan satu kantong plastik.

Sekar lalu membayar pesanannya.

"Bu, terima kasih sudah memberikan kami pisang goreng!" kata Sekar tersenyum.

"Iya, sama-sama!" balas Bu Karman juga tersenyum.

Sekar pulang dengan hati riang, meskipun ia tak mendapatkan sarapan dari keluarga suaminya tetapi ia memperoleh kebahagiaan kecil dari orang lain.

Ryan yang melihat dan mendengar sekilas obrolan istri pamannya dan Sekar menjadi penasaran dengan sosok Sekar.

"Bi, memangnya dia tidak pernah dikasih uang belanja suaminya?" tanya Ryan.

"Bibi juga kurang tahu. Kata orang-orang di sini uang bulanan memang dikasih suaminya, tapi buat seluruh keluarga," jawab Bu Karman.

"Oh, begitu."

"Reno cuma karyawan biasa, semuanya dia yang harus memenuhi kebutuhan istri, anak, ibu dan adik-adiknya," kata Bu Karman.

"Memangnya adiknya Reno masih sekolah?" tanya Ryan lagi.

"Sudah tamat sekolah, tapi malas mencari pekerjaan. Semuanya Reno yang biayain dan mengharapkan pensiun dari mendiang ayahnya," jawab Bu Karman menjelaskan yang ia ketahui dan dengar dari beberapa pelanggannya.

Reno cuma manggut-manggut paham.

"Bibi sangat kasihan dengan Sekar, jauh dari keluarganya eh malah dapat suami yang tak pengertian!" kata Bu Karman iba dengan nasib Sekar.

"Memangnya dia bukan lahir di kota ini?" tanya Ryan lagi.

"Bibi pernah tanya dengan Sekar, dia sudah tidak punya orang tua dan ia dari luar pulau," jawab Bu Karman.

Lagi-lagi Ryan manggut-manggut, ia juga kasihan mendengar penjelasan bibinya mengenai sedikit tentang kehidupan Sekar. Wanita yang sempat membuatnya terpana ketika pertama kali bertemu. Namun, ia segera membuang rasa sukanya saat mengetahui Sekar telah menikah.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!