seorang gadis yang sangat menaruh harapan besar terhadap apa yang sedang di jalani,namun setelah dia mendapatkan kenapa dunia ini sangat jahat padanya membuat dia untuk melepaskan apa yang digenggam saat.
apakah setidak pantas itu dia untuk bahagia bersama nya?kenapa sangat tidak adil,jika memang akhirnya akan membuat dia sakit kenapa harus di pertemukan?kenapa harus dia?,apa salah dia sampai dunia tega padanya.
setelah menaruh harapan kenapa malah direbut dengan paksaan?
rindu semakin kuat disaat hujan turun dengan lebat.
kini hanya rindu yang melekat pada dirinya kesunyian yang menghantam nya dan sakit memukulnya.
namun kisah mereka sangat lucu dan so sweet saat-saat mereka bersama, ayo baca kisah nya sebelum mereka dipaksa untuk mengakhiri semuanya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iren qirenava, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
four
Setelah itu, kendaraan umum datang dan Igna pamit pulang duluan sementara, Nava masih menunggu kakaknya datang. Karna belum datang namun beberapa lama kemudian akhirnya muncul juga
"kebiasaan, lama deh" ucap Nava kesal saat kakaknya berhenti didepan nya
"maaf...tadi isi bensin dulu "jawabnya sambil menyodorkan helm pada Nava
"janji nya tepatin"tagih Nava pada janji kakaknya
"iya, ayo adek manis....kita berangkat langsung"
"bener ya" jawab excited Nava yang asalnya kesal
"iya ayo, kakak ambil jadwal malem buat nemenin kamu"
"hehe, makasii kakak ku " sambil memukul punggung kakaknya
"idih"cibir kakaknya
mereka menuju ketempat ayam richeese itu untuk memenuhi kemauan sang putri manis kecil itu, di perjalanan Nava sangat tidak sabar untuk segera sampai pada tempat tujuan nya itu, sementara kakaknya ter kekeh lucu dengan sikap adik nya satu itu.
tidak lama kemudian, mereka sampailah ditempat nya itu....saat masuk ternyata cukup lumayan rame dan mereka memilih meja untuk mereka tempati setelah itu mereka memesan paket lengkap.
dan ketika menunggu pesanan mereka tiba, Nava sangat bahagia sekali karna jarang jarang dia bisa main bersama kakaknya, karna sangat sibuk waktu sehingga tidak ada waktu buat mengantar atau menemani dia keluar untuk jajan bersamanya.
kemudian sampailah pesanan mereka, namun kakak nya kurang yakin bahwa dia akan bisa menghabiskan semuanya bersama adiknya itu takut, akhirnya jadi dia yang harus menghabisakan nya.
"yakin... abis?"tanya Zevan, ragu sambil membuka saos untuk Nava
"yakin, kak ayo kita mukbang" excited Nava
"hhaa, makan yang banyak adiku"ucapnya, yang mengelus rambut Nava gemas
Nava hanya tersenyum lucu pada kakaknya, mereka mulai makan makanan mereka, Zevan kadang mengelap yang belepotan akibat Nava, yang makan nya lucu sehingga menempel pada pipi gemoy nya itu.
"jangan pedes mulu dek ih" larang Zevan
'"iya, ga kak" ucap Nava, masih fokus makan
mereka kembali menikmati makanan mereka bersama, namun kakaknya udah kenyang duluan tapi masih banyak belum habis. Nava pun nyerah namun dia tetep melanjutkan katanya candu, perut kenyang tapi mulut masih pengen...sangat lucu bukan adiknya Zevan inavian itu.
tidak lama kemudian makanan mereka telah habis tuntas, terlihat Nava yang kekenyangan sekali sampe bersandar di kursi. Zevan yang memerhatikan Nava terkekeh lucu dengan tingkah adiknya sungguh aneh tapi lucu.
"kenyang?" tanya Zevan
"banget"ucap Nava sambil menepuk nepuk perutnya, kakaknya yang melihat itu tertawa
"puas ga?"tanya Zevan
"banget.....terimakasih kakaku" sambil bersenyum
setelah menunggu beberapa saat, akhirnya mereka berjalan pulang karna sudah sore dan mamah nya sudah menelepon agar segera pulang. Sampailah mereka di rumah mereka dan kebetulan mamah nya membuka pintu
"wih....beli buat mamah ga?"tanya mamah pada mereka
"lupa"jawab Nava sambil cengengesan
"hadeh.... mamah sendiri dilupain tega banget sih"ucap mamahnya sambil berakting sedih
"tuh, minta kakak aja mah"tunjuk Nava pada Zevan
"iya deh, lain kali ya mah"jawab terpaksa Zevan
"hahaha, bercanda udah ayo masuk" mamah nya dengan merangkul Nava kedalam
mereka masuk kedalam rumah dan Nava langsung ke atas untuk membersihkan diri di kamar nya, setelah itu dia masih kekenyangan dan memutuskan untuk bermain handphone menonton drakor kesukaan nya.
makan malam pun seperti biasa mereka makan bersama namun tanpa zevan, karna zevan bekerja sehingga tidak ikut mereka makan bersama
"gimana....tadi seru ga?"tanya ayah pada Nava yang sedang makan
"seru....ayah"jawab Nava masih dengan fokus makanya
"lain kali, jangan ajak kakak mendadak ya sayang" ucap mamah
"kenapa mah?" tanya Nava, melihat ke arah mamah
"kasian, kalo harus ambil bagian malam bekerja pasti pulang nya pagi" ucap mamah
"kakak sih bikin kesal" sambil melihat kembali pada makanan nya
"iya tau, kakak sebenernya gemes sama sikap kamu" ayahnya sambil mengusap kepalanya
"emang gemes hhe"Nava dengan senyum
mereka menghabisakan makan malam mereka kembali, Nava sedikit merasa bersalah pada kakaknya itu. Namun itu kan salah dia sendiri, kalo ga bisa kenapa ga bilang nanti aja tapi sudahlah dia akan mengirim pesan pada kakanya itu.
di kamar, dia duduk di kursi belajarnya berniat untuk mengirim pesan pada kakaknya yang akan menyemangati Zevan yang sedang bekerja, sementara Zevan yang berada di kantor yang sedang bekerja itu tersenyum lucu, saat melihat isi pesan dari adiknya itu yang berkata kakak semangat!!! buat jajanin aku lagi love you
setelah itu dia berniat untuk segera tidur agar besok tidak terlambat untuk pergi sekolah.
morning
seperti biasa, dia sarapan dengan keluarga nya dan setelah itu pergi sekolah diantar bersama ayah. Sampai di sekolah dia berjalan di kolidor sekolah, saat sampai di kelas dia duduk dan mendengarkan musik dalam earphone nya itu menunggu bel masuk.
tiba tiba seseorang menepuk pundaknya dan Nava sontak langsung berbalik melihat siapa itu, ternyata adalah Adiana yang baru saja datang dengan wajah tengil nya itu
"ngapain si, bikin kaget aja"ucap Nava sambil melepas earphone nya
"lagian... fokus amat sih" jawab Adiana sambil duduk dan menaruh tas nya, Nava hanya mengangkat bahu nya saja lalu melanjutkan bermain handphone nya.
bel masuk pun tiba, mereka belajar kembali seperti biasa dan tidak lupa Nava akan tugas nya dia mengabsen siapa yang tidak masuk dan ternyata masuk semua mungkin karna masih MPLS jadi masih rajin fikirnya
istirahat
Nava dan Adiana istirahat seperti kemarin bersama Sera Igna dan Hindi, dengan bakso dan sebotol air putih yang mereka beli,
mereka ngobrol bersama, dengan tingkah Hindi yang ngomong nya itu tidak bisa di rem sangat random dan lucu dengan blak blakan nya itu.
"gue kira Sera, makanya gue tepuk tuh pundak nya" cerita Hindi, yang salah menepuk pundak orang saat jajan tadi
"emang....mirip gitu?"tanya Igna heran
"mirip sih, cuman..... beda sepatu aja" Hindi
"malu ih" Nava yang masih tertawa
"banget, apalagi! pas gue ngomong, eh lu masih lama jajan nya? gue lapar nih malu banget plis" ucap Hindi, sambil menutup wajah malu
"dia nya gimana?" tanya Adiana
"dia berbalik, trus bilang hah katanya gitu, dan gue langsung oh maaf pura pura nelpon gue sumpah malu ih" Hindi dengan wajah yang merah menahan malu
mereka tertawa ngakak dengar cerita Hindi, ada ada saja pikir mereka, setelah itu bel masuk dan mereka pergi ke kelas masing masing
"awas....salah orang lagi Hin" ucap Sera masih ngakak
"udahlah! gausah di bahas plis lupain"jawab Hindi sambil membuang sampah
"lagian.... ga sabaran sih"Igna
"ya....nama nya juga orang lapar kan"Hindi
" sementara, kita udah nungguin loh tapi lo malah gada, eh....ternyata ada tragedi salah orang toh" Adiana
"udah ih, udah malu gue sumpah" Hindi dengan wajah memelas
mereka kembali tertawa bersama dengan tingkah Hindi, kemudian mereka masuk ke kelas masing-masing dengan mata pelajaran yang di jadwalkan
"masih ngakak plis"ucap Nava sambil duduk di kursinya
"emang gitu dia mah tingkah nya kocak sekali" Adiana
"mana....nepuknya kenceng lagi" ucap Nava masih ngakak
"bener, untung kita ga di sana kalo ga pasti kita juga malu"Adiana yang masih heran
"hahaha, bener juga"
mereka melanjutkan pelajaran mereka, dan setelah beberapa lama kemudian bel pulang pun bunyi, mereka bersiap pulang namun Nava harus melakukan piket kelas nya itu sebelum pulang karna ini jadwa nya dia.
setelah selesai piket dia berjalan ke luar kelas dan pergi ke gerbang karna Adiana udah pulang sama Hindi tadi. Sampai di gerbang ternyata kakaknya udah ada nungguin dia.
"kenapa lama? "tanya Zevan sambil menyodorkan helm
"piket dulu tadi"jawab Nava sambil memakai helm
"oh....kirain kenapa" ucap Zevan
"kakak pulang kapan?"tanya Nava sambil naik pada motor Zevan
"baru aja, trus langsung kesini jemput kamu"sambil menjalankan motornya
"pasti cape" ucap Nava sambil memijit pundak kakaknya
"banget, tapi buat adik tercinta mah gapapa"Zevan
"masa sih" tanya ga percaya Nava
"bener lah"Zevan
"makasih" ucap Nava, Zevan yang mendengar itu mengangguk
Sesampai nya dirumah, mereka langsung makan siang bersama setelah itu Nava dan lainya istirahat di kamar, Nava duduk di kursi belajar untuk mengerjakan tugas yang belum selesai tadi di sekolah kemudian dia akan pergi tidur siang sebentar.
sore tiba, Nava bangun dan pergi membersihkan diri setelah itu....dia diam sambil membaca novel yang ada di dalam handphone nya itu sambil mendengarkan musik untuk menemani sore nya.
makan malam pun tiba, mereka makan bersama dengan perdebatan adik kakak itu namun, tidak separah malam malam kemarin mereka hanya ribut tentang siapa yang abis duluan dia yang menang dan yang kalah akan membuat jus untuk yang menang.
dan ternyata Nava kalah dari kakak nya terpaksa, dia harus membuat jus kesukaanya Zevan yaitu jus mangga.Di dapur dia bikin jus dengan fokus agar selesai tanpa belepotan supaya tidak usah membersihkan sisa nya.
setelah selesai dia kembali ke ruang tengah untuk memberikanya pada kakak nya itu, yang sedang bermain ps bersama ayah ditemani mamah sedang main handphone
"nih" Nava menyodorkan nya pada Zevan dan Zevan mengambil nya untuk mencoba nya
"enak nih"Zevan sambil meminun kembali jus nya, Nava yang melihat itu langsung menatap malas Zevan dan dia langsung di duduk di sisi mamah nya
"kirain... bakal pake garam bukan gula" Zevan yang curiga akan di jahili adiknya
"tadi nya....mau sih"ucap Nava, sambil memainkan handphone
"sudah ku duka"jawab Zevan mamandang Nava malas
mereka asik kegiatan masing masing kakaknya dengan ayah bermain ps, serta Nava dan mamahnya bermain handphone, setelah itu mereka pergi ke kamar masing masing untuk tidur.