NovelToon NovelToon
Suamiku Boneka Keluarganya

Suamiku Boneka Keluarganya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rini Antika

Sesama Author tolong saling menghargai, dilarang mampir jika hanya skip skip saja dan baca setengah-setengah, 🙏

Sebuah pernikahan harus didasari oleh kejujuran dan rasa saling percaya, tapi apa jadinya jika seorang Suami selalu berbohong kepada Istrinya dan lebih memilih menuruti semua keinginan Orang tua serta Keluarganya dibandingkan dengan keinginan Sang Istri?

Yuni selalu berharap jika Sang Suami bisa menjadi sandaran untuk dirinya, tapi ternyata semua itu hanya menjadi angan-angannya saja, karena Hendra bahkan tidak pernah membela Yuni ketika dia dihina oleh keluarga Suaminya sendiri.

Akankah Yuni bertahan apabila keluarga Sang Suami selalu campur tangan dalam rumah tangganya?

Baca kisah selengkapnya dalam Karya saya yang berjudul 'Suamiku Boneka keluarganya'.

Mohon dukungannya untuk Karya-karya receh saya, 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Antika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Pada saat Yuni masuk ke dalam rumah, Yuni melihat Hendra yang sedang bermain dengan dua Keponakannya.

Yuni semakin merasa kesal karena selama ini Hendra terlihat lebih menyayangi Keponakannya dibandingkan dengan Anak kandungnya sendiri.

"Yun, kamu sudah pulang?" tanya Hendra, tapi Yuni melewatinya begitu saja.

Hendra menyusul Yuni ke dalam kamar mereka, karena Hendra ingin meminta maaf tentang kejadian tadi siang.

"Yun, aku tau kalau kamu marah, aku tau kamu pasti merasa kecewa. Aku benar-benar minta maaf sayang," ucap Hendra dengan memeluk tubuh Yuni.

Yuni menghela napas panjang, kemudian dia berusaha melepaskan diri dari pelukan Hendra.

"Mas, dalam hukum Agama, jika seorang Suami tidak mengakui Istrinya berarti sudah jatuh talak satu, meski pun itu hanya bercanda," tegas Yuni.

"Yun, tapi aku melakukan semua itu karena terpaksa. Kamu tau sendiri kalau selama ini Mama selalu melarang aku mengakui kamu sebagai Istriku saat kita berada di Perusahaan," ucap Hendra.

"Kamu memang Anak yang berbakti Mas, bahkan kamu sampai rela menyakiti hati Istrimu dibandingkan membantah perintah Mama kamu. Tapi satu hal yang harus kamu tau, jika do'a seorang Ibu tidak dapat menembus langit apabila kamu menyakiti hati Istri kamu sendiri," ucap Yuni yang sudah benar-benar kecewa terhadap Hendra.

Hendra menjatuhkan tubuhnya di hadapan Yuni, kemudian Hendra kembali meminta maaf kepada Istrinya tersebut.

"Yun, aku tidak bermaksud seperti itu. Aku benar benar minta maaf karena telah menorehkan luka pada hati kamu," ucap Hendra dengan menggenggam erat tangan Yuni.

"Percuma kamu meminta maaf jika pada akhirnya kamu terus mengulanginya lagi. Apa mengantar Lisa juga merupakan bakti kamu kepada Mama, Mas?" sindir Yuni.

"A_aku hanya kasihan karena Lisa tidak membawa mobil, apalagi tadi hujan, jadi sekalian aku mengantarnya pulang. Lagian rumah kita juga searah," jawab Hendra dengan tergagap.

"Kamu memang benar-benar lelaki yang baik Mas, kamu masih memikirkan nasib mantan kamu supaya tidak kehujanan, bahkan kamu sampai tidak melihat keberadaan Istri kamu yang berdiri di tengah hujan deras," sindir Yuni.

"Yun aku_" perkataan Hendra terhenti karena Yuni kembali angkat suara.

"Apa kamu mau bilang kalau tadi kamu tidak melihat keberadaanku yang sudah berusaha mencegat mobil kamu?" ujar Yuni dengan tersenyum mengejek.

Yuni tidak habis pikir dengan jalan pikiran Hendra yang lebih mementingkan orang lain dibandingkan dengan Anak dan Istrinya sendiri.

"Mas, sepertinya bagi kamu, aku dan Anak-anak memang tidak penting, makanya selama ini kamu lebih mementingkan orang lain dibandingkan dengan kami," ucap Yuni dengan mata berkaca-kaca.

Hendra sebenarnya terkejut ketika mendengar perkataan Yuni, karena Hendra sama sekali tidak melihat keberadaan Yuni yang mencegat mobilnya, apalagi tadi Lisa sengaja menghalangi Hendra.

"Yun, kamu pasti salah paham. Aku benar benar tidak melihat kamu, aku kira kamu sudah pulang duluan."

"Sudahlah Mas, aku tidak mau mendengar alasan kamu lagi," ucap Yuni yang sudah terlanjur kecewa terhadap sikap Hendra.

Hendra kembali mencoba membujuk Yuni dengan mengatakan kalau dia bersedia pindah rumah.

"Yun, aku benar-benar ingin memperbaiki hubungan kita. Aku bersedia kita pindah dari sini dan tinggal di rumah kontrakan. Sekarang juga aku akan menyampaikan tentang rencana kita kepada Mama," ujar Hendra dengan menangkup pipi Yuni.

Hati Yuni menghangat ketika mendengar perkataan Hendra, apalagi Yuni tidak menyangka jika Hendra bersedia pindah dari rumah orang tuanya.

"Mas tidak berbohong kan?" tanya Yuni mencoba memastikan jika dirinya tidak salah dengar.

"Yun, tidak mungkin aku berbohong. Oh iya, aku juga dengar dari Denis kalau kamu akan mengajak Denis dan Dira pergi ke Taman bermain. Apa aku boleh ikut?" tanya Hendra, dan Yuni tersenyum serta menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

......................

Setelah Yuni selesai membersihkan diri, Yuni menghampiri Hendra yang sedang mengobrol dengan Mama Meti, apalagi Yuni sudah tidak sabar ingin segera pindah rumah.

Yuni terkejut ketika mendengar Mama Meti yang marah bahkan terdengar mengancam Hendra.

"Satu langkah saja kamu berani meninggalkan rumah ini, kamu Akan melihat Mama mati Hendra !!"

Yuni diam mematung ketika mendengar perkataan Mama Meti. Yuni sama sekali tidak menyangka jika Mama Meti sampai berbicara seperti itu kepada Hendra.

"Yuni," ucap Hendra ketika melihat Yuni yang sudah berada di ruang keluarga.

Mama Meti langsung menghampiri Yuni untuk memarahinya, karena Mama Meti tidak rela jika Hendra sampai ke luar dari rumahnya.

"Dasar Menantu tidak tahu di untung, masih mending aku sudi menampung kamu di rumah ini, kalau kamu mau pergi dari sini, kamu pergi saja dengan kedua Anak kamu, tidak usah mengajak-ngajak Anak ku !!" bentak Mama Meti.

Yuni menghela nafas panjang mendengar perkataan Mama Meti yang selalu membuatnya sakit hati, tapi bagaimanapun juga Mama Meti adalah Ibu mertua yang harus selalu Yuni hormati.

"Ma, Yuni bukannya tidak bersyukur karena mama sudah mengijinkan kami tinggal di rumah ini, kami juga sangat berterimakasih dengan kebaikan hati Mama, tapi kami juga ingin belajar hidup mandiri. Apa kami salah jika kami ingin mencoba semua itu?" tanya Yuni yang mencoba berbicara selembut mungkin supaya tidak menyinggung perasaan Mama Meti.

"Tentu saja salah, karena Hendra itu Anak laki-laki. Jadi, meskipun sudah menikah, Anak laki-laki akan tetap menjadi milik Ibunya dan tetap harus bertanggung jawab terhadap keluarganya. Bilang saja kalau selama ini kamu merasa keberatan karena Hendra memberikan sebagian gajinya kepada kami."

"Ma, selama ini Yuni tidak pernah mempermasalahkan tentang Mas Hendra yang memberikan gajinya kepada kalian. Mama juga pasti tau sendiri jika selama ini Mas Hendra bahkan sampai lupa untuk memberikan nafkah kepada anak dan Istrinya. Seandainya semua itu terjadi kepada Kak Rani, apa yang akan Mama lakukan?" ujar Yuni yang tidak pernah mengerti jalan pikiran Hendra dan keluarganya.

Mama Meti yang mendengar perkataan Yuni semakin geram Karena sekarang Yuni mulai berani membalas perkataannya.

"Semua itu tidak akan pernah terjadi kepada Rani Anakku, karena Suaminya sangat mencintai Rani, jadi kamu tidak usah berbicara yang tidak tidak," tegas Mama Meti.

Yuni yang sudah bertekad ingin ke luar dari rumah Mama Meti, akhirnya meminta ijin kepada Hendra.

"Mas kalau begitu ijinkan aku dan Anak-anak pergi dari rumah ini. Kami bisa mengontrak di dekat rumah orang tuaku supaya kami tidak menjadi beban kalian lagi," ujar Yuni kemudian melangkahkan kakinya ke dalam kamar untuk mengemasi pakaian.

Hendra yang tidak ingin berpisah dengan Yuni dan kedua Anaknya bergegas menyusul Yuni.

"Yun, Mas mohon kalian jangan pergi dari rumah ini. Mas tidak mau berpisah dengan kamu dan Anak-anak."

"Maaf Mas, tapi aku sudah tidak sanggup lagi tinggal satu atap dengan Keluarga kamu," ucap Yuni dengan menangis.

*

*

Bersambung

1
Siti Zaid
Alhamdulilah...tahniah author..semoga terus berjaya dalam penulisan dan juga hidup...🥰
Rini Antika: Amin YRA, 🤲 terimakasih banyak do'a dan dukungannya selama ini 🥰
total 1 replies
Siti Zaid
Bu siti sangat bijak..mungkin naluri seorang ibu...apa pun semoga pak Ibrahim tidak terus berniat menjodoh kan mia dengan bayu...
Sunshine
Alhamdulillah, selamat Kak Thor, semoga semakin sukses dengan karya" nya, makasih jg double up nya
Sunshine: masama Kak thor
Rini Antika: makasih banyak do'a dan dukungannya selama ini, 🙏
total 2 replies
Sunshine
perempuan itu kamu Yuni
Sunshine
betul bgt Yuni 👍👍
Irma
selamat yah thor

emang agak lain pak Ibrahim ini

semangat thor
Rini Antika: makasih banyak Bumil 🥰
total 1 replies
Patrick Khan
.alhamdulilah kak.. jd harus rajin up nya ni☺
Rini Antika: Amin YRA, 🤲🙏🙏
Patrick Khan: bismilah ya kak.. 🤲🤲🤲
total 5 replies
Ma Em
Alhamdulillah selamat ya Thor semoga selalu sehat dan sukses dgn karya2 nya , ditunggu Yuni dan Hendra yg akan segera bercerai , semoga Yuni bahagia bersama anak 2 nya setelah berpisah dgn Hendra, lbh baik hidup menjanda tapi bahagia daripada punya suami tapi hidupnya menderita .
Rini Antika: Terimakasih banyak do'a dan dukungannya selama ini Kak, 🙏 Sehat dan sukses selalu juga untuk Kakak, 🤲 betul bgt Kak, prinsip ku jg gitu 👍👍
total 1 replies
Irma
mari kita istighfar dulu ok
Ma Em
Tak apa agar Yuni karena sekarang Yuni punya bukti perselingkuhan Hendra dgn Lisa mungkin foto itu dikirim sama Lisa sengaja agar Yuni tau kelakuan suaminya , malah bagus untuk Yuni buat bukti nanti , Yuni lbh baik beritahu sama bapak kamu Yuni semua kelakuan Hendra dan keluarganya .
Rini Antika: terimakasih banyak dukungannya selama ini Kak 🙏
total 1 replies
Sunshine
sekarang sudah saatnya Yuni menggugat cerai Hendra. semangka Kak Thor, aku selalu menunggu kelanjutannya 🥰
Sunshine: masama Kak Thor 😍
Rini Antika: oke siap, aku mikir dulu. terimakasih banyak dukungannya selama ini 🙏
total 2 replies
Sunshine
makan tuh penipu Hendra, rasakan nanti kamu dan keluarga bakalan jadi gelandangan
Sunshine
sadar woy, kamu sendiri yg jalang dan pelaķor
Sunshine
aduh Pak, jangan aneh" deh
Siti Zaid
Sungguh sangat menjijik kan sikap Hendra dan liza...betapa bodoh nya hendra yang percaya apa saja yang liza katakan mengenai yuni....😡😡
Rini Antika: Terimakasih banyak selalu nyempetin baca karya receh saya Kak, 🙏
total 1 replies
Irma
kepada bapak Ibrahim yg terhormat coba deh selidiki menantu anda itu pak yah dia itu nggak sebaik apa yg bapak kira bahkan sekarang dia sudah melakukan dosa besar pak bahkan menghianati yuni anak bapak bahkan menantu bapak itu sudah mengingkari janji nya kepada ALLAH SWT saat ijab dulu dan saya harap jantung bapak masih kuat menerima semua kenyataan kalau menantu yg bapak kira baik itu sekian dari saya

semangat thor asli kesel banget gue sama Hendra dia itu bukan bodoh lagi iiiiiiiiihhhhhhh kesel banget awas luu Hendra habis kau
Rini Antika: sabar Bumil, sabar, 🤭
total 1 replies
Ma Em
Pak Ibrahim tolong cari tau dulu bagaimana kelakuan Hendra pada Yuni begitu juga dgn keluarganya bagaimana Yuni diperlakukan sama orang tua Hendra , Thor buat Bayu menceraikan Yuni biarkan Hendra dgn Lisa dan Yuni bebas dari suami yg tdk bertanggung jawab , semoga Yuni berjodoh dgn Bayu .
Rini Antika: oke siap, sabar sebentar ya, sekarang masih belum saatnya, 🤭🙏
total 1 replies
Siti Zaid
Sepertinya Lisa tidak sedar diri ya...sendiri jalang mengatai yuni jalang...moga selepas hidup Hendra berantakan bersama keluarganya...
Sunshine
Semangat terus Kak Thor, aku selalu menunggu kelanjutannya 🥰
Sunshine
Bagus deh Hendra emang cocoknya sama s Lisa, kalau sudah selingkuh, Yuni pasti akan lebih mantap bercerai dari Hendra
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!