NovelToon NovelToon
Suamiku Boneka Keluarganya

Suamiku Boneka Keluarganya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:37.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rini Antika

Sesama Author tolong saling menghargai, dilarang mampir jika hanya skip skip saja dan baca setengah-setengah, 🙏

Sebuah pernikahan harus didasari oleh kejujuran dan rasa saling percaya, tapi apa jadinya jika seorang Suami selalu berbohong kepada Istrinya dan lebih memilih menuruti semua keinginan Orang tua serta Keluarganya dibandingkan dengan keinginan Sang Istri?

Yuni selalu berharap jika Sang Suami bisa menjadi sandaran untuk dirinya, tapi ternyata semua itu hanya menjadi angan-angannya saja, karena Hendra bahkan tidak pernah membela Yuni ketika dia dihina oleh keluarga Suaminya sendiri.

Akankah Yuni bertahan apabila keluarga Sang Suami selalu campur tangan dalam rumah tangganya?

Baca kisah selengkapnya dalam Karya saya yang berjudul 'Suamiku Boneka keluarganya'.

Mohon dukungannya untuk Karya-karya receh saya, 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Antika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Pada saat Yuni masuk ke dalam rumah, Yuni melihat Hendra yang sedang bermain dengan dua Keponakannya.

Yuni semakin merasa kesal karena selama ini Hendra terlihat lebih menyayangi Keponakannya dibandingkan dengan Anak kandungnya sendiri.

"Yun, kamu sudah pulang?" tanya Hendra, tapi Yuni melewatinya begitu saja.

Hendra menyusul Yuni ke dalam kamar mereka, karena Hendra ingin meminta maaf tentang kejadian tadi siang.

"Yun, aku tau kalau kamu marah, aku tau kamu pasti merasa kecewa. Aku benar-benar minta maaf sayang," ucap Hendra dengan memeluk tubuh Yuni.

Yuni menghela napas panjang, kemudian dia berusaha melepaskan diri dari pelukan Hendra.

"Mas, dalam hukum Agama, jika seorang Suami tidak mengakui Istrinya berarti sudah jatuh talak satu, meski pun itu hanya bercanda," tegas Yuni.

"Yun, tapi aku melakukan semua itu karena terpaksa. Kamu tau sendiri kalau selama ini Mama selalu melarang aku mengakui kamu sebagai Istriku saat kita berada di Perusahaan," ucap Hendra.

"Kamu memang Anak yang berbakti Mas, bahkan kamu sampai rela menyakiti hati Istrimu dibandingkan membantah perintah Mama kamu. Tapi satu hal yang harus kamu tau, jika do'a seorang Ibu tidak dapat menembus langit apabila kamu menyakiti hati Istri kamu sendiri," ucap Yuni yang sudah benar-benar kecewa terhadap Hendra.

Hendra menjatuhkan tubuhnya di hadapan Yuni, kemudian Hendra kembali meminta maaf kepada Istrinya tersebut.

"Yun, aku tidak bermaksud seperti itu. Aku benar benar minta maaf karena telah menorehkan luka pada hati kamu," ucap Hendra dengan menggenggam erat tangan Yuni.

"Percuma kamu meminta maaf jika pada akhirnya kamu terus mengulanginya lagi. Apa mengantar Lisa juga merupakan bakti kamu kepada Mama, Mas?" ucap Yuni.

"A_aku hanya kasihan karena Lisa tidak membawa mobil, apalagi tadi hujan, jadi sekalian aku mengantarnya pulang. Lagian rumah kita juga searah," jawab Hendra dengan tergagap.

"Kamu memang benar-benar lelaki yang baik Mas. Kamu masih memikirkan nasib mantan kamu supaya tidak kehujanan, bahkan kamu sampai tidak melihat keberadaan Istri kamu yang berdiri di tengah hujan deras," sindir Yuni.

"Yun aku_" perkataan Hendra terhenti karena Yuni kembali angkat suara.

"Apa kamu mau bilang kalau tadi kamu tidak melihat keberadaanku yang sudah berusaha mencegat mobil kamu?" ujar Yuni dengan tersenyum mengejek.

Yuni tidak habis pikir dengan jalan pikiran Hendra yang lebih mementingkan orang lain dibandingkan dengan Anak dan Istrinya sendiri.

"Mas, sepertinya bagi kamu, aku dan Anak-anak memang tidak penting, makanya selama ini kamu lebih mementingkan orang lain dibandingkan dengan kami," sambung Yuni dengan mata berkaca-kaca.

Hendra sebenarnya terkejut ketika mendengar perkataan Yuni, apalagi dia sama sekali tidak melihat keberadaan Yuni yang mencegat mobilnya, karena tadi Lisa sengaja menghalangi Hendra.

"Yun, kamu pasti salah paham. Aku benar benar tidak melihat kamu, aku kira kamu sudah pulang duluan."

"Sudahlah Mas, aku tidak mau mendengar alasan kamu lagi," ucap Yuni yang sudah terlanjur kecewa terhadap sikap Hendra.

Hendra kembali membujuk Yuni dengan mengatakan kalau dia bersedia pindah rumah.

"Yun, aku benar-benar ingin memperbaiki hubungan kita. Aku bersedia kita pindah dari sini dan tinggal di rumah kontrakan. Sekarang juga aku akan menyampaikan tentang rencana kita kepada Mama," ujar Hendra dengan menangkup pipi Yuni.

Hati Yuni menghangat ketika mendengar perkataan Hendra, apalagi dia tidak menyangka jika Hendra bersedia pindah dari rumah orang tuanya.

"Mas tidak berbohong kan?" tanya Yuni mencoba memastikan jika dirinya tidak salah dengar.

"Yun, tidak mungkin aku berbohong. Oh iya, aku juga dengar dari Denis kalau kamu akan mengajak Denis dan Dira pergi ke Taman bermain. Apa aku boleh ikut?" tanya Hendra, dan Yuni tersenyum serta menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

......................

Setelah selesai membersihkan diri, Yuni menghampiri Hendra yang sedang mengobrol dengan Mama Meti, apalagi Yuni sudah tidak sabar ingin segera pindah rumah.

Yuni terkejut ketika mendengar Mama Meti yang marah bahkan terdengar mengancam Hendra.

"Satu langkah saja kamu berani meninggalkan rumah ini, kamu Akan melihat Mama mati Hendra !!"

Yuni diam mematung mendengar perkataan Mama Meti. Dia sama sekali tidak menyangka jika Mama Meti sampai berbicara seperti itu kepada Hendra.

"Yuni," ucap Hendra ketika melihat Yuni yang sudah berada di ruang keluarga.

Mama Meti langsung menghampiri Yuni untuk memarahinya, karena Mama Meti tidak rela jika Hendra sampai ke luar dari rumahnya.

"Dasar Menantu tidak tahu di untung. Masih mending aku sudi menampung kamu di rumah ini, kalau kamu mau pergi dari sini, kamu pergi saja dengan kedua Anak kamu, tidak usah mengajak-ngajak Anakku !!" bentak Mama Meti.

Yuni menghela nafas panjang mendengar perkataan Mama Meti yang selalu membuatnya sakit hati, tapi bagaimanapun juga Mama Meti adalah Ibu mertua yang harus selalu Yuni hormati.

"Ma, Yuni bukannya tidak bersyukur karena mama sudah mengijinkan kami tinggal di rumah ini, kami juga sangat berterimakasih dengan kebaikan hati Mama, tapi kami ingin belajar hidup mandiri. Apa kami salah jika kami ingin mencoba semua itu?" tanya Yuni

Yuni berbicara selembut mungkin supaya tidak menyinggung perasaan Mama Meti, tapi Mama Meti bersikeras tidak memperbolehkan Hendra pindah.

"Tentu saja salah, karena Hendra itu Anak laki-laki. Jadi, meskipun sudah menikah, Anak laki-laki akan tetap menjadi milik Ibunya dan tetap harus bertanggung jawab terhadap keluarganya. Bilang saja kalau selama ini kamu merasa keberatan karena Hendra memberikan sebagian gajinya kepada kami."

"Ma, selama ini Yuni tidak pernah mempermasalahkan tentang Mas Hendra yang memberikan gajinya kepada kalian. Mama juga pasti tau sendiri jika selama ini Mas Hendra bahkan sampai lupa untuk memberikan nafkah kepada anak dan Istrinya."

"Seandainya semua itu terjadi kepada Kak Rani, apa yang akan Mama lakukan?" ujar Yuni yang tidak pernah mengerti jalan pikiran Hendra dan keluarganya.

Mama Meti semakin geram karena Yuni sudah mulai berani membalas perkataannya.

"Semua itu tidak akan pernah terjadi kepada Rani Anakku, karena Suaminya sangat mencintai Rani, jadi kamu tidak usah berbicara yang tidak tidak," tegas Mama Meti.

Yuni yang sudah bertekad ingin ke luar dari rumah Mama Meti, akhirnya meminta ijin kepada Hendra.

"Mas kalau begitu ijinkan aku dan Anak-anak pergi dari rumah ini. Kami bisa mengontrak di dekat rumah orang tuaku supaya kami tidak menjadi beban kalian lagi," ujar Yuni kemudian melangkahkan kakinya ke dalam kamar untuk mengemasi pakaian.

Hendra yang tidak ingin berpisah dengan Yuni dan kedua Anaknya bergegas menyusul Yuni.

"Yun, Mas mohon kalian jangan pergi dari rumah ini. Mas tidak mau berpisah dengan kamu dan Anak-anak."

"Maaf Mas, tapi aku sudah tidak sanggup lagi tinggal satu atap dengan Keluarga kamu," ucap Yuni dengan menangis.

*

*

Bersambung

1
Ma Em
Bu Meti ngambil sertifikat rumah Irwan sedangkan sertifikat rumah Bu Meti sendiri sdh hilang diambil Lisa entah digadai atau dijual rumahnya sama Lisa berarti nanti mereka sama2 hancur .
Rini Antika: iya Kak 🤭
total 1 replies
Siti Zaid
Mama meti mcm tidak ada perasan..sepatutnya dia insaf dengan apa yang telah terjadi pada anaknya Rani..tapi hakikatnya malah makin kejam...😠
Sunshine: nanti insafnya kalau udah kehilangan semuanya Kak 🤭
total 1 replies
Siti Zaid
Author tak sabar nak tahu cerita Hendra dan Liza yang ntah bila nak insaf..masih belum sadar akan karma yang sedang keluarga nya hadapi..
Rini Antika: sabar sebentar ya Kak, ceritanya mau aku tamatin, 🤭 terima kasih banyak dukungannya selama ini 🙏
total 1 replies
Sunshine
semangat Kak Thor, aku selalu menunggu kelanjutannya 🥰
Sunshine
🤣🤣 kasihan kasihan kasihan
Sunshine
s Meti ngambil sertifikat rumah Irwan, sertifikat rumahnya sendiri d curi sama s Lisa🤣
Sunshine: iya bener, nanti setelah kehilangan semuanya, baru tobat 😁
total 4 replies
Irma
💪💪💪
Irma
semangat thor semangat
Rini Antika: Semangat jg Bumil 💪💪🙏
total 1 replies
Sunshine
semangat Kak Thor, aku sudah menunggu karma untuk org" dzolim 😁
Rini Antika: oke siap 💪💪
total 1 replies
Sunshine
sebelahnya lg Papa kamu jual Gus 🤭
Sunshine
sebentar lagi km OTW pake baju orange Hendra 😁
Ma Em
orang orang yg jahat pada Yuni satu persatu mendapatkan karma Hendra hdp nya sdh susah apalagi sebentar lagi pasti akan dipecat dari pekerjaannya karena sdh korupsi si Rani jadi gila Elsa keguguran si Irwan sdh buntung kakinya sebentar lagi Lisa Bu Meti .
Rini Antika: semua pasti akan dapat bagian 🤭
total 1 replies
Siti Zaid
Bu karlina sudah melakukan pekara yang benar...lelaki dan suami seperti pak Hans harus disingkir kan dari pada ada..selalu buat ulah dan jahati orang disekeliling nya..😠
Rini Antika: iya bener bgt Kak, terima kasih banyak dukungannya selama ini 🙏
total 1 replies
Sunshine
vote mendarat biar tambah semangat nulisnya 🥰
Sunshine: masama Kak Thor 🥰
total 2 replies
Sunshine
Udah ada bau bau mau tamat nih, semangat terus Kak Thor, semoga semuanya berakhir dengab bahagia, 🥰
Sunshine
🤣🤣🤣🤣 emang enak, ngatain org lain mandul, tau nya km sendiri yg mandul hans 🤭
Patrick Khan
di buang jg kan km pak tua.. kismin aja belagu
. /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Grin/
Rini Antika: beban sudah seharusnya dibuang 🤣
total 1 replies
Ma Em
Pak Hans yg mau menghasut Bayu agar Bayu menceraikan Yuni akhirnya malah pak Hans sendiri yg digugat cerai sama ibunya Bayu , emang pak Hans cuma mau menguasai perusahaan Bayu saja untung ibunya Bayu keburu sadar akan kesalahannya , semoga kandungan Yuni sehat dan baik2 saja .
Rini Antika: makasih banyak dukungannya selama ini Kak 🙏
total 1 replies
Irma
alhamdulillah ternyata bayu nggak mudah ke hasut
Rini Antika: makasih banyak dukungannya selama ini Bumil 🙏
total 1 replies
Irma
gemes juga sama erik dan airin ini
bayu jangan terpengaruh sama omongan tuh iblis

semangat thor
Rini Antika: semangat jg Bumil 💪💪
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!