NovelToon NovelToon
KAMU : Setitik Rasa

KAMU : Setitik Rasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Meridian Barat

Milana, si gadis berparas cantik dengan bibir plum itu mampu membuat Rayn jatuh cinta pada pandangan pertama pada saat masa kuliah. Namun, tak cukup berani menyatakan perasaannya karena sebuah alasan. Hanya diam-diam perhatian dan peduli. Hingga suatu hari tersebar kabar bahwa Milana resmi menjadi kekasih dari teman dekat Rayn. Erik.

Setelah hampir dua tahun Rayn tidak pernah melihat ataupun mendengar kabar Milana, tiba-tiba gadis itu muncul. Melamar pekerjaan di restoran miliknya.

Masa lalu yang datang mengetuk kembali, membuat Rayn yang selama ini yakin sudah melupakan sang gadis, kini mulai bimbang. Sisi egois dalam dirinya muncul. Ia masih peduli. Namun, situasi menjadi rumit saat Erik mencoba meraih hati Milana lagi.

Di antara rasa lama yang kembali tumbuh dan pertemanan yang mulai diuji. Bagaimana Rayn akan bersikap? Apakah ia akan mengikuti sisi dirinya yang egois? Atau harus kembali menyerah seperti dulu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meridian Barat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 4 (Milana)

Ketika Milana keluar dari ruangan Rayn tanpa sengaja matanya menoleh pada cermin besar yang tergantung di samping pintu. Milana teringat dengan kata-kata Rayn yang mengatakan bahwa dia-Milana-tak ada seujung kuku Miranda Kerr. Gadis yang mengenakan skirt hitam selutut itu berdiri di depan cermin. Dia memperhatikan dengan seksama pahatan wajahnya yang terpantul di sana. Sesekali mengubah posisi ke samping kanan atau kiri.

"Aku cantik kok! Ya ... 11-12 lah, sama Miranda Kerr," gumamnya dengan percaya diri. Tangannya merapikan anak rambut yang sedikit mencuat. "Ya, meskipun penampilanku agak berantakan, sih!" imbuhnya.

Milana membawa pandangan turun, mengamati bentuk badannya sendiri, meletakkan kedua tangan di pinggang seraya berujar, "body goal, tuh! Sexy." Kemudian dia tersenyum malu sambil menutup mulut dengan ujung jari-jarinya.

Gadis itu masih betah mematut diri di depan cermin dengan berbagai pose bak seorang model yang tengah melakukan photoshoot, sampai beberapa menit, hingga pintu di samping depannya itu terbuka dan menampakkan sosok Rayn yang menatap Milana dengan alis terangkat sebelah.

"Kok, kamu masih di sini?" tanya Rayn.

Milana tersenyum. Bukannya malu karena didapati sedang asyik bercermin dengan berbagai pose, gadis itu malah dengan santainya berkata, "Mas, saya cantik, kok!" Dengan PD-nya, kemudian kembali mematut diri di cermin tanpa malu.

Kedua alis Rayn tersentak ke atas. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan gadis di depannya itu. Rayn melepaskan gagang pintu yang sedari tadi masih ia pegang dan keluar sepenuhnya dari ruangan.

"Saya meminta kamu untuk memanggil Firsha! Bukan narsis di depan cermin!" kata Rayn dengan suara agak tinggi. Tak habis pikir dengan perilaku Milana. Masih seperti dulu.

Milana mengalihkan pandangan dari cermin ke arah Rayn dengan cengiran kecil. "Saya lupa, Mas," katanya. "Ya sudah, saya panggil dulu. Permisi Mas." Gadis itu melenggang pergi.

Rayn tersenyum tipis menatap punggung gadis itu. "Milan ... Milan, kamu masih seperti dulu," ujarnya, kemudian kembali masuk ke ruangan kerjanya. Dia keluar tadi, karena berniat memanggil Firsha. Sebab wanita itu tak kunjung datang.

'Ternyata yang disuruh memanggil, asyik bercermin ria,' rutuknya dalam hati.

Rayn kembali duduk di kursi yang sempat ia tinggalkan tadi. Pemuda itu masih memikirkan Milana. Dalam benaknya banyak pertanyaan yang ingin ia utarakan pada gadis itu. Namun, tidak bisa. Merasa tidak punya hak untuk banyak bertanya.

'Dia, tidak mengingatku,' katanya dalam hati. Gadis itu tidak mengingatnya sama sekali.

'Kau terlihat seperti pagar makan tanaman, Rayn! Gadis itu kekasih temanmu. Teman baikmu, tapi kau berani menaruh hati padanya. ' Rayn merutuki dirinya sendiri dalam hati. Dia benar-benar berusaha melupakan dan mengusir gadis itu dari benaknya. Namun, hatinya tidak sejalan, masih ada nama Milana di sana.

Rayn hampir terlonjak saat pintu ruangannya tiba-tiba terbuka. Menampakkan kepala Firsha yang menyembul dari balik daun pintu.

"Mas Rayn panggil saya?" tanya Firsha.

"Kamu ngagetin tau!" protes Rayn.

Firsha menyengir. "Maaf Mas, saya sudah ketuk pintu dan memanggil dari tadi, tapi Mas Rayn tidak menjawab," ujarnya.

"Masuklah!"

Firsha masuk dan duduk di kursi yang tadi ditempati Milana.

"Ada apa, Mas?" tanya Firsha.

"Saya mau bicara soal teman kamu, Milana," jawab Rayn.

Nyali Firsha langsung menciut mendengar nama Milana disebut. "Maaf, Mas ... Milana itu memang sedikit blak-blakan, tapi dia baik, kok! Tolong terima dia ya, Mas, saya mohon. Dia itu kasihan lho, Mas. Sudah bekerja di berbagai tempat, tapi selalu berakhir dipecat. Jadi sa-"

"Heh ... heh," seru Rayn seraya mengetuk beberapa kali meja di depannya menggunakan punggung jari, membuat ucapan Firsha terhenti. "Saya belum ngomong apa-apa, kamu sudah nyerocos!"

Firsha langsung mengatupkan mulut. Menyengir. "Maaf, Mas," katanya.

"Saya memang mau membicarakan Milana, tapi bukan masalah sikapnya yang blak-blakan atau apalah itu. Cuma mau tanya, Milana itu teman apa sama kamu?"

Firsha mengernyit. "Maksud, Mas Rayn?" tanya Firsha tidak mengerti.

"Maksud saya ... dia itu teman main, teman kecil, atau teman apa sama kamu?"

Mulut Firsha membulat kecil tanpa suara, tanda mengerti. "Dia tetangga kos saya, Mas," jawabnya.

Kedua alis Rayn saling bertaut. "Tetangga kos?" tanyanya memastikan.

Firsha mengangguk. "Saya dan dia satu tempat kos, Mas. Kebetulan, kamar kosnya itu bersebelahan sama kamar kos saya. Kenapa Mas?"

Rayn menggeleng sekali. "Dia 'kan calon karyawan di sini, jadi saya harus tahu asal-usulnya." Rayn beralasan, dia melirik Firsha, menunggu reaksi karyawan di depannya itu. Sebenarnya bukan hanya itu alasannya bertanya. Dia penasaran kenapa tiba-tiba Milana melamar pekerjaan di restorannya. Yang membuat Rayn merasa heran, gadis itu juga berhenti kuliah.

Firsha ber-oh ria sambil mengangguk beberapa kali.

"Sejak kapan dia kos di sana?"

Firsha tampak berpikir. "Sejak kapan tepatnya, sih saya kurang ingat, Mas. Tapi kalau tidak salah sudah sekitar hampir dua tahunan sampai hari ini." Firsha masih tampak berpikir, terlihat dari keningnya yang berkerut dalam. "Iya ... dua tahunan kalau saya tidak salah ingat."

Rayn mengernyit. "Hampir dua tahunan?" tanyanya.

"Iya, Mas ... sepertinya benar, karena waktu Milana mulai menempati kamar kos itu sehari setelah Mas diperkenalkan sebagai bos baru di sini," ujar Firsha yakin.

Rayn tampak berpikir. 'Berarti ... Milan tinggal di kos tidak lama setelah acara wisuda Erik dan aku. Milan tidak datang waktu itu.' Dia ingat Erik mengeluh padanya, karena Milana tidak hadir di acara wisudanya waktu itu.

"Hmm ... apa dia tinggal dengan orang tuanya di kos-kosan?"

Firsha menggeleng. "Sendiri."

"Sendiri?" Rayn mengulang jawaban Firsha, sebagai pertanyaan.

Rayn benar-benar semakin heran. 'Apa Milan sedang ada masalah dengan keluarganya? Jadi dia pergi dari rumah dan memilih tinggal di rumah indekos?' Rayn mencoba menerka-nerka.

"Apa kamu pernah liat, orang yang mengunjunginya atau siapapun?"

"Selama mengenal Milana, sih ... saya tidak pernah melihat orang tuanya atau saudaranya datang, Mas. Cuma ... biasanya di hari libur kerjanya, Milana selalu pergi. Saat saya tanya, katanya sih mengunjungi orang tuanya, Mas. Saya juga tidak pernah tanya-tanya hal lain soal keluarganya, sih. Takut dianggap tidak sopan. Memangnya kenapa? Mas Rayn kenal, sama Milana?"

Rayn mendesis kesal. "Saya 'kan udah bilang! Dia itu calon karyawan di sini! Jadi harus tau asal-usulnya," katanya. Terkadang karyawan di depannya itu memang banyak bicara.

"Oiya, ding." Firsha menyengir.

Rayn berdecak. Merogoh dompet yang terselip di saku celana jeansnya, mengeluarkan uang dari sana sambil berkata, "ya sudah, kamu lanjutkan kerja sana." Lalu meletakkan uang itu ke hadapan Firsha di atas meja.

Firsha mengernyit memandangi uang itu beberapa saat. Bukan tidak tahu itu uang apa. Dia hanya heran, karena Rayn memberikan uang makan full.

"Kenapa? Itu uang makan kamu hari ini," ujar Rayn.

Firsha beralih memandang bos mudanya itu. "Saya 'kan terlambat, Mas," ujarnya kemudian.

"Lantas kenapa?" Rayn mengangkat kedua alisnya.

"Eh? Saya tetap dapat full?"

"Kenapa?"

"Tidak, sih. Aneh saja." Firsha menggeleng kecil.

"Kalau begitu jangan diambil!"

"Eh! Jangan begitu dong, Mas." Firsha segera menyambar uang di hadapannya itu sembari tersenyum kecil.

"Ya sudah jangan banyak bicara!"

"Iya, Mas ... maaf. Kalau begitu terima kasih, saya permisi." Gadis bertubuh mungil itu beranjak keluar dari sana. Dalam hati Firsha merasa heran, tetapi juga bersyukur, karena uang makannya tetap ia terima full.

'Tumben sekali bos muda yang agak galak itu mau menoleransi keterlambatan karyawan,' herannya dalam hati.

Rayn bersandar pada kepala kursi yang didudukinya, menengadahkan kepala menghadap langit-langit dan memejamkan mata.

'Apa yang terjadi, Milan? Kamu tinggal di tempat kos sendirian. Kenapa denganmu?'

.

.

.

Bersambung ....

1
Rosalina
akhirnya up Lg, nexttt kk
Hatus
Serba salah memang, niat baik tapi belum tentu orang akan beranggapan sama🥹
MeridianBarat🐣🌼: 😮‍💨 begitulah ... terkadang sampai jadi bingung harus responnya gimana 😑
total 1 replies
⌓̈⃝𓆩ImAntifragile𓆪દᵕ̈૩
Nexttt, semangat nulisnya 🌸🌸🌸
Widia Ningsih
deskripsi nya bagus, aku jadi bisa membayangkan keadaannya
Widia Ningsih: menurut saya ini sudah bagus kok, semangat terus ya.
saya juga belajar
MeridianBarat🐣🌼: terimakasih banyak, Kak ♥️ Maaf kalau mungkin deskripsinya terkadang agak ambigu dan kurang jelas ya, Kak ... terimakasih sudah mampir dan baca ♥️
total 2 replies
Widia Ningsih
haii.....
Milana. ,gadis SPG seperti diriku/Hey/
MeridianBarat🐣🌼: oh, halo ... terimakasih sudah mampir baca ceritaku, Kak ♥️ semoga tertarik baca selanjutnya ya 🤩💫
total 1 replies
Tyra A.S
oke kak mantap 👍, jangan lupa mampir di cerita ku makasih
iqbal nasution
oke
MeridianBarat🐣🌼: aww 🤩 tengkiu , Abang 💨
total 1 replies
Proposal
🔥BAGUS KAKA🌟💫,Mampir Karyaku Juga Ya 🙂‍↔️🥰
Rosalina
Ko pendek part kali ini KK lagi seru-serunya pdhl
MeridianBarat🐣🌼: hihihi ... iya, Kak ... nanti up lagi part berikutnya ya. Terimakasih sudah mampir baca. ♥️
total 1 replies
Prita
KK knp skrg up nya cm 1 part ?
MeridianBarat🐣🌼: hehe iya, Kak. Aku up 1/1 ya hehe ... terimakasih banyak sudah berkenan baca ♥️
total 1 replies
iqbal nasution
masa lalu..
iqbal nasution
judul babnya resep masakan ala chef autor
MeridianBarat🐣🌼: 🤣🤣 itu resep beneran, tau, Kak ... coba bikin deh. 🤧
total 1 replies
Rosalina
Parah ni milanaaaaa
MeridianBarat🐣🌼: 😭 kebangetan dia mah
total 1 replies
Rosalina
Jenis cerita ini alurnya ringan banget ya KK. buat ak yg suka cerita ringan ini bagus dan rekomen tapi mungkin untuk orang yg terbiasa baca cerita yg part awal udah dar der dor naik turunkan emosi ini mungkin sedikit membosankan tapi untuk ak penyuka bacaan ringan ini rekom KK.
Rosalina
Cerita ini jenis cerita yang ringan. Untuk yang suka cerita gak terlalu berat konfliknya, ini cocok. tapi kalau yang biasa baca cerita dar der dor di awal, kayaknya mungkin menurut mereka membosankan.tapi buat aku yg suka cerita ringan dan alur santai, ini rekomen
iqbal nasution
alur ceritanya terlalu datar...gampang bosan kalau bacanya, yg lain udah bagus
MeridianBarat🐣🌼: ah, bener kak ... cerita ini emang alurnya lumayan lambat 🤧 emang ini cerita ringan hihihi. Terimakasih banyak, Kak 🫰
Rosalina: nah kan. Kk ini kyknya terbiasa baca cerita yg di part awal udah dar der dor Ama konflik, JD psti menganggapnya bosan. tp ttp smngat up y kk.
total 3 replies
The first child
Milana kalo di kamar mandi menghayal gak ya??🥲
MeridianBarat🐣🌼: 😂 kayaknya nmenghayal sambil nyaynyi, Kak 🤣

Btw, tengkiu udah mampir dan berkenan baca, Kak. 🤩🫰
total 1 replies
Rosalina
next thor, semngat sllu ya
MeridianBarat🐣🌼: wah ... terimakasih banyak, Kak. Ditunggu aja ya, next part insyaallah aku up besok🫰
total 1 replies
⌓̈⃝𓆩ImAntifragile𓆪દᵕ̈૩
semangat nulisnya😺
MeridianBarat🐣🌼: Terimakasih banyak, Kak 🫰🫰
total 1 replies
iqbal nasution
next..
MeridianBarat🐣🌼: 🤩 ditunggu ya, Kak. 🫰 Terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!