NovelToon NovelToon
Jalinan Cinta Mantan Mafia

Jalinan Cinta Mantan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Aida

Gabriel Alessandro, seorang tangan kanan bos mafia terkenal di Itali. Memutuskan keluar dari organisasi tersebut dan pergi ke Indonesia, kampung halaman ibunya.

Ia memutuskan pergi karena dihantui rasa bersalah setelah meledakkan bom di sebuah panti asuhan atas perintah bosnya.

Disaat ia mencoba menikmati hidup, ia bertemu dengan seorang perempuan yang dikejar oleh banyak pria berbadan kekar.

Ia yang awalnya tidak peduli akhirnya memutuskan untuk menolong perempuan itu.

Lalu apakah pertemuan mereka akan berlanjut dan membawa kedua nya dalam kisah yang baru ? Atau hanya sekedar pertemuan yang akan terlupakan begitu saja ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Melati

🌙🌙🌙

Tidak sampai satu minggu, Arya berhasil mendapatkan Perusahaan yang diinginkan oleh Gabriel. Meskipun membayar dengan harga tinggi namun tidak masalah baginya. Sebab banyak Perusahaan lain yang ingin mengakusisi.

Perusahaan Game Gabriel sudah berjalan selama hampir enam bulan. Dan dari sanalah sudah banyak game yang tercipta dan banyak Perusahaan yang mengajak nya kerja sama.

Perusahaan itu ia beri nama Game Forge Company. Atau bila disingkat GFC.

Gabriel menduduki jabatan CEO. Dan mengangkat Arya sebagai wakilnya. Tapi arya menolak. Ia lebih memilih menjadi Asisten Pribadi Gabriel saja. Dan Gabriel tentu saja senang.

Siang ini setelah bertemu client dan makan siang, Gabriel bersantai di taman biasanya. Ia duduk dibawah pohon beringin yang rindang. Suasana yang sejuk membuat nya ingin memejamkan mata. Cup kopi yang berada di tangannya pun sudah habis, tidak bisa melawan sepoi-sepoi angin yang membelai matanya.

Saat matanya hampir terpejam, tiba-tiba ada yang menendang kakinya seketika ia membuka mata. Dilihatnya ada seorang gadis terjatuh setelah tersandung kakinya.

Gabriel menarik napas jengkel. Bagaimana bisa kaki sepanjang ini tidak terlihat oleh mata. Gerutu nya dalam hati.

Ia melihat seseorang yang jatuh itu. Seorang wanita, bergaun biru langit. Rambut panjang nya acak-acakan dan ia tidak mengenakan alas kaki.

Terdapat luka di kakinya. Mau tidak mau mau Gabriel mengulurkan tangan membantu nya berdiri.

"Ayo berdiri".

Tapi wanita itu hanya menatap Gabriel dan memundurkan tubuhnya.

"Tidak apa-apa. Aku akan membantu" Ucap Gabriel sekali lagi.

Tapi wanita itu hanya diam. Mungkin kakinya kesakitan pikir Gabriel.

Tidak lama kemudian ada empat orang bertubuh besar berotot berteriak dan menunjuk kearah mereka.

"Itu, Nona muda ada disana". Teriak salah satu orang itu dan mereka semua berlari menghampiri Gabriel dan wanita itu.

"Tidak, aku tidak mau pulang". Katanya sendiri kemudian berusaha berdiri dengan menahan luka-luka di kakinya.

Tapi terlambat, mereka bisa menangkap wanita itu. Ia memberontak berusaha melepaskan diri tapi orang-orang itu menariknya dengan paksa. Dan itu terjadi tepat dihadapan Gabriel.

"Tidak. Lepaskan aku. Aku tidak mau pulang. Aku mau pergi".

"Nona Melati, bekerjasama lah. Nanti Nona dimarahin Tuan Saga kalau beliau tau Nona kabur".

"Tidak mau. Biarkan saja aku dimarahin aku tidak peduli".

Tapi keempat pria berotot itu seakan tidak peduli teriakan itu. Mereka menyeret Melati dan tidak memperdulikan kakinya yang terluka.

"Tunggu". Ucap Gabriel tiba-tiba.

"Jangan seret dia. Kakinya terluka". Katanya lagi.

Lalu salah satu dari mereka maju dan mendorong dada Gabriel.

"Siapa kamu berani ikut campur ?" Katanya dengan nada mengejek.

Gabriel yang awalnya tidak mau ikut campur urusan orang, sekarang malah terlihat tertantang untuk menghajar orang di depannya itu.

"Oo begitu ya". Katanya sambil membuang cup kopi kosong yang masih berada di tangannya.

Jiwa mafianya yang suka menghajar orang tiba-tiba saja bangkit lagi. Tangannya terasa gatal memukul.

Dan perkelahian tidak terelakkan lagi. Keempat orang bertubuh besar itu bersama-sama menghajar Gabriel seorang diri.

Tapi tidak masalah bagi Gabriel. Semain banyak semakin bersemangat.

Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Melati. Ia berjalan terseok-seok dan meninggalkan tempat itu. Meninggalkan tetesan darah di tempatnya berdiri.

Ia menoleh sebentar pada orang-orang yang berkelahi. Matanya menatap Gabriel yang menghajar orang-orang tanpa ampun.

Lalu Melati berucap dengan pelan "Terimakasih". Kemudian pergi.

🌙🌙🌙

Gabriel tidak kembali lagi ke kantor setelah menghajar orang tadi. Ia memutuskan pulang ke Apartemen nya untuk

membersihkan diri.

Sebenarnya ia dongkol melihat wanita tadi pergi begitu saja tanpa sepatah katapun. Tapi ia coba lupakan. Bukan hal yang penting juga.

Ia memilih mandi setelah itu mengerjakan pekerjaannya yang tertunda sebab ia tidak kembali ke Kantor lagi.

🌙🌙🌙

Melati mengerjapkan matanya. Ia menatap langit-langit, ia tau dimana ini. Akhirnya ia kembali ke kamarnya semula. Ia gagal melarikan diri. Padahal saat ada seorang lelaki menghajar anak buah Kakaknya tadi ia kira bisa lari. Ternyata ada dua orang lagi yang menunggunya kemudian membekap wajahnya dengan sapu tangan.

Ia bangun. Merasakan nyeri di telapak kakinya yang terbalut perban putih.

"Sudah bangun ?" Suara bariton mengagetkan nya. Pandangannya tertuju pada Kakaknya yang sedang duduk di sofa sambil membelakangi nya.

Melati diam. Tidak mau menjawab. Jantung nya berdebar keras. Hukuman apalagi yang akan ia terima.

Saga berbalik, menghampiri Melati yang terus menunduk.

"Sebenarnya kamu takut sama Kakak, tapi kenapa selalu membuat Kakak marah, Melati ?" Katanya duduk di sebelah Melati.

Saga mengulurkan tangan ingin membelai rambut Melati. Tapi dengan segera Melati menghindar dengan perasaan takut. Bahkan ia rasakan kakinya bergetar hebat dibawah selimut.

"Hmm Kakak hanya ingin menyentuh rambut mu. Kumal sekali". Kata Saga mencairkan suasana.

Melati mendongak. Kakaknya baru saja tersenyum untuk nya ? Apa benar ? Tapi kenapa ? Bukankah seharusnya Saga marah padanya.

"Kamu sudah baikan kan ?" Tanya Saga lagi.

"Sudah". Jawab Melati.

"Seandainya Kakak memberikan tawaran untukmu tapi kamu harus melupakan lelaki itu dan tidak menemuinya lagi, kira-kira apa yang mau kamu minta ?" Tanya Saga dengan nada yang tenang.

Melati terdiam. Berusaha mencerna kira-kira apa rencana Kakaknya bertanya seperti ini. Setiap kali Saga marah, emosinya meledak-ledak dan seakan tidak memahami isi hatinya.

"Aku tidak mau apa-apa. Aku hanya mau bertemu dia".

Jawaban Melati seperti menusuk hati Saga. Tangannya terkepal menunjukkan kemarahan yang akan meledak. Tapi ia berusaha menyembunyikannya di depan Melati.

"Setelah bertemu dia, kamu mau apa ?"

"Aku ingin ..." Ucapan Melati terhenti. Tidak mau mengatakan isi hatinya pada Saga. Saga bukanlah orang yang bisa mengerti dirinya.

"Aku pusing Kak, aku mau tidur lagi". Katanya sambil menarik selimut menutupi sekujur tubuhnya.

Saga menghela napas berat. Inikan yang diinginkan oleh istrinya, bicara baik-baik pada Melati untuk mencari jalan keluar. Tapi yang di dapat nya malah hal menjengkelkan baginya.

Lalu Saga berdiri dan meninggalkan kamar Melati. Tidak ada lagi kata yang ia ucapkan.

Melati membuka selimutnya saat tau Saga sudah keluar dari kamarnya. Ia menatap langit-langit lagi. Berpikir ada apa dengan dirinya ?

"Kenapa aku begitu mencintai Pak Damar ? Apa aku salah ? Aku tidak bisa menghilangkan perasaan ini begitu saja. Seandainya aku mengatakannya lebih awal, dia pasti tidak akan menikah dengan Rania". Ucapnya lirih. Dadanya terasa penuh dan air matanya luruh.

...

Hingga tengah malam Melati tidak juga bisa memejamkan matanya. Perut nya berbunyi sedari tadi. Jadi ia memutuskan untuk ke dapur mencari makan.

Dalam perjalanan ke dapur ia berhenti sejenak saat melewati mini bar . Terdengar suara Saga dan Keyla sedang bicara.

"Jadi Melati tidak bawa apa-apa ? Baju atau barang lainnya ?" Suara Keyla.

"Tidak. Aku hanya butuh orang nya saja. Semua kebutuhannya bisa dibeli disana". Jawab Saga pelan.

"Kamu sudah yakin Mas ? Mau mengirim Melati ke luar negeri ? Dia tidak pernah tinggal jauh dari kamu".

"Sebenarnya aku juga tidak yakin. Aku tidak tega juga. Tapi itu lebih baik daripada dia tetap disini dan kabur-kaburan berusaha untuk bertemu pria itu. Hemmm sebenarnya aku penasaran apa pria itu tau kalau Melati mencintai nya ya".

🌙🌙🌙

1
partini
heh waduh
partini
berdamai dengan diri sendiri lah,itu suami orang camkan di otak mu
biarpun cintamu sedang membara
partini
kaya ABG baru jatuh cinta
partini
Weh Weh wanita memberi ,, kepuasan kan yg begini ni suatu saat bakal nongol pas udah saling cinta ,bilang memuaskan kn mu lah secara bikin melati terluka no good no good
partini
👍👍👍👍👍
partini
lanjut nice story 👍👍👍
partini
lanjut bagus ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!