Cassia adalah seorang gadis periang & cantik, ia disayang oleh semua orang sampai-sampai tak ada rasa sedih & sepi yang pernah hinggap dihatinya..
Sampai suatu ketika matanya tidak dapat melihat, dosa apa yang Ia lakukan sampai mendapatkan cobaan terberat dihidupnya..
Akankah Ia dapat melihat lagi & dapatkah Ia menerima cobaan itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiaro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Krrrriiiinnggg...
Alarmku sudah berbunyi, pagi ini aku mulai masuk kuliah setelah libur panjang.
Eh.. Mana Claudia? Sudah bangun saja, masih marah tidak yah dia sama aku? Sudahlah lebih baik aku mandi saja, benakku bicara.
Saat aku turun dari ranjang, tiba-tiba aku merasakan nyeri di kakiku dan aku langsung ingat kalau kemaren kakiku tersandung gitar dan betul saja kakiku memar.
FLASHBACK ON
Tok tok tok.. Aku mengetuk jendela kaca mobilku..
"Claudia!" panggilku, lalu Claudia membuka kaca jendelanya dan benar saja mukanya sudah ditekuk 100
"Lama banget si, kamu itu kemana? Besok kan masuk kuliah!" geramnya
"Sorry-sorry tadi aku ada insiden sedikit jadi aku agak lama, kamu bosan yah, maafkan aku yah, nanti kamu boleh ambil dan pilih barang aku yang kamu suka, jadi jangan marah lagi yah?", bujuk ku.
Yah buatku sebuah barang tak sebesar harga pertemanan karena bagiku mendapatkan barang lebih mudah daripada mendapatkan teman, karena aku yang tipikal introvert membuatku tidak punya teman, jadi Claudia adalah temanku satu-satunya dan aku menyayanginya.
"Jangan bohong kamu!"
"Iya ga akan, suerrrr.. Hehehe.. "
Setelah itu kamipun sampai dirumah.
"Terima kasih Claudia kamu sudah ajak aku jalan-jalan", ucapku tulus
"hmmm.. " jawabnya.
Setelah itu kamipun masuk ke dalam rumah dan Claudia langsung masuk ke kamarku dan mulai berkeliling layaknya di mall
"Claudia kau tidak sabaran sekali, kau mandi dululah setelah itu barulah kau pilih barang yang kau suka!" heranku karena aku melihat Claudia sudah fokus berkeliling melihat barang-barangku.
"Ya sudah kalau kamu ga mau, aku duluan saja yang mandi" akupun langsung pergi meninggalkan Claudia yang sedang di dalam dunianya.
Tok tok tok...
"Selamat malam nona". Nora mengetuk pintu kamarku.
"Masuklah Nora". jawabku
"Bagaimana harimu Nona? Nona anda mau mandi dengan berendam di bathtub?" Nora melakukan aktivitas biasanya setelah aku kembali dari luar.
"Menyenangkan Nora, ya tolong aku akan berendam, terima kasih" jawabku pada Nora, meskipun aku terlahir di keluarga yang tidak kekurangan tapi orang tuaku selalu mendidikku untuk bersikap sopan kepada semua orang.
"Baik Nona". Setelah itu Nora masuk ke kamar mandi dan mengisi bathtub dengan air hangat, tak lupa Ia menuangkan aromatherapy agar aku merasa lebih rileks.
"Silahkan nona"
"Terima kasih Nora", setelah itu akupun masuk kedalam kamar mandi dan aku merendam tubuhku yang lelah, tiba-tiba aku teringat dengan laki-laki yang menitipkan tasnya padaku.
Ahhhh.. Pekikku dalam hati, bodohnya aku kenapa sampai lupa tukaran nomor hp, aiiishhhh.. kapan aku bisa berjumpa lagi dengannya yah.. Dia lucu... Tiba-tiba tanpa sadar aku cekikikan sendiri.
Saat itu juga didalam kamar..
"Apa yang kau lakukan? Ini milik nonaku, kenapa kamu seenaknya mengambil barang yang bukan milikmu?" tegur Nora kepada Claudia
"Kau disini cuma PEMBANTU, jadi ga usah sok-sokan!" jawab Claudia sambil tersenyum smirk
"Jangan kurang ajar kamu, kamu itu cuma " TEMAN, jadi ga usah sok-sokan!" beo Nora
"Ibu Nora, cuma TEMAN ini sudah diberikan ijin oleh nonamu, jadi ga usah kamu sok tahu, jadi aku berencana meminta ini!" Lalu Claudia menaikan jarinya dibawah cahaya lampu kamar, barang dijari tersebut bersinar gemerlap..
"Kau sudah gila, mau meminta cincin berlian dari nona Cassia?" geram Nora
"Yup... haha.." tawa Claudia
"Lihat saja nona mu tidak akan keberatan dengan barang yang ku minta ini, lagipula dia tinggal beli lagi!" Claudia pun sangat terpukau dengan cincin berlian yang terpasang manis di jari manisnya
Akhirnya Nora pun pergi sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Selesai aku mandi, aku langsung meminta Claudia mandi, tapi sayangnya kulihat dia sudah duluan ke alam mimpi.
"Aih joroknya kamu, kamu itu belum mandi tapi sudah tertidur pulas" tanpa menyadari cincin yang dipakai Claudia, akhirnya Cassia pun menyusul Claudia ke alam mimpi tapi Cassia tak lupa untuk melembabkan matanya agar besok manya lebih segar.
FLASHBACK OFF
Akhirnya aku memutuskan untuk meminta Nora mengantarkan sarapan ke kamarku.
"Nona apakah anda sakit?" tanya Nora heran karena tidak biasanya aku sarapan di kamarku
"Tidak Nora, kakiku hanya sedikit sakit karena kemaren aku terjatuh".
"Kenapa kemarin malam anda tidak bilang padaku, mari aku obati". Akhirnya Nora mengobati kakiku yang memar.
"Nora tolong sampaikan ke Pak Idin untuk mengantarku ke kampus".
"Baik nona"
"Oh ya dimana Claudia?"
"Nona Claudia sehabis sarapan langsung pergi, katanya tidak mau membangunkan nona dan mau duluan pergi ke kampus".
"Oh ok, terima kasih Nora".
Akhirnya setelah sarapan dan mandi aku bergegas ke kampus dengan diantar Pak Idin.
"Pak nanti jemput aku lagi yah jam 15.00!" kataku kepada Pak Idin.
"Baik nona, semoga harimu menyenangkan" jawab Pak Idin
Aku tersenyum dan melambaikan tanganku pada Pak Idin dan kulihat Pak Idin tersenyum.
Sesampainya dikampus tak terasa memar dikakiku terasa lebih nyeri, sampai aku duduk di sebuah tangga, lalu tiba-tiba ada sebuah tas jatuh dipangkuanku, saat aku menengadah, aku tidak bisa melihat wajah laki-laki yang berdiri di hadapanku karena sinar matahari yang membuatku silau.
"Hi cantik!" suara laki-laki itu menyapaku dan aku mengenal suara itu.
Dan tiba-tiba saja detak jantungku bertambah cepat dan berdetak tak karuan, suara laki-laki ini adalah laki-laki yang aku menyesal karena tidak menanyakan nomor hpnya..