NovelToon NovelToon
Alexandra (Simpanan Bos)

Alexandra (Simpanan Bos)

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Pelakor
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Kuswara

Bukan terlahir dari keluarga miskin, tidak juga terlilit hutang atau berada dalam situasi yang terdesak. Hanya saja alasan yang masuk akal bagi Alexandra menjadi simpanan bosnya karena dia telah jatuh hati pada karisma seorang Damian.

Pertentangan selalu ada dalam pikirannya. Akan tetapi logikanya selalu kalah dengan hatinya yang membuatnya terus bertahan dalam hubungan terlarang itu. Bagaimana tidak, bosnya sudah memiliki istri dan seorang anak.

Di sisi lain ada Leo, pria baik hati yang selalu mencintainya tanpa batas.

Bisakah Alexandra bahagia? Bersama siapa dia akan hidup bahagia?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kuswara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alexandra (Simpanan Bos) 4

Sebagian orang sudah meninggalkan kantor, mereka terbang ke Bali guna ikut merayakan pesta pernikahan bos mereka. Namun masih terlihat ada beberapa yang masih bekerja karena memang sudah sesuai jadwal yang diberikan pihak HRD yang menjabat sebagai panitia pelaksana juga.

Tentu saja yang punya acara sudah berada di sana semua, termasuk Damian yang meninggalkan pekerjaannya. Menyerahkannya pada Sandra untuk segera diselesaikan. Memang tidak banyak, hanya tinggal beberapa berkas saja.

Di tengah kesibukannya ponselnya menyala cukup lama, panggilan telepon dari bosnya. Dia pun segera menjawab panggilan tersebut.

"Selamat siang, bos."

"Setelah tiba di bandara Bali, terlebih dahulu kau mampir di hotel yang nanti saya kirim alamat dan nomor kamarnya."

"Apa ada pekerjaan di sana?."

"Hmmm."

"Baiklah, bos."

Panggilan langsung diputus Damian, Sandra hanya bisa tersenyum saja karena itu sudah menjadi makanannya setiap hari.

*

Sandra dan beberapa orang sudah tiba di bandara Bali. Mereka bersiap melanjutkan perjalanan menggunakan bus yang telah disediakan oleh perusahaan untuk sampai di villa. Tentu saja hanya Sandra yang tidak ikut rombongan itu, karena ada pekerjaan yang sudah menantinya.

Tidak sulit mencari alamat hotel bintang lima karena memang masih tidak jauh dari sana. Sandra sudah berada di kamar hotel yang sesuai dengan nomor yang dipesan bosnya.

"Kamar hotel yang sangat bagus, tapi tidak ada orang di sini."

Tidak berselang lama pintu terbuka dan memperlihatkan bosnya. Pria itu selalu terlihat tampan, itu yang membuatnya jatuh cinta padanya. Pria itu berjalan ke arah meja, berdiri menyandarkan bokongnya pada pinggiran meja tersebut.

"Apa pekerjaan untuk saya, bos?."

"Lepaskan semua pakaianmu!."

"What?."

Sembari melepas pakaian sendiri. "Cepatlah! Saya tidak memiliki banyak waktu."

Sandra mengangguk dan segera mengikuti perintah bosnya.

Walau singkat percintaan yang mereka lakukan namun tetap mampu memuaskan keduanya. Setelah mandi Damian segera mengenakan pakaiannya lagi. Bersiap akan pergi lagi dari sana.

"Di dalam lemari sana ada gaun yang bisa kau pakai, aku mau kau mengenakannya."

"Baik, bos."

Barulah Damian pergi meninggalkan Sandra yang hendak mandi. Sebelum itu dia berjalan menghampiri lemari, melihat deretan gaun yang lebih didominasi warna merah menyala. Sangat kontras dengan kulit putihnya, sesuai warna kesukaan Damian.

Di tempat lain Juwita sedang sibuk mencari keberadaan suaminya yang pergi tanpa pamit padanya.

"Apa yang kau cari?."

"Damian, Papa. Papa lihat di mana Damian?."

Papa Noval menangkap jelas raut wajah cemas dari putrinya yang sangat mengkhawatirkan Damian. Tapi tidak ada yang salah dengan menantunya itu.

"Suamimu sedang bertemu klien, Papa yang memintanya."

"Benarkah Papa yang menyuruhnya?."

"Tentu saja, klien Papa juga nanti menghadapi pesta kalian."

"Syukurlah."

Wajah itu sedikit menampakkan senyumnya yang terasa lega. Papa Noval mendekatinya lalu menepuk pundak putrinya pelan. "Jangan terlalu berpikir yang berlebihan tentang suamimu, dia pria yang sangat baik dan bertanggung jawab."

"Iya, Papa."

Yang mereka bicarakan akhirnya terlihat juga batang hidungnya. Kini Damian sudah berada di antara mereka sembari menggendong Aurora. Anak kecil itu begitu manja dan sayang pada Papanya.

"Bagaimana pertemuannya?."

"Lancar, Pa. Senin depan kerja sama sudah dimulai."

"Bagus."

Kemudian si kecil ikut bicara. "Kalau sudah selesai, bisa kita main, Papa?."

"Tentu saja, sayang."

"Nikmatilah waktu bersama kalian sebagai keluarga, Papa akan mengecek apa masih ada kekurangan untuk pesta besok pagi."

"Terima kasih, Papa."

Juwita mengikuti langkah Damian yang membawa putri mereka bermain di salah satu sudut villa yang memang dikhususkan untuk anak-anak. Karena Papa Noval tahu sebagian dari pegawainya sudah ada yang berkeluarga dan memiliki anak.

Memang sangat terlihat jelas kalau Damian dan Juwita bagai pasangan yang sempurna. Tampan dan cantik, sama-sama kaya, penyayang anak kecil dan juga pada keluarga. Tidak jarang juga menunjukkan kepeduliannya terhadap pada pegawai.

Seperti saat ini, semua pasang mata tertuju pada pasangan yang sudah tujuh tahun ini hidup bersama. Tapi ternyata itu hanya gambaran dari luar saja, karena ada masalah besar yang tidak bisa dilihat oleh mereka. Ada sikap Damian yang sungguh sangat terasa bagi Juwita.

"Aku tidak mau berpikir macam-macam tentang dirimu, kata Papa kau memang sedang sibuk bekerja. Tapi sampai sudah sejauh ini perjalanan pernikahan kita, kau sudah banyak berubah."

"Seharusnya kau bercermin lebih dahulu sebelum bicara perubahan denganku."

Juwita melihat sekeliling lalu menebar senyuman pada mereka yang terus saja memasang wajah kagum terhadap kebersamaan mereka. Lalu dia kembali fokus pada Damian, sedikit memelankan suaranya supaya tidak terdengar oleh orang lain.

"Jujur saja aku tidak paham dengan apa yang kau katakan. Memangnya aku harus bercermin bagaimana? Aku masih sama seperti saat kita pacaran dulu. Tidak ada yang berubah dengan diriku, tidak seperti dirimu. Apa mungkin sekarang kau sudah memiliki perempuan lain?."

Damian menoleh, menatap Juwita dengan sangat intens. Melewatkan pengawasan terhadap putrinya yang sedang asyik main perosotan.

"Lebih mudah melihat kesalahan orang lain daripada melihat kesalahan diri sendiri."

Juwita mulai meradang, dia tidak tahu ke mana arah pembicaraan suaminya. Seolah-olah mengatakan kalau dirinya telah melakukan kesalahan terlebih dahulu. Tapi apa? Rasanya dia tetap setia pada Damian sampai detik ini.

Dia pun menarik pelan lengan Damian, menjauh dari orang-orang. Agar bisa leluasa bicara dengan suaminya. "Bicara yang jelas! Jangan pakai bahasa menyindir karena aku tidak merasa bersalah kepada dirimu. Jutsru kau telah banyak berubah."

Damian menarik napas panjang, mengontrol emosinya yang sudah mulai terpancing Juwita.

"Kita akan bicara masalah ini setelah perayaan pesta pernikahan kita selesai. Aku tidak mau membuat Papa bersedih karena merusak pestanya."

Juwita terdiam, setuju dengan apa yang dikatakan suaminya. Tapi dia pun sudah tidak sabar ingin mendengarnya sekarang. Tentang apa pula?.

"Sekarang saja, Damian!."

"Tidak, kita akan bicara lagi nanti."

"Damian..."

Damian tidak mengindahkan Juwita lagi, dia kembali ke tempat tadi dan ternyata sudah ada pengasuh menemani Aurora.

Tepat pukul sepuluh, Sandra tiba di villa. Kedatangannya langsung di sambut Leo dengan pernyataan yang bernada khawatir.

"Aku tahu kau ada pekerjaan lain tapi kenapa baru jam segini tiba di sininya?."

"Iya, aku memang sengaja supaya bisa langsung istirahat."

"Baik, sini bawaannya biar aku bantu. Aku akan menujukkan kamarmu."

Sembari membawa koper kecil milik Sandra, Leo memandu jalannya Sandra. Karena memang villa besar dan megah ini difasilitasi banyak kamar. Sudah dipastikan kalau Sandra akan sedikit kesulitan menemukan kamarnya. Beberapa teman kerja mereka melihat perlakuan manis Leo terhadap Sandra, termasuk Shasa.

"Padahal sudah sering ditolak, tapi masih saja Leo baik pada Alexandra."

"Itulah cinta Sha, buta."

"Hmmm, karena bagi Leo cuma hanya Sandra. Yang lain tidak ada."

"Tapi tahu tidak?."

"Apa?."

"Ada yang pernah melihat bos Damian dan Sandra..."

1
Lia Kiftia Usman
😡 jahaat... pak noval
Lia Kiftia Usman
respek p noval tidak banyak drama u masalah damian juwita.

entah kalau dia tau damian - sandra 😊🤫
Lia Kiftia Usman
gregetan sama tingkah damian - sandra.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!