CINTA DARI DULU

“Aku akan pulang sebentar untuk Bersiap-siap. Tolong jaga kakek!”  ucap Elia pada Jonathan yang berdiri di balkon rumah sakit sembari menghisap sebatang rokok.

“hmmm” gumam jo sembari menjauhkan rokoknya

“Aku akan kembali sebelum jam makan siang. Jadi jangan beli makanan dari luar” ucap Elia memperingatkan dan langsung berbalik pergi.

“Dasar tukang ngatur..!!” cicit Jonathan yang masih bisa terdengar Elia

“Apa katamu?” Elia berbalik lagi.

“Tidak ada.. pergilah sana!. Badanmu bau!” kata Jonathan sembari berbalik memandang taman rumah sakit.

Elia pun sontak menciumi tangannya tidak terima. Aku masih wangi gumamnya sembali meninggalkan Jonathan.

Sesampainya di rumah Elia segera membuka Laptopnya, ia melakukan zoom meeting terlebih dahulu untuk memberikan briefing kepada beberapa pegawai yang berada dibawah supervisi nya. Elia memutuskan untuk mengambil cuti nya supaya bisa merawat kakeknya. Setelah itu kemudian dia lanjut memasak dan mandi, Bersiap-siap dan berangkat kembali ke rumah sakit.

Dua hari sudah Elia mengambil cuti untuk menemani kakek nya di rumah sakit dan kondisi kakeknya hari ini benar-benar menunjukkan perkembangan. Tadi kakenya sudah nafsu sarapan bahkan menitipkan Elia untuk memasakkan sesuatu pada nya yaitu lele bakar. Sedari dulu kakek nya itu sangat suka lele bakar buatan Elia dengan sambel andaliman buatannya.

Malam ini Elia ijin untuk pulang ke kontrakan dan rencananya akan datang lagi besok siang  atau sore setelah pulang kantor. Karena besok pagi dia akan kembali bekerja.

Selama menemani kakeknya komunikasi antara Jonathan dan Elia masih sama. Hanya sebatas memberikan informasi saat bergantian shift untuk menjaga kakek mereka. Sempat Elia beberapa kali memikirkan apa yang dikatakan oleh kakeknya kemarin terkait perjodohan dengan Jonathan tetapi saat ini elia tidak ambil pusing terkait itu karena yang bersangkutan sepertinya tidak mengatakan apapun.

Lagipula dulu juga keluarga Jonathan juga sering mengatakan itu tapi bisa lupa seiring berjalannya waktu untuk tidak membahas mengenai itu sampai Elia memiliki kekasih dan semenjak berpacaran dengan Reza dulu kakeknya tidak pernah menyinggung atau menjodohkan mereka berdua. Jadi menurutnya ini juga nanti begitu, tunggu beberapa saat dia menemukan pacar baru atau Jonathan mengenalkan kekasihnya baru kakek dan nenek nya tidak akan menjodohkan mereka lagi.

Baru 30 menit yang lalu Elia kembali dari rumah sakit saat waktu menunjukkan pukul 21.30 dan sekarang bersiap-siap untuk tidur ponsel nya berdering.

"Halo jo? "

"El... Oppung Doli udah ngga ada! " kata Jonathan lewat telfon

"hahh? maksudnya? " tanya Elia meyakinkan

"Oppung Doli udah meninggal El" ucap Jonathan membenarkan

Tanpa berpikir panjang Elia segera bergegas menuju rumah sakit. Saat Elia sampai di rumah sakit kakek nya masih di ruang rawat karena jaraknya kontrakan dan rumah sakit memang tidak jauh.

Elia menghambur ke arah kakeknya dan kemudian menangis histeris. setelah beberapa menit dia berhenti menangis dan tersadar apa yg akan mereka lakukan selanjutnya.

"apa administrasi sudah selesai? " tanya Elia sembari menghapus air matanya dengan tisu.

"iya aku sudah mengurusnya, sebentar lagi perawat akan membawa oppung untuk di bersihkan" kata Jonathan

"Baiklah, aku akan mengurus penerbangan kita" ucap Elia

"Tidak perlu, aku sudah menyuruh sekretaris ku untuk mengaturnya" serah Jonathan

Setelah beberapa waktu saat ini Elia dan Jonathan menunggu di depan ruang pembersihan jenazah. Mereka duduk bersebrangan dengan tatapan kosong. Sampai sepasang suami istri yang merupakan salah satu tante nya Jonathan datang dan langsung memeluk Elia. Disitulah kemudian tangis Elia pecah kembali.

"Pesawat kita puk 07.15, sudah diusahakan penerbangan yang lebih pagi tapi sulit menemukan penerbangan awal dengan kondisi saat ini" ucap jojo sembari menghampiri Elia saat tangis nya sudah reda.

Elia hanya balas mengangguk dan kemudian kembali menatap ke sembarangan arah dengan tatapan kosong.

"ayo kuantar kau mempersiapkan barang-barang yang akan kau bawa besok" ucap Jonathan

"Iya El, pergi persiapkan barang-barang yang akan kau bawa. Biar kami yang berjaga disini sementara" ucap perempuan yang mereka panggil tante Ani.

Kemudian Elia dan Jonathan berangkat ke kontrakan Elia untuk mempersiapkan barang yang akan Elia bawa. Setelah selesai mereka lalu kembali ke rumah sakit lagi. Dan kemudian menyewa penginapan di depan rumah sakit untuk mereka tinggali beberapa jam sebelum berangkat ke bandara.

Pukul 5 pagi mereka berangkat ke Bandara dengan ambulance dan diikuti oleh tante Ani dan suaminya. Di bandara ada sekitar 30 menit mereka bersama kemudian Tante Ani pamit untuk pulang dan mempersiapkan barang-barang mereka juga sebab mereka juga akan terbang di siang hari nya menyusul Elia dan Jonathan.

Elia duduk dengan tatapan lurus dan pandangan kosong di kursi ruang tunggu untuk menunggu penerbangan mereka 30 menit lagi.

"Untukmu" Tiba-tiba Jonathan menyodorkan teh manis hangat dan sebuah roti untuk Elia

Elia mendongak untuk melihat siapa yang memberi nya "Terimakasih" ucapnya kemudian setelah mendapati Jonathan di hadapannya.

...********...

Setelah tiga hari dilakukan upcara adat pada hari yang terakhir kakek dikebumikan sore hari nya. Tiga hari setelah kakek nya dikebumikan Elia masih tinggal untuk menemani nenek nya yang kondisi nya drop sedangkan Jonathan cucu pertama keluarga itu sama sekali belum menunjukkan batang hidungnya sejak kakek Moan dikebumikan. Elia terpaksa mengambil cuti jatah cuti tahunan yang biasa ia ambil di akhir tahun saat ini karena harus extend menjaga nenek nya untuk beberapa hari ini.

Waktu sudah menunjukkan pukul 24.30 Elia turun dari tempat tidurnya untuk mengambil minum.

"Dari mana saja kau?" tanya Elia yang melihat Jonathan tengah duduk di meja makan dapur di tengah kegelapan.

"Dari mana saja kau selama tiga hari ini?" tanya Elia lagi mendekati Jonaathan dan dengan suara yang lebih tinggi

"Bukan urusanmu". jawab Jonathan ketus

"Oo begitu... seberapa penting dan urgent urusan mu sampai kau melewatkan pemakaman kakek mu Jonathan. bahkan kau melewatkan ziarah untuk pertama kalinya" cecar Elia kemudian

Jonathan tetap tidak merepon perkataan Elia, dia masih diam sambil meneguk alkohol yang ada di gelasnya.

"Apa kau sudah tau kondisi Oppung boru saat ini? apa kau sudah lihat?. Dia mencari-cari cucu pertama nya yang hilang entah kemana" ucap Elia lagi.

"memang kalau aku ada disini apa yang perlu mereka katakan. Paling juga membahas perjodohan itu kan?. Ucap Jonathan tepat sasaran

Elia terdiam mendengar jawaban Jonathan karena memang selama tiga hari ini setelah kepergian kakek Moan, hal yang selalu dibahas dan ditanyakan ialah mengenai perjodohan nya dengan Jonathan.

"Lalu... baiknya aku bagaimana" ucap seolah meminta pendapat dan jawaban dari Jonathan.

"Maksudku... bagaimana dengan dirimu? apa kau menerima ini?" [ucap Elia emmperjelas maksudnya

"Memangnya aku bisa memilih? Dari dulu, semenjak kau ada di keluarga ini, hanya kau yang bisa memilih. Jadi jawabanmu adalah urusan mu. Aku akan tetap melanjutkan sesuai dengan apa yang Oppung doli katakan sebelum meninggal" ucap Jonathan kemudian lalu bergegas meninggalkan Elia disana.

*******

Elia sangat bingung saat ini. ia benar-benar tidak menginginkan menikah karena dijodohkan. Menikah dengan orang yang salah akan menjadi neraka seumur hidup dan itu terlalu lama untuk nya. Ia mengenal Jonathan semenjak mereka duduk di bangku SMP. Mereka tinggal di rumah yang sama, Jonathan adalah seseorang yang cerdas dan penuh talenta, dia juga hidup berlimpah sedari kecil.

Yang menjadi ketakutan Elia adalah mungkin dia bisa mencintai Jonathan, menerima Jonathan atau merasa cukup jika Jonathan menjadi teman hidupnya. Tapi Elia tidak yakin Jonathan akan memiliki pikiran yang seperti itu terhadap dirinya, Jonathan tidak mungkin merasa cukup dengan Elia atau lebih tepatnya Elia bukan orang yang selevel dengan Jonathan karena meskipun tinggal lama di rumah yang sama, kedudukan mereka berbeda. Jonathan sebagai pangeran dan Elia sebagai pelayan sementara seumur hidup itu terlalu lama.