NovelToon NovelToon
Biarkan Ku Tenggelam Di Dasar Hati Mu

Biarkan Ku Tenggelam Di Dasar Hati Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:747
Nilai: 5
Nama Author: Erny Su

Cinta, benarkah cinta itu ada? kalau ya, kenapa kamu selalu mempermainkan perasaan ku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erny Su, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

"Apa aku salah jika aku mencium kekasih ku di hadapan orang lain."ucap Alvin yang membuat Jiwa menatap tak percaya.

"Kekasih? tapi kita tidak sedekat itu dan bahkan aku tidak mengenalmu dengan baik. Lalu bagaimana bisa menjadi kekasih?"ucap Jiwa yang kini berlinang air mata.

"Aku sudah menyatakan perasaan ku tadi pagi, dan kau sudah menjadi kekasih ku."ucap Alvin.

"Tidak itu tidak bisa, kenapa anda egois, jelas-jelas anda sudah memiliki kekasih dan kekasih Anda sedang dalam perjalanan pulang."ucap Jiwa yang akhirnya bercucuran air mata.

Hatinya sakit karena merasa dipermalukan oleh pria yang kini terlihat berusaha untuk menyembunyikan sesuatu darinya.

"Kekasih apa Jiwa aku hanya menyukai mu dan hanya kamu yang aku inginkan."ucap Alvin tegas.

"Cukup sandiwara anda tuan, anda bisa membayar biaya kerugian saya dengan uang dan anda tau kemana anda harus transfer bukan?"ucap Jiwa yang merasa sudah gila menghadapi pria itu.

"Apa kau sudah sering melakukan ini Jiwa, tapi baiklah aku akan transfer sekarang juga berapa banyak yang kamu mau. Tapi setelah ini kau akan tetap berada di samping ku kapanpun aku mau."ucap Alvin.

"Kau egois tuan."ucap Jiwa yang kini mendorong dada bidang Alvin dan berbalik pergi.

"Jiwa tunggu atau kau akan tau akibatnya."ucap Alvin.

Namun Jiwa terus berlalu pergi meninggalkan Alvin yang kini terus mengejar nya hingga saat hujan deras mengguyur kedua insan itu.

"Jiwa kau adalah satu-satunya wanita yang sangat aku sayangi tidak peduli kau percaya atau tidak."ucap Alvin yang kini membalikkan tubuh Jiwa yang kini menghadap padanya.

Alvin menatap lekat wajah cantik Jiwa yang kini terlihat basah kuyup dan percaya atau tidak wajah cantik itu justru tampak lebih cantik tanpa make-up. dan bibir ranum milik gadis cantik yang kini terlihat semakin menggoda.

Alvin pun langsung meraih tengkuk Jiwa dan ia kembali mencium bibir manis itu tanpa aba-aba, namun saat ini tidak ada pergerakan dari Jiwa, dia tidak menolak namun juga tidak membalas nya.

Hingga saat Alvin menghentikan pergerakan nya, Jiwa pun hanya bisa menundukkan kepalanya."Mutiara Di Jiwa mulai saat ini dan selamanya kau adalah milikku tidak peduli dengan cobaan seberat apapun aku tidak akan pernah mengijinkan mu pergi dariku apa kau dengar itu?"ucap Alvin.

Jiwa hanya menatap lekat mata Alvin mencari jawaban atas keseriusan dari perkataan pria itu dan tidak sampai beberapa detik kemudian Jiwa terjatuh tidak sadarkan diri.

"Mutiara Di Jiwa aku sangat mencintaimu dan aku berani mengorbankan nyawa ku demi kamu dan cinta kita!"ucap seseorang yang tidak terlihat wujud nya.

Satu tahun sudah jiwa terbaring koma di rumah sakit setelah kecelakaan yang dia alami tiga tahun yang lalu.

Dan dua tahun menjalani hidup sebagai orang asing di sisi kekasih nya yang menjadi penyebab utama kecelakaan yang dia alami.

Dia terjun bebas ke lautan luas dengan mobil yang ia kendarai, karena kejadian yang sangat menyakiti hati nya hingga dia meminta tuhan untuk menghapus semua ingatan tentang semua rasa sakit yang ia alami dan tuhan pun mengabulkan doa nya.

..."Flashback on"...

Tepat di hari Valentine Jiwa yang datang membawa kado valentine untuk sang kekasih itu hanya menelan pil pahit saat ia memergoki pria yang sudah menjadi kekasih nya selama satu tahun terakhir itu tengah bercumbu mesra dengan wanita yang tidak lain adalah sahabat nya sendiri.

Betapa hancur nya Jiwa saat itu, hingga dia kembali berlari tanpa menunggu penjelasan dari Alvino Wijaya yang sangat ia cintai yang saat itu juga telah menghancurkan hatinya hingga berkeping-keping.

Dia berlari hingga dia tak sanggup lagi berlari, dan disaat itu dia melihat mobil Arjuna terparkir di tepi jalan dengan kondisi pintu mobil terbuka dan kunci mobil masih menggantung di dalam nya.

Dia langsung berteriak memanggil kakaknya dan bilang meminjam mobilnya yang saat itu sulit untuk di kemudikan. dia tidak tau bahwa Arjuna tengah mencari bantuan saat mengetahui rem mobilnya blong kala itu hingga dia terkejut saat melihat adik semata wayangnya itu terlihat memasuki mobilnya dan langsung tancap gas, hingga beberapa detik kemudian kabar na'as itu dia dengar.

Jiwa tidak hanya kehilangan sosok yang sangat ia cintai, tapi juga kehilangan keluarga dan ingatannya.

Saat dia tersadar dari koma tersebut, dia dirawat oleh seorang wanita berusia enam puluh tahun yang baru saja kehilangan putrinya. Dari sanalah cerita karangan itu dibuat tentang siapa Jiwa sebenarnya dan Jiwa pun akhirnya menjalani hidup barunya sebagai orang asing.

...Flashback off....

Dan kini Jiwa telah mengingat semuanya tentang siapa dirinya.

"Aku dimana? Mama... papah..."ucap Jiwa yang baru saja membuka mata.

"Nona anda sedang berada di rumah sakit, seseorang yang telah membawa anda kemari, tapi dia sedang ada urusan mendadak dia minta anda menunggu nya."ucap seorang perawat.

"Suster boleh saya pinjam ponsel anda?"ucap Jiwa.

"Tentu saja nona."ucap perawat tersebut.

Jiwa pun langsung mengetik sebuah nomor telepon yang merupakan kontak milik sang mama. Namun nomor tersebut sudah tidak aktif lagi.

Dia pun mencoba menghubungi yang lainnya tapi nihil semua tidak ada yang merespon panggilan tersebut hingga Jiwa memaksa untuk pulang dia sudah sangat merindukan kedua orang tuanya yang mungkin sudah lelah mencari nya kemana-mana selama ini.

"Nona sebaiknya tunggu tuan itu datang agar semua nya bisa lebih mudah."ucap perawat tersebut, tapi Jiwa tetap pergi dengan terburu-buru tanpa membawa tas miliknya yang entah berada di mana.

Jiwa bahkan pergi dengan menggunakan taksi tak peduli dengan dirinya yang tidak memegang uang. Dan saat sampai di sebuah rumah yang merupakan rumah masa kecil nya dulu, Jiwa tidak mendapati kedua orang tuanya disana dan rumah tampak sepi meskipun terlihat masih sangat terawat.

Dan dia masih berdiri di depan pagar rumah tersebut hingga seseorang menghampiri nya, dia adalah mantan pembantu rumah tersebut yang masih sangat mengenali dirinya.

"Nona kecil"lirih nya dengan tatapan sendu bibirnya bergetar dan air mata itu menetes hingga isak tangisnya pecah, wanita itu bahkan membingkai wajah Jiwa yang terlihat sangat pucat.

"Mbok Nani masih ingat saya"ucap Jiwa pada asisten rumah tersebut.

"Tentu saja nona kecil hiks... sekali lihat saja saya sudah bisa mengenali nona kecil. Oh tuhan kemana saja nona kecil selama ini."ucap wanita yang kini memeluk erat Jiwa.

Wanita itu pun langsung membawa Jiwa masuk kedalam rumah yang sudah disewakan tersebut. dia bercerita tentang semua yang terjadi pada keluarga Jiwa setelah kepergian Jiwa yang telah dinyatakan meninggal meskipun jasadnya tidak pernah ditemukan.

Air mata Jiwa tidak terbendung lagi, tangisnya pecah kala ia tau bahwa kedua orang tuanya telah meninggal dunia satu tahun lalu, dan kakak laki-laki satu-satunya kini masih mendekam di penjara atas kelalaiannya hingga menyebabkan kecelakaan itu terjadi.

"Kakak tidak bersalah mbok aku yang salah, tolong bebaskan dia mbok Jiwa mohon."ucap Jiwa yang kini memohon pada wanita yang sebenarnya tidak tau apa pun mengenai masalah hukum.

"Nona kecil tidak usah khawatir, den Juna baik-baik saja disana. Dia akan segera bebas saat nona hadir di sana dengan pembuktian yang lengkap itu yang pernah bibi dengar dari pengacara den Juna."ucap wanita paruh baya tersebut.

"Dimana barang-barang milik keluarga ku bi, dan siapa yang menyewa rumah ini?"tanya Jiwa.

"Orangnya tidak pernah tinggal disini nona, dia hanya membayar biaya sewa rumah ini tanpa pernah datang secara langsung."ucap wanita paruh baya itu.

"Maksudnya?"tanya Jiwa yang kini kebingungan.

"Saat itu den Juna baru satu bulan dipenjara, seseorang datang mencari rumah untuk ia sewa. Dan ia menyewa rumah ini untuk dijadikan sebagai persinggahan, dan ia membayar uang sewa sesuai persetujuan den Juna yang dulu kami temui di sana. Namun sejak saat itu orang itu tidak datang meskipun uang sewa itu tidak ia ambil, tapi setiap satu bulan sekali tuan Alvino datang dan meminta izin untuk sekedar melihat-lihat kondisi rumah. dia juga terlihat seperti orang yang baru saja menangis setiap kali iya keluar dari rumah ini terutama kamar nona kecil."ucap wanita paruh baya itu.

"Apa?! Alvino datang."ucap Jiwa yang kaget mendengarnya nya, karena itu tidak mungkin setelah apa yang terjadi di hari itu.

"Dia juga datang di hari tragedi itu dan menjelaskan bahwa semua yang dilihat oleh nona kecil tidak benar dia masih sangat mencintai nona kecil, bahkan dia rela mati jika nona kecil saat itu meminta dia untuk membuktikan kesetiaan nya."ucap wanita itu panjang lebar.

Sementara itu di kediaman Alvin yang tidak lain adalah kekasih Jiwa yang merupakan penyebab utama kehancuran keluarga Jiwa kini tengah terjadi perdebatan antara kedua orang tua Alvin dan Alvaro dengan kedua putranya yang kini menolak kehadiran Tania tunangan Alvin yang dulu dijodohkan dengan nya.

Alvaro ikut menolak kehadiran wanita itu karena dia tau bahwa Jiwa masih hidup dan dia tidak ingin adiknya menderita lagi setelah hampir tiga tahun lamanya harus melupakan wanita yang sangat ia cintai yang dikira telah tewas dalam kecelakaan tersebut.

"Cukup! Kalian sudah menjadi pembangkang, mommy tidak pernah minta apapun dari kalian berdua. Kau Alvaro putraku yang pertama, aku tidak pernah minta apapun darimu selama ini mommy bahkan merestui pernikahan mu dengan nya. Tapi apa? Lihat kan kamu sendiri tidak bisa menjaga pernikahan mu dengan nya. Dan sekarang mommy ingin yang terbaik untuk adikmu agar dia tidak bernasib sama seperti mu yang harus membesarkan anak mu sendirian seperti selama ini."ucap nyonya Wijaya.

"Mom seharusnya mommy pikirkan kembali niat mommy. Aku yang menikah karena cinta saja bisa kandas apalagi dengan perjodohan."ucap Alvaro.

"Bicara yang sopan pada mommy mu Al, jangan sampai kamu jadi anak durhaka."ujar sang ayah yang tidak bisa menerima protes dari putra pertamanya itu.

"Aku mencintai Jiwa mom, jika aku tidak bisa memiliki dia saat ini lebih baik aku mati saja."

"Alvin! Mommy tidak habis pikir dengan dirimu, apa yang bisa kamu dapatkan dari wanita kelas bawah seperti dia, belum lagi nama baik keluarga kita dipertaruhkan karena kakak nya di penjara."ucap nyonya Wijaya tegas.

"Kalau begitu Alvin keluar saja dari kartu keluarga agar tidak membuat mommy malu dan nama baik keluarga ini terselamatkan."

Plak....

Tamparan keras itu Alvin dapatkan dari tuan Wijaya yang kini terbakar emosi saat mendengar ucapan Alvin yang kini masih menahan rasa sakit di pipinya dan sudut bibirnya berdarah.

"Inikah balasan atas kasih sayang yang kami berikan Alvino, kau sungguh sangat keterlaluan! Kau memalukan daddy tidak mau tau besok pertunangan kalian akan segera dilakukan."ucap tuan Wijaya tegas.

Hati Alvin begitu sakit, langkahnya terasa begitu berat saat ini, bagaimana tidak Alvin Bakkara harus menyakiti wanita yang sangat ia cintai untuk kedua kalinya.

Tania adalah teman baik Jiwa dulu jauh sebelum persaingan cinta itu terjadi antara kedua sahabat yang memperebutkan pria tampan bernama Alvino Wijaya yang merupakan pengusaha sukses dan juga bos di perusahaan tempat mereka magang dulu.

Hingga saat Alvino jatuh cinta pada Jiwa sejak pandangan pertama namun tidak pernah Alvino ungkapkan karena dia adalah pria yang mengutamakan kredibilitas perusahaan yang ia pimpin sehingga ia menerapkan peraturan dilarang keras untuk menjalin hubungan antara sesama pegawai di perusahaan nya untuk menjaga ketertiban. Dan kalaupun ada yang melanggar mereka akan dipecat.

Dan Alvino tidak mungkin memberikan contoh buruk pada karyawan nya dengan menyatakan cinta nya terhadap gadis yang tengah magang di perusahaan milik nya itu.

Alvino pun masih bertahan dengan prinsip nya, meskipun godaan yang ada di sana jauh lebih gila dari perasaan cintanya terhadap Jiwa yang memiliki kriteria yang ia idamkan.

Selain cantik dan pintar, gadis itu juga memiliki suara yang sangat merdu. Dan Jiwa sering mengisi acara ulang tahun perusahaan dengan suara merdu nya itu.

Jadi jika beberapa hari belakangan Alvin semakin memaksa jiwa untuk berada disisinya itu bukan tanpa alasan. Alvin sudah yakin seratus persen bahwa wanita yang selama ini begitu mirip dengan seseorang di masalalu nya itu adalah belahan jiwa nya.

Sesuai dengan nama Jiwa bukti-bukti kongkrit, dari mulai tes DNA dan juga tanda bekas luka di tangan Jiwa yang kala itu hampir merenggut nyawanya.

"Ya, bekas luka di jari tangan kiri jiwa yang tidak pernah terhapus oleh waktu menjadi bukti bahwa Mutiara Di Jiwa Alvin masih hidup saat ini.

Dan Alvin mulai mengerti kenapa selama ini Jiwa bersikap acuh dan seakan tak mengenal dirinya, dia menemukan catatan medis tentang Jiwa di sebuah rumah sakit di luar kota sana dimana pasien yang ditemukan di pinggir pantai itu mengalami hilang ingatan.

Ingin sekali Alvin mendekap erat belahan jiwa nya itu sambil berkata bahwa ia sangat mencintai dan sangat merindukan nya, tapi Alvin harus menahan diri dan terus bersikap seperti orang asing yang baru Jiwa kenal agar tidak membuat nya shock.

Namun dia tidak bisa lagi menahan diri saat mendengar kabar bahwa Tania akan kembali dari luar negeri setelah ia menyelesaikan kuliah S2 nya itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!