NovelToon NovelToon
Bayaran Untuk Mafia Kejam

Bayaran Untuk Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta Paksa / Romansa / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:39.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: BEEXY

“Aku bukan barang yang bisa diperjualbelikan.” —Zea

Zea Callista kehilangan orangtuanya dalam sebuah pembantaian brutal yang mengubah hidupnya selamanya. Diasuh oleh paman dan bibinya yang kejam, ia diperlakukan layaknya pembantu dan diperlakukan dengan penuh hinaan oleh sepupunya, Celine. Harapannya untuk kebebasan pupus ketika keluarganya yang serakah menjualnya kepada seorang mafia sebagai bayaran hutang.

Namun, sosok yang selama ini dikira pria tua berbadan buncit ternyata adalah Giovanni Alteza—seorang CEO muda yang kaya raya, berkarisma, dan tanpa ampun. Dunia mengaguminya sebagai pengusaha sukses, tetapi di balik layar, ia adalah pemimpin organisasi mafia paling berbahaya.

“Kau milikku, Zea. Selamanya milikku, dan kau harus menandatangani surat pernikahan kita, tanpa penolakan,”ucap Gio dengan suara serak, sedikit terengah-engah setelah berhasil membuat Zea tercengang dengan ciuman panas yang diberikan lelaki itu.

Apa yang akan dilakukan Zea selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BEEXY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4 - Mimpi Buruk

"Aku tidak menyangka nasibku akan seperti ini.” Zea memejamkan matanya.

Dia duduk meringkuk di sudut ranjang, lututnya ditekuk hingga menyentuh dadanya. Jantungnya masih berdebar tak karuan, detaknya menggema di telinganya yang masih terasa perih. Ia mengusap bekas gigitan di daun telinganya, napasnya pendek-pendek, seakan setiap udara yang ia hirup terasa berat dan menyesakkan.

Kamar ini terasa seperti penjara.

Meski luas dan mewah, ruangan itu dipenuhi warna-warna gelap—dinding hitam matte, seprai kasur berwarna kelam, serta tirai tebal yang menutup rapat jendela. Hanya ada sedikit pencahayaan dari lampu gantung kristal yang temaram yang menciptakan bayangan samar di sudut-sudut ruangan.

Udara di dalam kamar terasa berat, dingin, dan menekan seperti sedang duduk di dalam sarang predator yang kapan saja bisa menerkamnya.

Giovanni Altezza.

Nama itu berulang kali bergema di kepalanya. Begitu mengerikan.

Bagaimana mungkin pria yang dikenal dunia sebagai CEO Alza Group, seorang pebisnis sukses yang dipuja-puja banyak orang, ternyata juga seorang mafia berbahaya?

Semuanya tidak masuk akal.

Zea mengingat kembali tatapan dingin itu, bagaimana cara pria itu menariknya dengan kasar, lalu menggigit telinganya. Rasa nyerinya masih terngiang di kepala Zea. Bagaimana lelaki itu mengintimidasi dan mendominasi Zea agar tidak kabur ... mampu membuat bulu kuduk merinding.

—"Jangan pernah mencoba kabur. Aku tidak suka memburu sesuatu yang sudah menjadi milikku." —

Kata-kata itu terngiang di benaknya, membuat rasa takut menjalar ke seluruh tubuhnya.

Dia tidak main-main.

Giovanni Alteza bukan sekadar pria kaya yang memiliki kuasa di dunia bisnis. Dia adalah seseorang yang mampu membeli seseorang seperti membeli barang. Seorang pria yang bisa menentukan hidup dan mati seseorang hanya dengan sebuah perintah.

Dan kini, Zea berada di dalam kandangnya.

Ia memeluk tubuhnya erat-erat.

Zea ingin keluar,ingin pergi dari sini. Tapi Zea tidak tau dia harus ke mana?

Mengingat bagaimana dengan mudahnya Giovanni mengintimidasi orang-orang, Zea tahu pria itu tidak akan ragu untuk memburunya jika ia nekat kabur. Akhh, pikiran-pikiran itu menguasai diri Zea, Membuatnya pusing.

Pikirannya terus berputar, dan tanpa sadar kelopak mata Zea terasa berat. Rasa lelah bangkit setelah apa yang dialami malam ini, semuanya begitu mengejutkan serta membuat mental Zea terkikis, ketakutan dan amarah tertahan bercampur menjadi satu.

Perlahan, ia jatuh ke dalam kegelapan. Matanya terpejam dan otot-ototnya rileks, Zea terbaring di atas kasur empuk dengan sprei hitam yang elegan dan sangat nyaman. Sesungguhnya itu sangat berbeda dengan kasur keras yang sering ia gunakan untuk tidur saat masih tinggal bersama paman dan bibinya.

Dulu Zea tidur deh kamar pembantu Yang berdebu dengan kasur yang terasa keras menusuk punggung. Namun walau begitu Zea tidak punya pilihan lain. Maka dari itu merasakan empuknya kasur King size tersebut membuat saya merasa sangat nyaman dan tenang walau pada kenyataannya dia tengah berada di kandang singa yang dapat kapanpun merekamnya.

---

Saat Zea terlelap dalam tidur yang panjang, alam mimpi terasa membawa Zea kembali pada kejadian hari itu.

Zea melihat dirinya yang lebih muda dalam balutan seragam sekolah dengan blazer berwarna merah bata dan pita serta rok pendek. Kalau itu Zea meminta izin kepada kedua orang tuanya kalau dia akan pulang malam karena harus ada latihan taekwondo bersama teman-temannya.

Siapa sangka, itu adalah percakapan terakhir yang dilakukan Zea kepada kedua orang tuanya. Gadis itu berangkat sekolah dengan senyuman di bibirnya dan saat dia kembali malam hari.

Suasana rumah sangat gelap, seolah tidak ada yang menyalakan lampu penerangan malam itu. Zea yang masih menggunakan seragam taekwondo berwarna putih bergerak membuka pintu dan di dalam ruangan pun tetaplah gelap.

Bahkan Zea sempat berfikir positif, apakah hari itu adalah malam ulang tahunnya hingga rumah sangat gelap? Namun pikiran positif Zia terasa ditepis begitu saja saat dia mendengar suara jeritan ayah dan ibunya.

Jantung Zea memompa cepat kala itu, nafasnya terengah-engah, segera dia berlari mencari saklar lampu untuk dinyalakan. Nafasnya tercekat, saklar lampu tidak dapat dinyalakan. Hanya deru petir bersahut-sahutan yang terdengar jelas mengamuk di langit dan memunculkan kilatan yang membuat rumah mereka seolah menyala.

Di saat itulah dia melihat siluet seorang pria dengan pistol di tangannya dan kedua orang tuanya yang telah terbaring di lantai berlumuran darah. Saat itu juga tubuh Zea merosot ke lantai, kakinya tidak lagi dapat menopang berat badannya.

Tubuhnya lemas.

Bergetar.

Air mata terjun, tak terbendung lagi.

Dia hanya dapat berteriak hingga tenggorokan sakit. Bahkan saya tidak melihat dengan jelas siapa pria itu, siapa sosok yang telah tega membunuh kedua orang tuanya, Zea bahkan tidak sanggup untuk melihatnya karena yang ada di pikirannya saat itu hanyalah tentang kedua orang tuanya yang telah terbaring berlumuran darah.

Bahkan ilmu taekwondo nya tidak dapat membantu, saat melihat kedua orang tuanya tidak lagi bernyawa di bawah sana. Teknik bela dirinya tidak berguna. Zea lemas, dia mendadak menjadi gadis yang sangat lemah.

Hatinya sangat sakit, desiran dalam dadanya tak dapat terlupakan, ditambah dengan tangis dan teriakan yang terdam oleh suara petir serta sinarnya yang terus mengkilatkan penampakan kedua orang tuanya yang tak lagi dapat diajak bicara.

Zea hancur.

Dia tidak berdaya.

Dia ...

Zea terbangun dengan napas tersengal.

Jantungnya berdebar begitu kencang, keringat dingin membasahi pelipis dan punggungnya. Ia merasakan tubuhnya menggigil meskipun udara di ruangan ini cukup hangat.

Tangannya mencengkeram seprai hitam di bawahnya, matanya masih dipenuhi bayangan mimpi buruk yang begitu nyata.

Saat napasnya mulai teratur, ia baru menyadari sesuatu yang jauh lebih mengejutkan.

Ada seseorang di sampingnya.

Tubuhnya menegang seketika.

Zea menoleh, dan detik itu juga darahnya serasa berhenti mengalir.

Giovanni Alteza.

Pria itu berbaring di sebelahnya dengan santai, mengenakan kemeja hitam yang terbuka di beberapa kancing atas, memperlihatkan kulitnya yang kokoh. Mata cokelat gelap itu menatapnya dengan ekspresi malas, seolah keberadaannya di ranjang ini adalah sesuatu yang biasa.

"Kau menganggu tidurku,"ucap Giovanni dengan tatapan dingin.

Zea tidak bisa berkata-kata. Otaknya masih berusaha memahami situasi ini.

Kenapa Giovanni ada di sini?

Kenapa dia tidur di sampingnya?!

"K-kau—" Zea membuka mulut, tetapi sebelum ia bisa menyelesaikan kalimatnya, pria itu mendesah pelan, menutup matanya sejenak sebelum kembali menatap Zea dengan pandangan yang tak bisa dibaca.

"Tsk. Tidak bisa tidur dengan tenang?”

"Apa yang kau lakukan di sini?”

“Ini kamarku.”

“Apa?!!” Zea terdiam, tubuhnya membeku. "Dan kau ... kau ... mendengarkan ku? Mengigau?”

”Tentu saja, aku tidak tuli. Kau menggerang sepanjang malam, terus saja menangis dan membuatku sangat terganggu.”

"Kau bisa pergi ke luar jika terganggu.”

“Dan apa hakmu mengusir ku?" Giovanni menatap tajam Zea dengan aura dominan.

"Maksudku ... aku tahananmu kan? Kenapa kau memberikan kamarmu untuk tahanan mu?" Nafas Zea masih belum teratur karena mimpi tadi.

Giovanni menatapnya lekat-lekat. Tidak menjawab pertanyaan Zea. Ada sesuatu dalam tatapan itu, sesuatu yang lebih dalam dari sekadar ketidaksabaran.

Namun, pria itu tidak mengatakan apa-apa lagi. Ia hanya duduk, merapikan sedikit rambutnya yang berantakan, lalu beranjak dari tempat tidur dengan tenang, seolah malam tadi tidak terjadi apa-apa.

Zea masih menatapnya dengan mata lebar.

Satu hal yang pasti—mimpi buruknya belum berakhir. Ia masih berada di dalamnya. Dalam kegelapan yang diciptakan oleh pria itu.

Dan ia tidak tahu bagaimana cara keluar.

1
Desi Nurfiana
ceritanya bagus
Gelatik Menggelitik
Bikin greget 😤💓
LiliNini
PLEASE GUE MAKIN GA SABAR BUAT DATENG KE KONDANGAN INI 😭😭
LiliNini
semoga keluarganya Gio beneran baik ya sama Zea 😔
LiliNini
GA BISA GA SALTING INI MAH 😭😭😭 KAKKK BEE AYOK CEPET KITA KONDANGAN 😎
mentariyoomi
restu ditangan❤️🔥
mentariyoomi
woooow
mentariyoomi
kebayang bgt ini era jeno black on black yg jas nya pake bros di dada ga siih
mentariyoomi
semoga perkenalannya lancar & kamu diterima dng terbuka yaaaa/Applaud/
mentariyoomi
bukan sedeng, sedaaang/Cry/ sedeng mah gilak/Joyful/
mentariyoomi
rosa mood booster gue bangeeet/Applaud/
mentariyoomi
roma, tolong jaga kebahagiaan mereka selamanya yaa, alias woy author ehehe tolong beri mereka happy ending yaaaw☺️🫶🏻 (berbicara dengan nada lembut)
BEEXY: HAHAHAHA hehehehehehe 😆😆 mari kita lihat saja ehe
total 1 replies
mentariyoomi
AAAAAAAAAK TOLONG GUA SALTING MELTING😆🩷
BEEXY: tahan tahan, tenang tenang uhuy🤭🤭
total 1 replies
mentariyoomi
asliii kek bukan gio. gio yg biasa keras tinggu dingin tak tersentuh hari ini kek hangat sekali🩷🫶🏻
mentariyoomi
tersaji ga siih tertera mah tulisan🤣🫰🏻
BEEXY: lah iya ya, nanti aku revisi😭😭😭
total 1 replies
mentariyoomi
cieee nyonya alteza😎🫵🏻❤️
BEEXY: yuhuu cie
total 1 replies
mentariyoomi
keras amat whisky, wine ga sih biasanya😅 maaf kalo sotoy🙇🏼‍♀️🙏🏻
BEEXY: wkwkw iya ya😭tadi kepikiran wine yang ketulis whisky. mari revisi
total 1 replies
mentariyoomi
asiik aku dipersilahkan duduk sama gio (halu)😋
BEEXY: halu aja dulu😆🤭
total 1 replies
mentariyoomi
pasti cantik banget, kebayang giselle pake dress biru yg buat majalah itu😍
mentariyoomi
tolong jaga senyuman berharga zea itu🥹🫶🏻✨️
BEEXY: jaga ya mas gio🥰🥰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!