NovelToon NovelToon
Jodoh Kedua

Jodoh Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda
Popularitas:874.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Bunda RH

Nazwa Kamila, seorang perempuan cantik yang pernah gagal dalam pernikahannya lantaran ia tidak bisa memiliki keturunan. Keluarga suaminya yang terlalu ikut campur membuat rumah tangganya hancur. Hubungan yang ia pertahankan selama tiga tahun tidak bisa dilanjutkan lagi lantaran suaminya sudah menalaknya tiga kali sekaligus.

Kehilangan seorang istri membuat hidup seorang Rayhan hancur. Ia harus kuat dan bangkit demi kedua buah hatinya yang saat itu usianya masih belum genap dua tahun. Bagaimana pun hidupnya harus tetap berjalan meski saat ini ia bagaikan mayat hidup.

Suatu hari takdir mempertemukan Nazwa dan Rayhan. Akankah mereka berjodoh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memulai tugas

Nazwa langsung diantarkan oleh Nyonya Salsa ke kamarnya. Kamar berukuran empat meter itu hampir sama jika dibandingkan dengan kamarnya di rumah mantan suaminya. Kamar mandi berukuran kecil sudah ada di dalam. Bukan hanya tempat tidur, lemari dan meja rias yang disediakan, tapi juga ada AC. Nyonya Salwa sengaja mengantarkan Nazwa sendiri ke kamarnya karena ingin membicarakan hal yang penting.

"Nazwa sebelumnya saya minta maaf tidak memberitahumu tentang satu hal."

"I-ya bu, tentang hal apa?"

"Begini, kamu tinggal di sini untuk sementara. Jadi nanti saat Anggi dan Anggun masuk TK, mereka akan pindah ke rumah Papanya. Berarti sekitar lima bulan lagi. Apa kamu tidak masalah?"

"Eh iya bu, tidak masalah."

"Satu lagi yang perlu kamu ketahui. Anggi memiliki riwayat kelainan jantung. Jadi kondisinya lebih lemah dibandingkan adiknya."

"Ya Allah kasihan sekali bu. InsyaAllah saya akan merawatnya dengan baik.

"Em... bagus lah kalau begitu. Tolong jaga si kembar dengan baik ya. Mereka berdua kurang kasih sayang seorang Ibu."

"Maaf Bu kalau saya lancang. Memang ke mana Ibu si kembar?"

"Meninggal hampir tiga tahun yang lalu. Baru satu bulan yang lalu 1000 harinya."

"Innalillahi wainna ilaihi raji'un. Maaf Bu, saya tidak tahu."

"Tidak apa-apa. Kamu berwakan saja dulu barang-barangmu. Istirahatlah! Kerjamu dimulai besok pagi. Nanti malam saya akan jelaskan tugas-tugasmu."

"Baik, bu."

Nyonya Salsa pun meninggalkan kamar Nazwa.

Sekarang Nazwa tahu alasan besarnya bayaran untuk menjadi pengasuh si kembar. Selain harus merawat ia juga harus menjadi orang yang siaga.

"Eh tunggu, berarti Papa si kembar duda? Lalu bagaimana nanti aku tinggal bersamanya? Tapi kan pasti di rumah itu banyak orang. Kalau Bu Salsa masih muda, berarti anaknya masih muda juga? Apa dulu Bu Salsa nikah muda? Ah kenapa pikirannya terlalu jauh. Ini kan baru permulaan. Misal nggak sanggup satu bulan kan bisa mengundurkan diri. Eh tapi aku sudah tanda tangan kontrak dua tahun. " Begitulah kira-kira yang ada dalam pikiran Nazwa.

Setelah kepergian Nyonya Salsa, Nazwa menutup pintu kamarnya lalu ia mulai menata barang-barangnya ke dalam lemari. Ia juga menata peralatan mandi di kamar mandi. Untuk alat make-up, ia memang tidak terlalu suka make up. Hanya ada bedak dan lip balm serta handbody. Parfum pun Nazwa tidak punya karena tidak pakai. Itu karena sebelumnya Soni tidak pernah memberinya uang lebih, jadi ia terbiasa untuk tidak memakai selain itu.

Malam harinya.

Nazwa dipanggil oleh bi' Eni untuk keluar makan malam. Kebetulan Nazwa batu selesai shalat Isyak. Setelah memakai jilbabnya, Nazwa pun keluar menuju dapur. Ia makan malam bersama asisten yang lain di ruang makan belakang. Sebelumnya bi' Eni memperkenalkan Nazwa kepada asisten yang lain.

Setelah selesai makan, Nazwa mencuci piring bekasnya. Setelah iru, ia menghadap Nyonya Salsa.

Nyonya Salsa memperkenalkan anggota keluarganya yang lain kepada Nazwa. Ia menjelaskan bahwa anaknya yang tinggal di rumah itu ada tiga orang dan satu menantu, cucu empat orang, tiga orang asisten rumah tangga, dua orang babysitter termasuk Nazwa. dua orang security, satu orang tukang kebun.

"Papanya Anggi dan Anggun tidak tinggal di sini. Dia hanya ke sini sewaktu-waktu kalau tidak ada kerjaan ke luar kota."

"Iya bu, saya mengerti."

Setelah memperkenalkan beberapa orang di rumah itu, Nyonya Salsa menjelaskan tugas Nazwa dari pagi hingga petang.

Malam ini meski Nazwa dibebas tugaskan, ia harus menuruti keinginan Anggi dan Anggun untuk membacakan dongeng sebelum tidur.

Kamar Anggi dan Anggun menjadi satu dengan tempat tidur terpisah. Jadi saat ini Nazwa duduk di bawah di tengah-tengah tempat tidur mereka karena tempat tidur mereka memang rendah. Mereka tidak suka tempat tidur yang tinggi.

Saat pertengahan membaca dongeng, terdengar suara handphone berdering. Nazwa terkejut, karena ia tidak merasa membawa handphone. Ternyata itu handphone si kembar.

"Papa, kak."

"Angkat, dek!"

Anggun segera mengangkat telponnya. Ia pun mengaktifkan loudspeaker nya agar Anggi juga mendengar suara Papanya.

"Hallo Pa."

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam, maap lupa Pa. Hehe... "

"Kalian sudah mau tidur?"

"Iya Pa."

"Ya sudah, selamat tidur. Besok harus sekolah kan?"

"Iya Pa, tapi kita lagi dengerin dongengnya Nany."

"Nany?"

"Iya Nany Nazwa. Pengasuh baru Adek dan Kakak Pa."

"Oh... ya sudah lanjutkan. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam."

Mendengar suara Papa si kembar, Nazwa dapat menilai orangnya cukup dingin dan tidak banyak bicara. Bahkan mungkin cenderung cuek.

Anggun meletakkan kembali hanphone-nya.

Lalu ia bersedekah seperti orang dewasa.

"Ish Papa nggak asik banget!"

" Ya gitu deh Papa kita. Sabar dek."

"Nany, ayo dilanjut dongengnya."

"Ah iya, ayo." Sahut Nazwa, kemudian melanjutkan membacakan dongeng untuk mereka.

Keesokan harinya.

Seperti biasanya, Nazwa bangun pagi. Setelah shalat Shubuh, ia segera merapikan tempat tidur dan menyapu kamarnya. Kemudian ia pergi ke kamar Anggi dan Anggun untuk memeriksa keadaan mereka. Ternyata keduanya masih teelelap. Nazwa melihat jam, masih kurang 30 menit lagi untuk mereka bangun. Nazwa pun kembali ke kamarnya.

30 menit kemudian, Nazwa ke kamar mereka lagi. Ternyata Anggi sudah bangun.

"Eh, Anggi sudah bangun?"

"Nany, Anggi mimpi." Ujar Anggi sambil mengucek matanya.

"Mimpi apa?"

"Mimpi Mama meluk Anggi." Ujar Anggi dengan mata berkaca-kaca.

Entah kenapa hati Nazwa terenyuh melihatnya. Naluri keibuannya keluar, sontak ia memeluk Anggi.

"Apa begini Mama memelukmu?"

Anggi mengangguk dan membalas pelukan Nazwa. Mata Nazwa seakan ikut berembun.

"Kak, Nany.... kalian kenapa? Kok pelukan nggak ajak-ajak aku?"

Riba-tiba Anggun pun beranjak dari tempat tidurnya dan naik ke tempat tidur Anggi lalu ikut memeluk keduanya.

Beberapa saat kemudian, Nazwa sadar. Lalu ia pun ingin merubah suasana.

"Hei anak-anak, pagi-pagi begini jangan diawali dengan yang sedih-sedih. Ayo kalian mandi dulu."

Nazwa menghapus air mata Anggi. Anggun sudah terbiasa melihat Kakaknya seperti itu. Biasanya dia yang akan menguatkannya.

Setelah membuka baju mereka, Nazwa pun memandikannya. Untuk awal ternyata tidak sesulit yang dibayangkan Nazwa, Anggi dan Anggun cukup penurut.

Setelah selesai mandi, mereka memakai seragam. Karena hari ini jadwal mereka masuk PAUD. Sekolah mereka memang hanya masuk empat kali dalam satu minggu. Dengan telaten Nazwa mengundurkan rambut mereka. Banyak sekali karet rambut, jepit dan aksesoris rambut lain milik mereka.

"Nah, sekarang kalian udah cantik."

Anggi dan Anggun pun berkaca. Mereka tersenyum girang melihat rambutnya dikuncir rapi dengan model seperti yang biasa mereka lihat di aplikasi merah.

"Hehe lucu ya Kak."

"Iya dek."

"Ya Allah... aku memang belum pernah punya anak. Tapi aku janji akan menganggap mereka seperti anakku sendiri agar aku tidak terbebani selama mengasuh mereka. Lihatlah, mereka manis sekali." Batin Nazwa.

Bersambung....

...****************...

1
citra marwah
Dari rumah udah niat nnti klo mau pamit pulang mau ngomong ini itu ke anak gadis shalihah...tapi bgtu tiba waktu nya pamitan semua yg d angan2 buyar ntah kemana,tenggorokan sakit mata perih hati sedih,,,air mata gak bisa d tahan keluar sendiri...gak bisa ngomong apa2 lidah kelu itu yg aku rasakan 9 bulan lalu ketika anak gadis ku masuk pesantren,baca part ini q ikut nyesek sedih karena bgtu yg d alami seorg ibu ketika anak gadis nya pergi menuntut ilmu🥺
Bunda RH: betul sekali kak. Anak gak nangis tapi kita yang nangis
total 1 replies
dina
Oalah,sudah 7 anak masih pengen nambah anak lagi🤭😍
Bunda RH: iya kak, biar tambah rame ☺
total 1 replies
Sri Rahayu
uda punya 7 anak masih mau nambah anak lg
Bunda RH: gak papa jak, kan banyak yang 😄
total 1 replies
Rini Maryani
lanjut thoor
Bunda RH: siap kak
total 1 replies
Jenong Nong
mami Nazwa ibu sambung yg hebat kasih sayng nya tulus ... 😁😁❤❤🙏🙏🙏
Bunda RH: betul kak
total 1 replies
Tri Handayani
Kayanya nazwa dan reyhan bakalan mewarisi mami fatin dan papi zaky nich'banyak anak.
Bunda RH: kayaknya begitu kak 😁
total 1 replies
Eka
thir semoga anggi sama anggun senang ya thor jangan bikin dia sedih tjor kasihan sudah ndak ada mamanta anggi juga sakit jantungnya tjor lanjut terus thor
Bunda RH: siap kak
total 1 replies
Yaris
hbis ini cerita Anggi dan anggun jangan sampai suka sama sepupu sendiri
Bunda RH: masih cerita generasi pap Rayhan dulu kak
total 1 replies
Chusnul Zazah
OMG papa Reyhan dan mami Nazwa meski hati lagi mellow ditinggal menuntut ilmu ke pesantren sama Anggi & Anggun, mereka tetep masih ingat sunah rosul untuk beribadah menyenangkan pasangannya 😍😍 GPP papa Reyhan lupa minum pil KB nya ,ntar kalau nambah anak lagi biar makin ramai rumahnya, apalagi soal materi gak usah pusing , mereka kan keturunan sultan?? 🤭😁😁 jadi mau banyak anak mah bebas aja, malah dibolehkan?? 😂😂😂💪💪💪
Bunda RH: wkwkwk, nahkah batin tetap harus berjalan kak
total 1 replies
Teh Euis Tea
waduhhh mau nambah lg anak luar biasa deh rayhan sm nazwa, tp gaspol lah mumpung msh sangub produksi🤣
Bunda RH: iya lah 🤣
total 1 replies
secret
wihhh papa Ray dan mami Naz udh rencana mau nambah anggota lg ajaaa😂
Bunda RH: rencananya, hasilnya kita lihat 😄
total 1 replies
Sugiharti Rusli
karena bakat keluarga besar sih yah Rayhan, jadi mereka mah gaspol aja🤭🤭
Bunda RH: iya juga 😄
total 1 replies
Sugiharti Rusli
waduh bisa kebobolan lagi nih mereka yah😝😝😝
Bunda RH: bisa jadi
total 1 replies
Sugiharti Rusli
semoga Anggi dan Anggun cepat beradaptasi dan betah belajar di pesantren yah, apalagi pesantrennya masih milik keluarga sendiri jadi mudah diawasi
Bunda RH: amin 😇🙏
total 1 replies
Sugiharti Rusli
memang biasanya drama ortu sebelum anak" nya masuk pesantren yah, kalo karena keinginan sang anak sendiri biasanya mereka ga lama penyesuainnya, kalo karena ortu rada susah dan bahkan ada yang kabur
Bunda RH: iya ka
total 1 replies
7umiatun
nenek dari mendiang anggi dan anggun marah dan nuduh nazwa ga kalau anggi dan anggun dipesantren.
Bunda RH: kita lihat nanti 😁
total 1 replies
betriz mom
kalau Nazwa hamil lagi...keluarga Reyhan lah yang paling besar karena banyak anaknya...skrg saja sudah 7, kalau kembar lagi bisa mengalahkan mami Fatin deh🤗🤭😍😍😍
Bunda RH: iya kak, tambah rame
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat.
Bunda RH: siap kak
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
betriz mom
setiap perpisahan tetap sedih...tapi meyakinkan diri ini perpisahan untuk jalan lebih baik jadi bisa bikin tenang walau sedikit.
Rania dan Fajri senang liat saling bantu membantu dalam segala hal terutama mengurusin anak walau tanpa pengasuh...
so sweet🤗😘😍😍😍😍
Bunda RH: alhamdulillah kak 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!