Azkadina Anderson adalah seorang anak yang dulunya penurut, ceria, ramah, juga hangat, tetapi setelah kejadian "itu"
Ia berubah 180° menjadi orang yang pembangkang, dingin, kejam dan tak tersentuh.
Ia disekolah terkenal akan sifat Bad Girlnya, di jalanan ia terkenal dengan sebutan Queen Racing.
Ia juga masuk kedalam dunia bawah, ya dia adalah seorang Leader Mafia BLACK DEVIL, yang terkenal kejam juga sadis dalam menyiksa musuh.
Namun siapa sangka semua sifat dingin dan tak tersentuhnya bisa luluh dengan ketua osis bernama Arion Adhitama Robertson.
Penasaran? Yuk simak ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MILA KARMILA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4
Sampai di markas Azka langsung masuk kedalam diikuti Ayyara
Ayyara memang merasa takut masuk kedalam markas mafia, numun ia percaya pada Azka
Saat masuk kedalam mereka disambut oleh Carlet dan Justin
"Ka dia siapa?" tanya Carlet yang melihat Ayyara
"Dia Ayyara, Kakak gw" ucap Azka
"Kakak? Bukannya kakak lu Danu si bego itu yah" ucap Justin
"Kakak angkat gw" jelas Azka
"Oh hai kenalin gw Carlet tangan kanan Azka, gw nganggep Azka juga kayak adek gw sendiri" ucap Carlet memperkenalkan diri
"Gw Justin, gw sama kaya Carlet" ucap Justin memperkenalkan diri
"Hai gw Ayyara" ucap Ayyara memperkenalkan diri
"Bang, Kak lu berdua ajarin Kak Ayya bela diri, dia juga bakal tinggal disini ama kalian" ucap Azka lalu pergi keruang latihan
"Belum juga dijawab udah cabut aja tuh bocah" gerutu Carlet
"Udah kita ajarin aja si Ayya" ucap Justin
"Azka mau pergi kemana?" tanya Ayyara pada Carlet dan Justin
"Biasa tuh anak kalo kesini mainnya keruang latihan mulu" jelas Justin
"Kenapa?" tanyanya lagi
"Dia itu kalo kesini biasanya cuman buat luapin emosinya kalo nggak ya bunuh orang" jelas Carlet
"Emosi?" tanya Ayyara yang bingung
"Lu ntar juga tau sendiri, tuh anak satu masalahnya banyak, dia juga punya keluarga tapi ya gitu" ucap Justin
"Sebenernya Azka itu baik banget, cuman ketutup ama sifat datar dan dinginnya aja" jelas Carlet berjalan menuju taman belakang markas untuk melatih Ayyara diikuti yang lain
Sore hari Azka akan pulang kemansion keluarga Anderson, ia berjalan melewati Justin, Carlet juga Ayyara yang sedang beristirahat
"Dek lu mau kemana?" tanya Ayyara
"Pulang" jawab Azka singkat lalu berjalan keluar
Ayyara menarik nafasnya dalam dan membuangnya kasar menatap punggung Azka yang perlahan menghilang
"Udah jangan dimasukin kehati dia emang gitu" ucap Carlet pada Ayyara
"Iya" jawabnya
Azka melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, namun ia tidak langsung pulang kemansion melainkan ke sebuah Restoran dahulu menemui seseorang
"Bagaimana?" tanya Azka to the point
"Ini design yang nona minta" jawab seorang Arsitek menunjukkan cetak birunya
"Bagus, uangnya gua transfer besok" ucap Azka
"Pembangunan mungkin akan selesai dalam 1 bulan nona, nanti akan diberi nama apa?" tanya sang Arsitek
"AzFara Corporation" jawab Azka
"Baik kalau begitu saya pamit undur diri" pamit sang Arsitek lalu pergi meninggalkan Azka
Setelah menemui Arsitek Azka langsung pulang kemansion
Saat sampai dimansion Azka sudah ditunggu oleh Abraham sang Dady
"Azka, Dady dengar kamu dikeluarkan dari sekolah" ucap Abraham
"Hmmm" dehem Azka pertanda iya
"Kamu ini bikin Dady pusing saja, sudah berpuluh puluh kali kamu dikeluarkan dari sekolah, besok kamu sekolah disekolah Dady" ucap Abraham panjang lebar
"Hmm" jawab Azka langsung pergi kekamarnya
"Yes akhirnya satu sekolah sama Azka" batin Danu senang
"Yah ngapain sih pakek satu sekolah sama dia, males tau nggak" batin Sasa saudara tiri Azka
"Sabar" batin Abraham memandangi punggung putri kandungnya yang perlahan menghilang
Pagi hari
Azka bangun dari tidurnya dan bersiap untuk kesekolah, ia melewati semua anggota keluarganya yang sedang sarapan dimeja makan
"Sayang Azka, sarapan yuk, udah Momy siapain buat kamu" ucap Anadia sok perhatian
"Momy? Momy saya sudah meninggal" ucap Azka lalu pergi mengambil mobilnya, namun tangannya dicekal oleh Danu
"Dek, bareng ya" pinta Danu
"Lepas" ucap Azka dingin, Danu langsung saja melepaskan tangan Azka
"Bareng ya" lanjut Danu
"Nggak" ucap Azka lalu pergi keluar menaiki mobil kesayangannya