"Metta,, apa semua berkas yang di butuh kan untuk meeting siang ini sudah siap" tanya nya pada sekretaris yang bernama metta
"Sudah bos, semua berkas nya sudah lengkap, kita hanya perlu menunggu utusan dari pihak Klien nya saja" ucap metta sang sekretaris
"Bagus, kalau begitu antar kan surat nya ke ruangan ku, biar aku periksa kembali"
Hanna Purwati yang kerap di panggil Hanna atau bos Hanna oleh orang ² terdekat nya sekaligus bawahan nya,,, seorang wanita Yang tangguh dan mandiri, di usia yang sudah menginjak ke 27 tahun, seorang Hanna mampu meraih sebuah kesuksesan yang orang lain belum tentu bisa mendapat kan nya, bagai mana tidak,,,,
Dengan segala kegigihan dan semangat nya untuk bangkit akhirnya membuah kan hasil, ia yang dulu selalu di kucil kan dan di rendah kan bahkan di tinggal kan oleh kekasih nya sendiri hanya karna ia seorang gadis miskin sebatang kara......
****
Selanjutnya.....
Sebelum lanjut jangan lupa follow author dulu ya, agar author lebih semangat lagi🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mey Andani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 4
Hanna telah selesai membersihkan diri nya dan turun kelantai bawah menuju dapur di mana Bi Minah sudah menyiap kan makanan yang ia bawa tadi,,,
"Bi,, kita makan sama² bibi tolong panggil yang lain nya juga ya," ujar Hanna
Hanna mempekerjakan beberapa orang di rumah nya, dua orang Art, satu tukang kebun dan dua orang satpam, bukan nya Hanna merasa kalau diri nya kaya dan memiliki segalanya tapi karna memang ia menginginkan agar rumah nya menjadi ramai dan tentunya ia tak kesepian seorang diri tinggal di sebuah rumah yang sangat besar itu,
"Baik non" ucap bi minah
"Eh bi tunggu,,, bang Roy udah pulang ya" tanya Hanna
"Kaya nya belum non, tadi saya lihat dia ada di teras lagi ngobrol sama mang Damar ( tukang kebun )" ujar bi Minah
"Ya udah kalo gitu sekalian aja panggil biar kita makan sama²" ujar Hanna
"Baik non"
Sementara menunggu bi Minah memanggil yang lain nya, Hanna duduk manis di meja makan sambil memainkan ponsel nya di temani bi Ita yang sedang menuangkan air minum ke dalam beberapa gelas.
Saat semuanya sudah berkumpul dan bersiap memakan hidangan yang sudah tersedia di atas meja
"Han, Ini makanan yang kamu beli di warung tadi ya" tanya Roy
"Iya bang, kenapa,,, ? tanya Hanna
"Enggak kok, pantesan kamu suka beli makana di situ, ternyata emang enak rasa nya" ujar Roy
Jika di rumah Roy dan Hanna memang sangat akrab, Hanna sudah menganggap Roy sebagai Abang nya sendiri, di rumah mereka akan bersikap layak nya adik dan Abang, jika di kantor maka Hanna dan Roy akan kembali bersikap profesional dan kembali pada panggilan formal seperti bos dan bawahan pada umum nya,,,
Saat sedang asyik makan sambil berbincang-bincang, tiba² ponsel Roy berbunyi...
Tut, Tut, Tut,,,, ( Bayangkan sesuai ekspektasi masing²😅 )
Roy bukan nya langsung mengangkat panggilan itu, malah ia melihat ke arah Hanna terlebih dahulu
"Kenapa gak di angkat bang,,,? tanya Hanna yang bingung melihat Roy
"yang nelpon Asisten Presdir Lee" ujar Roy
"Ya udah buruan angkat, siapa tau penting dan menyangkut kerja sama kita" ujar Hanna
"Ya udah, Abang angkat dulu" ujar Roy lalu menekan tombol hijau yang ada di layar ponsel nya
"Hello tuan Ken" ucap Roy
"Hello Tuan Roy, apa kita bisa bertemu malam ini,,,? tanya Ken asisten pribadi Presdir Lee
"Tentu saja tuan, dimana kita akan bertemu,,,? tanya Roy lagi
"Nanti saya akan Sherlock tempat nya, kalau begitu saya tutup telpon nya" ujar Ken
"Baik tuan" jawab Roy dan panggilan pun berakhir,
Roy kembali ke meja makan untuk melanjut kan makan nya bersama dengan yang lain
"Bang,,, apa ada masalah" tanya Hanna
"Gak tau Han, tuan Ken minta Abang buat ketemu malam ini di coffe XX " ujar Roy
***
Setelah beberapa saat kemudian acara makan pun telah usai, Roy telah kembali ke rumah nya yang kebetulan tak jauh dari rumah Hanna dan hanya memerlukan waktu 20 menit saja,,,
Roy sebenarnya penasaran, apa maksud tuan Ken mengajak nya bertemu malam ini, jika untuk masalah bisnis, kenapa juga ia harus meminta untuk tidak mengajak Hanna....
Entahlah, terlalu banyak pertanyaan di benak Roy, ia hanya bisa berdo'a semoga tidak ada masalah dengan kerja sama mereka.
.
.
.
BERSAMBUNG
