NovelToon NovelToon
Dijual Suamiku Dan Dibeli Mantan Pacarku

Dijual Suamiku Dan Dibeli Mantan Pacarku

Status: tamat
Genre:Romantis / Misteri / Contest / Cintapertama / Patahhati / Balas Dendam / Tamat
Popularitas:50.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Anarita

Hanya demi perputaran roda perusahaan agar terus berjalan normal, suamiku rela menjualku untuk sebuah investasi besar dari perusahaan ternama.

Ini benar-benar gila! Ternyata aku dijual kepada seorang CEO dari perusahaan ternama yang tidak lain adalah mantan pacarku sewaktu SMA.

Namaku Vanya, dan inilah kisah hidupku yang sebenarnya.


(Tema judul diambil dari kisah nyata)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anarita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiga Puluh

Sementara di sudut lain, tepatnya di kantor yang tadinya nyaris bangkrut, Adit sedang memijit pelipis seraya memutar otaknya berkali-kali. Memikirkan kejadian yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

"Siapa yang menyabotasi hasil presentasi perusahaanku? Apa ada penghianat di kantor ini?"

Pikiran Adit masih belum berani menafsirkan Monika sebagai kandidat utama. Karena hasil presentasi itu dikerjakan oleh beberapa orang, jadi tersangkanya juga bukan hanya satu. Sudah pasti di kantor ini, tapi Adit sangat yakin bahwa bukan Monikalah orangnya.

Pria itu menghela napas malas. Kemudian mengendurkan posisi kursi duduknya ke belakang agar lebih santai.

"Maafkan aku Van!"

Sudut mata Adit memanas. Tanpa sadar cairan bening mulai menggenang dari pelupuk mata pria itu. Ia memandang langit-langit dengan pikiran berkelana membayangkan Vanya yang tengah kesakitan di seberang sana.

Ketimbang memikirkan citra perusahaanya yang memburuk, Adit jauh lebih khawatir pada nasib Vanya yang sangat dicintainya. Meskipun tadi ia sempat berdebat di mana Vanya terlihat kuat, namun Adit yakin dengan sangat bahwa hati wanita itu amatlah terluka.

Vanya memang pintar sekali menutupi perasaannya. Adit sudah paham luar dalam perihal watak Vanya yang satu itu.

Tok .... Tok

Terdengar suara ketukkan yang langsung membuyarkan Adit dari lamunannya.

"Masuklah," sahut Adit sedikit berteriak. Kemudian membenarkan posisi duduknya menjadi lebih tegap dan menghapus jejak-jejak air matanya.

Monika yang ada di luar sana segera membuka pintu kamar. Ia melangkah pelan, tangannya saling meremas jari-jemari dengan wajah selalu tertunduk.

"Ada apa Mon?" Adit memutar kursinya searah, lurus dengan posisi berdiri monika yang ada di depannya. "Apa kamu sudah menyelidiki siapa dalang di balik kejadian tadi?" tanya pria itu.

"A-anu, Tuan ...." Tubuh Monika bergetar takut. Dua telapak tangannya mulai berkeringat akibat diremas-remas terlalu kuat.

"Se-sebenarnya yang melakukan itu adalah saya!"

"Apa!" Mata Adit membola seketika. Sementara Monika masih tertunduk takut, tidak berani mendongak apalagi menjawab keterkejutan pria itu. "Katakan itu tidak benar Mon ... katakan!"

"Maaf Tuan." Monika langsung menjatuhkan lututnya ke lantai. Membuat Adit terhenyak dan mulai percaya dengan pengakuan gadis itu.

"Kenapa ... kenapa kau sampai melakukan semua itu?" tanya Adit putus asa. "Tega sekali kau Mon!" lanjut Adit.

Monika tak dapat lagi menahan laju air matanya. Isak tangis gadis itu pecah memenuhi suasana ruang kantor Adit. Tubuhnya bergetar, bukan karena takut, namun lantaran rasa salah yang merundungi batin gadis itu amatlah besar.

"Ma-mafkan saya Tuan. Saya terpaksa melakukan ini demi uang. Dulunya saya adalah salah satu karyawan kepercayaan I-Mush Grup. Namun suatu ketika tuan Marco menyuruh saya melamar di kantor ini agar dapat mengawasi gerak-gerik dan mendapatkan informasi tentang Anda. Saya yang menghubungi mantan sekretaris Anda, saya juga yang meminta foto kalian berdua dan mengekposnya di ruang rapat kemarin."

Tercengang? Itu pasti.

Sejenak Adit terdiam tanpa kata. Ia hanya dapat menggelengkan kepala dengan pikiran buyar luar biasa. Bisa-bisanya karyawan yang sudah setengah tahun lebih menjadi kepercayaannya sampai berperilaku seperti itu.

Apakah Adit selama ini kurang baik pada Monika? Dan juga, apa tujuan Marco mengirim Monika untuk menjadi mata-mata di perusahaan Adit? Bukankah ia tidak melakukan kesalahan apa pun pada pria itu. Kenapa Marco seolah meyimpan dendam besar pada Adit?

Batin pria itu pun sudah berkelana tanpa dasar. Segala apa pun yang ditebak oleh pikirannya terasa mengambang. Tidak ada kejelasan yang menyatakan dengan signifikan.

"Kau tahu Mon, saat ini aku benar-benar tidak peduli dengan citra perusahaanku. Aku juga tidak peduli orang lain mau menilaiku seperti apa nantinya, tapi yang aku khawatirkan adalah perasaan Vanya, wanita itu pasti sangat terpukul setelah mengetahui fakta bahwa aku pernah selingkuh. Aku sudah banyak melakukan kesalahan padanya, Mon." Adit mengurai isi hatinya. Membuat Monika semakin merasa bersalah pada pria itu.

Sambil menangis terisak-isak. Monika berbicara kembali, " Sekali lagi maafkan saya Tuan. Saya sungguh terpaksa melakukan semua ini untuk biaya obat ibu saya yang mengidap kanker servic. Saya butuh uang besar untuk membayar biaya pengobatan dan kemoterapi. Dan kemarin adalah kali terakhir saya bekerja sama dengan tuan Marco. Sekarang saya sudah resmi memutuskan koneksi dengan tuan Marco, ibu saya yang selama ini sakit-sakitan telah tiada. Tujuan saja mencari uang hanya untuknya. Sekarang saya tidak butuh apa-apa lagi."

Adit sedikit menanam iba pada wanita itu. Sebagai orang yang pernah jatuh dan menjadi nekat demi uang, Adit tahu betul seperti apa rasanya hidup dalam posisi terdesak keadaan.

"Tinggalkan ruanganku, biarkan aku sendiri!" perintah Adit, lantas membuang muka ke sudut ruangan lain.

Monika bangkit dari posisi berlututnya. Dengan langkah lemah tak kuasa, gadis itu melangkah berbalik dan menghilang di balik pintu ruang kerja Adit.

Adit menatap nanar sisa bayangan dari tubuh Monika. Pria itu memijit pelipisnya. Lantas memukul meja dengan penuh emosi.

"Arghhh!" teriak Adit frustrasi.

Menyesal seperti tidak ada gunanya. Sekarang Vanya sudah jijik dan bahkan enggan berurusan lagi dengan pria itu. Secercah harapan Adit yang tadinya berkilau, kini menggelap dan sulit untuk dijangkau kembali. Adit dan Vanya makin tidak bisa bersatu lagi dengan adanya kejadian ini.

"Aku masih berharap suatu saat kita bisa bersama Van. Sampai kapan pun aku akan tetap mencintaimu. Aku menunggumu ...."

***

1
Nur Jana kasim
lanjuuuuttttttt kaka
Maryami
endingnya gantung, egk jelas
Norlehaarsad Arsad995
lanjut
Norlehaarsad Arsad995
perempuan bodoh
Norlehaarsad Arsad995
kau yg perempuan bodoh karma
MU Uwais
nah yg JD kurang asiknya tu y d sini jg....enakan seperti kisah nyatanya...walaupun ada yg di kurangi dan di tambahi dikit2 g papAlah
Intan Risma Wandy
main tamat aja kak thorrrr blm ketemu mertua
Shieay_Laa
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Yarmini Misiran
Luar biasa
Mariyah
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Didik Pratoyo
mqrkotoooppp cweeettt e emak Sampek kudu nabokkk ae🤣
Didik Pratoyo
muntungmu Anna ora enek filterrreeee behhhh lanjutlah thoorrr
Didik Pratoyo
rasane emak kudu pites iku panya hmmm gemerekuutt emakkk
Didik Pratoyo
markombonggggg....emak gemessss dahhhh panya jangannn oonnnn yaaaa
yu odah
goog
🌻🇲🇾Lili Suriani Shahari
mana kamu tahu aku marah......
yu odah
semangat 💪💪
Arie
Luar biasa
DhilaZiya Ulyl
suami kurang se ons
DhilaZiya Ulyl
ooo jd itu alasan utamamu Dit.... 😠
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!