NovelToon NovelToon
TERJEBAK PERJODOHAN DENGAN SANG CASANOVA Seasons 2

TERJEBAK PERJODOHAN DENGAN SANG CASANOVA Seasons 2

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Perjodohan / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:30.8M
Nilai: 5
Nama Author: Vie

Area Dewasa

Lanjutan dari kisah Kimy dan Satria dengan berbagai kekocakannya.

Diharapkan baca seasons pertama yang menguras air mata karena cekikikan sebelum mampir ke sini.

Kelanjutan tentang cerita Satria-Kimy, tapi didominasi kisah cinta Thomas yang berupaya meraih cinta dari seorang janda cantik bernama Amora.

Akankah Thomas mampu menaklukkan hati Janda Cantik sekelas Amora??

Ataukah dia akan berpindah haluan meraih hati diriku?? 🤭

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

So hot!

Waktu begitu seperti cepat berlalu, mentari yang tadinya menyejukkan mata kini mulai menyilaukan mata keduanya, bahkan cahayanya kini sudah hampir berada tepat di atas kepala mereka. Ya, hari mulai mendekati jam makan siang saat itu. 

"Mas, udah siang nih. Balik yuk, aku laper," ajak Amora pada Thomas. 

"Kita ke cottage si Embek aja yuk! Penginapan mereka lebih deket daripada harus balik ke vila." Thomas mengulurkan tangannya, membantu Amora bangun. 

"Emang kamu tau mereka nginep dimana?"

"Tau lah, orang aku yang cariin tempat buat mereka. Si Kambing Bule, mana mau tau urusan begituan."

Amora hanya tersenyum, keduanya pun kembali menaiki motor matic menuju penginapan kedua calon orang tua yang sedang menikmati Babymoon mereka. 

Meski hari sudah siang, namun udara di tempat itu masih terasa sejuk, ditambah lagi hembusan angin laut yang kencang terus menerpa tubuh mereka. 

Benar apa kata Thomas, ternyata penginapan Kimy dan Satria memang lebih dekat dari pantai yang baru mereka kunjungi, hanya kurang dari sepuluh menit berkendara keduanya sudah tiba di depan penginapan yang ukurannya jauh lebih kecil dari villa milik Thomas. Vila berkonsep rumah panggung itu terletak di dekat area pesawahan, namun jarak dengan pantai pun tak begitu jauh, bisa dicapai hanya dengan berjalan kaki. Jadi view di penginapan itu semakin memanjakan mata, sejuknya udara pesawahan berkolaborasi dengan wanginya aroma air laut membuat tempat itu sulit untuk didefinisikan dengan kata-kata saking indahnya. 

Thomas langsung nyelonong masuk saja saat Amora menekan bel pintu. 

"Gak dikunci. Ayo masuk!"

"Tapi, takutnya mereka… "

"Aman, kalo kita liat adegan yang gak berfaedah, langsung balik badan aja, atau ikut gabung!" cengir Thomas seraya sedikit memaksa Amora untuk masuk. 

"Idih, maunya!"

Thomas tak menimpali, dia mulai mencari keberadaan Satria dan Kimy. "BING!" teriak Thomas.

"Di teras belakang!" jawab suara cempreng Kimy. 

Sepertinya ibu hamil itu tak terlihat terkejut melihat kedatangan mereka, bahkan aneka hidangan makan siang telah tersaji dengan empat piring kosong yang tersedia di atas meja kayu. 

"Kalian udah tau kalau kita mau datang?" tanya Amora mengambil mangkuk besar berisi olahan kepala kakap dari seorang koki. "Makasih," ucap Amora pada koki tersebut. 

"Ada lagi yang perlu ditambahkan?" tanya koki tadi pada Satria. 

"Kamu mau pesen apa lagi?"

"Jus sirsak, sama salad buah. Tapi jangan sekarang, nanti aja kalau udah beres makan," jawab Kimy yang mulai menyendok nasi untuk Satria. 

Olahan seafood bakar tetap menjadi menu utama di sana. Bahkan ada semangkuk besar kerang dara saus asam-manis yang juga tersaji di meja. 

"Dek, Kakak tanya, kamu emang udah tau kita mau ke sini?" tanya Amora lagi, "kamu mau makan pake lauk apa Mas?" Sepertinya Amora mulai membiasakan menyajikan makan untuk si Raja Gombal itu. 

"Pengennya sih kamu, tapi—"

"Apa loh? Minta diceplok telornya?" ancam Kimy. 

"Biasanya aja sih, marah-marah mulu, kasian noh, Dedek Tobeli peungeung denger emaknya tereak-tereak mulu!"

Tomat ceri yang dijadikan garnis melayang tepat di kening Thomas. 

"Kakak, ih. Bener kan, si Onta ngeledekin aku. Kata aku juga jangan ngundang dia ke sini!" Kimy morang-maring pada suaminya. 

"Elu mau makan tenang di meja makan apa di kolong meja?" 

"Elah, Mbeeeek. Becanda." Thomas mengacungkan jadi telunjuk dan tengahnya, membentuk huruf V. "Jadi makin penasaran sama hasil produksi di kebon," cicit Thomas. 

"ONTAAAAAA!" 

💖

💖

💖

💖

💖

Semilir angin yang sejuk membuat siapapun ingin memejamkan mata, ditambah lagi perut yang baru saja terisi penuh membuat mata Thomas makin ingin sekali terpejam.

Mungkin ada baiknya ia tidur sekejap, sambil menunggu Amora yang kini sedang membersihkan diri. Sedangkan Satria sedang terlihat sibuk dengan tablet pintar di tangannya, ingin sekali Thomas meneriaki sahabatnya yang gila kerja itu, tapi sayangnya tenaga tak cukup kuat, sebab kini matanya mulai terpejam. 

Pikirannya yang tenang membuat Thomas mudah sekali terpejam. Hingga… 

Sebuah tangan melingkar di atas perutnya, terasa sekali ada tubuh yang mendesak merangkul erat dirinya. Thomas segera membuka mata, meski ia telah menduga siapa yang telah melakukan itu, tapi Thomas harus memastikannya secara langsung. 

Dan benar seperti dugaannya, Amora tengah memeluknya erat sambil memejamkan mata, seolah ingin ikut beristirahat bersama. 

"Ra!" Amora mengguncang tubuh Amora, agar bangun. Oh, sungguh, ini sangat tidak baik untuk imannya yang lemah dan Iminnya yang kuat. "Ra!" panggilnya sekali lagi, karena sepertinya Amora malas membuka mata. 

Sama seperti dirinya tadi, mungkin Amora pun ikut mengantuk, dan hanya ingin memejamkan mata. Karena tak mungkin Amora menginginkan apa yang ia inginkan. 

"Pindah gih, ke dalem. Kalau kamu mau tidur mending di dalem aja! Ada satu kamar lagi yang kosong."

Amora pun membuka mata, seutas senyum kecil penuh makna ia sampaikan kepada Thomas. "Temenin sampe aku tidur, boleh?"

Jangankan sampe cuma nemenin tidur, gue tidurin sampe tidur juga mau. Otak mesumnya langsung bereaksi. 

"Si Kambing sama Pucuknya kemana?" Thomas sudah tak melihat keberadaan Satria di gazebo tempat sahabatnya tadi duduk. 

"Lagi jalan-jalan di pantai. Aku sendirian aja."

"Maksudnya, sekarang kita cuma berduaan?"

Amora mengangguk.  "Jadi temenin tidur gak?"

Thomas menelan ludahnya susah payah. Apa kondisi seperti ini adalah suatu ujian yang harus ia lalui, ataukah ini adalah sebuah momen yang seharusnya ia manfaatkan sebaik mungkin? 

"Ra!" Suara Thomas terdengar parau, tatapannya begitu sayu saat matanya menatap wajah cantik Amora yang sepertinya belum mengerti dengan apa yang akan Thomas lakukan. 

"Mas!" Amora sedikit menundukkan wajahnya, tapi dengan cepat Thomas mengangkat kembali dagunya agar mata mereka bertemu. 

Jantung Thomas berdebar hebat, jika Amora menolak ciumannya, itu artinya momen ini adalah ujian, tapi jika Amora membalas ciumannya, itu artinya momen ini adalah kesempatan emas yang harus ia gunakan sebaik mungkin. 

Bibir mereka bertemu, awalnya Thomas hanya menempelkan bibir mereka, tapi setelah merasa Amora tak menolak bibirnya, Thomas pun mulai melumaat bibir itu, aroma cherry dan lipstik yang Amora pakai mulai membuat jiwa terguncang. Dan saat Amora tak menolak apa yang ia lakukan, tanpa permisi lagi Thomas menarik tubuh ramping itu ke pelukannya. Debaran jantungnya semakin hebat, saat belitan lidah mereka terus terjalin seperti tak ingin lepas. 

Thomas tersadar, ini harusnya tak seperti ini, buru-buru dirinya melepaskan ciuman mereka yang semakin memanas. Ada raut kecewa yang Thomas tangkap di wajah Amora. Apa Amora pun begitu menginginkan dirinya? 

"Ra?" Thomas memanggil namanya penuh makna, begitu meminta, dan penuh pengharapan. 

Dan apa yang Thomas dapatkan, Amora terlihat mengangguk, meski anggukannya sangat perlahan, tapi Thomas bisa melihatnya, bahkan kini wajah gadis itu terus bersemu. 

Masa bodoh lah dengan semua orang, sebab yang Thomas inginkan hanyalah mendapatkan Amora seutuhnya. 

Tanpa ba-bi-bu lagi, Thomas membawa tubuh Amora ke dalam kamar kosong yang letaknya berseberangan dengan kamar Satria. 

Thomas kembali menciumnya, menghirup dalam-dalam aroma tubuh Amora, sebelum dia membuka semua baju mereka. Ah, memang ini yang Thomas inginkan sejak lama, mengajak Amora berkeringat bersama dengan kegiatan enak yang mereka lakukan. 

Gadis itu terus saja mengeluarkan suara-suara asing yang begitu menggairahkan tiap kali Thomas memberikannya sentuhan yang memabukkan, membuat Thomas makin liar saja melakukan apa yang seharusnya ia lakukan pada tubuh itu. 

Amora nampak menikmati apa yang ia lakukan. Bahkan saat Thomas tanpa permisi menguasai kedua gundukan ranum miliknya, Amora hanya mendesis dengan mata terpejam. Bisa Thomas lihat dengan jelas jika Amora pun sama menginginkan dirinya. 

"Ra!" panggil Thomas agar mata perempuan itu menatap matanya, karena saat itu Thomas telah berhasil melucuti semua pakaian yang menempel pada tubuh mereka. "Aku masuk!" izinnya sebelum memasuki area yang sebenarnya masih terlarang bagi dirinya. 

Lagi-lagi Amora hanya mengangguk pelan, entah salah makan apa perempuan kaku itu siang tadi, atau jangan-jangan makanan atau minumannya telah dicampur dengan obat perangsang seperti yang terjadi di sinetron-sinetron? 

Thomas tak peduli. Karena tak mungkin sudah setelanjang ini dia harus mengakhirinya sampai di sini saja. Oh tidak bisa! 

Thomas membuka kaki gadis itu dengan perlahan, bagaimanapun kesan awalnya harus baik, jadi Thomas akan melakukannya dengan hati-hati dan seenak mungkin. Itu Pasti. 

Perlahan dirinya mulai memasuki liang sempit itu, terlihat wajah Amora terlihat tidak nyaman dengan apa yang ia lakukan. 

Ah, ini benar-benar gila. Baru memulainya saja sudah membuat Thomas terpental ke Nirwana. 

Thomas mulai mengatur ritme permainan, membiarkan Amora merasa nyaman dengan permainan lembut yang ia mainkan karena setelahnya Thomas tak berjanji jika ia akan melakukan hal selembut ini lagi. 

Desisan Amora mulai terdengar lagi, bahkan kini suara desahannya mulai terdengar. Namun Thomas masih memainkan ritme pelan. Dia tak boleh egois meski dirinya ingin sekali berpacu lebih cepat, mengeluarkan semua tenaganya untuk menyongsong Nirwana bersama-sama. 

Tapi entah mengapa tiba-tiba saja Amora memukul lengan Thomas yang menjadi tumpuannya.

Apa terlalu cepat? 

Sepertinya tidak, lalu kenapa dengan Amora? 

Apa sakit? 

Bukankah dia sudah bukan perawan lagi? 

"Ta!"

Thomas terdiam dan menghentikan segala aktivitasnya, mendengar suara itu. Suara sahabatnya yang entah mengapa terdengar dari mulut Amora. 

"Onta!" Amora kembali memukul lengannya sambil mengucapkan panggilan 'Onta'. 

"Woy, bangun Onta mesum. Elu ngapainin gue?" bentuknya kali ini. 

Sontak Thomas terhenyak. Membelalakan matanya untuk kedua kali, karena sepertinya yang pertama hanyalah mimpi. Dan benar saja, wajah kesal Satria yang sialnya sedang ia peluk erat ada di hadapan dirinya. 

...Kampretoooooo......

...Ternyata cuma mimpi, udah deg-degan gue... 🙈🙈🙈...

...buket kembangnya jangan lupa😉...

1
Elly Carlana
lanjut thor 💪🏻
Miamia
mirip taaaa,mirip luuuuu
mirip bersin nya🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Miamia
bengek 🤣🤣🤣🤣🤣🤣cuma mimpi woy
Ta..h
pak ustadz mau ngejampe pengiringnya ini mh 😅😅😅😅😅.
Ta..h
mertua seneng menantu nya soleh lagi solat cenah 😅😅😅😅
Ta..h
ampun 😅😅😅😅😅😅😅 pada somplak kabeh
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: halo kak baca juga d novel ku 𝘼𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profil ku ya😌
total 1 replies
Ta..h
😅😅😅😅😅😅😅😅 najis.
Ta..h
kambing nya kimmy ikut ngeden 😅😅😅.
Ta..h
😅😅😅😅😅😅 ada dendam kaya nya si dede tobeli nih sama uwa nya .
Ta..h
😅😅😅😅 mas mas thomas.
Ta..h
😅😅😅 pak Rahardian dosa dan amalan apa yang bp lakukan dapat dua mantu model beginian.
Ta..h
kalian selalu bikin darting 😅😅😅.
Ta..h
astaghfirullah ternyata dulu g ku like.
Ta..h
sakit perut gara gara si Gery monyet 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣.
ampe berair mata ku ya Allah gustiiiiiiii 😄😄😄.
Ta..h
di part ini nih si Gery bikin tegang si onta 😅😅😅😅.
Ta..h
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Ta..h
😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅.
bingung mau nulis apa ketawa dari awal ampe ahir udah cukup 😄😄.
Ta..h
bulan depan 😅😅😅.
si bumil mode kalem 😅😅.
Ta..h
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 si tom tom bengong .
Ta..h
😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅 setup ikan koi untuk baby girl.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!