NovelToon NovelToon
LEGENDA KEPALA DEWA

LEGENDA KEPALA DEWA

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Sistem / Time Travel / Reinkarnasi
Popularitas:181
Nilai: 5
Nama Author: ilonksrcc

Li Wei,programmer jenius yang sinis, percaya bahwa segala sesuatu di alam semesta berjalan seperti sistem yang bisa di debug. Saat nyawanya melayang di dunia modern, kesadarannya tersedot ke dalam "ruang jiwa" yang hancur di dalam Kepala Kaisar Dewa Tai Xuan, yang dikhianati dan dipenggal oleh murid kesayangan dan permaisurinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilonksrcc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30: TUAN TUA DI BALIK TENUNAN

Gelombang energi asing itu tidak datang seperti badai. Ia datang seperti demam. Perlahan, tak terlihat, tapi mengubah segalanya.

Pertama, tanaman di kebun Nuo mulai berperilaku aneh. Bunga-bunga yang seharusnya mekar ke arah matahari justru melengkung ke arah tanah, seolah mendengarkan sesuatu di bawah. Herbalist Nuo, yang biasanya tenang, menjadi gelisah. "Tanahnya... berbicara. Tapi bukan dengan kata-kata. Dengan mimpi buruk."

Kedua, peralatan sensor Jin mulai mencatat anomali gravitasi mikro. Benda-benda di Workshop kadang terasa lebih berat untuk sesaat, lalu ringan. Jin mengira ada kesalahan kalibrasi, sampai dia melihat air di gelasnya bergerak melawan gravitasi, membentuk spiral aneh.

Ketiga, dan yang paling mengganggu, adalah mimpi. Disciple Ling adalah yang pertama mengalaminya. Dia terbangun terisak, mengigau tentang "mata di bawah tanah" dan "nyanyian tanpa suara". Kemudian Xiao Qi, dengan sensitivitas beast nya, mulai melihat bayangan-bayangan yang bergerak di sudut matanya, bentuk-bentuk yang tidak sesuai dengan cahaya.

Tai Wei merasakannya paling dalam. God Sliver di dalamnya bereaksi seperti besi berkarat yang didekatkan ke magnet. Rasa sakit yang tumpul dan kuno berdenyut di tulangnya. Ini bukan serangan. Ini adalah gangguan resonansi. Sesuatu di luar sana bergetar pada frekuensi yang sama dengan God-Sliver, dan getarannya merambat melalui The Weave.

Dia memanggil semua orang di aula pusat. Enam dari mereka tiga anggota inti, tiga observator berkumpul di bawah proyeksi The Weave, yang kini menunjukkan area yang sebelumnya tidak terlihat: sebuah node energi raksasa, seperti tumor gelap, berdenyut dalam-dalam di bawah permukaan bumi, ratusan li jauhnya, tapi pengaruhnya menjangkau sejauh ini.

"Apa itu?" tanya Jin, matanya lebar melihat data.

"Sesuatu yang lebih tua dari sekte mana pun," jawab Tai Wei, suaranya tegang. "God Sliver adalah fragmen dari tubuh dewa yang hancur. Tapi dewa-dewa itu... dari mana asalnya? Apa yang mereka kalahkan, atau kunci, untuk mencapai kekuatan mereka?"

Yan Mei memutih. "Kau pikir ini... salah satu dari mereka? Yang asli?"

"Bukan yang utuh. Tapi mungkin sisa-sisa. Atau mungkin... penjara."

Proyeksi itu memperbesar. Node gelap itu dikelilingi oleh struktur geometris yang rumit sebuah formasi pengunci kuno yang sangat besar, tapi retak di beberapa tempat. Retakan itulah yang memancarkan gelombang gangguan.

"Formasi ini lebih tua dari peradaban cultivator modern," gumam Tai Wei. "Tekniknya... primitif dalam kekuatan tapi sangat canggih dalam konsep. Mereka tidak mencoba menahan energi. Mereka mencoba membuatnya lupa bahwa ia ada."

"Lupa?" ulang Xiao Qi.

"Ya. Membungkusnya dalam ilusi waktu yang tak berujung, memutarnya dalam siklus mimpi sehingga ia kehilangan kehendaknya sendiri." Tai Wei menatap node itu. "Tapi sesuatu merusak formasi itu. Mungkin perang besar yang menciptakan God-Sliver. Mungkin aktivitas cultivation kita sendiri yang mengganggu The Weave. Apapun itu, 'sesuatu' di dalam sana mulai... bangun."

Nuo, yang biasanya tersenyum, kini wajahnya serius. "Di dalam arsip rahasia Venomous Lotus, ada legenda tentang 'Para Tidur Dalam Bumi'. Makhluk yang ada sebelum dewa, yang ditaklukkan dan dikubur hidup-hidup. Dikatakan napas mereka adalah racun yang bisa membusukkan realitas."

Ling menggigil. "Shadow Moon juga punya catatan. 'Bayangan yang Lebih Tua dari Bulan'. Mereka memakan konflik dan ketakutan."

Jin mengangguk pelan. "Iron Scripture menemukan artefak logam aneh di penggalian terdalam. Terbuat dari paduan yang tidak dikenal. Mengandung data... tapi data itu seperti teriakan yang terdistorsi."

Semua bagian mulai menyatu. Mereka tidak hanya berurusan dengan sisa-sisa perang dewa. Mereka berhadapan dengan tahanan perang itu sendiri.

"Apakah ini... bahaya?" tanya Xiao Qi.

"Ya," jawab Tai Wei. "Tapi bukan bahaya seperti musuh yang menyerang. Ini seperti... kebocoran reaktor nuklir kuno. Radiasinya menyebar, mengubah segala sesuatu di sekitarnya secara halus, gila, dan tak terduga."

Dia berdiri. "Kita harus menyelidiki. Tapi bukan untuk bertarung. Untuk memperbaiki formasi pengunci."

Semua orang terkejut.

"Kau mau memperbaiki penjara sesuatu yang mungkin monster purba?" tanya Yan Mei, tak percaya.

"Apa pilihannya?" balas Tai Wei. "Membiarkannya bangun? Atau mencoba menghancurkannya dan mungkin melepaskannya sepenuhnya? Jika formasi itu dirancang oleh dewa-dewa kuno untuk menahannya, maka itu adalah solusi terbaik yang kita miliki. Kita hanya perlu memperkuatnya."

Itu adalah keputusan yang sangat tidak populer. Tapi juga satu-satunya yang masuk akal.

---

EKSPEDISI KE NODE GELAP

Mereka berangkat dengan komposisi yang tidak biasa: Tai Wei, Yan Mei, dan Xiao Qi sebagai inti. Jin, Ling, dan Nuo ikut sebagai "ahli spesialis" masing-masing mewakili tradisi mereka yang mungkin berguna. Jin membawa sensor dan alat analisis material. Ling membaya keahlian dalam menavigasi ruang batin dan mimpi. Nuo membawa penawar untuk "racun realitas".

Perjalanan ke lokasi node memakan waktu sehari. Semakin dekat, efeknya semakin kuat. Hukum fisika menjadi lunak. Daun-daun bergerak melawan angin. Suara terdengar terbalik. Warna-warna tampak bergeser, seperti dilihat melalui kaca berkabut.

Mereka tiba di sebuah lembah yang tenggelam. Tanahnya hitam dan berkilau seperti kaca vulkanik. Di tengah lembah, sebuah struktur batu raksasa yang menyerupai paku tertancap ke bumi, dikelilingi oleh pilar-pilar batu yang miring, membentuk formasi pengunci yang rusak. Udara bergetar dengan suara frekuensi rendah yang membuat gigi mereka gemeretak.

Di sinilah sumbernya.

"Formasinya... hidup," bisik Ling, matanya berkaca-kaca saat dia "melihat" dengan indra bayangannya. "Tapi seperti mimpi yang berulang. Terjebak dalam loop."

Jin memasang sensor. "Energinya sangat padat. Seperti singularitas. Tapi stabil... atau setidaknya, terkandung."

Nuo mengambil sampel tanah. "Racunnya... ini bukan racun biologis. Ini racun terhadap konsep. Aku bisa merasakannya menyerang ide 'waktu' dan 'ruang' di sekitarnya."

Tai Wei mendekati pilar terdekat. Dia menyentuhnya. God Sliver di dalamnya bereaksi keras, memancarkan rasa sakit yang tajam. Tapi juga... pengenalan.

Gambar-gambar membanjiri pikirannya. Bukan dari ingatan Tai Xuan. Lebih tua. Dua makhluk cahaya (dewa?) berperang melawan sebuah entitas yang terbuat dari kekacauan yang sadar (yang terkurung?). Perang itu menghancurkan tanah. Salah satu makhluk cahaya hancur (menciptakan God Sliver?). Yang lain, dengan sisa kekuatannya, mengurung entitas kekacauan itu dalam formasi mimpi ini, lalu... menghilang? Mati?

Penjara ini adalah tindakan putus asa terakhir.

Dan sekarang, penjara itu retak.

"Kita tidak bisa memperbaikinya dengan cara yang sama seperti mereka," kata Tai Wei, menarik tangannya. "Kita tidak punya kekuatan dewa. Tapi kita punya sesuatu yang mungkin tidak mereka miliki: keragaman."

Dia menjelaskan rencananya. Formasi ini bekerja dengan membuat sang tahanan terjebak dalam ilusi waktu yang tak berujung. Tapi ilusinya retak. Mereka perlu menambal retakan itu dengan realitas yang kuat dan stabil.

"Jin, kau dan Iron Scripture mewakili logika dan struktur. Itu adalah fondasi realitas. Ling, Shadow Moon mewakili persepsi dan ilusi. Kau bisa memperkuat ilusi mimpinya. Nuo, Venomous Lotus mewakili perubahan dan adaptasi. Kau bisa menciptakan 'penawar' untuk kebocaran kekacauan."

"Dan kita bertiga?" tanya Xiao Qi.

"Kita adalah perekat. Aku dengan God.Sliver dan pemahaman sistem. Yan Mei dengan pengetahuan bayangan yang dalam. Dan kau, Xiao Qi, dengan koneksimu pada naluri dan kehidupan yang tidak korup."

Mereka akan mencoba sesuatu yang belum pernah dilakukan: kolaborasi lintas tradisi pada tingkat mendasar, bukan untuk menciptakan, tapi untuk mempertahankan.

---

PROSES PENAMBALAN

Mereka bekerja di bawah tekanan yang mengerikan. Suara frekuensi rendah mulai membentuk kata-kata di dalam pikiran mereka.

"Lepaskan... aku telah terlupa... aku ingin... ingat..."

Kata-katanya bukan jahat. Mereka sedih. Dan kesedihan itu menular. Jin tiba-tiba teringat pada masa kecilnya yang kesepian di laboratorium. Ling merasakan sakit semua pengkhianatan dalam hidupnya. Nuo teringat pada racun pertama yang tidak sengaja dibuatnya yang membunuh seseorang yang dicintainya.

Tai Wei merasakan beban Tai Xuan rasa bersalah karena tidak bisa melindungi rakyatnya. Yan Mei merasakan isolasi karena mata ungunya. Xiao Qi merasakan ketakutan akan ditinggalkan.

Entitas itu tidak menyerang. Ia berbagi penderitaan.

"Jangan dengarkan!" teriak Tai Wei, berjuang untuk fokus. "Itu caranya! Ia membuat kita tenggelam dalam kesedihan kita sendiri sehingga kita lupa tujuan kita!"

Mereka berjuang. Jin mengatur sensor untuk memancarkan gelombang logika murni deretan bilangan prima, pola fractal untuk memperkuat struktur realitas di sekitar retakan. Ling duduk bermeditasi, menenun ilusi mimpi yang lebih kuat dan lebih koheren di atas retakan, seperti menambal kain dengan benang bayangan. Nuo menyebarkan serbuk herbal khusus yang bereaksi dengan energi kekacauan, mengkristalkannya menjadi materi inert, seperti tubuh membentuk kista di sekitar infeksi.

Tai Wei berdiri di pusat, mengarahkan. God Sliver-nya sekarang bukan sumber rasa sakit, tapi pemancar. Dia memancarkan pola "kode realitas" yang stabil ke dalam formasi, mencoba menyinkronkan ketiga upaya yang berbeda menjadi satu lapisan pertahanan yang koheren.

Yan Mei menjaga perimeter, menggunakan ilusinya untuk memblokir "bisikan kesedihan" sebanyak mungkin.

XiaoQi berlari di antara mereka, memberikan dorongan energi beast-nya yang murni dan tanpa pikiran rumit energi kehidupan sederhana yang menolak kekacauan.

Prosesnya lambat, melelahkan, dan berbahaya. Setiap retakan yang mereka tutup, entitas itu mendorong lebih keras. Mimpi yang mereka perbaiki berubah menjadi mimpi buruk yang mencoba menarik mereka masuk. Kristal Nuo terkadang retak, mengeluarkan gas yang membuat halusinasi.

Tapi mereka bertahan. Karena mereka bersama-sama.

Saat Jin hampir terjebak dalam ingatan kesepiannya, Ling, yang memahami isolasi, mengirimkan bayangan penghiburan bukan kata-kata, tapi perasaan "aku di sini". Saat Nuo terhuyung oleh rasa bersalahnya, Xiao Qi menempel padanya, kehangatan bulunya yang sederhana mengingatkannya pada kehidupan di luar racun. Saat Tai Wei terbebani oleh ingatan Tai Xuan, Yan Mei, yang pernah membencinya, sekarang berdiri di sampingnya, sebuah pengakuan diam-diam bahwa dendam itu sudah usai.

Kolaborasi mereka bukan lagi teori atau eksperimen. Itu menjadi tali penyelamat.

Setelah berjam-jam atau berhari-hari? waktu di sini tidak dapat diandalkan retakan terbesar akhirnya tertutup. Suara frekuensi rendah mereda. Tekanan di udara berkurang. Node gelap di proyeksi The Weave berhenti berdenyap liar, kembali ke keadaan tidur yang lebih dalam.

Mereka berhasil. Tidak sempurna. Formasi itu masih lemah. Tapi mereka telah menghentikan kebocoran.

Mereka semua terjatuh, kelelahan, jiwa mereka habis.

---

KEPULANGAN DAN PENGHAKIMAN

Kembali ke Workshop, mereka semua butuh waktu untuk pulih. Tapi dunia luar tidak diam.

Iron Scripture mengirim pesan: mereka mendeteksi "stabilisasi anomali skala besar" dan memuji "efisiensi metode kolaboratif". Mereka kini sangat ingin bergabung penuh, melihat Workshop sebagai alat untuk "memitigasi risiko eksistensial".

Shadow Moon pecah. Faksi tradisionalis, dipimpin oleh Elder Ko yang kini merasa terancam oleh pencapaian Ling dan Yan Mei, menyatakan Workshop sebagai "ancaman terhadap kemurnian jalan bayangan". Mereka memanggil Ling kembali sebuah perintah yang dia, dengan ketakutan tapi juga tekad baru, tolak.

Venomous Lotus diam-diam mengirim lebih banyak sumber daya dan satu pesan: "Kau telah menyentuh sesuatu yang lebih besar dari dirimu sendiri. Kami akan mendukung, dari jarak yang aman."

Workshop kini berada di persimpangan jalan. Mereka bukan lagi eksperimen kecil. Mereka telah menjadi pemain dalam permainan yang melibatkan kekuatan purba.

Malam itu, di aula pusat, hanya tiga orang inti yang ada.

"Kita membuka kotak Pandora," kata Yan Mei, lelah.

"Tapi kita juga menutupnya sedikit," balas Xiao Qi, mencoba bersikap optimis.

Tai Wei memandang proyeksi The Weave. Node gelap itu masih ada, tapi sekarang dikelilingi oleh pola energi baru campuran dari logika, ilusi, adaptasi, dan kehidupan. Pertahanan hybrid mereka sendiri.

"Kita tidak bisa kembali," kata Tai Wei. "Kita telah menunjukkan bahwa kolaborasi tidak hanya mungkin, tapi penting untuk kelangsungan hidup semua. Tapi harga yang harus dibayar... kita sekarang menjadi target. Baik bagi yang takut pada perubahan, maupun bagi yang menginginkan kekuatan kita."

Dia menoleh kepada mereka. "Kita harus memutuskan. Apakah Workshop tetap menjadi zona netral kecil? Atau kita mengembangkannya menjadi... sesuatu yang lebih. Sebuah Sekolah Realitas, di mana semua tradisi bisa belajar tidak hanya untuk berkolaborasi, tapi untuk berkembang bersama, menghadapi ancaman lama yang mulai bangun."

Itu adalah lompatan besar. Dari workshop menjadi sekolah. Dari tempat perbaikan menjadi tempat pendidikan.

Xiao Qi mengangguk, matanya bersinar. "Aku suka ide itu. Mengajar orang untuk tidak saling memakan."

Yan Mei tertawa kecil, pahit tapi hangat. "Kau selalu sederhana, Xiao Qi. Tapi kau benar." Dia melihat Tai Wei. "Aku sudah kehabisan tempat untuk kembali. Aku memilih untuk membangun yang baru."

Tai Wei mengangguk. Maka, diputuskan.

Workshop of the Weave akan berevolusi. Mereka akan membuka pintu untuk murid-murid pertama yang berani, yang ingin tahu, yang lelah dengan cara lama.

Tapi saat mereka merencanakan, di suatu tempat jauh, di kedalaman tanah, mata yang lain terbuka. Bukan mata entitas yang terkurung. Tapi mata sesuatu yang lain, sesuatu yang telah mengamati mereka, tertarik dengan apa yang mereka lakukan pada The Weave.

Entitas yang terkurung itu bukan satu-satunya makhluk tua di dunia ini. Dan beberapa dari mereka mungkin tidak terlalu senang diganggu tidurnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!