NovelToon NovelToon
Sumpah Raja Duri

Sumpah Raja Duri

Status: tamat
Genre:Fantasi Isekai / Mengubah sejarah / Fantasi Wanita / Peramal / Cinta Istana/Kuno / Tamat
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: tanty rahayu bahari

Elara, seorang ahli herbal desa dengan sihir kehidupan yang sederhana, tidak pernah menyangka takdirnya akan berakhir di Shadowfall—kerajaan kelabu yang dipimpin oleh raja monster. Sebagai "upeti" terakhir, Elara memiliki satu tugas mustahil: menyembuhkan Raja Kaelen dalam waktu satu bulan, atau mati di tangan sang raja sendiri.
​Kaelen bukan sekadar raja yang dingin; ia adalah tawanan dari kutukan yang perlahan mengubah tubuhnya menjadi batu obsidian dan duri mematikan. Ia telah menutup hatinya, yakin bahwa sentuhannya hanya membawa kematian. Namun, kehadiran Elara yang keras kepala dan penuh cahaya mulai meretakkan dinding pertahanan Kaelen, mengungkap sisi heroik di balik wujud monsternya.


Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tanty rahayu bahari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30: Musim Semi di Shadowfall

​Kepulangan Raja Kaelen Draven ke Shadowfall bukanlah arak-arakan kemenangan, melainkan kembalinya seorang pahlawan yang lelah.

​Berita tentang kematian Duke Vane dan Baron Thorne di Kuil Mortis menyebar lebih cepat daripada api. Pasukan Vane—yang sebagian besar adalah tentara bayaran yang dibayar, bukan loyalis sejati—segera bubar dan melarikan diri, menyisakan kekacauan di luar gerbang kastil.

​Saat Kaelen, Elara, dan Vorian tiba di Shadowfall, mereka disambut oleh para prajurit yang loyal dan beberapa bangsawan yang tersisa. Para loyalis itu menangis lega melihat Raja mereka kembali hidup-hidup, dan yang paling mengejutkan, sepenuhnya manusia.

​Kaelen tidak lagi memiliki kulit obsidian, tidak lagi memiliki duri kristal. Dia hanya seorang pria dengan bekas luka bakar yang dalam di bahu kanannya—pengingat permanen akan kutukan itu—dan bekas luka emosional yang jauh lebih dalam.

​Malam itu, Kaelen berdiri di balkon, menatap kerumunan yang berkumpul di alun-alun. Ini adalah penampilan publik pertamanya.

​"Rakyatku," suara Kaelen lembut, tidak lagi menggelegar oleh sihir Void, tetapi dipenuhi otoritas baru yang tenang. "Duke Vane telah jatuh. Pengkhianatan telah berakhir."

​Kaelen menoleh ke samping, meraih tangan Elara, dan mengangkatnya tinggi-tinggi.

​"Kutukan yang membelenggu kerajaan ini bukanlah kutukan sihir, melainkan kutukan dari keserakahan dan kebohongan. Nona Elara Vance, yang kalian tuduh sebagai penyihir dan mata-mata, adalah orang yang mengungkap kebenaran itu. Dia menyelamatkan nyawaku, dan dia menyelamatkan kerajaan ini."

​Kaelen menatap Elara dengan cinta yang tulus. "Mulai hari ini, dia bukan hanya Ahli Herbal Kerajaan. Dia adalah penyelamat, penasihat, dan... Ratu di sisiku."

​Sorakan terdengar. Sorakan yang murni, bukan sorakan ketakutan.

​Enam bulan berlalu.

​Shadowfall perlahan meninggalkan warna hitam, abu-abu, dan ungu. Raja Kaelen menghapus semua undang-undang yang bersifat menindas. Dia membuka kembali jalur perdagangan, mengurangi pajak pada desa-desa miskin (termasuk Oakhaven), dan mengganti seluruh pasukan loyalis Vane dengan prajurit yang setia.

​Di taman-taman, keajaiban Elara mulai terlihat.

​Menggunakan sisa-sisa sihirnya dan Sun-Stone yang telah diperbaiki oleh Dewan Silverwood (setelah mereka mendengar kisah kepahlawanan Elara), Elara menyalurkan energi ke dalam tanah. Shadowfall, yang dulunya tandus dan gersang, kini mulai menumbuhkan kehidupan lagi.

​Bunga mawar merah dan putih bermekaran di halaman kastil. Lumut hijau menutupi batu-batu tua. Dan yang paling ajaib, di taman pribadi Kaelen, Elara berhasil menanam kebun Sun-and-Moon. Bunga yang mekar di bawah sinar bulan (simbol kegelapan Kaelen) dan bunga yang mekar di bawah sinar matahari (simbol cahaya Elara) tumbuh berdampingan.

​Pemandangan paling dramatis adalah Singgasana Obsidian. Kaelen tidak menghancurkannya. Dia membiarkannya berdiri, tetapi Elara menutupinya dengan sulaman tanaman rambat hijau yang subur dan bunga-bunga kecil.

​Kaelen berdiri di tepi rumah kaca barunya, menghirup aroma tanah basah dan bunga Moondrop yang mekar kembali. Dia kini mengenakan jubah biru tua sederhana, tidak lagi menyembunyikan dirinya.

​"Kau menghabiskan dua jam di sini setiap hari," Kaelen tertawa, suaranya kini kembali pada nada rendah yang hangat, tanpa gerutuan.

​Elara, yang sedang berlutut menanam bibit, mendongak. Rambutnya dihiasi mahkota bunga Sunroot. Dua helai rambut putih di pelipisnya adalah satu-satunya pengingat akan pengorbanan yang dia lakukan.

​"Aku harus menjamin bahwa musim semi ini permanen," jawab Elara. "Vorian bilang kau baru saja menghukum Baron Thorne untuk membersihkan semua selokan air di kota?"

​"Hukuman yang adil," kata Kaelen, berjalan mendekat. Dia berlutut di sebelah Elara, dengan hati-hati agar tidak merusak bibit kecil itu. "Dia pantas mendapatkannya. Aku tidak lagi membunuh, tapi aku masih memastikan pengkhianat membayar kejahatannya."

​Kaelen meraih tangan Elara yang kotor. Dia membalik telapak tangan gadis itu, menciumnya lembut.

​"Kau tahu," bisik Kaelen, matanya yang abu-abu menatapnya dengan cinta yang dalam. "Aku merindukan tangan batumu."

​"Benarkah?" tanya Elara.

​"Tidak," jawab Kaelen, menyeringai. "Tapi aku merindukan caramu memaksaku makan dan tidur. Kau telah mengubahku, Elara. Kau telah mengubah Shadowfall. Kau membawakan musim semi ke dalam jiwa yang membatu."

​Elara bersandar ke bahu Kaelen.

​"Kau sembuh bukan karena sihirku, Kaelen," kata Elara. "Kau sembuh karena kau akhirnya percaya bahwa kau pantas mendapatkan cinta dan kebahagiaan. Kutukan itu hanya bisa hidup jika kau membenci dirimu sendiri."

​Kaelen memeluknya erat-erat, menghirup aroma lavender dan bumi dari rambutnya.

​"Aku tidak akan pernah lagi meragukan itu," kata Kaelen. "Aku mencintaimu, Elara Vance."

​"Aku mencintaimu, Rajaku," balas Elara.

​Kaelen menunduk dan menciumnya, ciuman yang damai, hangat, dan penuh janji untuk masa depan yang panjang. Bukan lagi ciuman perpisahan atau ciuman putus asa. Itu adalah ciuman keabadian.

​Di luar rumah kaca, di atas istana yang dulunya adalah sarang monster, burung-burung mulai bersarang di atap batu. Musim Semi di Shadowfall telah tiba.

...****************...

​Tamat

Terima kasih telah membaca💞

Jangan lupa bantu like komen dan share❣️

1
Alona Luna
wahhh akhirnya happy ending ☺️
Alona Luna: wahhhh ok. baik
total 2 replies
Alona Luna
semangat next kak☺️
Alona Luna: sama-sama kak.☺️
total 2 replies
Alona Luna
next kak.. makin seru ceritanya
Ara putri
semangat kak, jgn lupa mampir juga keceritaku PENJELAJAH WAKTU HIDUP DIZAMAN AJAIB
tanty rahayu: semangat juga ya ka.... wah kayanya seru tuh 😍nanti aku mampir baca ya
total 1 replies
Alona Luna
ceritanya bagus kak. next
Alona Luna: aku tunggu kak☺️
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!