NovelToon NovelToon
Love In London

Love In London

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Playboy / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Syifafkryh

Amanda Zwetta harus terjebak ke dalam rencana jahat sahabatnya sendiri-Luna. Amanda dituduh sudah membunuh mantan kekasihnya sendiri hingga tewas. Amanda yang saat itu merasa panik dan takut terpaksa harus melarikan diri karena bagaimana pun semua itu bukanlah kesalahannya, ia tidak ingin semua orang menganggapnya sebagai seorang pembunuh. Apalagi seseorang yang dibunuh itu adalah pria yang pernah mengisi hari-hari nya selama lima tahun. Alvaro Dewayne Wilson seorang CEO yang terkenal sangat angkuh di negaranya harus mengalami nasib yang kurang baik saat melakukan perjalanan bisnisnya karena ia harus berhadapan dengan seorang gadis yang baru ia temui yaitu Amanda. Amanda meminta Alvaro untuk membantunya bersembunyi dari orang-orang yang sudah berbuat jahat kepadanya. Akankah Alvaro membantu Amanda? Atau justru Alvaro akan membiarkan Amanda begitu saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syifafkryh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AKU MENCINTAIMU

Saat ini Alvaro sedang menunggu orang yang akan mengantarkan laporan yang ia minta ke bagian keuangan perusahaannya.

Saat mendengar suara ketukan pintu, Alvaro langsung mengizinkan orang itu masuk. Dan saat pintu ruangannya dibuka, Alvaro masih belum mengalihkan pandangannya dari laptopnya. Dan saat mendengar suara pintu di tutup, Alvaro langsung mengalihkan pandangannya ke arah pintu.

Betapa terkejutnya Alvaro saat melihat siapa yang berada di hadapannya saat ini. Entah harus bahagia atau kesal, Alvaro benar-benar tak tahu.

"Alvaro ... "

Alvaro masih bisa mendengar jelas gumaman orang itu. Alvaro langsung beranjak berdiri dan berjalan menghampiri wanita yang selama beberapa hari ini ia rindukan.

"Sedang apa kau disini?" Tanya Alvaro datar.

Alvaro masih berusaha menyembunyikan rasa terkejutnya saat melihat Amanda kini berada di hadapannya sambil membawa tumpukan berkas.

"Jadi ... Jadi perusahaan ini adalah milikmu?" Tanya Amanda dengan raut wajah terkejutnya.

"Ya, perusahaan ini adalah milikku. Lalu sedang apa kau disini? Diruanganku." Ucap Alvaro.

"Aku ... Aku hanya disuruh mengantarkan berkas ini kesini. Aku simpan disini." Ucap Amanda terbata.

Amanda langsung menyimpan tumpukan berkas yang ia bawa di atas meja yang berada di sampingnya. Setelah itu, Amanda memutuskan untuk segera pergi dari tempat itu.

"Saya permisi, Tuan." Ucap Amanda sambil berbalik.

Saat Amanda hendak melangkah pergi, tiba-tiba saja suara Alvaro menghentikan langkahnya.

"Siapa yang menyuruhmu pergi?" Tanya Alvaro.

"Maaf, Tuan. Tapi saya kemari hanya ingin mengantarkan laporan yang Tuan inginkan. Dan saya rasa, saya tidak memiliki kepentingan lagi di ruangan ini. Saya permisi." Jawab Amanda tanpa berbalik untuk menatap Alvaro walaupun hanya sebentar.

Saat Amanda baru menyentuh handle pintu ruangan Alvaro, pria itu langsung mengambil remote dan mengunci pintu ruangannya.

"Aku belum menyuruhmu pergi, Amanda." Ucap Alvaro datar.

Amanda benar-benar baru mengingat bahwa nama Wilson adalah nama dari Alvaro. Pria yang saat ini sedang ia hindari. Amanda benar-benar merutuki kebodohannya kali ini karena bisa-bisanya ia tidak mengingat nama belakang Alvaro.

Apakah Alvaro akan melaporkanku ke polisi kali ini? Bahkan aku belum sempat kembali Indonesia, dan sekarang Alvaro akan melaporkanku. Batin Amanda.

Amanda langsung berbalik menghadap Alvaro. Amanda langsung mengulurkan kedua tangannya kepada Alvaro.

"Kau ingin membawaku ke kantor polisi karena aku seorang pembunuh bukan? Silahkan, aku akan menerimanya. Lagi pula nanti aku akan kembali ke Indonesia dan menyerahkan diri kepada Polisi." Ucap Amanda tanpa sadar sudah menangis.

"Walaupun aku tidak bersalah, semua orang pasti akan tetap menganggapku sebagai seorang pembunuh. Jadi bukankah lebih baik aku menyerahkan diri bukan?" Lanjut Amanda.

Melihat Amanda menangis seperti itu membuat hati Alvaro sakit. Ia paling tidak bisa melihat orang-orang yang dicintainya menangis.

Tanpa aba-aba, Alvaro langsung menarik Amanda ke dalam pelukannya. Memeluk wanita itu dengan erat adalah hal yang dari tadi Alvaro ingin lakukan.

"Jangan menangis." Ucap Alvaro sambil mengusap kepala Amanda dengan lembut.

Bahkan bukan hanya mengusapnya, Alvaro juga mencium puncak kepala Amanda dengan sayang.

Mendapat perlakuan tak terduga dari Alvaro, membuat Amanda terkejut bukan main. Ia tidak menyangka bahwa Alvaro akan memeluknya seperti ini.

"Aku tidak akan membawamu ke kantor polisi. Maafkan aku karena tidak mempercayaimu." Ucap Alvaro.

"Aku merindukanmu, Amanda. Sangat merindukanmu." Lanjut Alvaro.

Lagi-lagi Amanda dibuat terkejut dengan ucapan Alvaro barusan. Amanda pun berusaha untuk melepaskan pelukan itu dan menatap Alvaro penuh tanya.

"Apa maksudmu mengatakan hal itu kepadaku? Bukankah kau sangat membenciku? Bukankah kau sangat ingin melaporkanku kepada polisi?" Tanya Amanda.

"Awalnya aku memang membencimu saat mengetahui bahwa kau adalah seorang pembunuh. Tetapi setelah beberapa hari kau pergi, aku sadar bahwa semua informasi yang aku dapatkan tentang dirimu belum tentu benar. Dan aku juga sadar bahwa aku tidak bisa jauh-jauh darimu karena hatiku sudah memilihmu, Amanda." Jawab Alvaro sambil menangkup wajah Amanda dan menghapus air mata yang membasahi wajah cantik Amanda.

"A—Apa maksudmu?" Tanya Amanda.

"Sejak beberapa hari aku berada di Hongkong, aku terus memikirkanmu. Yang aku pikirkan saat berada disana hanyalah pekerjaan dan juga dirimu. Aku ingin pekerjaanku disana cepat selesai supaya aku bisa bertemu denganmu secepatnya. Dan dari situlah aku sadar bahwa hatiku sudah memilihmu. Aku mencintaimu, Amanda." Jawab Alvaro sambil tersenyum ke arah Amanda.

Amanda langsung membelalakkan matanya saat mendengar pengakuan Alvaro barusan. Ia tidak menyangka bahwa Alvaro mencintainya.

"Kau tahu, tadinya aku dan Edward akan mencarimu. Tetapi sepertinya Tuhan sangat ingin kita cepat bertemu sehingga dia mengirimkanmu untuk bekerja di perusahaanku. Dan sekarang aku sangat bahagia karena sudah menemukanmu." Lanjut Alvaro.

"Kau mencintaiku? Bagaimana bisa?" Tanya Amanda yang masih tidak percaya.

"Cinta bisa datang kapan saja, Amanda. Aku sendiri tidak tahu bagaimana bisa aku jatuh cinta kepadamu. Tetapi kenyataannya, memang aku mencintaimu tanpa alasan apapun. Aku ingin kau kembali ke rumahku dan tinggal bersamaku. Beberapa hari kau pergi membuatku merasa kesepian." Jawab Alvaro.

Amanda langsung menjauh dari Alvaro. "Bukankah kau sendiri yang menginginkan aku pergi dari rumahmu? Lalu kenapa sekarang kau meminta wanita pembunuh ini untuk kembali ke rumahmu?" Tanya Amanda kesal.

Alvaro langsung terkekeh pelan dan berjalan perlahan ke arah Amanda. Alvaro langsung memeluk pinggang ramping Amanda.

"Ya, memang awalnya aku ingin mengusirmu dari rumahku. Tetapi ternyata kau sudah pergi lebih dulu." Ucap Alvaro.

"Aku pergi karena aku tidak ingin kau mengusirku. Jadi aku pikir, lebih baik pergi lebih dulu daripada aku harus diusir olehmu." Balas Amanda.

"Ya sudah, aku minta maaf. Aku tahu aku salah. Aku benar-benar minta maaf. Kau mau kan kembali ke rumahku?" Tanya Alvaro.

"Aku tidak bisa. Aku tidak ingin rumahmu menjadi kotor karena sudah mengizinkan seorang pembunuh—"

"Ssstttt!"

Ucapan Amanda terhenti saat Alvaro tiba-tiba saja menyimpan jari telunjuknya di depan bibirnya.

"Jangan menyebut dirimu pembunuh, Amanda." Ucap Alvaro.

"Kenapa? Bukankah kau menganggap—"

"Tidak lagi. Aku percaya bahwa kau tidak mungkin melakukan hal seperti itu." Ucap Alvaro.

"Bagaimana bisa kau mempercayaiku begitu saja?" Tanya Amanda.

"Kebaikanmu yang membuatku percaya bahwa kau tidak mungkin melakukan hal sekejam itu." Jawab Alvaro.

Amanda langsung terdiam setelah mendengar ucapan Alvaro barusan. Senang? Amanda sangat senang karena akhirnya Alvaro percaya bahwa dirinya bukanlah seorang pembunuh.

"Jadi bagaimana? Kau mau kan tinggal di rumahku lagi?" Tanya Alvaro.

Amanda langsung menatap Alvaro. "Maaf ... Aku tidak bisa. Saat ini aku tinggal di Apartement sepupumu-William." Jawab Amanda.

"William?" Tanya Alvaro memastikan.

"Jadi wanita yang dia maksud itu Adalah kau?" Tanya Alvaro.

"Ya, aku meminta bantuannya untuk mencarikanku pekerjaan agar aku bisa kembali ke Indonesia." Jawab Amanda.

"Tidak perlu kembali ke Indonesia. Aku akan mengurus perpindahan kewarganegaraanmu."

"Aku juga akan mengatakan kepada William bahwa kau akan tinggal bersamaku." Ucap Alvaro tegas.

"Tapi—"

"Tidak ada alasan, Amanda. Mulai hari ini, kau akan tinggal bersamaku lagi. Dan nanti sore, kau akan pulang bersamaku." Ucap Alvaro tak terbantahkan.

"Tapi nanti William akan menjemput-ku." Ucap Amanda.

"Aku akan memberitahunya supaya dia tidak perlu datang menjemputmu." Balas Alvaro.

"Isshh ... Dasar pemaksa." Gumam Amanda.

Tiba-tiba saja Amanda teringat bahwa saat ini Laura tengah menunggunya untuk makan siang. Amanda langsung melepaskan tangan Alvaro dari pinggangnya.

"Aku harus pergi, Al. Laura menungguku." Ucap Amanda.

"Laura? Siapa dia? Dan kau mau pergi kemana dengannya?" Tanya Alvaro.

"Laura adalah teman baruku disini. Aku dan Laura akan pergi makan siang, Al. Dia sudah menungguku." Jawab Amanda.

"Biarkan saja dia. Kau akan disini bersamaku." Ucap Alvaro.

"Tidak mau! Aku harus bekerja. Apa kata orang-orang nanti jika melihatku diam di ruanganmu?" Tanya Amanda.

"Biarkan saja. Tidak perlu mendengarkan perkataan orang-orang diluar sana. Mengenai Laura, aku akan menyuruh Dennis untuk menemaninya makan siang. Dan kau ... Kau akan menemaniku makan siang. Sekalian kita makan siang bersama." Jawab Alvaro tak terbantahkan.

Amanda pun hanya bisa pasrah dengan keputusan Alvaro. Mungkin nanti ia akan menjelaskan kepada Laura kenapa dia tidak bisa pergi makan siang bersama wanita itu.

*****

To be continue ...

1
kalea rizuky
Jagan ampe balik Thor males liat alvaro
Syifafkryh: Sabarr yaa kaka🤣
total 1 replies
Ripah Ajha
the best 👍🏻👍🏻
Syifafkryh: Makasihh kaka😍😍
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut donk
Syifafkryh: Hari ini ya aku lanjutt kakak😍😍
total 1 replies
kalea rizuky
bagus pergi aja manda Alvaro bakal nyesel km
Syifafkryh: Makasih banyak udh baca ceritaku ya kak😍
total 1 replies
kalea rizuky
pergi jauh aja lah amanda percuma qm di situ
kalea rizuky
amanda ttep aja goblokk
kalea rizuky
luna bner jalang
kalea rizuky
cari krja di tempat lain aja donk
kalea rizuky
sahabat kurang ajar luna
Randa kencana
Ceritanya sangat menarik
Anisa Febriana272
Mangat kak🔥🔥🔥
Syifafkryh: Thank you kak😍
total 1 replies
lovebunny
Luna oh Luna 🤣🤣
Syifafkryh: Kenapa luna kenapa?🤣
total 1 replies
Lửa
Keren banget! Aku nggak sabar nunggu babak berikutnya ⚡️
Hagia Alverg🪻: hii kakak salin support yuk dinovelku 🤗.minta saran dan ulasannya

Emergency Wedding by: Noni Gia
total 2 replies
ella ellie
Lucu dan menghibur.
Syifafkryh: Makasihh banyak kakk😍😍😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!